Chapter 5

Pembicaraan antara Arletta dan Delon semalam tidak berlanjut panjang, Arletta yang sebenarnya sudah mengetahui kehidupan Delon selama menghilang seperti apa, pura-pura tidak tahu dan mendengarkan kembali Delon bercerita tentang kehidupannya.

Delon pun meminta Arletta untuk menceritakan kehidupannya, bagaimana cara dia menyeselesaikan pendidikan spesialisnya, siapa yang membiayainya dan dimana dia tinggal sebelum sesukses ini.

"Ya setelah kalian mengusir aku, aku dibiayai oleh adik ibuku Tante Julia dan Om Mike yang berada di Surabaya. Selama menyelesaikan pendidikanku dulu, Dr. Andi seniorku dan yang merupakan anak dari teman Om Mike itu selalu mendukung dan menyemangatiku selama ngekos di Tanggerang." Jelas Arletta singkat kepada Delon. "Dia juga banyak membantuku dalam kehidupanku selama sembilan tahun kebelakang ini."

Delon bersyukur dalam hati karena ternyata menurutnya Arletta bisa menjalani hidupnya dengan baik setelah apa yang dia dan Bella lakukan.

Tetapi Delon tidak tahu ada hal besar mengenai Arletta yang belum diketahuinya. Hal besar yang tidak pernah disangkakan oleh Delon, hal yang akan membuat benang diantara dirinya dan Arletta terajut kembali.

Arletta bimbang, sebenarnya dia ingin segera memberitahu Delon bahwa Delon memiliki seorang putri darinya. Toh suatu saat Delon akan mengetahuinya juga.

Arletta sedang mengandung ketika Delon menceraikan dan mengusirnya, usia kandungannya masih sangat muda dan dia juga baru saja mengetahuinya.

Saat itu dia teringat bagaimana bahagianya dirinya atas kehamilannya itu, dia ingin segera memberitahu suami dan ayahnya kabar bahagia tersebut.

Tapi ketika dia sampai di rumah, pada saat itulah dia melihat suaminya bersama wanita lain yang merupakan sekertaris ayahnya sedang bermesraan sedangkan ayahnya sedang berjuang melawan maut.

Arletta menarik nafas panjang, mungkin sekarang bukan saat yang tepat untuk memberi tahunya.

Setelah sepuluh tahun tidak bertemu, rasanya tidak pas jika dia langsung memberitahukan Delon hal itu apalagi dalam kondisi Delon yang sedang sakit.

Crystal yang merupakan putri dari Arletta dan Delon sedang berlibur di rumah Tante Julia di Surabaya, dia baru akan pulang bulan depan ke Jakarta.

Mungkin pada hari kepulangan Crystal aku akan memberitahunya putus Arletta.

Saat itupun akhirnya tiba, saat dimana Arletta harus memberitahu Delon tentang Crystal.

Selama satu bulan ini hubungan Arletta dan Delon sudah mulai akrab, para karyawan di rumah Arletta dan Novi juga sudah mengetahui siapa sebenarnya Delon.

Setiap hari jika mereka sedang di rumah, mereka juga selalu makan pagi dan makan malam bersama.

Hari ini mereka sedang sarapan seperti biasa, dan Arletta tahu dia harus memberi tahu Delon sekarang soal Crystal karena besok Crystal akan pulang.

"Ada yang ingin aku katakan." Kata Arletta dengan nada ragu.

"Ada apa Ar?" Tanya Delon yang penasaran mendengar keraguan Arletta. Tidak biasanya, Arletta yang sekarang tidak pernah ragu lagi untuk mengatakan apapun padanya, tidak seperti Arletta ketika menjadi istrinya dulu.

"Sepuluh tahun yang lalu, ketika kamu dan Bella mengusirku setelah kematian papa. Sebenarnya tiga hari sebelum itu, aku memeriksakan diri ke dokter dan mendapati bahwa aku hamil."

Delon menghentikan makannya, dia sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan Arletta. Dalam hatinya Delon langsung berkata andai dia tahu bahwa Arletta saat itu sedang hamil anaknya dia tidak akan melakukan hal yang keji itu.

Ya memang Delon mengakui bahwa dia telah meniduri Arletta beberapa kali di tahun kedua pernikahannya, dia juga mengakui bahwa milik arletta untuk pertama kali diambil olehnya. Lalu benarkah itu anakku? Jika iya, dimana dia? Tanya Delon dalam hatinya.

"Dimana dia sekarang?" Tanya Delon dengan perasaan campur aduk.

"Dia akan kembali ke Jakarta besok, selama sebulan kemarin dia berlibur ke Surabaya dan tinggal di rumah Tante Julia." Jelas Arletta. "Dia berusia 9 tahun, namanya Crystal Wiguna. Lahir di tanggal 20 oktober, tepatnya setelah tujuh bulan kita bercerai." Jelas Arletta yang sudah menduga bahwa Delon akan memiliki banyak pertanyaan dan mungkin sangsi tentang benarkah Crystal putrinya.

Delon terdiam mendengar penjelasan Arletta, dia tidak bisa berkata apapun.

Apa yang telah dilakukannya? Bahkan selama ini dia tidak tahu dia memiliki seorang putri yang sudah berumur 9 tahun.

"Ini foto Crystal." Lanjut Arletta memberi lihat foto putrinya kepada Delon. "Besok kita ke rumah sakit, aku ingin kau dan dia melakukan test DNA. Aku yakin dia anakmu, karena aku tidak pernah melakukannya dengan orang lain. Tapi wajar jika kamu sangsi, maka aku ingin kalian menjalankan test DNA."

Delon memandangi foto putrinya, putri yang selama ini tidak pernah diketahui dan dilihatnya. Wajah Crystal sangat mirip dengan Delon, dia adalah jiplakan Delon Wanita. Cantik, tinggi, memiliki kulit sawo matang seperti ayahnya, hanya saja rambutnya ikal mengikuti ibunya.

"Kenapa kau baru memberitahuku sekarang?" Tanya Delon dengan kecewa. "Kita sudah bersama selama kurang lebih satu bulan dan kau baru memberitahuku hal sepenting ini sekarang?"

"Kau pikir bagaimana perasaanku harus memberitahukanmu hal ini setelah sekian lama kita tidak bertemu dan tidak ada hubungan? Aku baru memberitahumu sekarang karena kau akan segera bertemu dengannya dan menghabiskan waktu dengan kami selama tiga tahun kedepan. Jika kau mau mengakuinya itu hakmu tapi jika tidak juga tidak masalah, biarkan dia mengetahuimu sebagai karyawanku."

"Aku ingin mengakuinya." Putus Delon. "Aku akan memberitahunya bahwa aku ayahnya, bolehkah?" Tanya Delon.

"Ya tentu itu hakmu, tapi karena aku tahu itu akan menjadi pilihanmu aku ingin kau dan Crystal menjalani test DNA terlebih dahulu agar tidak timbul salah paham kelak."

"Baik, tapi bagaimana kita akan memberitahu bahwa aku ayahnya?" Tanya Delon yang memikirkan kemungkinan bahwa putrinya itu akan menolaknya.

"Aku akan memberikannya penjelasan, katakan saja padanya jika selama ini kau bekerja di luar negri dan tidak bisa kembali karena ada beberapa masalah disana, dan bukannya kau tidak peduli kepada kami. Sementara itu untuk test DNA, kita tidak usah memberitahunya bahwa kita akan melakukan test DNA cukup pura-pura saja mengambil sample darahnya untuk test kesehatan rutin."

"Bagaimana jika dia suatu saat mendengar cerita yang sebenarnya dari Dr. Andi atau tantemu, atau orang-orang yang mengetahui tentang kita yang sebenarnya? Dia akan lebih membenciku karena telah menipunya juga." Tolak Delon resah.

"Dia masih terlalu kecil untuk menerima segala kejadian yang kita alami di masa lalu, tapi jika menurutmu itu yang terbaik terserah yang terpenting adalah sikapmu selanjutnya kepadanya." Jawab Arletta yang mempertimbangkan kemungkinan seperti yang dikatakan Delon.

"Ar, bolehkah aku bertanya satu hal lagi padamu?" Tanya Delon ragu.

"Apa?" Tanya Arletta gugup membayangkan apa yang akan Delon tanyakan.

"Bolehkah kita merajut benang cerita cinta kita kembali? Bersama Crystal. Sudikah kau menjadikanku sebagai suamimu kembali? Menjadi istriku untuk kedua kalinya? Memberiku kesempatan kedua?".

Arletta tertegun dengan pertanyaan Delon itu, dia sebenarnya sudah menduga apa yang akan Delon katakan. Tapi apa yang diduganya hanya sebatas Delon meminta ijin untuk tinggal dan membesarkan Crystal bersama, bukan untuk menikah dan merajut benang rumah tangga kembali.

"Berikan aku waktu untuk berfikir. Aku akan memberimu jawaban malam nanti." Sebenarnya jauh dalam hati Arletta dia senang, sudah lama dia mendambakan berkumpul kembali bersama Delon dan Crystal. Tapi dia tahu dia harus sedikit jual mahal, maka jawaban iya yang sudah menjadi keputusannya dirahasiakannya hingga malam nanti.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***