Regret

Musik mengalun pelan di ruangan yang cukup luas, dengan meja kantor berada tepat di depan kaca lebar yang menampakkan teluk Marina dan gagahnya Noah Ark di puncak tower Marina bay sand. Alex bersandar di kursinya dengan kedua tangan menopang kepala sebagai sandaran. Matanya terpejam dengan kening mengerut sambil meringis.

Posisi itu hanya bertahan satu menit, lalu dia jatuhkan kepala di meja. Dia mengacak-acak rambutnya tak keruan. Dia tak pernah merasa se-brengsek ini. Memanfaatkan seorang wanita mabuk, dia bisa terjerat hukum karena kecerobohannya. Dan ya, hal itu sedikit melukai harga dirinya.

Alex memang mencintai Tamara, namun itu bukan berarti dia menyimpan tubuhnya untuk wanita itu. Dia tidak pernah kekurangan wanita, dia Don Juan era milenial. Tetapi selama ini selalu atas dasar simbiosis mutualisme -- butuh sama butuh -- bukan tindakan kriminal seperti malam itu.

Kenyataan bahwa Alex mengambil pengalaman pertama wanita itu membuatnya semakin merasa bersalah. Seharusnya dia membiarkan wanita itu mengacau di pesta Tamara saja. Mungkin saja Tamara langsung meninggalkan Richard jika tahu lelaki itu pernah melamar wanita lain dan meninggalkannya.

Ah, itu berarti akan membuat Tamara terluka dan menangis. Alex tidak mungkin melakukannya.

"Argh!" Alex mendorong asal benda di atas mejanya, sehingga beberap berkasnya terjatuh.

Dia merasa kesal pada dirinya yang tidak bisa menahan diri. Wanita itu memang mengatakan bahwa itu tidak penting, namun Alex tahu bahwa dia hancur.

Hp-nya bergetar, dia menatap layar yang berkedip-kedip. Gambar di layar itu menampakkan Tamara yang sedang memeluk seorang lelaki sambil tersenyum. Wanita itu tampak sangat bahagia,

Alex tersenyum tipis. Dia mengusap layar dan meletakkannya ke telinga.

"Halo, Babe!" sapa Alex genit.

"Ugh, mulai deh," protes Tamara via telepon.

"Kangen yah, Sayang," goda Alex.

"Ia, kangen."

"Ya udah, sini aku peyuuk."

Suara tawa Tamara terdengar, Alex bangkit dan melangkah menuju kaca. Dia menatap ke luar ke arah gedung-gedung kota. Percakapan mereka terputus, meski sambungan telepon masih terhubung.

"Lex, kamu masih di sana?"

"Oui, mon Amour!"

"Stop it, Richard ada di sampingku!"

Kini ganti Alex yang tertawa. "Biarin, biar kamu jomblo kayak aku."

"Enak aja, aku di Marina Bay Sands. Bisa datang sekarang."

"As you're command, Babe!"

***

Mata Alex terus tertuju pada wajah jelita di depannya. Tidak sekalipun dia menatap wanita seperti caranya menatap Tamara. Meski tidak pernah dia ucapkan secara langsung, jika Tamara peka pastilah dia bisa merasa cinta yang tulus dari binar di mata Alex.

Mereka sedang duduk di salah satu Restaurant and sky bar di Marina Bay Sands. Dengan berteman sebotol minuman berusia 18 tahun, mereka berbincang di outdoor tepat di samping kaca pembatas yang menampakkan pemandangan kota Singapura dan teluk Marina 360 derajat. Duduk dengan nyaman di sofa toska empuk dan dipayungi payung marun, sambil berbincang ringan.

Alex menaikkan satu alisnya.

"Kamu memanggilku untuk menjadi perawat sekarang?"

"Ayolah, Lex! Temanku lagi sakit, aku nggak mungkin ninggalin dia sendiri. Karin ada pemotretan, aku dan Richard mau nonton Opera." Tamara tampak memelas, "kamu tau kalo aku sangat suka Opera," lanjut Tamara.

"Suruh Richard saja yang temanmu itu, nanti biar aku yang temani kamu nonton."

"Enak aja, aku mau sekalian nge-date. Temanku cantik, loh."

Alex tersenyum, dia menatap Tamara lagi. Tak peduli secantik apa wanita itu, bagi Alex Tamara adalah satu-satunya yang bisa membuatnya melakukan apapun.

"Lagipula Richard sepertinya suka berlama-lama dengan temanmu."

"Ayu itu udah seperti adik Richard, emang kayak gitu."

"Nah, pas itu. Aku bareng kamu, biar Richard bareng si Ayu itu."

Tamara menuang minuman dan meneguknya sekali teguk.

"Bilang aja nggak mau bantu!"

"Bercanda, Sayang!"

Mata Tamara berbinar dan bibirnyanya mulai melengkung.

"Gitu, dong. Itu baru namanya teman."

"Teman hidup, kan?"

"Teman hiduplah, kalo udah mati mana mau aku temanan sama kamu. Ya kali, aku temanan sama setan."

Arah pandangan Alex beralih ke arah ke samping menuju teluk dan kota. Dia selamanya akan tetap menjadi teman bagi Tamara, tidak pernah lebih.

****

Tamara membuka pintu kamar hotel dengan kartu akses miliknya. Alex menatap ke sekeliling, kamar tipe Starits Suit itu tampak megah. Sebua Grand Piano berada di Samping sofa berwarna krim dengan karpet berwarna senada.

Alex menjatuhkan pantatnya di sofa tepat di samping grand piano.

"Kamar utama ini, kamar Karin. Jangan ganggu sedikit pun!"

Alex mengangguk, lagipula untuk apa dia masuk ke amar milik Karin itu.

Tanda menunjuk ke ruangan yang satu lagi. "Itu kamarku dan Ayu, ada dua ranjang. Kalo kamu capek, istirahat di situ saja."

Alex kini tampak antusias."Jadi, aku boleh tidur dengan temanmu itu?"

"Ranjangnya dua, ya ampun."

"Iya, aku tau. Kan tidur sekamar, bukan seranjang."

"Semaumu aja." Tamara menggeleng-geleng, namun tak bisa menyembunyikan senyumnya.

Alex menaikkan satu alisnya, dia menatap dua pintu kamar yang tadi ditunjukkan oleh Tamara. Dia menarik kesimpulan bahwa Richard tidak tinggal di kamar ini.

Suara pintu terbuka membuat Tamara dan Alex menoleh. Richard tersenyum singkat pada Alex, kemudian beralih pada Tamara.

"Bagaimana keadaan Ayu?"

"Dia masih agak mual," jawab Richard.

"Sudah hubungi dokter?"

"Tentu, sebentar lagi tiba kayaknya."

Alex hanya memperhatikan pasangan itu dengan wajah acuh.

"Thanks ya, Lex."

"Santai aja, aku pasti minta bayaran nanti," canda Alex sambil menepuk pundak Richard.

"Asal bayarannya bukan Tamara."

Alex tertawa pelan.

"Babe, ayo!" ajak Tamara pada Richard seusai mengganti dress-nya.

"Oh, ayo, Babe!" Alex meraih tangan Tamara.

"Alex!" Tamara memukul pelan pundak lelaki yang menggenggam tangannya.

"Oh, maaf. Aku lupa kamu di sini," kata Alex mengalihkan pandangan pada Richard yang berdiri dengan tenang.

"Jangan pedulikan dia, Babe!" ucap Tamara meraih lengan Richard.

Pasangan itu melangkah melewati Alex. Alex benci menatap punggung itu, dia memutuskan untuk berbalik. Dia mulai berjalan melewati grand piano dan berhenti di depan kaca tirai besar. Tangannya menyingkap tirai itu, pemandangan kota dan teluk yang selalu berhasil mengalihkan pikirannya. Akhir-akhir ini dia semakin menyukai pemandangan kota Singapura.

Lelah berdiri, Alex memutuskan untuk duduk di sofa sambil bersandar. Kembali merutuk dirinya sendiri yang pengecut karena tidak bisa jujur pada Tamara. Angannya mulai berandai jika saja dia memiliki sedikit keberanian, dia mungkin akan berada di posisi Richard -- yang tangannya digenggam oleh Tamara. Dia pun tidak akan terjebak di dalam rasa bersalah karena memanfaatkan seorang wanita mabuk.

Suara bell membuyarkan lamunan Alex. Dia bangkit dan melangkah menuju pintu. Setelah membuka pintu, tampak seorang wanita dengan rok selutut dan kemeja putih, di belakangnya tampak seorang pegawai hotel yang menemaninya.

"Saya dokter Katrina." Wanita itu memperkenalkan diri.

Alex mengangguk mengerti. "Silahkan masuk!"

Setelah memasuki ruangan, Alex mempersilahkan dokter itu duduk dulu. Sementara, dia masuk untuk melihat kondisi Ayu terlebih dahulu. Dari tadi dia asyik melamun, sehingga lupa mengenalkan diri pada teman Tamara itu.

"Richard!" panggil wanita yang sedang duduk sambil menunduk di atas ranjang. Suaranya lemah dan serak.

"Aku bukan Richard. Aku temannya Tamara." Alex menjawab panggilan Ayu.

Mata Alex membulat saat Ayu mengangkat wajahnya. Dia pun bisa melihat wajah kaget dari wanita itu.

***

Tbc 😊

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus berkarya

2022-12-25

0

Pitria Muhammad

Pitria Muhammad

love sekebon buat author

2021-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 the end
2 Invitation
3 Whisperer
4 My Precious Thing
5 Regret
6 It's Impossible
7 I am not a killer
8 Wish
9 Hide It
10 Stalking
11 Marry You
12 Alex's sucks
13 cute's Ayu
14 suprise party
15 classical feeling
16 our morning part 1
17 Our Morning (pt.2)
18 Alex's Past (part1)
19 Alex's Past (part2)
20 Of Tamara Hates Me
21 Precious Thing Ever (part 1)
22 Precious Thing Every (part 2)
23 Meet Your Family
24 A Daddy's Love
25 son in-law
26 Selfish
27 midnight talking (part 1)
28 midnight talking (part 2)
29 Happiest Moment
30 A heart beat
31 A Vow
32 Feeling
33 it still hurts
34 Our Past
35 Baby Sitting
36 Take Revenge
37 Days without you
38 A days without you (part 2)
39 Hakikat Pernikahan (part 1)
40 Hakikat Pernikahan (part 2)
41 happiest marriage
42 So, This is family
43 When We Are Together
44 Our Daughter
45 Don't You Dare
46 Secretary's Suffer
47 Hang On
48 Coming For You
49 Huge Change
50 Said It
51 Hidden Truth
52 Jelous
53 Dinner
54 First Wave
55 Like Nothing At All
56 A Beginning
57 From Nothing to Something
58 I've Never Been Her
59 Nightmare
60 No Excuse
61 Follow You
62 First Day
63 The Boring Day
64 on A Party
65 Night Of Us
66 This Is Enough
67 A Mother
68 You Are Not Alone
69 This Is Us
70 An Angel
71 Wellcome Party
72 This Is A War
73 Baby's Guest
74 little Lie
75 Anger
76 Home Sweet Home
77 Home Alone
78 Coming Back To You
79 My Man
80 More Child
81 Special Date
82 It's Enough (1)
83 It's Enough (2)
84 Stronger than Before
85 One Last Time
86 Alex's Memory
87 Divorced
88 Extra Chapter: Ayu's Birthday
89 Time Changed Everything
90 Edge of Us
91 Little Things That Grow Inside
92 Moment of Memories
Episodes

Updated 92 Episodes

1
the end
2
Invitation
3
Whisperer
4
My Precious Thing
5
Regret
6
It's Impossible
7
I am not a killer
8
Wish
9
Hide It
10
Stalking
11
Marry You
12
Alex's sucks
13
cute's Ayu
14
suprise party
15
classical feeling
16
our morning part 1
17
Our Morning (pt.2)
18
Alex's Past (part1)
19
Alex's Past (part2)
20
Of Tamara Hates Me
21
Precious Thing Ever (part 1)
22
Precious Thing Every (part 2)
23
Meet Your Family
24
A Daddy's Love
25
son in-law
26
Selfish
27
midnight talking (part 1)
28
midnight talking (part 2)
29
Happiest Moment
30
A heart beat
31
A Vow
32
Feeling
33
it still hurts
34
Our Past
35
Baby Sitting
36
Take Revenge
37
Days without you
38
A days without you (part 2)
39
Hakikat Pernikahan (part 1)
40
Hakikat Pernikahan (part 2)
41
happiest marriage
42
So, This is family
43
When We Are Together
44
Our Daughter
45
Don't You Dare
46
Secretary's Suffer
47
Hang On
48
Coming For You
49
Huge Change
50
Said It
51
Hidden Truth
52
Jelous
53
Dinner
54
First Wave
55
Like Nothing At All
56
A Beginning
57
From Nothing to Something
58
I've Never Been Her
59
Nightmare
60
No Excuse
61
Follow You
62
First Day
63
The Boring Day
64
on A Party
65
Night Of Us
66
This Is Enough
67
A Mother
68
You Are Not Alone
69
This Is Us
70
An Angel
71
Wellcome Party
72
This Is A War
73
Baby's Guest
74
little Lie
75
Anger
76
Home Sweet Home
77
Home Alone
78
Coming Back To You
79
My Man
80
More Child
81
Special Date
82
It's Enough (1)
83
It's Enough (2)
84
Stronger than Before
85
One Last Time
86
Alex's Memory
87
Divorced
88
Extra Chapter: Ayu's Birthday
89
Time Changed Everything
90
Edge of Us
91
Little Things That Grow Inside
92
Moment of Memories

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!