KEMILAU CINTA KEISYA
Menikah dengan laki - laki yang tak ku kenal sebelumnya adalah kewajiban yang harus aku lakukan, karena diriku yang telah berjanji kepada Ayah akan menerima perjodohan ini.
Aku yang terbilang wanita polos pun harus menerima takdir bahwa diriku akan menjadi istri seorang Manager di salah satu perusahaan yang menekuni bidang Properti,
aku terima segala kekurangan dan kelebihan yang di miliki calon suamiku.
"Saya terima nikahnya Keisya Lailatul Izzah Binti M. Syarifudin Hamzawi dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang tunai senilai 5 juta rupiah di bayar tunai."
"Saksi bagaimana, sah?" ucap seorang Penghulu.
"SAH..."
"Alhamdulillah, kalian telah resmi menjadi sepasang suami istri, Aldo sebagai seorang suami, kamu harus menunaikan semua tanggung jawab kamu kepada Keisya, berilah istrimu semua haknya." ujar Ayah angkatku.
"Untuk Keisya kamu juga sama Nak, sudah menjadi kewajiban kamu tunaikan semua tugas - tugas kamu sebagai istri yang sholehah, layani suami kamu dengan baik dan jadilah istri yang penurut, jangan menentang maupun membantah segala perintah dan kehendak suamimu selama itu baik dan sesuai dengan syari'at." ucap Ayah yang bersyukur puteri sulungnya kini telah menikah dengan laki - laki pilihannya.
"Ayah, titip Keisya ya Nak Aldo, jaga puteri Ayah dengan sebaik - baiknya, bahagiain puteri Ayah ya, seperti kami yang selalu berusaha membahagiakan Keisya sebagai mana mestinya. jangan sakiti anak Ayah, lindungi dia dan bimbing anak Ayah untuk bisa menjadi lebih baik." pesan Ayah pada Mas Aldo, seraya berharap agar Mas Aldo bisa menjagaku dengan baik.
"Baik Ayah, saya berjanji akan menjaga Keisya yang kini telah resmi menjadi istri saya dengan baik dan saya akan berusaha untuk bisa selalu mencukupi segala kebutuhannya dan bisa menjadi suami yang baik untuknya, ayah tidak perlu khawatir, saya pasti bisa membahagiakan Keisya," ucap Mas Aldo yang meyakinkan Ayah bahwa dirinya adalah suami yang baik untukku.
Awalnya aku berfikir kehidupan rumah tanggaku dengan Mas Aldo akan baik - baik saja, meski kami awalnya tidak saling mencintai, ternyata aku salah menduga, Mas Aldo sama sekali tidak berusaha membuka hatinya untukku.
Dia pandai menyembunyikan rasa kesalnya akan perjodohan ini dan seakan - akan dia terlihat mencintaiku dengan sepenuh hati, di depan orang tuaku dia selalu pandai dalam menutupi kebencian dia terhadapku, dan tanpa ku sadari hal itu.
Di malam pernikahan kami, yang seharusnya malam ini adalah malam di mana kami akan saling mengenal satu sama lain, tapi malam ini menjadi malam yang menyakitkan buatku, dan itu pun juga aku rasakan di hari - hari berikutnya.
Mas Aldo sangat cuek denganku yang sedari tadi menunggunya di kamar kami, ya kamar ini telah menjadi kamarku dan Mas Aldo, begitulah menurutku, namun mungkin lain di fikiran Mas Aldo tentunya.
Sebisa mungkin ku tepis semua fikiran negatif yang saat ini membelenggu fikiranku, aku tidak ingin malam ini mengecewakan Mas Aldo karena semua fikiran negatif ini.
Kami belum saling mengenal, bisa jadi ini hanyalah pemikiranku yang salah, mungkin Mas Aldo cuek terhadapku karena dia belum mengenalku, aku masih terasa asing baginya.
Pernikahan yang terjalin karena perjodohan pastinya menimbulkan rasa canggung, aku yakinkan diriku untuk tetap berfikir positif, mungkin saja Mas Aldo merasa canggung, aku sendiri saja sangat malu jika menatap wajahnya. bagaimana dengan dirinya. bisa jadi sikap cueknya itu karena dia merasa malu sekaligus belum siap untuk memulai obrolan denganku. aku akan menunggunya, harus sabar Kei..
Aku berusaha menenangkan diriku dari rasa gugup, jujur sebelum menerima perjodohan ini aku juga belum pernah deket dengan pria manapun, aku termasuk gadis yang polos, lugu, setiap ada pria yang berusaha mendekatiku aku mencoba menghindarinya, karena itulah Ayah angkatku menjodohkan ku dengan Anak dari sahabat baiknya. semua ini demi kebaikanku, mungkin mereka takut anak angkatnya ini akan menjadi perawan tua.
Aku berusaha menerima semua keputusan Ayah angkatku ini, aku yakin Ayah angkatku tidak akan salah pilih. selama ini aku hanya berusaha menjadi anak yang penurut, karena kedua orang tua angkatku sudah sangat baik mau menerimaku dengan ikhlas menjadi anak mereka, aku banyak berhutang budi terhadap orang tua angkatku, sebisa mungkin aku akan berusaha untuk tidak membuat mereka kecewa. telah banyak pengorbanan yang telah mereka lakukan untukku. karena menerimaku itu juga bukan hal yang mudah.
Rumah tangga yang sakinah pasti di dambakan semua orang, begitupun juga diriku, pernikahan bukan hanya menyatukan dua insan, melainkan juga 2 keluarga, sebisa mungkin aku harus berusaha menjaga nama baik 2 keluarga, menjadikannya selalu rukun dan tentram, hal itu kini telah menjadi tanggung jawabku, sebagai seorang menantu aku juga harus bisa menempatkan diriku sebaik mungkin.
Keluarga Mas Aldo bukan keluarga biasa, Ayah Mas Aldo adalah seorang pengusaha ternama di Jakarta, Ayahku telah mengenal lama keluarga Mas Aldo, Ayah Mas Aldo adalah teman kuliah Ayahku dulu, yang kini telah sukses menjadi pengusaha, tidak bisa di jelaskan lagi seberapa banyak kekayaan yang mereka miliki, namun aku sama sekali tidak tergiur dengan harta duniawi yang di miliki oleh keluarga suamiku, aku menerima Mas Aldo murni karena bakti ku terhadap kedua orang tua angkatku, bukan semata - mata karena sebuah materi. kalaupun aku mendapatkan kebahagian materi itu aku anggap semua itu sebagai ujian, karena setiap harta yang kita miliki akan ada hisabnya di akhirat nanti. itu semua adalah ujian, bagaimana kita memanfaatkan semua harta duniawi itu sebaik mungkin tanpa membuat kita sombong.
Sejak kecil aku di ajarkan hidup sederhana, hanyalah kesederhanaan yang aku miliki, entah apa yang membuat keluarga Mas Aldo memilihku untuk menjadi menantu mereka, bukankah orang terhormat seperti keluarga Mas Aldo bebas untuk memilih siapa saja yang akan menjadi menantu mereka, tentu yang derajatnya sama, namun aku tidak melihat perbedaan itu di mata mereka, mereka memandang orang bukan dari derajatnya, bahkan tak ku sangka aku yang dari kalangan sederhana ini bisa menjadi bagian dari keluarga mereka. sungguh ini adalah anugerah sekaligus nikmat yang besar yang Allah berikan untukku, aku tiada hentinya bersyukur atas nikmat ini.
Tak pernah terpikirkan olehku, aku akan menikah dengan anak orang kaya, sungguh tak pernah aku duga hal ini bisa terjadi, yang aku pinta pada Tuhan, aku bisa mendapatkan jodoh yang bisa merubahku menjadi lebih baik dan juga bisa membuatku lebih dekat dengan Allah, pria yang sholeh yang selalu menjaga ibadahnya dan bisa menghargai ku sebagai Istri. pertama kali aku melihat Mas Aldo aku memiliki keyakinan dia akan menjadi suami yang baik, semoga pemikiran itu tidak salah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Aries_01
akuu mampirr yuhuuu
2021-03-09
1
mejiku
begitulah idup
2021-03-06
1
Radin Zakiyah Musbich
Ceritanya seru kak 👍👍👍
ijin promo ya 🐞🐞🐞
jgn lupa baca novel dg judul "HITAM"
kisah tentang pernikahan yg tak diinginkan,
jangan lupa tinggalkan like and comment 🐞🐞🐞🙏
2021-01-04
1