EPS 4

HAPPY READING

.

.

.

.

.

"Cepat bawa ke rumah sakit, aku gak mau terjadi apa-apa sama kembaran ku!" Teriak Agnes marah.

Kevin dengan gesit merogoh saku bajunya guna mencari benda persegi panjang tak bernyawa tersebut lalu segera menelepon ambulan, lelaki itu sempat terkejut dengan situasi ini.

 

🚑🚑🚑

 

"WOYY SUSTER! DOKTER! MANA SIH? GUE BAKAR JUGA NIH RUMAH SAKIT! TOLONGIN KEMBARAN GUE!" Teriak Agnes panik karena semakin lama semakin banyak darah yang keluar dari pipi Agni tak lama kemudian Suster dan Dokter datang membawa bangkara dengan tergopo-gopo.

Perlahan mata Agni terbuka sedikit, gadis itu terkekeh pelan. "Wah! gue ketinggalan apa nih? sampai bisa lihat kembaran gue panik gini."

Agnes terkejut bukan main, dengan wajah yang makin panik serta larinya yang kini dipercepat gadis itu mengeram marah. "Mending lo diem! darah lo makin keluar banyak."

"Kalau gue masih hidup itu namanya keajaiban." Agnes mengahlikan pandangannya ke arah bawah lalu menggeleng dengan cepat, "Sayang banget ya, padahal gue pengen bunuh tuh boneka anabel. Tapi sepertinya lo yang akan gantiin gue."

"Gue suruh lo diem hiks! awas aja lo ninggalin gue sendirian! gue bakal bakar semua baju-baju lo!" Agni tertawa pelan, tentu saja itu hanya ancaman saja.

"Nes..."

"Diem! lo bisa diem gak sih ha!"

"Gue sayang lo, gak usah nangis gitu! lo jelek." Perlahan manik indah itu tertutup, "Jaga diri ya? gue mau nemenin Mommy."

"Hey! sekarang lo gak boleh diem! nggak Kak! nggak boleh! gue bilang jangan diem! kenapa lo diem?" Dorongan pada bangkara terlepas, Agnes menatap kosong ke arah pintu bertuliskan 'icu' "Hey, gue juga sayang lo..."

"Maaf keluarga pasien harap tunggu diluar." Perintah sang Suster lalu semua mulai duduk dengan keadaan hening, sangat hening bahkan nyaris seperti tidak ada yang menepati tempat duduk itu.

Mereka semua terdiam dengan pikiran yang berkeliaran kemana-mana.

Kevin melirik sekilas Agnes yang kini tengah mengubah raut wajahnya menjadi datar dengan air mata yang perlahan-lahan turun, membasahi pipi mulusnya itu.

Gue harap Agni gak papa. Batin Kevin menghela nafas lelah.

Selang beberapa jam Dokter datang dengan raut wajah sedih.

"Keluarga pasien?" Tanya sang Dokter membuat Abraham berdiri dari tempat duduknya.

"Saya Ayahnya!" Jawab Abraham cepat.

Ck, masih pantas kah dipanggil Ayah? Bahkan aku saja sudah tak sudi memanggilnya Ayah. Batin Agnes emosi tapi langsung ia pendam, sabar dulu demi info kembarannya itu.

"Pasien mengidap penyakit hemofilia! kami mohon maaf karena tidak bisa menghentikan darahnya, jadi anak anda dinyatakan meninggal. Saya permisi" Pamit Dokter tersebut ikut merasakan sedih lalu berlalu pergi setelah menyampaikan kabar duka tadi.

Nggak ini pasti bohongkan? Batin Agnes dengan tatapan kosong dan perlahan-lahan meneteskan air mata disusul dengan yang lain juga ikut menangis kecuali Salma dan Ana tentunya.

Ibu dan anak itu malah diam-diam tersenyum senang dibalik tangisannya.

((((((KASIH RANTING 5))))))))

 

"Daddy liatkan! Satu persatu keluarga kita akan hancur! Ini semua gara-gara dia." tunjuk Agnes ke Ana setelah pemakaman Agni tadi, disana Agnes amat terpuruk hingga dirinya tadi yang paling akhir pulang.

Waktu itu Agnes tak henti-hentinya berbicara panjang lebar didepan nisan Agni hingga membuat Kevin menatap Agnes prihatin. Entah apa yang dibicarakan gadis itu tapi yang jelas gadis tersebut sangat terpuruk atas kematian kembarannya.

"Agnes ini semua cuma-" Ucap Abraham terpotong.

"Terus aja terus belain ja*ang ini yang menyebabkan kedua orang yang aku sayangi pergi untuk selamanya!" Bentak Agnes masih dengan tangisannya, ia tak habis pikir dengan isi kepala Daddynya itu! Sebenarnya Daddynya ini kenapa sih? Apa benar yang dikatakan kembarannya tadi? Waktu masih bernafas bahwa Daddynya ini telah menaruh hati kepada wanita ular itu?

"Abang dari tadi kok diam aja? Apa Abang belain jala*g ini juga? Untuk lo ja*ang gue gak akan pernah buat hidup lo bahagia, camkan itu! Nyawa dibalas nyawa! dan untuk semua jangan kalian menyesal suatu hari nanti karena sudah belain jal*ng ini!" Teriak Agnes emosi lalu pergi menuju kamarnya, semua yang ada disitu cuma bisa diam mendengarkan ucapan pedas milik Agnes.

Perlahan Agnes berhenti melangkah, membuat semuanya menoleh ke arah Agnes "Kalian keterlaluan." Tak ada nada marah atau apapun disana yang ada hanya nada penuh kecewa yang amat mendalam.

Gadis itu kembali melangkah menuju kamarnya berada dengan air mata yang terus saja mengalir tanpa sepengetahuan keluarganya.

Semua bingung harus percaya dengan siapa? Karena kejadian ini berlalu dengan cepat sedangkan Ana dari tadi ia tersenyum licik menikmati pertengkaran itu.

Mau bunuh satu tapi satunya ikut kebunuh, hahaha tinggal satu langkah lagi aku akan menjadi Nyonya disini. Batin Ana tersenyum licik lalu memulai rencana selanjutnya.

"Huft." Abraham menghela nafasnya kasar sambil memijat pelan pelipisnya.

"Tenang, Pak! Mungkin Agnes hanya kesal saja karena kembarannya dan Mommynya meninggal diwaktu yang bersamaan, saya memaklumi itu kok. Walaupun saya dituduh tadi." Ucap Ana menenangkan Abraham lebih tepatnya pura-pura membuat Abraham kembali tersenyum.

"Maaf kamu jadi kena imbasnya." Sesal Abraham, membuat Ana tersenyum dan mengangguk, mudah sekali untuk menghancurkan rumah tangga ini! Kenapa ia tak dari awal saja!

Benar apa kata Ana, Agnes memang tipe gadis yang emosian! sebentar lagi pasti gadis itu tenang dan mulai memeluk ku lagi seperti sedia kala. Batin Abraham tersenyum samar.

 

::::::::TAMBAHKAN FAVORIT::::::::::

 

"Kalian tega yah tinggalin Agnes sendirian? Kenapa Kakak gak jujur sih kalau Kakak itu punya penyakit hemofilia?" Tanya Agnes ke foto yang terdapat gambar Mommynya, Agni, dan ia yang tengah berpelukan layaknya keluarga yang tak kan terpisah, namun apa sekarang?

Disituasi sedih saat ini pasti kembaran usilnya itu akan membuat lelucon garing agar ia kembali tertawa dan Mommynya yang dengan senantiasa akan memeluknya hangat, tapi sekarang? Ah Agnes jadi kangen masa itu....

"Kenapa Agnes gak diajak juga sih?" Jeda Agnes dengan air matanya yang perlahan-lahan turun melewati pipi mulusnya, ia benci menangis! Menurutnya menangis hanya untuk kaum lemah! tapi sekarang....

"Huft, tenang Mommy dan Kak Agni... Agnes akan balasin dendam kalian berdua! Hiks." Sambung Agnes dengan tekad yang membara lalu memeluk sangat erat foto tersebut, perlahan isakan tangis terdengar kencang membuat siapa saja yang mendengarkannya akan larut dalam kesedihan Agnes.

"Mereka berdua berubah Mom, Kak, mereka berdua jahat...."

"Dek! Kakak akan selalu menjaga mu, kamu jangan terlalu emosi yah? Nanti kamu membangunkan Kakak." Ucap arwah Agni lalu masuk ketubuh Agnes, sejak saat itu lah Agnes mempunyai kepribadian dua yaitu ia dan kembarannya.

Jika Agnes terlalu marah atau emosi. Agni akan menguasai tubuhnya, Agnes juga telah merubah sikapnya yang dulu ceria, cerewet, penyayang kini menjadi datar, dingin, cuek, kejam, ikut balapan liar ( sampai mendapat julukkan sang Queen Racing), orang kaya nomor satu, dan terakhir membangun Mafia yang ditakuti semua orang yaitu Black Diamond Girl.

Dan sejak saat itu lah Agnes mulai membenci Abraham dan juga Ana bukan karena ia tak dipercaya, tapi Abraham menikah dengan Ana tanpa persetujuan Agnes fiks! Agnes mulai detik ini juga tidak akan pernah memanggil Abraham dengan sebutan 'Daddy' bahkan tidak sudi!

Banyak sekali perubahan besar dari gadis mungil yang dituntut waktu untuk menjadi gadis tangguh itu, bahkan sudah banyak korban dari tangan gadis mungil itu.

Pembunuhan berantai.....

Ya, dia lah Agnes Charissa Alexandra...

👻KOMEN👻

Sudah sedari tadi kamar dengan cat kuning serta tulisan nama 'Agnes' didepan pintunya tak kunjung terbuka hingga membuat Abraham menatap sedih pintu kamar itu.

Padahal hari ini hari yang mengembirakan, yaitu dirinya dengan Ana telah resmi menjadi sepasang kekasih namun putrinya itu tak mau menemuinya bahkan untuk datang ke acaranya saja dia tak mau.

Abraham menghela nafas lelah, sepertinya putri kecil itu benar-benar telah berubah.

Sementara dibalik pintu ruangan Agnes, gadis itu menangis sejadi-jadinya tanpa Abraham tau.

Gadis itu bangkit berdiri menuju meja belajarnya dengan keadaan yang cukup jauh dari kata baik-baik saja.

Jari jemarinya mulai membuka laptopnya lalu menulis asal dipapan keybordnya guna untuk menghilangkan rasa kesalnya, tanpa disadari gadis itu malah menulis 'absyMAFIA'

Mungkin maksud anda Mafia.

Agnes membulatkan matanya kala membaca isi web didalam laptopnya itu, gadis itu nampak tertarik begitu juga saat dilihatkan vidio-vidio pschyo.

Apa anda ingin gabung?

Agnes tersenyum simrik lalu menulis 'Ya'

Agnes mulai membeli semua senjata terlarang dengan uang tabungannya, lagi-lagi gadis itu tersenyum malahan sekarang makin menjadi-jadi.

Akan kubalas perbuatan busuk mu itu wanita jahanam! Batin Agnes kembali menekan kata tiap kata diatas papan keybordnya.

Flashback off.

BERSAMBUNG~

DIPERSILAHKAN WAKTU DAN TEMPAT UNTUK MENGHUJAT ANABEL!

JANGAN LUPA LIKE 👍 AND KOMEN 💬 YAHH GUYSSS!!💕

SEKALIAN MAMPIR YUKS DI NOVEL AUTHOR JUDULNYA "MUSUH JADI CINTA" JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YAH

SEE YOU😚😅

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Abraham emang udh keterlaluan, Tapi biasanya lelaki kek gitu, mati satu tumbuh seribu,gak ada rasa bersalahnya gak ada rasa terpuruknya setelah kematian anak dan istrinya, Malah dgn gembiranya meresmi kan hubungannya dgn wanita lain, Gila gak tuh,, 😡😡😡
Ku harap Agnes gak akan maafin Abraham sampai kapan pun, Sayang banget Agni cepet banget meninggalnya,,😩😩

2023-10-14

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Masih gak sadar2 juga ya si Abraham ckck🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

2023-10-14

0

Fersyah Jesslyn

Fersyah Jesslyn

agniii

2022-03-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!