BAGIAN 1

Raya tau dirinya nggak waras. Nggak pernah waras emang. Tiga minggu lalu Rey nembak Raya waktu dia lagi jongkok jongkok nggak elit di pinggir halte. Katanya Rey suka sama Raya udah dari pertama masuk kelas 11. Karena dia dan Rey emang baru sekelas tahun ini. Rey ikutan jongkok disebelah Raya terus bilang gini.

"Gue suka sama lo. Jadi pacar gue mau?"

Waktu itu Raya mau pingsan aja, ditembak cowok tapi nggak ada romantis romantisnya. Hilang sudah khayalan manis ditembak cowok pake bunga atau cokelat terus nembaknya di lapangan indoor atau minimal di kelas lah.

Menit pertama setelah Rey ngomong gitu, Raya masih belum ngeh, masih loading, masih bingung bin pusing tujuh keliling.

Ini yang nembak Rey loh. Rey si cowok terganteng di kelas. Yang pinter. Yang biasanya dikelilingi sama fans fansnya. Yang tiap hari dikira Raya sakit gigi karena jarang ngomong. Jarang senyum pula. Kayak sekarang ini nih. Nembak cewek pun masih datar.

"Raya harus gimana Bundaaaaaa?"

"Ray? Kok diem?" Ucap Rey lagi.

"Eh.. A..apa?" Raya tergagap.

"Ke..kenapa gue?" Tanya Raya memberanikan diri.

"Karena gue suka lo. Kenapa? Nggak percaya?"

"Iya lah. Lo sama gue kan kaya bumi langit. Gue aja nggak pernah ngimpi bisa ngomong sama lo. Eh tau tau mau dijadiin pacar. Salah orang kali lo" cerocos Raya dengan keberanian yang entah datang darimana.

Kekehan pelan terdengar di telinga Raya. Fiks Raya serangan jantung. Rey ketawa temen temen. Ini bencana atau gimana?

"Lo nggak seburuk yang lo pikir Ray. Buktinya ge bisa liat lo. Raya yang selalu ditegur Bu Ani karena kebanyakan ngelamun. Raya yang selalu kabur waktu disuruh piket sama Jono. Raya yang selalu pesen capuccino di kantinnya Bu Diah. Apalagi ya? Emmm.."

Mulut Raya mangap mangap. Ini beneran Rey kan? Bukan kembarannya Rey? Bukan arwahnya Rey?

"Kok.. kok.. l..lo tau?"

"Nggak penting. Gimana? Jadi pacar gue mau?" tanya Rey lagi.

"Ini... beneran?" tanya Raya tak yakin.

"Iya. Mau?"

"Tapi gue belum tentu suka juga sama lo. Gue.. gue nggak tau" jawab Raya pasrah

"Jalanin aja ya Ray.. nggak sulit kok suka sama gue. Kan gue ganteng" ucap Rey pede.

"Sialan lo! Gue bukan fans fans lo yang suka jerit-jerit waktu lo masuk kelas ya! Enak aja gue disamain sama remaja berjiwa emak emak. Gak sudi!" balas Raya sengit.

Bukannya tersinggung, Rey malah senyum.

Fiks gila ini anak. Raya terpana euy.. kalo senyum ternyata tambah ganteng.

"Iya iya. Percaya. Jadi resmi pacar gue kan?"

"Terserah! Ngikut aja." Jawab Raya pelan.

"Oke. Lo pacar gue" tandas Rey menang.

Raya punya pacarrr!!!!!!

Tapi bentar, kalo fans fansnya Rey tau mereka jadian, hidup Raya bakal kayak apa? Takutttttt... kan sekarang lagi ngetren buli buli gituh. Eh, iya nggak sih?

"Rey" panggil Raya pelan

"Hmm?"

"Kita backstreet aja"

"Hah? Kenapa emangnya?"

"Amnesia ya lo? Gue siapa, lo siapa?"

"Ck.. Yaudah iya"

Dan hari itu, keduanya resmi jadian.

Stress kan? Raya curiga kalo Rey udah hipnotis dia sama senyum manis sejuta watt yang Rey kasih ke Raya tadi. Gimana bisa Raya jadi pacarnya Rey si populer? Oke, Raya akui Rey emang ganteng. Banget malahan. Tapi kannnnnn...

Alah embuh!!! Gelap!!!

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***