suasana siang ini cukup sedih untuk empat pemuda tersebut karena mereka baru saja kehilangan ayah mereka
baru saja mereka mereka ingin meningalkan pemakaman dari arah barat ada seorang perempuan yang sedang menangis dan berjalan menuju makam ayah mereka tanpa peduli keberadan mereka berempat perempuan itu duduk dan menangis sambil berkata
ajeng
mas davit mas maaf aku telat bangun mas jangan tingalin aku sendiri hiks hiks
baru saja mereka ingin bertanya siapa perempuan itu tiba tiba datang lagi perempuan yang menghampiri makam ayah mereka
ratna
mas davit mas kenapa mas pergi tinggalin aku secepat ini
ajeng
kamu siapa
ratna
aku ratna istrinya mas davit
ajeng
jangan ngaku ngaku kamu saya istrinya mas davit
keempat pemuda itu syok karena mendengar ayah mereka menikah lagi apalagi memiliki 2 istri
ahirnya mereka memisahkan kedua perempuan itu yang ingin bertengkar
gavin
cukup udah gak usah bertengkar kasihan ayah
akhirnya suasana kembali tenang hingga suara perempuan mengalihkan pandangan mereka
jihan
permisi permisi mas davit kamu benar benar pergi mas
faro
jangan bilang dia istri ayah lagi ( ucap faro dengan nada berbisik )
rendi
sebenarnya papah itu punya istri berapa ( ucap Rendi dengan nada pelan )
Jihan terus menangis hingga suara perempuan lagi lagi datang sambil menangis
arsila
mas davit kamu kenapa pergi ninggalin aku mas aku udah gak punya siapa siapa lagi
nevan
kalian ini siapa
jihan
aku istrinya mas davit
arsila
gak gak mungkin aku istrinya mas davit
ajeng
gue juga istrinya
ratna
aku juga istrinya mas davit yang syah
jihan
eh kamu pikir mas davit nggak nikahin aku secara syah
arsila
bisa aja karena aku istri pertama nya
ajeng
aku istri pertama nya
keempat pemuda itu hanya memijat kepalanya masing masing mendengar perdebatan ke empat perempuan yang tiba tiba mengaku menjadi istri papah mereka apalagi usia istri papah mereka masih muda cantik lagi
Comments