HAPPY READING💕
.
.
.
.
.
.
Pagi hari disekolahan elit bernama AIHS nampaklah eorang siswi AIHS lebih tepatnya yang punya sekolahan AIHS tengah berjalan dengan santainya sembari bersiul ria padahal bel masuk sudah berbunyi sedari tadi tapi ia malah berjalan dengan santai sembari membuka bungkus permen karet lalu memakannya.
Tiba-tiba sebuah tangan kekar memberhentikan perjalanannya, alhasil Agnes memeberhentikan langkah kakinya lalu langsung melihat sang pelaku yang berani memberhentikan jalannya dan terlihalah wajah datar dan dingin tapi tidak melebihinnya sekaligus tatapan tajam yang mengarah tepat ke manik matanya.
Agnes meniup balon dari permen karetnya "Oh ketos." Ucap Agnes santai setelah menatap pria yang berani-beraninya menghentikan langkah kakinya itu.
"Lo lagi!"
"Harusnya gue yang bilang itu."
"Sudah lah gue gak mau debat lagi sama lo, pusing gue liat lo."
"Curhat?" Alvaro mendelik mendengarkan pertanyaan yang terlontar dari gadis itu, lelaki itu memilih merubah topik pembicaran.
"Lo kemarin udah berani bolos yah! Sekarang malah terlambat!" Ucap Alvaro datar dan masih setia menatap tajam bola mata berwarna biru laut milik Agnes.
Cantik. Batin Alvaro tanpa sengaja, eh kenapa ia malah terlena dengan kecantikan siswi pembuat onar ini? Sadar Al sadar!
Agnes kembali mengunyah permen karetnya "Oh." Jawab Agnes santai membuat Alvaro tersadar dari lamunan absurdnya itu.
"Lo ikut gue sekarang!" Ucap Alvaro langsung menarik pergelangan tangan Agnes sekaligus menyembunyikan semburan merah yang berada dipipinya tapi Agnes langsung menghempaskan tangannya dan langsung belari menuju kelasnya.
Dan terjadilah aksi kejar-kejaran disepanjang koridor sekolahan layaknya tengah memainkan film india, banyak para murid-murid yang melihat itu dan langsung menggumamkan kata 'Ciee'
Brakkk.
"Agnes? Dari mana saja kamu!" Kesal seorang Guru yang sedang mengajar namun terhenti ketika Agnes tiba-tiba mendobrak pintu secara paksa.
"Diajak Alvaro." Jawab Agnes santai setelah mengatakan itu Alvaro datang dengan keringat yang membanjiri tubuhnya membuat para siswi-siswi alay yang berada dikelas tergila-gila melihat Alvaro bahkan ada yang terang-terang mengaku bahwa ia sekarang tengah mengandung anaknya Alvaro, hanya dengan melihat keringat Alvaro yang bercucuran dapat membuat hamil!
"Hosh hosh lo-" Ucap Alvaro terpotong.
"Apa benar itu Alvaro?" Tanya Guru tersebut.
Alvaro menelan susah payah salivanya, dia tak bisa mengelak lagi karena Agnes datang lebih dulu dari pada dirinya "Be benar Bu"
Sial lagi-lagi gue gak bisa hukum cewek ini! Batin Alvaro melirik tajam Agnes sedangkan yang ditatap malah memperlihatkan wajah santainya sembari mengunyah permen karetnya.
"Kalian berani bolos dijam saya! Kalian saya hukum hormat ditiang bendera sampai pulang nanti!" Emosi Guru tersebut dan langsung dituruti oleh Alvaro dan juga Agnes.
Brakk.
Pintu ruangan itu tertutup keras hingga membuat Alvaro menghela nafas lelah, Agnes mulai pergi dari sana begitu juga dengan Alvaro. Kedua sejoli itu berjalan dengan beriringan melwati koridor sekolahan menuju lapangan upacara.
Setelah sampai Alvaro lantas hormat menghadap bendera merah putih tapi tidak dengan Agnes yang hanya menatapnya datar.
"Ini semua gara-gara lo!" Kesal Alvaro ke Agnes sambil hormat ditiang bendera.
Agnes membuang permen karetnya saat dirasa permen itu sudah tak lagi manis "Lo juga." Jawab Agnes santai lalu pergi menuju kantin setelah mendengarkan bel pertanda istirahat.
"Lo mau kemana?"
"Makan." Jawab Agnes datar setelah itu melanjutkan langkahnya tadi yang sempat tertunda menuju kantin.
Gila tuh cewek, kalo gue ikutan gue bakal dipecat jadi ketos dong? Batin Alvaro dan dengan terpaksa ia masih setia hormat ditiang bendera dengan panas yang tidak bisa dideskripsikan dan jangan lupakan cewek-cewek alay yang melihatnya dengan lekat membuat Alvaro risih sendiri.
"Lo pada gak punya perkerjaan lain ha selain natep gue? Bubar!" Ucap Alvaro tajam. Para siswi yang mendengar itu lantas cepat-cepat pergi dari sana, tak mau mengundang amarah sang ketua osisnya AIHS.
《《《《《KOMEN》》》》》
"Woy nyed gimana dihukumnya, enak?" Tanya Delia setelah melihat Agnes berjalan menuju meja Delia dan Lisa.
"Enak." Jawab Agnes datar sambil menarik satu kursi, untuk ia duduki.
"Hahaha, sa ae lo kalau bercanda. Lapangannya panas gitu lo bilang enak." Ucap Delia tertawa bersama Lisa.
Lisa menatap penuh menggoda ke arah Agnes "Yaya lah enak kan ditemeni sama aa Alvaro gitu loh." Goda Lisa yang tak diperdulikan Agnes.
"Hooh, semua beban yang tadinya berat kini sirnah digantikan oleh senyuman Alvaro."
"Senyumanmu..."
"Menarik hati!" Lanjut Lisa, kedua gadis itu saling melempar tawa saat melihat raut wajah Agnes yang tambah datar.
"Asekk, tarekk."
Agnes memutar bola matanya malas, dia dibully nih ceritanya? "Pesenin gue bakso." Suruh Agnes datar ke Lisa.
"Ogah, lo aja sono punya kaki juga." Tolak Lisa mentah-mentah dan dibalas tatapan tajam oleh Agnes tapi tidak di hiraukan oleh Lisa, ia malah menganggapnya sebagai candaan.
"Apa mau dipesenin aa Alvaro?"
"Eh jangan entar sahabat kita mimisan lagi." Kedua sahabat Agnes masih saja terus menggoda gadis datar itu.
"Senyuman mu..."
"Me-"
"Mana disini yang bernama Agnes!" Teriak seorang laki-laki sangar yang memakai baju berwarna hitam dan dilapisi oleh jaket bergambar tengkorak, celana jeans hitam yang robek dibagian lutut dan jangan lupakan anak buah berjumlah 10 dibelakangnya membuat siswa-siswa AIHS yang berada dikantin mendadak ricuh.
"Mafia Tengkorak tuh!"
"Keren dan kejam."
"Ngapain Mafia Tengkorak kesini?"
"Ha? Agnes? kek pernah denger."
"Siapa tuh Agnes? bisa gawat nih dia!"
"Gue mau ketoilet, gue takut."
"Oh bad girlnya AIHS itu bukan?"
"Yang selalu berurusan sama ketos kita?"
"Wuih, senjata tajam apa itu yang dipegang."
Mampu* lo Nes! Batin Salma dan Amanda sambil tersenyum senang.
Kakak gue emang terdebest deh. Batin Amalia lalu ikut tersenyum senang.
Masih ingat dengan rencana licik sang cabe Salma dkk? ya ini lah rencana terakhir mereka.
Kedua sahabat Agnes yang tadinya bercanda ria kini mulai menampilkan raut muka tegang namun beda lagi dengan Agnes.
Pasti ulah si cabe! Batin Lisa dan Delia secara kompak mereka berdua menggeram marah, ini tak adil! Agnes hanya gadis biasa tapi langsung dilawankan dengan seorang Mafia? Terlebih lagi Agnes tuh cewek!
Apaan tuh bersisik-berisik dikantin? Batin Aksa yang tadinya tengah bermain game diponselnya lalu langsung belari menuju kantin karena penasaran tentunya.
Perasaan gue gak enak. Batin Alvaro dan Kevin lalu pergi belari menuju kantin, semoga saja apa yang mereka khawatirkan tak terjadi.
BERSAMBUNG~
HAJAR AJA UDAH NES:V
JANGAN LUPA LIKE👍 AND KOMEN💬 YAH GUYSS
MAMPIR KUY DINOVEL AUTHOR SATUNYA😉
SEE YOU NEXT CHAPTER😁
BABAY~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Gimana ceritanya orang luar hisa masuk kawasan sekolah? Ke kantin skolah lagi..Kan gerbangnya di jaga satpam dan ditutup,,
2023-10-14
1
PHS
👍👍👍👍
2021-08-07
0
PHS
S
2021-08-07
0