HAPPY READING💛
.
.
.
.
.
Ditengah perjalanan Agnes melihat perkelahian yang sangat tidak seimbang yaitu Abangnya dkk melawan 20 pria bertubuh besar yang tak lain adalah Mafia Tengkorak, sebagian Mafia Tengkorak ada yang tumbang.
Kenapa Abangnya selalu saja berurusan dengan Mafia? Sungguh merepotkan! Sudah tak pandai ilmu bela diri malah cari gara-gara. Agnes yakin seratus persen jika akar permasalahan ini berawal dari Aksa si teman Abangnya yang agak sengklek otaknya, entah apa yang dilakukan lelaki itu hingga membuat Mafia Tengkorak ngamuk untung saja tak berhadapan langsung dengan ketuanya.
Mafia Tengkorak? Bagaimana bisa Agnes mengetahuinya? Mudah saja, Agnes melihat tato dilengan berotot salah satu anak buah Mafia Tengkorak, Sepertinya itu tangan kanan Mafia Tengkorak seperti Ansel contohnya. Pria itu juga mempunyai tato dilengannya berlambang diamond berwarna hitam.
"Bang Kevin dan teman-temannya." Gumam Agnes memberhentikan mobilnya lalu membuka pintu mobilnya dan bersandar ke badan mobilnya, menyaksikan perkelahian tersebut dengan raut wajah datarnya.
"Ck, be*o!" Gumam Agnes lagi ketika melihat Kevin dkk sedikit kelelahan, Agnes berjalan dengan santainya menuju kesana. Agnes pun langsung menyerang dengan bruntal Mafia Tengkorak sontak membuat Kevin dkk melihat kearah Agnes.
Darimana datangnya gadis itu? Begitulah pikir ketiga pemuda yang kini tengah menatapnya penuh tanya dikepalanya itu.
Beginilah sifat Agnes yang sesungguhnya, ia tak akan bisa membenci salah satu keluarganya karena baginya mereka dulu pernah membuat warna pada hidupnya sebelum memberi warna gelap dalam hidupnya.
Marah? Tentu saja tapi kalah akan sifatnya yang sesungguhnya yaitu sifat penyayanginya.
Agnes! Batin Kevin dan Alvaro ingin membantu Agnes namun mereka berdua urungkan karena kondisinya yang masih lemah.
Ngapain tuh cewek? Batin Aksa sambil mengusap sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah karena tonjokkan preman tadi, ini semua salahnya! Tak seharusnya tadi dirinya tak menyenggol sepeda motor milik preman sangar itu hingga lecet.
Hanya menyenggol? Tidak, karena Aksa tadi tak sengaja menjatuhkan satu motor milik preman sangar itu namun malah semua motor yang berada disampingnya ikutan terjatuh! Ini semua gara-gara tali sepatunya yang tadi lupa ia ikat dengan benar.
Tiga menit berlalu, selama itu Agnes menghajar para Mafia Tengkorak tanpa menggunakan senjata apapun. Untung saja gadis itu tak menerima serangan berat karena dirinya dengan sigap menghindar.
"Selesai." Gumam Agnes hendak pergi tapi ia urungkan karena khawatir dengan kondisi Abangnya dkk terlebih lagi dengan si ketos yang sudah masuk dalam hidupnya, Agnes lalu menelepon asisten pribadinya (Ansel)
Gadis itu melihat sekitar terlebih dahulu lalu menemukan alamat jalan yang kini ia pijaki.
"Halo dengan Ansel sang orang tampan disini!" Ucap Ansel dari sebrang telepon dengan nada riangnya.
"Jalan Melati nomor dua."
"Buset, ngapain? Cari gara-gara lagi lo?"
"Dua menit atau gue bunuh"
"Tapi mar-"
Tut tut tut.
Agnes langsung mematikan teleponnya sepihak dan bergegas pergi menaiki mobil sportnya hitamnya, membuat Ansel berdecak kesal dengan sifat ketuanya tersebut yang selalu saja menyuruhnya ini itu, itu ini, untung saja gajinya banyak.
Tiga menit berlalu.
Terlihat dari arah kejauhan dua mobil mewah berwarna hitam gelap berjalan menuju ketiga pemuda yang tengah menahan rasa sakitnya.
Kevin mendongakan kepalanya saat ada bayangan seseorang menghampirinya "Black Diamond Girl." Gumam Kevin ketika membaca tulisan dari juba berwarna hitam yang dikenangkan oleh laki-laki asing menurutnya yang kini tengah berjalan menuju arahnya sontak Alvaro dan Aksa terkejut karena keberadaan laki-laki asing yang sudah berada didepannya ini.
Baru saja ingin bangkit berdiri dari duduknya guna melawan Anesl namun urung kala suara serak nan berat itu menginstrupsi mereka kalau niat dia baik.
"Gue anter ke rumah sakit." Ucap Ansel, sang laki-laki asing menurut Alvaro dkk.
Gak biasanya Agnes nolongin orang asing. Batin Ansel binggung namun matanya terfokus ke arah Kevin, sang laki-laki yang hampir mirip dengan Agnes, apa dia Abangnya? Abang lemah yang selalu Agnes ceritain ke dia? Begitulah pikir Ansel.
"Gak usah, makasih." Tolak Alvaro datar, lelaki itu hendak pergi namun urung.
"Ini perintah ketua." Jawab Ansel datar dan mengeluarkan pistol dari balik jubahnya bermaksud menggeretak agar mereka semua nurut, langsung saja Aksa bergidik ngeri melihat pistol yang dipegang oleh Ansel.
"Yaudah kita ikut." Ucap Aksa cepat membuat Alvaro memutar bola matanya malas, lagi-lagi temannya ini membuat masalah.
Ya kali gue mati muda disini! No! Batin Aksa histeris layaknya seorang gadis.
"Tapi-" Ucap Kevin terpotong ketika ia tidak menemukan keberadaan Adiknya, ia menoleh ke kanan tetap saja tidak ada keberadaan Adiknya menoleh ke kiri tetap saja tidak ada sampai suara Ansel mengagetkan lamunan Kevin.
"Ayo!" Kata Ansel datar ketika Alvaro dan Aksa sudah berada dimobil, dengan berat hati Kevin menuruti perintah Ansel.
Semoga lo baik-baik aja Nes. Batin Kevin dan Alvaro bersama dengan nada khawatir, jika Kevin memang pantas mengkhawatirkan Adik kandungnya itu tapi jika Alvaro? Sosok pemuda yang dengan tenang mengusik ketenangan Agnes! Mengkhawatirkan Agnes?
Sementara ditempat lain, yang tak jauh dari mereka semua tadi. Nampaklah seorang gadis yang sedikit demi sedikit menarik ujung bibirnya keatas.
^^^Agnes C.A^^^
^^^Jaga Abang gue dan dia.^^^
^^^(Read)^^^
Setelah mengirimkan pesan singkat itu barulah mobil berwarna hitam pekat tersebut melaju kencang, membela padatnya jalan raya.
||||||||||||KASIH RANTING 5||||||||||||
Tepat pada pukul satu malam Agnes masuk kerumahnya setelah memasukan mobil sportnya ke garasi, bisa dilihat keadaan mansion keluarga Abraham sangat sepi mungkin karena sedang tidur semua.
Agnes berjalan dengan santainya menuju dapur lalu mengambil air putih dingin untuk menghilangkan dahaganya.
"Akhirnya kakak pulang! Kenzo nunggu kakak Agnes dari tadi loh!" Sapa bocah kecil berumur enam tahun dengan tersenyum lebar, siapa lagi kalau bukan Adik tiri Agnes bernama Kenzo. Hampir saja Agnes tersedak karena sapaan dari Kenzo tapi Agnes tutupi dengan wajah datarnya dan berlalu pergi meninggalkan Kenzo begitu saja.
Namun sebelum itu Agnes sempat menatap Kenzo sekilas karena gadis itu lupa dengan keberadaan Adik tirinya tersebut bahkan Agnes juga melupakan namanya, salah sendiri dia adalah salah satu anak hasil wanita yang Agnes benci. Kenzo Yuliana Alexandra.
"Kakak Agnes jangan beci Kenzo, Kenzo mohon." Belum genap beberapa langkah tangan Agnes sudah dicekal oleh jari jemari kecil milik Kenzo.
BERSAMBUNG~~
AYO CAIRKAN AGNES ZO!
JANGAN LUPA LIKE👍 AND KOMEN💬 YAH GUYSSS😉
JANGAN PERNAH BOSEN OKE SAMA CERITA AKU😉😅😙
MAMPIR KUY DINOVEL AUTHOR SATUNYA😅😙
BTW MAKASIH YANG UDAH VOTE AND KOMEN
SAMPAI JUMPA HARI MINGGU😙👋
SEE YOU~~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Elena Cong
seru banget ceritanya, dan pas aku baca episode ini sebenarnya Agnes tuh luar nya datar cuek tapi didalam diri nya itu sebenarnya baik dan penyayang
2022-03-04
1
Wulandari
padahal kenzo samsek gak tau masalahnya, tapi dia juga yg kena getah keegoisan bapak tua dan nek lampir .
kasian banget mungkin Kenzo pengin lebih dekat sama Agnes
2021-07-24
0
kolak
suka banget sih sama wataknya agnes disini, dia tuh badas,cool girl, peduli sesama, setia kawan banget. kalau semisal unna gak dibunuh agnes pasti sekarang udah mamerin wajah cerianya 😳 sayang sekali ya...
2021-06-28
0