Part 15

Selamat membaca ...

——————————

Lisa POV.

Aku menghela napasku saat melihat Tika memasuki sebuah mobil dari kejauhan sana. Berlalu dengan sebuah mobil sedan yang membawanya. Entah dengan siapa dia pergi dan ke mana, aku tidak mengerti.

Kembali aku menghela napas dengan berat saat kakaknya kini muncul di hadapanku. Ya, Max, dia muncul dengan membawakan sepasang bagel yang diletakkan di atas sebuah piring. Ia meletakkannya di atas meja di depanku lalu juga menyuruhku untuk memakannya.

"Makan dong. Masih kenyang ya?" tanya Max padaku, ia mengambil salah satu bagel itu dan menyantapnya tanpa malu di depanku.

Jelas saja tanpa malu, lagi pula untuk apa dia malu jika hanya untuk menggigit sebongkah gandum hasil dari panggangan oven itu? Aku terlalu berlebihan menilainya. Sesekali aku melemparkan pandangan mataku menatap Max, yang sambil menatap layar ponselnya. Seperti ada yang sedang ia baca dengan penuh konsentrasi.

Namun secara tiba-tiba saja, Max menoleh melihatku, membuatku merasa malu karena sudah ketahuan sedang memerhatikannya. Aku segera membuang pandanganku ke arah lain, sambil membenarkan rambutku yang tertiup angin.

"Kamu mau cepet pulang?" Max kembali bertanya, kali ini ia berpindah tempat duduk menjadi berhadapan denganku. Lalu menatapku sambil menghirup isi dari secangkir kopi hangat miliknya.

Aku menggelengkan kepala dengan cepat, membuatnya kembali duduk bersandar dan memainkan ponselnya lagi.

Kalau boleh jujur, aku tidak ingin pulang lebih cepat. Tapi aku juga tidak tahu harus melakukan apa di sini. Apa terus-terusan membiarkannya terlarut pada ponselnya? Kemudian lagi-lagi aku mencuri pandang, secara diam-diam memerhatikannya dari tempatku duduk, tenggelam bersama khayalanku.

Atau aku harus mengajaknya mengobrol? Tapi apa yang akan aku tanyakan? Apa yang menjadi minatnya dalam sebuah obrolan? Masa aku harus menanyakan tentang wanita seksi di kaefce tadi? Aku menghela napas panjang lalu ikut mengambil ponselku dan mulai terhanyut pada ponsel masing-masing.

Sudah hampir 2 jam aku dan Max duduk di tempat ini dan berkutat pada ponsel masing-masing. Aku mulai merasa bosan dan sangat jenuh. Aku layangkan pandanganku, melihat ke sekitar meja kami. Sedangkan Max masih tetap dengan ponselnya dan satu tangannya yang lain sedang memegang rokok. Entah sudah berapa banyak batang rokok yang ia habiskan sejak tadi.

Aku meraih gelas ice latte-ku lalu meminumnya. Ternyata gerakan kecil yang aku lakukan itu mampu mengalihkan pandangan Max dari layar gadget-nya. Aku yang tidak sengaja meliriknya merasa jadi tidak nyaman, saat pandangan mata kami saling bertabrakkan.

"Udah bosen?" tanyanya dengan lembut, membuatku hampir saja tersedak. Aku meletakkan kembali gelas kopiku lalu menganggukkan kepalaku.

Max berdiri dari tempat duduknya lalu menyuruhku untuk menunggunya. Pandangan mataku mengikuti arah langkah kaki yang membawanya untuk masuk ke dalam café menuju ke meja kasir. Entah apa lagi yang dilakukannya, aku kembali membenarkan posisi dudukku lalu mengambil bagel yang tersisa satu untukku dari atas piring dan memakannya.

"Aku pikir kamu gak mau makan di sini, jadi aku mintakan ini," ucap Max secara tiba-tiba, membuatku terpekik kaget. Untung saja aku tidak tersedak saat itu. Dia menyodorkan sebuah paper bag kecil khusus untuk membungkus bagel yang baru saja aku gigit. Untuk menghargainya, aku berdiri dari tempat dudukku lalu memasukkan bagel itu ke dalam paper bag dan memperlihatkan senyuman lebar—mirip iklan salah satu pasta gigi.

Tidak ada ekspresi balasan darinya selain berbalik badan kemudian berjalan duluan meninggalkanku jauh di belakang. Aku masih terheran-heran dengan sikapnya itu lalu berlari kecil untuk menyamaratakan langkah kaki di sampingnya.

Lagi-lagi tidak ada satu kalimat pun yang keluar dari mulut seorang Max. Hanya alunan musik yang menemani kami di dalam mobil, saat perjalanan menuju pulang. Max membelokkan arah setir mobilnya, memasuki sebuah kompleks perumahan. Dan aku mengenali wilayah ini, sebab di sinilah rumahku berada.

Max memberhentikan mesin mobilnya saat memasuki pekarangan samping rumah. Menoleh padaku tapi aku malah sibuk melihat ke arah ujung kedua sepatuku sambil sesekali meliriknya.

"Udah sampai." Max memberitahukan. Aku menoleh menatapnya dengan pandangan mataku yang menyusuri detail wajahnya. Hingga yang tadinya aku berniat ingin mengucapkan terima kasih, menjadi membeku. Lidahku seakan kelu dengan kedua bibir yang mengunci rapat mulutku.

Aku pegangi dengan erat paper bag yang membungkus sisa bagel yang tadi sempat aku makan. Lalu entah apa yang merasuki tubuhku hingga aku berani memajukan tubuhku, lalu mencium kilat ujung bibir Max. Kemudian segera keluar dari mobilnya, berlari membuka pintu rumah lalu masuk dan menutup kembali pintu itu. Aku bahkan lupa untuk menutup pintu mobilnya!

Jantungku berdegup dengan kencangnya, napasku tersengal karena berlari secepat kilat untuk masuk ke dalam rumah. Sebab setelah menciumnya, barulah aku merasa malu. Tadinya saat menatapnya, ia sempat memandang ke arah lain tapi tiba-tiba saja kepalanya kembali bergerak, membuat bibirku dengan cepat mendarat di ujung sudut bibirnya, bukan di pipi!!

"Bodoh! Bodoh!" Aku merutuki kelakuanku yang tidak sopan itu sambil memejamkan mata lalu menyandarkan kepalaku pada daun pintu.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Nineng Oneng

Nineng Oneng

lisaaaaa,,,,,knpa aq jd membenarkan tindakan lisa,,,😁

2020-06-10

1

Sekar Ayu

Sekar Ayu

LISA I LIKE YOU

2020-05-08

1

Tari Nasiregar

Tari Nasiregar

ku suka gaya mu lisa..

2019-12-15

4

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 ANNOUNCEMENT 1
76 ANNOUNCEMENT 2
77 Kisah Lisa 1
78 Kisah Lisa 2
79 Kisah Lisa 3
80 Kisah Lisa 4
81 Kisah Lisa 5
82 Kisah Lisa 6
83 Kisah Lisa 7
84 Kisah Lisa 8
85 Kisah Lisa 9
86 Kisah Lisa 10
87 Kisah Lisa 11
88 Kisah Lisa 12
89 Kisah Lisa 13
90 Kisah Lisa 14
91 Kisah Lisa 15
92 Kisah Lisa 16
93 Kisah Lisa 17
94 Kisah Lisa 18
95 Kisah Lisa 19
96 Kisah Lisa 20
97 Kisah Lisa 21
98 Kisah Lisa 22
99 Kisah Lisa 23
100 Kisah Lisa 24
101 Kisah Lisa 25
102 Kisah Lisa 26
103 Kisah Lisa 27
104 Kisah Lisa 28
105 Kisah Lisa 29
106 Kisah Lisa 30
107 Kisah Lisa 31
108 Kisah Lisa 32
109 Kisah Lisa 33
110 Kisah Lisa 34
111 Kisah Lisa 35
112 Kisah Lisa 36
113 Kisah Lisa 37
114 Kisah Lisa 38
115 Kisah Lisa 39
116 Kisah Lisa 40
117 Kisah Lisa 41
118 Kisah Lisa 42
119 Kisah Lisa 43
120 Kisah Lisa 44
121 Kisah Lisa 45
122 Kisah Lisa 46
123 Kisah Lisa 47
124 Kisah Lisa 48
125 Kisah Lisa 49
126 Kisah Lisa 50
127 Kisah Lisa 51
128 Kisah Lisa 52
129 Kisah Lisa 53
130 Kisah Lisa 54
131 Kisah Lisa 55
132 Kisah Lisa 56
133 Kisah Lisa 57
134 Kisah Lisa 58
135 Kisah Lisa 59
136 Kisah Lisa 60
137 Kisah Lisa 61
138 Kisah Lisa 62
139 Kisah Lisa 63
140 Kisah Lisa 64
141 Kisah Lisa 65
142 Kisah Lisa 66
143 Kisah Lisa 67
144 Kisah Lisa END
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
ANNOUNCEMENT 1
76
ANNOUNCEMENT 2
77
Kisah Lisa 1
78
Kisah Lisa 2
79
Kisah Lisa 3
80
Kisah Lisa 4
81
Kisah Lisa 5
82
Kisah Lisa 6
83
Kisah Lisa 7
84
Kisah Lisa 8
85
Kisah Lisa 9
86
Kisah Lisa 10
87
Kisah Lisa 11
88
Kisah Lisa 12
89
Kisah Lisa 13
90
Kisah Lisa 14
91
Kisah Lisa 15
92
Kisah Lisa 16
93
Kisah Lisa 17
94
Kisah Lisa 18
95
Kisah Lisa 19
96
Kisah Lisa 20
97
Kisah Lisa 21
98
Kisah Lisa 22
99
Kisah Lisa 23
100
Kisah Lisa 24
101
Kisah Lisa 25
102
Kisah Lisa 26
103
Kisah Lisa 27
104
Kisah Lisa 28
105
Kisah Lisa 29
106
Kisah Lisa 30
107
Kisah Lisa 31
108
Kisah Lisa 32
109
Kisah Lisa 33
110
Kisah Lisa 34
111
Kisah Lisa 35
112
Kisah Lisa 36
113
Kisah Lisa 37
114
Kisah Lisa 38
115
Kisah Lisa 39
116
Kisah Lisa 40
117
Kisah Lisa 41
118
Kisah Lisa 42
119
Kisah Lisa 43
120
Kisah Lisa 44
121
Kisah Lisa 45
122
Kisah Lisa 46
123
Kisah Lisa 47
124
Kisah Lisa 48
125
Kisah Lisa 49
126
Kisah Lisa 50
127
Kisah Lisa 51
128
Kisah Lisa 52
129
Kisah Lisa 53
130
Kisah Lisa 54
131
Kisah Lisa 55
132
Kisah Lisa 56
133
Kisah Lisa 57
134
Kisah Lisa 58
135
Kisah Lisa 59
136
Kisah Lisa 60
137
Kisah Lisa 61
138
Kisah Lisa 62
139
Kisah Lisa 63
140
Kisah Lisa 64
141
Kisah Lisa 65
142
Kisah Lisa 66
143
Kisah Lisa 67
144
Kisah Lisa END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!