Bab 7

“gue gak nyangka ciuman pertama gue bakalan begini

kejadiannya, gak asik banget elaaah. Lagian kenapa gue gak bikin panas aja ya

tadi hahaa astagaaa otak suci gue ternodai gara – gara cewek aneh itu” Elvan

berpikir sejenak tentang kejadian tadi pagi yang selalu mutar – mutar di

kepalanya dan membuatnya tersenyum. Sungguh diluar dugaannya bisa meminta

tanggungjawab seperti itu kepada aileen. Tunggu.. sepertinya dia melupakan

sesuatu

“astagaa gimana gue mau minta traktir lah gue aja

kagak punya nomor HP ay. Masa sih gue harus minta sama adeknya vano? Gengsi

dong gue”. Dia masih memikirkan bagaimana caranya menagih traktirannya. Sudah

tidak tau nomor ponselnya dia juga bahkan tak tau rumahnya

“ah semoga saja kalo bimbingan dikampus gue ketemu dia

lagi dan gue bisa minta nomor dia”.

Disuatu rumah mewah di dalam ruang kamar yang nampak

bernuansa pink berbaring seorang gadis caantik yang juga memiliki pikiran yang

sama dengan elvan tentang kejadian pagi tadi

“ini gimana first kiss gue huaaah mama papaa tolong ay,

ay masih gk rela harus terjadi begini lebih baik ay ciuman sama captain amerika

yang ganteng itu huaaaahhh kenapa harus el ya Tuhan. Tunangan orang yaelah gini

amat nasib gue”. Ay masih terus memikirkan kejadian itu dan membuatnya bahkan

tak bisa tertidur lagi malam ini. Sepertinya dia harus menonton film horror

yang baru rilis kemaren.

“ah mending gue nonton film aja bodoamat dah sama el.

Hahaaa kenapa yak gue suka nonton film horror disaat kebanyakan temen – temen

gue sukanya drakor. Sungguh gue emang luar binasa hahaa eh salah deng luar

biasaa”. Baru saja setengah durasi ay sudah mengantuk hingga ia tidak

menyelesaikan tontonannya karena besok dia harus kuliah dan kali ini dia gak

boleh telat lagi

***

“morning zheyeeenk kalian udah di kelas aje”. Sapa

aileen pada 2 sahabatnya yang lebih dulu berada di kelas

“morning baby ay, lo gak telat lagi hari ini ? Gak

pengen kena semprotan manis pak botak lagi lo hahaa”. Jawab rena yang masih

membahas masalah beberapa hari lalu

“lo telat lagi gak papa ay kan ada elvan yang siap

gendong lo kalo lo lelah keliling lapangan hahaa”. Nesta ikut membahas lagi

tanpa mereka sadar ternyata ada vira yang baru masuk kelas mendengar mereka

“dasar jal*ng! Masih aja lo ngarepin tunangan gue ya.

Sini lo gue kasih pelajaran biar nyerah lo”. Vira datang dan langsung menyerang

aileen dan menarik rambutnya

“apaan sih lo! Lo itu baru tunangan belom nikah gausah

lebay lo, kalo tunangan lo setia ya dia gak bakal berpaling dari lo dan kalo lo

pecaya lo gak akan selebay ini ke gue!!”. Aileen menepis tangan vira tanpa

berniat membalasnya karena ia rasa itu tidak perlu karena hanya akan menambah

keributan

“masih berani ya lo macam – macam ke ay, mau gue

patahin tangan lo!!”. Rena yang tidak terima sahabatnya diperlakukan seperti

itu hendak membalas gadis itu namun ditahan oleh aileen karena dosennya akan

segera masuk kelas

“awas ya lo masih berani deketin tunangan gue, gue

pastikan lo gak bakalan pernah bisa nginjak kampus ini lagi”. Ancam vira yang

biasanya selalu mengandalkan papanya

“serah lo dah”. Merasa cewek badut itu pergi membuat

aileen geleng – geleng kepala, mana mungkin seorang aileen takut dengan ancaman

seperti itu. Heyyy dia itu anak orang kaya nomor satu di Indonesia, papanya

bahkan bisa membeli kampus ini dari ibunya elvan

.

.

.

.

.

terima kasih telah membaca sejauh ini. Jangan bosen

nungguin lanjutannya yaa

mohon sarannya dikolom komentar ya readers J

poinnya jangan ketinggalan zheyeeeng maacih :*

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***