"Kenapa heboh - heboh tadi di kamar?" tanya Tante Dita saat kami sedang makan malam.
"Kapan ma?" tanya Aya tersenyum.
"Tadi pas jam 3 lebih." jawab Tante Dita.
Aku hanya pura - pura tidak mendengar karena merasa malu kepada keluarga ini. Sedangkan Aya lansung tertawa sambil menceritakan kejadian memalukan tadi.
"Kayaknya kalian memang berjodoh." ucap Tante Dita sambil tertawa.
"Daf udah punya pacar ma." jawab lelaki itu dengan sombongnya.
"Lalu pamer dengan pacarnya." gumamku merasa heran dengan sikap pamer lelaki itu.
"Besok weekend kita kemana?" tanya Tante Dita berbasa-basi.
"Kita jalan - jalan keluarga yuk ma."usul Aya.
"Papa sih setuju." jawab om Bian tersenyum.
"Tapi Daf nggak bisa ikut karena besok ada janji ma."
"Batalkan semua janji jika kita jalan bareng." ucap Tante dengan tegas.
"Ma...."
"Daffin, kok bantah mama." ucap Tante Dita nampak bersedih.
Aku sudah sering melihat drama ini salam keluarga ini. Dengan bersedihnya Tante Dita maka Daffin akan mendapatkan teguran dari om Bian. Dan Setelah itu Daffin akan menurut sesuai permintaan mamanya.
"Iya ma, besok daf cancel acara daf." ucap Lelaki itu nampak gondok.
"Besok Echa juga ikut ya sayang." ucap Tante Dita kepadaku.
"Pasti dong ma." ucap Aya antusias.
Setelah makan malam kami berkumpul diruang tengah. Tante Dita duduk di pelukan om Bian. Sedangkan Aya duduk menyandar di sebelah papanya. Aku duduk di sebelah Tante Dita. Dimana lelaki itu duduk, dia duduk tepat di depanku sibuk memainkan ponselnya.
Aku tidak merasa asing dengan suasana seperti ini. Karena sejak kecil aku sering menginap di sini bersama dengan Aya.
"Maaf Tante, om, meme mau pamit ke ka MKmar duluan, usah ngantuk." pamitku kepada pasangan suami istri itu.
"Udah ngantuk, silahkan Cha." jawab Tante Dita.
"Kak Echa duluan ya, ay masih mau nonton dulu." ucap Aya memang lebih suka menonton film kesukaannya.
Akupun berlalu menuju kamar Aya yang ada di lantai dua. Entah apa yang aku rasakan saat ini, aku merasa hatiku hampa. Padahal aku sering menginap di sini tapi malam ini rasanya aku ingin pulang.
Aku berpikir kenapa aku terjebak di keluarga ini. Pikiranku melayang jauh membayangkan kakekku yang sedang sakit. Papa dan mama serta Tante Bella dan uncle Amar berangkat keluar negeri.
Aku berdiri di balkon yang ada di kamar Aya sambil memandang langit. Malam ini hatiku benar - benar hampa. Entah apa yang terjadi rasanya hanya ingin menangis.
"Ada apa ini? kenapa ada yang janggal dengan hati aku." ucapku mengedarkan pandangan.
Aku melihat Daffin yang nampak sibuk video call di balkon sebelah. Aku melihat dia nampak senang sekali malam ini. Aku tau bahwa dia sedang video call dengan Hanum pacarnya yang dari SMP.
Aku menghela nafas saat Daffin melihatku dengan wajah datar lagi. Karena malas bersitegang akhirnya aku melangkahkan kaki menuju kamar.
"Heran, dari dulu wajahnya selalu datar ke aku, salah apa aku coba sama dia." gumamku membaringkan tubuhku di ranjang milik Aya.
Aku mengambil ponselku dan hedset bluetooth lalu menghidupkan music kesukaanku.Berharap lagu ini mengantarkan aku terlelap dalam tidur. Aku memejamkan mata ini mencoba untuk tertidur namun kegelisahan tetap melanda diriku. Aku galau karena hal yang tidak jelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments