Whisnu.
Waktu sudah menunjukan pukul 13:10 lt. artinya, aku harus segera bersiap untuk meeting sesuai jadwal yang sudah diinformasikan Ibram.
Dia adalah sekretaris yang sudah menemani ku selama 2 tahun ini.
Ibram cukup mumpuni membantuku sebagai sekertaris dia cukup handal dan dapat di percaya tentunya.
Dengan diikuti Ibram aku menuju ruang meeting di lantai 3 dengan mengunakan tangga di banding lift, paling tidak untuk tidak membuat kaki kakiku sehat.
"Pak Whisnu," rapat diikuti kurang lebih 30 undangan rekanan ,sore ini hanya tinggal satu rekanan yang mengkonfirmasi tidak bisa mengikuti meeting ini" terang Ibram padaku.
Meeting ini bertujuan untuk sosialisasi pelayanan terpadu, agar kinerja antara stakeholder stakeholder di bawah institusi yang dimana tempat Whisnu Bekerja dapat menjalankan pekerjaan dengan lebih baik dan lebih tertata dalam lingkup teknologi digital yang mumpuni.
Semesta,langkah kakiku melambat mendengar suara khas wanita yang rasanya dulu sering ku dengar.
"Mungkinkah??"
Alih alih berfantasi Whisnu meneruskan langkah menuju tempat duduk yang sudah disiapkan untuk nya.
Singkatnya,setelah pemaparan dari bagian bagian terkait untuk penerapan basis teknologi satu pintu, tibalah waktu sesi tanya-jawab untuk lebih memperjelas hasil penjelasan dari masing masing bidang.
Terkejut Whisnu menatap 3 baris dari depan mejanya.
Tidak salah lagi dan ini bukan halu, benar dia wanita dari masa lima belas tahun laluku.
Wanita cantik dengan kulit putih bersih, mata tajam dengan raut kecerdasan yang dulunya sangat aku kagumi.
Wanita usia 38 tahun,semakin matang dan tentunya semakin bertambah cantik.
Pandanganku tak berhenti menatap wanita yang di cintai ,ku kagumi, di memimpikannya dalam diam.
Kurang lebih rapat di break untuk sholat Ashar dan dilanjut sampai pukul 17:30 karena banyak ya waktu yang di butuhkan untuk sosialisasi ini.
Setelah meeting selesai, kami melanjutkan beberapa obrolan dengan rekanan rekanan.
"Whisnu!" anda Whisnu?"
"Kita satu Univ.di ST dan satu kelas di fak.Keuangan angkatan 55?"
Saya Widyaningsih?" maaf kalo saya salah mengenali,sambil ia mengulurkan tangan kanannya untuk menyalamiku.
"Benar saya angkatan 55",dan dikelas B , seraya menyambut uluran tangannya.seraya tersenyum.
Tuhan inilah hal yang tidak kuduga akan terjadi.gumanku dalam hati.
Dadaku berdegup luar biasa pesona wanita ini ,sejak dulu.
"apa kabar? sudah lama ya Whis" kiita nggak ketemu ada sepuluh atau 12 tahun mungkin?"
"Kurang lebih 13 tahun sepertinya" jawabku.
"Sudah lama di Lampung?"tanyaku
"Kurang lebih 2 tahun,Whis "Aku di pindahkan ke cabang Lampung yah, untuk pengembangan karier dan untuk belajar lebih banyak lagi." jawabnya.
Kami mengobrol sedikit banyak tentang teman teman lama dan saling bertukar no telepon.
"Sekilas dia bertanya.
"Whis sudah berapa buntutnya? " seraya tersenyum
"Belum, Wid " Semoga,bantu doakan kami cepat di beri momongan ya?" jawabku.
"Dan gimana Wid, sudah nambah berapa momongan"
Karena dulu dari info teman kuliahku,Widya sudah menikah selesai satu tahun dari kuliahnya dengan seorang dokter dan mempunyai satu orang putra.
"Saya punya putra satu Whis, kami berdua pindah ke Lampung, Aku sudah berpisah dari mas Rahman suamiku." jawabnya.
"Oh".tentunya aku terkejut mendengar ceritanya dengan seorang anak berumur 12 tahun, mereka hidup Berdua,datang ke kota ini tanpa siapa siapa,setelah berpisah dengan suaminya.
Akhirnya kami berpisah karena tentunya rapat telah selesai dan waktu yang semakin beranjak malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments