13

"El, kamu beneran mau nikah sama Bima ?". Tanya Nyonya Hanin dengan raut wajah serius.

"Kok ibu bisa tau ?". Ellena malah balik bertanya.

"Di kasih tahu sama mba Puspa. Semalam dia telepon, suruh saya urus dekorasi wedding kalian."

"Iya bu. El dan Pak Bima memang mau menikah."

"Jadi , apa kamu mau berhenti kerja setelah menikah El ?"

"Nggak ,bu. El masih mau kerja, itu pun kalau Ibu Hanin tidak keberatan."

Nyonya Hanin tersenyum teduh menatap wajah Ellena. Beliau kemudian beranjak dari kursinya, menghampiri Ellena di kursi lain lalu memberi pelukan hangat dari belakang.

"Saya gak akan pernah merasa keberatan. Kamu bebas mau kerja disini lagi. Apalagi, kan kita akan jadi keluarga. Kamu juga akan jadi anak saya, El."

Ellena memegang kedua lengan Nyonya Hanin yang melingkari tubuhnya dari belakang. Ia merasa terharu dengan ketulusan dan kebaikan yang Nyonya Hanin tunjukkan selama ini.

"Terima kasih, bu."

Jam menunjukkan pukul 7 malam ketika Ellena baru tiba di rumah. Malam ini ia ada janji ngumpul bareng bersama tiga sahabat baiknya yang selalu bisa menghibur Ellena. Diva dan Nadia sudah berada didalam kamar Putri ketika El datang.

Setelah berpamitan sebentar untuk mandi, kini Ellena sudah kembali bergabung dengan Diva, Nadia dan Putri. Hanya dengan memakai celana pendek berwarna pink dan tank top berwarna putih, Ellena sudah merebahkan tubuhnya di ranjang kamar Putri bergabung bersama ketiga sahabatnya yang lain.

"El, apa keputusan kamu udah bener ?". Suara Nadia memecah keheningan. Saat ini keempatnya tengah kompak menatap langit-langit kamar dengan kaki digantungkan keatas menempel pada dinding kamar.

Ellena menghela napasnya panjang. "Aku juga nggak tahu, Nad ! Aku harap iya".

"El, coba pikirkan lagi. Kalau kamu cuma mau menikah dengan Pak Bima agar ada yang menjamin biaya perawatan Ellio, kamu gak perlu ngelakuin itu. Kami bakalan cari cara buat bantuin kamu." Diva juga ikut bergabung dalam pembicaraan ini.

"Iya, El. Diva bener. Kita bisa bantu kamu kok. Putri kan udah pernah bilang, akan jual tanah warisan Putri buat bantu El. Jadi El gak perlu nikah terpaksa sama om pedofil itu." Kali ini celetukan polos Putri juga terdengar.

Ellena hanya tertawa kecil."Aku gak mau bikin kalian repot. Lagian, aku nikah sama Pak Bima bukan karena terpaksa kok !."

"Terus yang bikin kamu mau nikah sama dia apa, El ? Kita semua tahu, sejarah hubungan kalian kayak gimana. Tom and Jerry aja kalah. Jadi gak mungkin kan kalian tiba tiba jatuh cinta secepat ini ?." Diva menoleh menatap El dengan ekspresi wajah khawatir.

"Kita cuma gak mau kamu nantinya sakit, El. Apalagi Pak Bima orangnya terkenal playboy." Lanjut Diva.

"Aku ngerti kok perasaan kalian. Cuma sekarang semua udah terjadi, dan aku gak bisa mundur lagi. Dan yang bisa aku janjiin ke kalian cuma aku pasti bahagia kok. Meski terdengar nggak masuk akal, tapi aku dan Pak Bima sudah saling jatuh cinta. Dan gak ada yang bisa ngubah keputusan kami untuk menikah saat ini"

Ketiga sahabatnya pun langsung memeluk Ellena dengan haru.

"El, kalau kamu bahagia, kita juga akan bahagia untuk kamu. Dan jangan khawatir, kapanpun kamu butuh kita, kita akan selalu ada buat kamu." Suara parau Nadia kini bahkan sudah tak terlalu jelas karena menangis.

Ellena sekali lagi hanya tersenyum kecil didalam pelukan ketiga sahabatnya. Entahlah, Ellena tidak yakin. Apakah momen seperti ini masih bisa ia rasakan setelah menikah ? Ellena mulai meragukan semua itu. Dibawah sinar temaram lampu tidur dikamar Putri, keempat sahabat itu akhirnya terlelap dalam mimpinya masing masing.

Ketika pagi menjelang, kehidupan lain juga ikut terbangun. Pukul 6 pagi, Bima sudah terjaga dan berjalan menuju balkon kamarnya. Dengan segelas kopi ditangan kanannya, ia menikmati udara pagi dengan tenang. Masih dengan celana pendek dan kaos v neck berwarna abu abu serta rambut yang masih acak-acakan khas bangun tidur, pria itu masih saja terlihat sempurna.

"Bim, udah bangun Nak ?". Suara Nyonya Puspa menelisik masuk ke indra pendengaran Bima yang menatap pemandangan dari balkon lantai 3 kamarnya.

Bima berbalik dan melihat Nyonya Puspa sudah duduk di ranjangnya. Segera Bima menghampiri sang ibu dan duduk disamping wanita paruh baya itu yang masih terlihat cantik meski sudah berusia 55 tahun.

"Kenapa Ma ?"

"Mama cuma mau nanya, kapan kamu sama Ellena akan fitting baju pengantin ?".

Bima mengerutkan keningnya seraya berpikir. Oh iya, Bima melupakan hal ini. Ia bahkan tidak pernah berpikir untuk melakukan fitting baju pengantin sebelumnya.

"Bima belum ada rencan ma. Bima lupa soal itu."

"Ya ampun, Bim ! Kamu gimana sih ? Masa' hal sepenting itu bisa kelupaan ? Emangnya kalo pas hari H kamu mau pake baju apa ha ? Pake baju Tarzan ?". Gerutu Nyonya Puspa kesal. Ia bahkan menarik telinga Bima saking gemasnya.

" Ya maaf, Ma. Kan Bima sibuk kerja, jadi wajar kalau lupa."

"Makanya kamu harus cuti kerja dulu sampai acara pernikahan kamu selesai. Fokus ke situ dulu, Bim. Kerjaan bisa kamu oper ke Andra dulu kan ?".

"Tapi, Ma..."

Nyonya Puspa mengangkat telunjuknya ke depan wajah Andra. "Stop, mama gak mau dengar alasan. Kamu harus nurutin mama kali ini. Dan masalah baju pengantin kalian biar mama yang urus."

Nyonya Puspa kemudian beranjak keluar dari kamar Bima sebelum putra tunggalnya itu kembali melayangkan protes terhadap keputusannya. Sebagai seorang ibu, Nyonya Puspa sudah khatam dengan sifat dari anak semata wayangnya itu. Ia tahu benar bahwa Bima anak yang pekerja keras dan sangat totalitas dalam pekerjaan.

Mungkin sebagian besar bagi orang lain, hal itu adalah sesuatu yang bagus bahkan sangat luar biasa. Bahkan sebagian orang tua akan bangga jika anaknya terbukti sukses apalagi dengan jerih payah nya sendiri seperti Bima. Tetapi, bagi Nyonya Puspa justru hal itu adalah momok paling mengkhawatirkan baginya. Sudah sering ia mendengar putra nya adalah seseorang yang dekat dengan banyak wanita. Tetapi, tak satu pun yang Bima seriusi hingga sekarang. Nyonya Puspa bahkan sempat berpikir anaknya adalah seorang penyuka sesama jenis mengingat ketidakmauan Bima menikah bahkan setelah usianya sudah hampir menginjak angka 30 tahun.

Namun pada akhirnya, sang putra kesayangan, harapan penerus keluarga satu-satunya mengatakan akan menikah beberapa hari yang lalu. Tentu itu adalah kabar paling membahagiakan sepanjang hidup Nyonya Puspa. Terlebih lagi, ia tahu calon menantunya sosok yang sangat baik, sopan dan pandai mengurus rumah. Benar-benar tipikal menantu yang sudah ia idam-idamkan sejak dulu. Berbeda dengan wanita pertama yang pernah dikenalkan Bima 2 tahun yang lalu padanya.

Sejam kemudian, Bima sudah rapi dengan setelan jasnya. Dengan gagah ia menghampiri sang ibu yang sudah duduk di meja makan bersama ayahnya. Bima hanya menyambar sepotong sandwich dan meminum cepat susunya lalu mencium pipi Nyonya Puspa sebelum berpamitan pergi dengan buru-buru.

"Loh, kamu kok buru-buru banget Nak ?". Tanya Nyonya Puspa.

"Ada hal penting yang harus Bima tangani pagi-pagi Ma."

"Inget yang mama bilangin ke kamu tadi pagi ya ! Jangan lupa, atur cuti kamu." Teriak Nyonya Puspa saat langkah Bima sudah semakin menjauh. Sementara yang di teriaki tidak berbalik atau menanggapi sama sekali. Nyonya Puspa hanya menggeleng kecil lalu menyikut Tuan Satya yang seolah tak peduli dan hanya fokus pada sarapannya.

"Tuh liat kelakuan anak kamu ! Di kasih tahu malah pura-pura nggak denger." Celetuk Nyonya Puspa.

"Apa sih ma ? Itu kan anak kamu juga. Lagian juga, siapa suruh kamu manjain terus " Balas Tuan Satya.

"Namanya juga anak satu-satunya, Pa !".

Tuan Satya hanya mengendikkan bahunya. Lalu meraih jasnya dan segera memakainya. Kemudian, ia mencium kening sang istri dan berpamitan berangkat ke kantor juga.

"Ndra, mulai minggu depan gue bakal cuti dulu dari kantor. Jadi, semua kerjaan gue bakal gue serahin ke lo." Ucap Bima yang masih setia memeriksa berkas-berkas dihadapannya.

"Jadi, lo beneran mau nikah ? Serius ?". Suara Andra terdengar sangat terkejut.

Bima berhenti sejenak dari aktivitasnya dan memandang Andra dengan tatapan heran.

"Bukannya nyokap lo udah bilang ?".

"Udah. Cuma gue gak percaya. Kirain cuma prank doang. Gue pikir lo gak bakalan nikah selamanya , Bim."

PLETAK !! Pulpen yang semula berada ditangan Bima kini sudah mendarat mulus di kening Andra.

"Sakit, Nyet !!!". Keluh Andra sambil memijit pelipisnya yang terkena lemparan Bima.

"Lo pikir emang gue apaan ? ya kali gue gak bakal nikah selamanya. Terus yang warisan harta gue kalo gue mati siapa coba ? Gue juga butuh keturunan, Ndra !". Sungut Bima kesal. Kini ia kembali mengecek berkas-berkas yang masih berhamburan di depannya.

"Gue pikir janji lo ke dia masih berlaku. Ternyata udah nggak."

Bima sedikit tersentak mendengar kata "dia" dari mulut Andra. Sejenak ia memandang Andra lalu kembali fokus pada pekerjaannya.

"Kalo nggak ada yang penting lagi, lo bisa keluar sekarang." Ucap Bima dingin.

"Gue belum selesai, Nyet. Gue penasaran sama cewek yang bisa bikin lo berubah pikiran."

"Ntar aja kita omongin lagi. Gue sibuk ! Sekarang mending lo balik ke ruangan lo sekarang." Usir Bima tegas.

"Iya, iya ! Galak banget, sih !". Gerutu Andra kesal. Ia kemudian menuruti perintah Bima dan segera menuju pintu keluar. Saat Andra sudah menghilang dari balik pintu, Bima memukul mejanya dengan keras. Kedua tangannya menyugar rambutnya dengan frustasi. Ia kemudian menyandarkan kepalanya dan memejamkan mata. Memori tentang "dia" yang sudah ingin ia lupakan kembali berputar didalam kepalanya seperti kaset film seolah hal itu baru terjadi kemarin. Ia memukul dahinya dengan kepalan tangan kirinya sambil menggumam pelan. Nada bicaranya mendadak terdengar sedih dan putus asa.

"Kenapa Andra harus ingetin gue ke dia lagi, sih ? Padahal gue udah hampir ngelupain segalanya."

Terpopuler

Comments

fitriani

fitriani

mantan terindah pasti si "dia"

2025-02-21

0

Ririn Satkwantono

Ririn Satkwantono

ujian hidup ellena blm lah selesai.. apalagi.. klo dia itu dtg lagi

2024-04-24

0

Shin Gao

Shin Gao

nanti Andra patah hati kalau tau wanita itu siapa

2022-08-19

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 Pengumuman
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145(END)
146 146(Extra Part 1)
147 147(Extra part 2)
148 Pengumuman
149 Pengumuman dan Sinopsis Season 2
150 S2#Eps 1
151 S2#Eps 2
152 S2#Eps 3
153 S2#Eps 4
154 S2#Eps 5
155 S2#Eps6
156 S2#Eps 7
157 S2#Eps8
158 S2#Eps9
159 S2#Eps 10
160 S2#Eps 11
161 S2#Eps 12
162 S2#Eps13
163 S2#Eps 14
164 S2#Eps 15
165 S2#Eps16
166 S2#Eps17
167 S2#Eps 18
168 S2#Eps 19
169 S2#Eps 20
170 S2#Eps21
171 S2#Eps 22
172 S2#Eps23
173 S2#Eps 24
174 S2#Eps25
175 S2#Eps26
176 S2#Eps 27
177 S2#Eps28
178 S2#Eps 29
179 S2#Eps30
180 S2#Eps 31
181 S2#Eps32
182 S2#Eps33
183 S2#Eps 34
184 S2#Eps35
185 S2#Eps 36
186 S2#Eps 37
187 S2#Eps 38
188 S2#Eps 39
189 S2#Eps 40
190 S2#Eps 41
191 S2#Eps 42
192 S2#Eps 43
193 S2#Eps 44
194 S2# Eps 45
195 S2#Eps 46
196 S2#Eps 47
197 S2#Eps 48
198 S2#Eps 49
199 S2#Eps 50
200 S2#Eps 51
201 S2#Eps 52
202 S2#Eps 53
203 S2#Eps 54
204 S2#Eps 55
205 S2#Eps 56
206 S2#Eps 57
207 S2#Eps 58
208 S2#Eps 59
209 S2#Eps 60
210 S2#Eps 61
211 S2#Eps 62
212 S2#Eps 63
213 S2#Eps 64
214 S2#Eps 65
215 S2#Eps 66
216 S2#Eps 67
217 S2#Eps 68
218 S2#Eps 69
219 S2#Eps 70
220 S2#Eps 71
221 S2#Eps 72
222 S2#Eps 73
223 S2#Eps 74
224 S2#Eps 75
225 S2#Eps 76
226 S2#Eps 77
227 S2#Eps 78
228 S2#Eps 79
229 S2#Eps 80
230 S2#Eps 81
231 S2#Eps 82
232 S2#Eps 83
233 S2#Eps 84
234 S2#Eps 85
235 S2#Eps 86
236 S2#Eps 87
237 S2# Eps 88
238 S2#Eps 89
239 S2#Eps 90
240 S2#Eps 91
241 S2#Eps 92
242 S2#Eps 93
243 S2#Eps 94(Epilog)
244 Pengumuman
Episodes

Updated 244 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
Pengumuman
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145(END)
146
146(Extra Part 1)
147
147(Extra part 2)
148
Pengumuman
149
Pengumuman dan Sinopsis Season 2
150
S2#Eps 1
151
S2#Eps 2
152
S2#Eps 3
153
S2#Eps 4
154
S2#Eps 5
155
S2#Eps6
156
S2#Eps 7
157
S2#Eps8
158
S2#Eps9
159
S2#Eps 10
160
S2#Eps 11
161
S2#Eps 12
162
S2#Eps13
163
S2#Eps 14
164
S2#Eps 15
165
S2#Eps16
166
S2#Eps17
167
S2#Eps 18
168
S2#Eps 19
169
S2#Eps 20
170
S2#Eps21
171
S2#Eps 22
172
S2#Eps23
173
S2#Eps 24
174
S2#Eps25
175
S2#Eps26
176
S2#Eps 27
177
S2#Eps28
178
S2#Eps 29
179
S2#Eps30
180
S2#Eps 31
181
S2#Eps32
182
S2#Eps33
183
S2#Eps 34
184
S2#Eps35
185
S2#Eps 36
186
S2#Eps 37
187
S2#Eps 38
188
S2#Eps 39
189
S2#Eps 40
190
S2#Eps 41
191
S2#Eps 42
192
S2#Eps 43
193
S2#Eps 44
194
S2# Eps 45
195
S2#Eps 46
196
S2#Eps 47
197
S2#Eps 48
198
S2#Eps 49
199
S2#Eps 50
200
S2#Eps 51
201
S2#Eps 52
202
S2#Eps 53
203
S2#Eps 54
204
S2#Eps 55
205
S2#Eps 56
206
S2#Eps 57
207
S2#Eps 58
208
S2#Eps 59
209
S2#Eps 60
210
S2#Eps 61
211
S2#Eps 62
212
S2#Eps 63
213
S2#Eps 64
214
S2#Eps 65
215
S2#Eps 66
216
S2#Eps 67
217
S2#Eps 68
218
S2#Eps 69
219
S2#Eps 70
220
S2#Eps 71
221
S2#Eps 72
222
S2#Eps 73
223
S2#Eps 74
224
S2#Eps 75
225
S2#Eps 76
226
S2#Eps 77
227
S2#Eps 78
228
S2#Eps 79
229
S2#Eps 80
230
S2#Eps 81
231
S2#Eps 82
232
S2#Eps 83
233
S2#Eps 84
234
S2#Eps 85
235
S2#Eps 86
236
S2#Eps 87
237
S2# Eps 88
238
S2#Eps 89
239
S2#Eps 90
240
S2#Eps 91
241
S2#Eps 92
242
S2#Eps 93
243
S2#Eps 94(Epilog)
244
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!