IDR ; Pertemuan dengan ayah

Waktu *berlalu sangat cepat, Rasanya baru beberapa jam Allea tertidur. Tapi Senja sudah mulai tenggelam berganti malam.

kring! kring! kring!

Dreet! Dreet! Dreet!

Alarm di telepon genggam Allea berbunyi.

Hhm, Allea mengusap matanya yang masih enggan di buka. dan melihat sudah pukul tujuh.

"Rasanya baru sebentar aku tidur."

Allea bergegas menuju kamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke rumah ayahnya.

Setelah selesai mandi dia bergegas menuju lemari kamarnya. Dia hanya ingin berpakaian santai, karena dia hanya ingin bertemu ayahnya.

jeans hitam dan sebuah Kaos panjang berwarna hitam menjadi pilihan allea, tidak lupa jaket berlambang Gu***ci menambahkan kesan simple tapi tetep elegan.

Tidak lupa Sepatu kesayangan Allea, Sepatu flat berdesain casual.

Tok! Tok! Tok!

Nona Allea, "Suara Supir pribadi Allea".

Sebentar, aku akan segera kesana.

Allea bergegas membukakan pintu.

"kau tunggu di bawah ,sebentar aku akan segera turun."

"Baik Nona."

Allea segera turun menuju parkiran Apartemen nya. " Ayo jalan , Clark."

"Baik,Nona."

Bagaimana keadaan ayah, Clark?

Seperti biasa Nona, Keadaan Tuan Baik, Tapi mungkin karena Tuan Sudah mulai menua, Kadang sedikit-sedikit suka sakit pinggang.

Ooh.. Syukurlah.

Perjalanan tidak begitu rame, jalanan kota terlihat lengang. Tak terasa Allea Sudah sampai di gerbang rumah ayahnya.

Rumah yang berkesan minimalis bergaya eropa, warnanya di dominasi coklat dan putih. sangat besar.

Tin! Tin! Tin!

Suara Klakson Mobil memecah kesunyian malam yang sedikit hujan kecil.

Terlihat petugas keamanan rumah membuka gerbang. "Selamat malam, Nona Allea?"

"Selamat malam,Edi."

"selamat malam, ayah, Allea memeluk ayahnya yang sudah lama tidak bertemu".

"Selamat datang, Anakku."

Putri kecil ayah, yang sudah beranjak dewasa dan cantik.

Allea hanya tersenyum, mendengar pujian sang ayah.

"Bagaimana kabarmu Allea?, Aku sangat baik ayah."

"ayah sendiri bagaimana ?, Seperti yang kau lihat, Aku sangat bugar dan sehat kan sayang."

hanya kadang Sakit di beberapa bagian saja , ya mungkin karena umurku yang sudah mulai senja.

Duduklah, kita makan malam, sama-sama yaa, aku sudah menyuruh orang untuk memasak semua makanan kesukaan mu, sayang.

Tentu ayah, Aku juga sangat senang bertemu dan makan malam dengan ayah.

Mereka makan dengan nikmat, hanya terdengar denting sendok dan piring.

Sayang, kenapa kau tidak tinggal saja di rumah ini, rumah ini terlalu besar untuk ku sendiri.

ayah kan tahu aku lebih suka Mandiri, dan tidak ingin selalu merepotkan ayah, sudah cukup ayah membuat aku menjadi Allea yang mandiri dan pintar.

Ada yang ayah ingin bicarakan dengan mu, ini hal penting. Mereka sudah selesai makan dan sedang berada di ruang santai keluarga, Sudah ada kopi dan beberapa kue di atas meja.

"Ada apa ayah?" Sepertinya sudah saatnya ayah menyerahkan seluruh perusahaan ayah yang sudah ayah kelola beberapa tahun ini. Bukan nya ayah sudah punya Asisten pribadi untuk mengurus semuanya.

"iya, Tapi mereka bukan keluargaku sayang, kau ingat kita tidak bisa terlalu mempercayai orang lain." pekerjaan ayah yang lain bagaimana?

Profesi ayah yang dulu?

Aku sudah pensiun sayang. "Apa tidak apa-apa, ayah?"

ayah rasa tidak, sayang. Tapi ayah tidak tahu dengan saingan ayah sesama pembunuh bayaran. Selalu ada iri dan tidak suka terhadap kita Allea.

"Apakah , ayah akan benar-benar pensiun?"

iya, sepertinya begitu.

*Next lanjut lagi yaa semua* Terimakasih yang sudah setia, mohon dukungannya melalui Vote,like dan jika berkenan bisa kasih gift juga😁🙏🏼 Terimakasih 🙏🏼*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!