HAPPY READING💕
.
.
.
.
.
"Gue tanya sekali lagi! Mana yang namanya Agnes?" Tanya laki-laki sangar itu lagi yang tak lain adalah sang Leader Tengkorak membuat seisi kantin mendadak menjadi hening seakan kantin tersebut tak ada penghuninya.
Tatapan tajam dari sang Leader Tengkorak mampu membuat mereka semua menundukkan kepalanya dalam-dalam.
"Gue." Ucap Agnes datar setelah menghabiskan baksonya, ia memang sengaja tak menghiraukan kegaduan tadi. Menurutnya makanan lebih penting!
Tatapan tajam Leader Tengkorak kini berahli menatap Agnes "Oh lo yang berani macam-macam bully Adik gue!" Ucap laki-laki tersebut maju menuju Agnes lalu memandang remeh Agnes seolah Agnes tidak akan bisa melawannya.
Agnes berdiri dari duduknya, balas menatap laki-laki didepannya ini "Pergi lo."
Lumayan juga nih cewek. Batin laki-laki tersebut setelah mengamati dari atas kebawah tubuh Agnes.
"Lo gak mau kan satu dari tubuh lo Hancur? Gampang, tinggal bersujud didepan Adik gue terus lo tidur sama gue, gimana?"
"Ck, mimpi." Jawab Agnes datar lalu meludah tepat pada wajah Leader Tengkorak.
10 anak buah Mafia Tengkorak yang melihat itu pun membulatkan matanya, berani sekali gadis mungil ini meludah tepat diwajah sang ketuanya! Cari mati memang.
"Berani banget yah lo!" Kesal laki-laki tersebut sambil membersihkan wajahnya yang terkena ludah Agnes dengan sapu tangan yang dibawanya lalu memberi kode ke anak buahnya untuk membunuh Agnes sekarang juga!
"Lo urus dia!" Suruh Leader Tengkorak lalu dituruti oleh para anak buahnya.
"Siap Bos." Jawab salah satu anak buah Mafia Tengkorak lalu belari ingin meninju wajah cantik Agnes tapi dengan cepat gadis itu menangkap tangan kekar tersebut dengan tangan mungil miliknya dan memelintirkannya lalu mendorongnya hingga menabrak dinding kantin melihat itu semua anak buah yang dibawah Leader Tengkorak langsung menyerang Agnes dengan bruntal tapi Agnes lawan dengan santai sampai anak buah Mafia Tengkorak yang awalnya 10 menjadi nol tak tersisa membuat seisi kantin berdecak kagum dan mulai ricuh lagi.
Inilah fungsinya Agnes memakai celana bukan memakai rok, kedua teman Agnes yang melihat itu lantas menutup mulutnya terkejut! Sejak kapan Agnes dapat mengusai ilmu bela diri seperti itu.
"Go! Agnes Go!" Gumam Delia, lega rasanya saat melihat Agnes tak lemah seperti yang ia bayangkan.
"Tidak mungkin! Anak buah gue yang paling kuat bisa habis ditangan bocah perempuan ingusan ini, siapa sebenarnya dia?" Gumam Leader Tengkorak bertanya-tanya lalu mengeluarkan pisau lipatnya dan langsung melemparkannya tepat pada kepala Agnes tapi dengan mudahnya Agnes menangkap pisau tersebut walau telapak tangannya tergores pisau lipat tersebut dan mengeluarkan banyak darah ralat menancap sempurna ditelapak tangan Agnes namun Agnes dengan santai mencabut itu.
"Sudah main-mainnya?" Tanya Agnes datar dan dingin membuat tubuh Leader Tengkorak menegang seketika lalu Agnes perlahan-lahan maju kearahnya sambil membawa pisau lipat yang sudah dipenuhi darah milik Agnes hingga menetes ke lantai kantin.
"Sekarang giliran gue." Bisik Agnes tepat pada telinga Leader Tengkorak, seketika seluruh tubuh sang Leader Mafia Tengkorak itu langsung dipenuhi keringat dingin. Dia kalah telak dengan seorang perempuan!
"Mafia rendahan jangan sok jagoan." Agnes lalu mendekatkan pisau tersebut keleher Leader Tengkorak, semakin dekat dan...
"Jangan bunuh Kakak gue, please." Mohon Amalia membuat semua isi kantin mulai ricuh lagi dan lagi mereka bahkan dengan terang-terangan menyoraki Amalia sambil mengucapkan kata "Gak usah cari gara-gara kalau gak mau kena masalah!"
"Apapun yang lo mau bakal gue turutin tapi gue mohon jangan bunuh Kakak gue, dia Kakak gue satu-satunya." Sambung Amalia masih dengan nada memohon bahkan sekarang bulir bening sudah mengalir dipipinya.
Ia tak peduli lagi jika harga dirinya jatuh bahkan mendapat tatapan sinis dari murid-murid disekilingnya karena nyawa Kakaknya lebih penting, Kakaknya itu tak salah! Yang salah dirinya yang dengan bodohnya menuruti perintah Salma.
Ck, malu-maluin! Pakek acara nangis segala bodoh! Batin Salma lalu pergi dari kantin, malas melihat kekalahannya sendiri dan diikuti oleh Amanda dibelakangnya.
Lagi-lagi rencananya gagal! Sepertinya ia harus merancang kembali rencana liciknya dengan baik dan benar agar Agnes kalah darinya dan memilih keluar sendiri dari mansion keluarga Alexander sekalian marga Agnes dicabut! Dengan itu kehidupan damai Salma akan hadir.
"Ck." Decak Agnes malas lalu membuang pisau lipat tersebut ke segala arah dan menatap datar Amalia yang tengah menatapnya memohon.
Sudah dibilangkan, Agnes sebenarnya berhati baik bahkan ia rela melepaskan orang yang dengan berani-beraninya mengusik ketenangannya.
Seharusnya Kakak Amalia sekarang sudah berada diperut Rogue sekarang namun Agnes masih berbaik hati.
"Jangan sampai gue lihat muka dia lagi." Bisik Agnes datar dan dingin tepat pada telinga Amalia dan dibalas anggukan kecil dari Amalia, setelah Agnes pergi melewatinya baru lah Amalia buru-buru menolong Kakaknya yang nampak shock.
Agnes lalu pergi meninggalkan kantin, membela kerumunan yang sedari tadi ricuh karena pertengkaran sepeleh ini tapi ketika melewati Alvaro tangan Agnes langsung dicekal dan dibawa begitu saja menuju uks.
Gadis itu membiarkan saja dirinya ditarik paksa.
Hening.
Hanya itu yang bisa mendeskeripsikan suasana diruangan yang terdapat banyak obat-obatan dan perlengkapan medis lainya, yaitu uks.
Terlihat laki-laki tampan nan datar yang tengah berlutut mengobati luka ditelapak tangan sang gadis cantik yang terkesan sangat datar siapa lagi kalau bukan Alvaro dan Agnes.
Sebenarnya tanpa diobati Agnes bisa bertahan karena dulu waktu bertarung ingin mendapatkan posisi Mafia nomor satu yang terkejam didunia gelap ia sempat terluka dibagian telapak tangannya malah lebih dalam dan butuh dijahit tapi Agnes cukup membersihkannya dengan air agar darahnya tidak mengalir lebih banyak lagi.
Waktu itu gara-gara menyelamatkan Ansel yang tak fokus dengan sekitar.
"Selesai." Gumam Alvaro setelah selesai mengobati luka ditangan Agnes, laki-laki itu menaruh kembali kotak obat p3k "Sekarang lo ikut gue ke ruangan BK." Sambung Alvaro.
"Untuk?"
"Yah bilang lah ke BK kan lo habis tawuran." Jawab Alvaro santai, tapi didalam hatinya merasa khawatir karena luka ditangan Agnes.
Agnes lalu memutar bola matanya malas ketika dia ditarik paksa menuju ruang BK oleh Alvaro, siap-siap ia akan mendengar celotehan yang tak ada habisnya milik Anis.
Satu yang Agnes tau dari Alvaro, ternyata Alvaro itu....Bodoh juga ya.
Lelaki itu bahkan tak bisa membedakan yang mana tawuran dan yang mana membela diri.
BERSAMBUNG~
SEKARANG GILIRAN ALVARO YANG TSUNDER:V
JANGAN LUPA LIKE👍 AND KOMEN DI BAWAH! 💬 YAH GUYSSS
MAMPIR KUY DI NOVEL AUTHOR SATUNYA 😉😘
BTW MAU GAK KALAU DI KASIH CAST?
SEE YOU NEXT CHAPTER😉😙
BABAY~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Thailand ahik ahik ahik🗿
op banget mc nya
2021-08-12
0
Queen Lalisa💅
wuih😮
2021-08-11
0
Park Hyung Seok
Bagus👍
2021-08-11
0