HAPPY READING💕
.
.
.
.
.
"Hosh....Hosh cepetan Lis! Gerbangnya mau ditutup tuh, ya ampun sumpah dah! Baru kali ini gue telat."
Gadis yang dipanggil Lisa itu mendengkus sebal menatap punggung belakang sahabatnya yang hanya beda satu jarak dengannya, cerewet sekali "Lo bisa diem gak ha?"
Kedua gadis itu telah sampai didepan gerbanh AIHS namun sayangnya gerbang itu dijaga ketat oleh Alvaro, sang ketua osis yang memiliki sifat datar dan dingin persis seperti Agnes. Mungkin jodoh.
"Al pliss dong, gue mau masuk." Mohon Delia tapi Alvaro tidak menghiraukannya, lelaki itu malah akan menutup gerbang sekolahan tersebut.
"Eh.... Eh Al nantik gue kasih es krim!"
"Lo kira anak kecil!" Celetuk Lisa.
"Lah iya? mau rumah? uang? cewek cantik kayak gue? tapi biarkan kami masuk." Tawar Delia tapi tetap saja Alvaro tidak memperdulikannya, ia sudah menutup dan mengunci rapat pagar tersebut tapi....
Tin Tin Tin Tin Tin Tinnnnnnnn.
Sebuah klakson dari mobil sport berwarna hitam pekat terdengar sangat nyaring membuat siapa saja yang mendengarnya akan menutup telinganya rapat-rapat, mereka bertiga amat paham siapa si biang ulah ini yang dengan berani-beraninya memainkan klakson mobil.
"Eh kam*ret klaksonnya nyaring bener!" Ucap Delia lalu menutup kedua telinganya.
"Tolong telinga gue!" Teriak Lisa sambil menutup kedua telinganya juga.
"Turun lo!" Suruh Alvaro datar dan seketika pintu mobil sport berwarna hitam pekat terbuka, menampakkan seseorang gadis cantik dengan raut wajah datar dan dingin yang selalu menghiasi wajah cantiknya tersebut.
"Hahaha, lo ikutan dihukum juga nyed!" Ejek Delia ketika melihat sahabatnya keluar dari mobil sport tersebut, Lisa yang mendengar itu pun langsung tertawa. Percayalah tawa itu menular!
"Siapa bilang?" Dengan alis terangkat satu Agnes mengucapkan kalimat tersebut membuat Delia dan Lisa mengngerutkan alisnya sementara Agnes mundur kebelakang membuat Alvaro, Delia, dan Lisa dibuat tambah kebinggungan dengan kelakuan Agnes.
Apa yang Agnes lakukan? melakukan akrobat? Begitulah pikir mereka bertiga yang tak habis pikir dengan kelakuan sang bad girlnya AIHS.
Setelah dipikir pas Agnes langsung belari kencang lalu meloncat setinggi mungkin dan tepat sasaran! Ya Agnes meloncat pagar dengan ketinggian yang tidak bisa dikira-kira.
Semuanya nampak membulatkan mulut mereka masing-masing namun sedetik kemudian mereka sadar karena Agnes yang akan beranjak pergi dari sana tapi langsung dihentikan Alvaro.
"Wiuh, hebat bener lo nyed!" Kagum Delia bertepuk tangan heboh.
Lisa ikutan tepuk tangan "Mantan atraksi mah gitu." Ucap Lisa santai.
Prok prok prok.
"Pinter bener yah lo!" Ucap Alvaro bertepuk tangan lalu meneliti penampilan Agnes dari atas ke bawah.
Baju dikeluarkan dari rok, sepatu warna putih, tidak memakai atribut sekolah, lengan baju digulung sampai sikut, terakhir kuku panjang-panjang tapi bersih.
Alvaro yang melihat itu langsung menatap tajam wajah Agnes dan dibalas tatapan santai dari Agnes seakan ia tak melakukan kesalahan apapun. Itu kesalahan besar woy!
Apa-apaan itu? Persis seperti preman yang hendak memalak bocah berumur lima tahun.
Disini untuk sekolah bukan untuk menjadi preman seperti Agnes, sudah dari kemarin-kemarin Alvaro ingin sekali menegur gadis itu namun malah kelupaan tapi sekarang ia tak akan membiarkan gadis itu kabur dari hukumannya.
Kalau dari lahir udah bad girl yah gitu! Batin Delia dan Lisa setelah ikut meneliti penampilan Agnes lalu dengan serempak menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kemana sabuk dan dasi lo?" Tanya Alvaro dingin, sang ketua osis itu akan berubah dingin jika berhadapan dengan murid bandel seperti Agnes ini.
Agnes menaikan sebelah alisnya ke atas, pertanyaan konyol macam apa itu? Tapi tak ayal gadis itu menjawabnya "Buang"
"Kenapa?"
"Gak guna." Alvaro mendelik tajam, sabar Alvaro sabar.
"Sepatu lo gak ada yang hitam?"
"Gak." Jawabannya sungguh minta dihujat.
"Kenapa gak beli?"
"Ribet." Tahan Alvaro tahan, dia cewek masih baru juga! Mungkin Agnes tak tau peraturan sekolahan yang berlaku.
"Baju lo masukin ke rok."
"Panas."
"Semua juga panas! Tahan dong."
"Males." Alvaro memutar bola matanya malas.
"Lengan baju jangan digulung!"
"Terserah gue." Ingin sekali Alvaro menyumpal mulut Agnes sekarang juga.
Delia dan Lisa tertawa melihat wajah merah padam Alvaro, sepertinya lelaki itu sudah tak bisa sabar lagi.
"Kuku lo potong!" Pertanyaan terakhir dari Alvaro sekaligus mengakhiri sesi tanya jawab yang amat membuatnya pusing sendiri.
"Gak mau." Jawab Agnes singkat membuat Alvaro semakin kesal tanpa babibu Alvaro menarik pergelangan tangan Agnes membawanya ke koprasi sekolah sedangkan Lisa dan Delia sudah saling bertos ria karena mereka berdua tidak jadi dihukum.
Tak mau membuang kesempatan, mereka berdua langsung lari menuju kelasnya dan mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya ke sahabatnya itu.
Ini sepertinya salah satu trik Agnes.
Setelah bermenit-menit lamanya Agnes menunggu didepan koprasi sekolahan akhirnya Alvaro datang juga "Nih." Ucap Alvaro datar sambil memberikan sabuk, dasi, sepatu hitam, dan kaus kaki, ia juga sempat membeli potongan kuku.
Tapi Agnes hanya melihat datar kearah barang-barang tersebut, karena merasa diabaikan Alvaro langsung memberi barang-barang tersebut ke tangan Agnes secara paksa.
Mengerti maksud Alvaro, Agnes pun langsung berjalan menuju tong sampah dan membuangnya sontak Alvaro belari menuju Agnes yang kini tengah menatap Alvaro datar.
Busett uang jajan gue ke buang sia-sia. Batin Alvaro langsung menatap nanar kearah barang-barang tersebut lalu mengambil barang-barang itu. Untung saja tidak ada sampah, ia langsung menatap tajam kearah Agnes dan dibalas raut wajah santai dari Agnes.
Kenapa gadis ini otaknya agak geser? Tak bisa kah Agnes serius sedikit? Ya walaupun wajah-wajah seperti orang serius tapi kelakuannya berbanding terbalik dengan kata serius.
"Lo pakek be*o! Bukan lo buang!" Kesal Alvaro lalu memberikannya kembali ke Agnes.
Agnes menerimanya kembali barang-barang itu "Oh." Jawab Agnes singkat lalu beranjak pergi meninggalkan Alvaro yang memijit pelan pelipisnya, pusing menghadapi sifat Agnes yang terlalu bad girl itu.
Semoga saja setelah ini tak ada kenakalan aneh yang diperbuat gadis itu! Ya semoga saja....
Alvaro duduk didepan koprasi sekolah, menunggu Agnes ganti baju. Dia berharap penampilan Agnes nantinya lebih baik dikit hingga membuat gadis itu enak dipandang.
"Lagi-lagi gue berurusan dengan dia." Gumam Alvaro menarik sudut bibirnya ke atas "Agnes." Alvaro mengerutkan keningnya bingung, namanya hanya Agnes? Yang benar saja? Singkat sekali.
BERSAMBUNG~
SABAR BANG AL:V AGNES EMANG KUDU DIDISPLINI DENGAN BAIK:V
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA YAH GUYSS😉😙
MAMPIR KUY DI NOVEL AUTHOR SATU NYA😘
SEE YOU NEXT CHAPTER~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Ya salam.. Langsung nyembur air yg ku minum, Agnes..Agnes..🤣🤣🤣
2023-10-14
0
Tatik Ajach
datar.. dingin gk PP tp jgn gtu bgt x ea.. itu kan d sklh.. tdk menghargai dn tdk punya sopan sama sx.. walaupun dr klrg yg broken tp namanya plajaran hrs bisa menerapkan d mana dia hrs menerapkan posisinya... krn ini cuma novel ea trsrh aja dech.. komen jg percuma kan dah tamat... ✌
2022-09-10
1
PHS
ketawa banget gua, sialll😭
2021-08-07
0