HAPPY READING💕
.
.
.
.
.
Lilik nampak menghela nafas, sabar "Agnes kenalin nama Ibu, Ibu Lilik... wali kelas kamu! Sekarang kamu duduk disamping Alvaro nah Alvaro angkat tangan mu." Suruh Lilik dan laki-laki yang bernama Alvaro mengangkat tangannya keatas.
Agnes menghampiri bangkunya lalu duduk sembari memasang earphone ketelinganya dan menaruh kepalanya ke kedua tangannya dimeja, ya Agnes tidur sudah biasa ia lakukan disekolah lamanya. Kebiasaan buruknya itu selalu ia bawa kemana-mana.
Sementara para cewek-cewek dikelas langsung mendesah kecewa karena tak bisa duduk dengan mostwanted cowok lagi bahkan para cowok-cowok pun ikut mendesah kecewa karena sang bidadari menurutnya tak duduk disebelahnya.
"Oke Anak-anak kita lanjutkan...."
Cowok yang tadinya dipanggil Alvaro itu lantas membulatkan matanya kala teman sebangkunya malah asik tertidur saat pelajaran dimulai, ini lah saatnya tugas ketua osis seperti dirinya yaitu membangunkan murid-murid yang tertidur saat jam pelajaran masih berlangsung.
Alvaro mengoyangkan perlahan lengan Agnes hingga gadis itu menatap Alvaro dengan wajah datarnya tersebut seolah berbicara 'Apa?'
Alvaro terlonjak kaget sekilas karena melihat raut datar teman sebangkunya itu biasanya para gadis di AIHS tak akan pernah menampakkan raut seperti itu, mereka semua selalu alay atau bahkan selalu modus kepada dirinya hanya untuk mendapat perhatian darinya namun bukan Alvaro namanya jika menerima perhatian alay itu.
"Jangan tidur dikelas." Ucap singkat Alvaro.
"Gak peduli." Jawab Agnes tanpa melihat tatapan tajam dari Alvaro, gadis itu berniat tidur kembali namun Alvaro dengan sigap menghalanginya lagi "Menyingkirlah." Sambung Agnes yang kini menatap tajam Alvaro, gadis itu tak punya mood bagus untuk berdebat sekarang.
"Tid-"
"Agnes!" Semua perhatian langsung berfokus ke arah gadis datar itu, itu adalah suara Lilik sang wali kelas mereka "Kamu! Saya hukum lari lapangan 10× karena sudah menganggu proses belajar mengajar-"
Lilik berhenti berujar saat melihat Agnes malah melewatinya begitu saja "Kemana kamu?" Sahut Lilik.
"Hukuman." Jawab singkat Agnes, masih terus melangkah.
Lilik mengangga lebar begitu juga dengan yang lain, sementara Alvaro malah diam-diam menarik sudut bibirnya ke atas.
Hari pertama sudah melakukan pelanggaran, menarik. Batin Alvaro, Alvaro menduga bahwa gadis datar itu tak akan mau menjalankan hukumannya mengingat dia selalu bersikap keras kepala.
Gadis itu pasti akan ke......Kantin.
Tringggggg....Tringgggg.
Setelah berpuluh-puluh menit lamanya menunggu akhirnya bel pertanda istirahat pun berbunyi amat nyating hingga membuat semua murid-murid AIHS langsung berhamburan menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sedari tadi berbunyi, pelajaran hari ini sangat membosankan bagi siswa yang malas namun terasa sangat menyenangkan bagi siswa yang rajin.
Greb.
Tiba-tiba saja tubuh Agnes terasa seperti ada yang memeluknya dari samping kanan dan kirinya namun tetap saja Agnes bersikap acuh, ia tau jika itu kedua sahabatnya.
"Ya ampun! Gue kangen sama lo!" Ucap Delia sembari terus saja memeluk Agnes erat seakan telah lama berjumpa padahal hanya tiga tahun berpisah itu pun karena kesalahan Agnes yang amat bandel.
"Akhirnya lo sekolah sini juga!" Ucap Lisa antusias sembari ikutan memeluk Agnes lalu mereka berdua melepaskan pelukannya karena merasa yang dipeluk tak merespon sedikit pun, dasar sahabat nyebelin namun penuh perhatian.
"Hmm."
"Masih dingin aja lo." Ucap Lisa dan lagi-lagi dibalas deheman oleh Agnes, untuk sekedar mengatakan 'Ya' saja sangat sulit bagi Agnes "Del pesen makanan sana, gue sama Agnes samain aja." Sambung Lisa menyuruh Delia seenaknya.
Delia melototkan matanya kesal "Ish, gue terossss!" Ucap Delia mendengkus kesal lalu pergi memesan makanan dengan kaki yang dihentak-hentakan pertanda dia kesal membuat Lisa terkekeh melihatnya.
"Liat tuh temen lo." Agnes masih saja fokus dengan baksonya "Yaelah gue lupa kalau lo kehabisan oksigen jadi lo gak bakalan mau bicara kecuali penting menurut lo."
"Kyaaaaa~ mostwanted kita datang!"
"Alvaro jangan datar-datar dong."
"Uwaw cogan gak sia-sia gue sekolah sini."
"Minta id. linenya dong."
"Tolong gue mau pingsan."
"Duh pingin cium deh."
"Yang satu punyak gue! valid no debat!"
Dan masih banyak lagi teriakan histeris dari siswi-siswi murid AIHS ketika Aksa, Kevin, dan Alvaro datang dengan gaya coolnya masing-masing kecuali Aksa tentunya! Pria itu bahkan melemparkan flying kissnya ke cewek-cewek membuat cewek-cewek tersebut berteriak histeris saat dirasa mendapat respon dari sang moswanted boy sekolahan ini.
"Duh, berisik banget sih!" Teriak Delia yang terpendam oleh suara teriakan histeris para murid cewek, setelah memesan makanan dan duduk disebelah Agnes.
"Cuek aja lah say." Ucap Lisa santai lalu menikmati makanannya.
"Kok gue yang malu sih?" Delia selalu saja dapat mencairkan suasana, gadis itu memiliki sifat sangat cerewet.
"Eh, boleh gabung gak? udah penuh nih." Ucap salah satu geng mostwanted tersebut yang diketahui bernama Aksa karena sudah tau dari gayanya yang seperti orang humoris.
"Duduk aja."
"Kalian dari kelas XI-1 IPA yah?" Tanya Aksa dan diangguki oleh dua cewek tersebut.
"Gue dari kelas XI-2 IPA salken nama gue Aksa Devian Arian panggil Aksa." Ucap Aksa memperkenalkan diri dan dibalas senyuman Delia.
Cantik. Batin Aksa memuji senyuman sekilas Delia.
Ganteng banget serasa liat masa depan, eh? Batin Delia memuji ketampanan Aksa.
Tanpa disadari dua orang humoris itu telah menaruh hati sejak pandangan pertama, mungkin?
Aksa menoleh ke arah kiri tepat dimana Agnes berada "Kalo lo siapa?" Tanya Aksa ke Agnes yang sedari tadi menikmati makanannya, ia bahkan terlalu bodoamat dengan sekitar.
"Nes Agnes." Bisik Delia menyengol lengan Agnes, membuat Agnes langsung menatap sekilas ketiga cowok tampan didepannya itu.
"Agnes." Jawab Agnes datar, dingin, cuek. lengkap sudah~
Ternyata ada yang lebih datar dari pada gue. Batin Alvaro menatap diam-diam wajah datar milik Agnes sedangkan yang ditatap malah asik memakan baksonya.
Disekolah pun sikap mu masih sama Dek. Batin Kevin menatap sedih Adik perempuannya tersebut, dia kira sifat Adiknya itu akan perlahan cair karena ada dua sahabat semasa kecilnya ternyata sama saja bahkan sekarang lebih dingin.
Busetttt, lebih datar dia dari pada Alvaro. Batin Aksa takjub, orang datar kok takjub sih?
"Maafin temen kita yah! Dia emang gitu, oh iya kalian-" Ucap Delia terpotong karena meja yang didudukinya digebrak tiba-tiba oleh seorang gadis dengan make up tebal yang senantiasa menghiasi wajah cantiknya itu sontak, membuat semua yang berada dimeja itu kaget kecuali Agnes tentunya.
BERSAMBUNG~
DIMANA-MANA AGNES SELALU DATAR~
JANGAN LUPA LIKE👍 AND KOMEN 💬 YAH GUYSSS😉
MAMPIR KUY DINOVEL AUTHOR SATUNYA 😅
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Sekarang Baru bertemu buku dengan ruas..Sok soan mau bully Agnes,Dasar BENALU..🙄🙄
2023-10-14
0
No Name_
^atas gw bener
2022-04-23
1
Husnu Zulfikri
wow terlalu kecil ni kayak nya lebih datar dari cowok
2022-03-23
0