EPS 12

HAPPY READING💕

.

.

.

.

.

.

"Bacod!" Ucap Agnes datar, melayangkan tatapan tajamnya kearah Leader Drak Devil.

"Waw, ada apa nih kok datang-datang marah?"

Dor.

Suara tersebut terdengar nyaring. Salah satu anggota DrakDevil menatap tajam satu gadis diruangan tersebut, kakinya ia langkah kan ke depan namun urung saat melihat kode dari Leader nya.

"Woy kena anak buah gue tuh!" Ucap Leader DrakDevil masih mempertahankan senyumnya tapi tangannya berbanding terbalik ingin sekali membunuh gadis sia*an yang berada tepat didepannya ini, tenang dulu! Dirinya akan kalah jika gegabah.

Tatapan Agnes semakin tajam menatap pria didepannya ini, baginya anak buahnya adalah keluarganya. Dengan seenaknya DrakDevil menghancurkannya begitu saja.

"Puas lo! Anak buah gue beribu-ribu mati dan markas gue hancur semua puas lo!" Ucap Agnes datar, dingin, dan lantang membuat bulu kuduk semua isi markas DrakDevil berdiri semua kecuali Leader DrakDevil tentunya, sebenernya dia sangat takut namun ia tak mau harga dirinya turun cuman gara-gara bentakan seorang gadis didepannya ini.

Apa kata dunia nanti jika Leader Mafia terkenal dan terkejam nomor dua sedunia, takut akan bentakan seorang gadis?

Leader Drakdevil menelan susah payah salivanya lantas mengucapkan sesuatu yang mungkin dapat menenangkan gadis didepannya ini "Oke, lo mau apa? Gue kasih."

Agnes tersenyum simrik, "Nyawa lo." Seketika Leader Drak Devil terkekeh mendengarkannya, dia kira lelucon?

"Leader Black Diamond Girl kalau marah kejam juga yah!"

"Gue bisa jadi malaikat pencabut nyawa untuk lo sekarang juga." Agnes memainkan pistolnya lalu kembali menatap pria didepannya, "Gue sedang tidak bercanda."

"Baiklah, gue ngerti. Gue usul kalau balapan?"

"Taruhan?"

"Taruhannya kalo lo menang lo bisa bawa mobil gue dan gue akan ganti rugi akan semua kerusakan markas lo, tapi kalo lo kalah gue ambil mobil lo dan lo jadi pacar gue deal!"

Agnes terkekeh sekilas, "Lo kira gue gak punya uang?"

"Lo mau apa?"

"Anak buah lo."

Leader DarkDevil mengerutkan alisnya bingung, "Ha?" Beonya.

"Bunuh anak buah lo sebanyak lo bunuh anak buah gue!"

"Gu-"

"Gue gak terima penolakan."

Leader DrakDevil menghembuskan nafasnya berat, "Oke."

"Sekarang."

"Nanti malam."

Dor.

Tanpa babibu Agnes dengan santainya langsung menembak satu anak buah anggota DrakDevil tepat pada jantungnya.

Semua anak buah DrakDevil hanya bisa menatap ngeri ke arah temannya lantas mulai berjalan menjauh dari Agnes, takut-takut jika ditembak lagi.

"Oke-oke sekarang." Ucap Leader DrakDevil lalu bergegas menuju arena pertandingan diikuti Agnes dibelakangnya karena ia tidak mau anak buahnya mati sia-sia ditangan gadis datar didepannya ini, kan lumayan dibuat nyerang markas Agnes lagi?

《《《《《VOTE》》》》》

"Mobil lo bagus juga yah!" Puji Leader DrakDevil setelah melihat Agnes dengan santainya mengendarai mobil sport berwarna hitam pekat menuju sampingnya.

"Sombong amat." Kesal Leader DrakDevil ketika tidak ada respon apa pun dari Agnes, ia langsung naik ke mobilnya dan barulah terlihat gadis dengan pakaian yang sangat kurang bahan tengah membawa pistol ditangannya.

Ketika hitungan ketiga wanita itu langsung menarik pelatuknya keatas dan....

Dor.

Leader DrakDevil langsung saja menancapkan gasnya hingga asap-asap mobilnya berterbangan dimana-mana, tapi tidak dengan Agnes yang sedari tadi diam distart sontak para penonton dibuat binggung dengan cara berfikir Agnes. Kenapa gadis itu malah diam saja? Padahal musuhnya sudah terlalu jauh untuk dilewati.

Para anak buah DrakDevil bersorak riang kalau melihat pemimpinnya mendahului Agnes, diantara mereka juga banyak yang mengejek Agnes.

Ck, terlalu tergesa-gesa. Batin Agnes.

"Begini cara mainnya." Setelah dirasa sudah cukup jauh Agnes lalu menambah kecepatan mobilnya mendahului mobil lamborgini berwarna merah milik Leader DrakDevil sontak Leader DrakDevil kaget ketika Agnes sudah mencapai garis finish, padahal tadi mobil Agnes sudah terlalu jauh untuk menyalipnya.

Ya inilah trik Agnes yang dilakukannya ketika balapan liar.

Mengelabuhi musuhnya agar mobil musuhnya tak dapat menambah kecepatan mobilnya lagi.

"Lo menang lagi! Tentu saja dengan trik lo itu." Puji Agata bersemangat ketika Agnes keluar dari mobilnya, "Agnes gitu loh!" Heboh Agata lagi.

Agata Jovita Rawnie (Agata) keluarga terkaya nomor empat sedunia tapi ia diusir karena kesalah pahaman lalu Agnes menjadikannya seketaris pribadinya di A'C Company Corp, tahu semua masalah tentang Agnes, dan selalu menyemangatinya, Agnes juga sudah menggangapnya sebagai Kakak perempuannya karena selalu ada dengan dirinya disaat semua keluarganya memilih untuk pergi.

"Ututuh, Adek gue menang lagi!" Ansel Arian Gracio (Ansel) bukan keluarga kaya maupun miskin ia anak broken home, Ibu dan Ayahnya selalu bertengkar cuma gara-gara masalah sepeleh, Agnes mengangkatnya sebagai Abangnya sekaligus asisten pribadinya diMafianya.

Awal mula Agnes bertemu Ansel adalah saat Ansel mencuri sebuah roti yang hendak Agnes beli untuk dibagikan kepada yang tak mampu, disitu lah Agnes mengikuti Ansel dan berteman baik dengan pria itu walau mula-mulanya Ansel sempat takut dengan Agnes karena Agnes memberitahunya jika Agnes mempunyai Mafia tapi rasa takut itu langsung Ansel tepis kala dirinya mendengarkan kisah kelam dari gadis itu.

Sepertinya dibalik sifat datar itu tersembunyi sisi kelam dari gadis bernama Agnes tersebut, sebelas dua belas lah dengan masalah yang Ansel miliki.

Lain lagi dengan Agata yang Agnes temukan seorang diri ditaman waktu jam menunjukkan pukul 12 malam, begitu juga dengan anggota Mafia Agnes.

Agnes tak mau menerima sembarang orang untuk dijadikan anggota Mafianya dirinya malah memilih untuk turun tangan sendiri, mencari para orang-orang yang tak mampu atau memiliki masalah tersendiri.

Alhasil para Anak buah Agnes memilih untuk mengabdi selamanya dengan Agnes walau nyawa taruhannya, mengingat gadis itu menolong mereka yang tak mampu dan hampir putus asa.

Mengubah mereka menjadi sosok yang lebih kuat, agar tak direndahkan atau merasa putus asa lagi.

"Adek gue juga ogeb!" Sinis Agata memang Agata dan Ansel sangat tidak bisa akur, mungkin mereka berdua diam-diam menaruh rasa? Mungkin saja kan?

"Lo-"

"Bacod lo berdua!" Ucap Agnes datar membuat keduanya langsung menutup rapat-rapat mulutnya. Berita tentang markas Agnes hancur dan Agnes lah yang turun tangan sendiri mengalahkan musuhnya membuat keduanya takut! Takut dengan amukan Agnes lebih tepatnya, terlebih lagi dengan Ansel! Laki-laki itu merasa tak becus menjaga markas Agnes.

Mobil berwarna merah milik Leader DrakDevil kini berhenti tepat didepan Agnes "Wah, hebat juga yah Leader Black Diamond Girl! Sesuai kesepakatan." Puji Leader DrakDevil lalu melempar kunci mobilnya ke Agnes dan ditangkap oleh Agnes, "Tenang aja gue gak akan bohong." Lanjutnya.

"Kenalin gue Berly Roberto Raymood panggil aja Berly, sebelumnya gue minta maaf karena ngancurin markas lo. Itu murni bukan gue yang nyuruh tapi ya namanya perjanjian harus ditepati." Jelas laki-laki yang bernama Berly itu lalu mengangkat tangan kanannya bermaksud ingin berkenalan dengan Agnes tapi tidak dihiraukan oleh Agnes alhasil Berly menurunkan tangannya sendiri, karena merasa terabaikan.

"Lecet kepala lo gue pengal." Ucap Agnes datar ke Ansel lalu memberikan kunci mobil dan langsung ditangkap oleh Ansel setelah itu Agnes pergi menaiki mobil sportnya kembali.

Agnes sudah tau jika itu bukan suruhan langsung dari sang ketua DrakDevil, jadinya ia dengan sengaja tak mendengarkan penjelasan pria yang diketahui bernama Berly tadi.

"Ke dua ribu kalinya, ikut gue lo dugong." Ucap Ansel lalu menarik pergelangan tangan Agata menuju mansion Agnes ( khusus mobil yang dimenangkan ketika Agnes balapan) disana juga terdapat beberapa maid untuk menjaga ribuan mobil Agnes agar tidak rusak ataupun lecet, entah mau diapakan itu mobil.

"Menarik juga tuh cewek." Gumam Berly menatap kepergian Agnes yang lama-kelama hilang dan disertai tatapan tajam dari Agata tapi Berly tak menyadarinya.

Aneh. Batin Agata.

Sepeninggalnya Agata dan Ansel, secara perlahan senyuman manis Berly memudar. Lelaki itu mulai mengotak atik ponselnya, hendak menghubungi seseorang.

"Halo, bos?"

"Cari tau identitas gadis dengan nama, Agnes. Bawak dokumen itu ke markas nanti."

"Oke, bos!"

Tut.

Sambungan dimatikan secara sepihak setelah dirasa Berly telah selesai menyuruh anak buahnya itu.

Dari mana Berly bisa tau nama Agnes padahal Agnes belum memberitau namanya? gampang saja. Saat melewati garis finish tadi, Berly tak sengaja mendengar nama sang misterius dunia gelap yaitu Agnes!

Satu identitas terbongkar.

(づ ̄ ³ ̄)づ LIKE!

"Bos! saya mohon bos! istri dan anak saya menunggu saya dirumah! saya tidak bisa mati sia-sia seperti ini!"

Sudah sedari tadi raungan penuh permohonan itu terdengar hingga membuat kedua anak buah Berly sebisa mungkin menahan kedua lengan pria tersebut agar tak mendekati sang ketua.

"DIAM!" Berly akhirnya angkat bicara, setelah bermenit-menit lamanya terdiam. "Saya sudah memperingati anda sejak awal! bahwa resiko berada dinaungan saya itu sangat berat, tetapi apa? anda menerimanya bukan? karena anda sangat membutuhkan uang! anda masih ingatkan?"

Pria itu terdiam membuat Berly mengkode kedua anak buah Berly untuk menyeret keluar pria tersebut. Walaupun masih terdengar teriakan pria tadi namun Berly mencoba acuh.

"Kurang berapa lagi?" Tanya Berly ke salah satu anak buahnya.

"Karena pihak kita menghabisi anggota Black Diamond Girl dengan total 30 dan sekarang sedang berjalan 21 maka tinggal 9 anak buah lagi yang harus dibunuh." Terang anak buah Drakdevil.

"Arrgghh! andai orang be*o itu gak terburu-buru menyerang markas Black Diamond Girl, maka semua ini gak akan terjadi! Gue harus ngumpulin lagi anak buah gue dari awal! sial!"

Brak.

Karena kekesalan Leader Drakdevil, hingga membuat meja didepan pria itu retak hanya dengan sekali gebrakan. Para anak buah Drakdevil yang sedang berada didalam ruangan tersebut hanya bisa diam, mendengarkan amukan sang ketua.

Cklek.

Bertepatan dengan itu, pintu ruangan tersebut terbuka.

"Tenangkan diri anda, Ketua." Dia adalah kaki tangan Drakdevil.

Pria dengan umur melebihi Berly itu pun berjalan menuju ke arah sang ketua untuk menyampaikan informasi yang dibutuhkan Leadernya tersebut.

"Akhirnya lo dateng juga, mana informasinya?"

"Maaf sebelumnya, saya gagal mencari tau nama panjang dari gadis yang and-"

"HANYA BEGITU SAJA LO GAK BISA?" Teriak Berly marah.

"Tenangkan diri anda, ketua." Pria itu membungkuk hormat ke arah sang ketua, "Sebagai gantinya saya berhasil mendapatkan informasi yang mungkin penting bagi anda."

Berly menarik nafasnya, "Apa?" Tanya Berly sembari memijat pelan keningnya, guna untuk mengurangi rasa pening diarea kepalanya.

"Gadis itu bersekolah di AIHS, Alexander Internasional Hing School. Sekolah yang berada dijalan xxx."

Berly terkejut sekilas lalu kemudian lelaki itu tersenyum lebar, "AIHS, ya?"

BERSAMBUNG~

JANGAN SUKA LU BER! ADA PAWANGNYA, GALAK LAGI:V

JANGAN LUPA LIKE👍 AND KOMEN💬 YAH GUYSSS 😘

SAMPAI JUMPA HARI KAMIS!

MAAF YAH JIKA KURANG BAGUS DAN BANYAK TYPO MUNGKIN😧

SEE YOU~

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Loh kata nya td kalo Berly kalah Berly akan membunuh sebanyak anak buah Agnes yg mati terbunuh, Kok malah Mobilnya yg di ambil, Bukan anak buahnya Berly sih?? 🤫🤫🤫 Apa aku yg salah paham ya??

2023-10-14

1

No Name_

No Name_

ajg pengen jadi Agnes

2022-04-23

0

Husnu Zulfikri

Husnu Zulfikri

anjay mc op manthap

2022-03-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!