Afra keluar dari kamar Alva dan langsung menuju ke tempat di mana mamih berada. Mamih sudah menunggu Afra dengan potongan puding stawberi yang terlihat sangat lezat, sesuap demi sesuap Afra melahap puding tersebut sampai habis 5 potong sebenernya Afra masih pengin nambah tapi nggak di bolehin sama mamih karena takut Afra sakit perut.
Setelah selesai melahap puding Afra dan mamih duduk di halaman belakang sambil melihat bunga-bunga yang tumbuh subur hasil perawatan dari mamih, mamih memang sangat pandai dalam hal bercocok tanam. Afrapun mencoba menanam benih pohon stawberi, Afra berharap bisa cepat tumbuh dan bisa memanen hasil tanamannya sendiri. Mamih hanya tertawa mendengar hal itu.
Setelah selesai acara menanam Afra dan mamih pergi ke dapur. Afra membantu mamih menyiapkan makan malam, jam telah menunjukkan pukul 7 tapi Alva tak kunjung pulang, tiba-tiba hp Afra berbunyi dan Afra langsung melihat layar hpnya ada satu pesan dari Alva kalau Alva tidak bisa pulang karena Sarah sedang sakit makanya Alva harus menjaga Sarah.
"Mih kayaknya Alva bakalan nginep di rumah temennya soalnya tugasnya belum selesai" ucap Afra
"Udah biarin aja yang penting kamu makan dulu, kalau nungguin Alva udah keburu kering perut kamu. Nanti kalau Alva pulang bakalan mamih omelin abis-abisan kalau dia nggak pulang terus kapan mamih mau punya cucu ya kan pih" celetuk mamih yang membuat Afra mematung.
"Betul itu, papih ini udah tua kalau kelamaan nanti takutnya papih nggak kuat ngegendong cucu kita ya kan mih" ucap papih menimpali
Afra tambah-tambah melongo, dia cuma bisa nyengir.
Akhirnya Afra makan malam hanya dengan mamih dan papihnya. Mamih menaruh nasi sangat banyak ke piring Afra tak lupa lauk yang ada di meja pun di ambil satu persatu oleh mamih dan nangkring di piring Afra. Afra hanya bisa menelan ludahnya karena melihat piringnya penuh sudah seperti gunung.
"Mih Afra nggak mungkin kuat ngehabisin makanan sebanyak ini" ucap Afra
"Bisa kamu pasti bisa mamih yakin sama kamu" jawab mamih sambil mengepalkan kedua tangannya sebagai tanda pemberi semangat.
Dengan pelan tapi pasti akhirnya Afra menghabiskan makanannya. Setelah selesai makan Afra langsung bergulang-guling di atas tempat tidurnya karena perutnya terasa tidak enak. Jam menunjukkan pukul 10 tapi Afra masih belum bisa tidur perutnya terasa melar nafasnya terasa sesak. Dampai jam 12 malam Afra masih mengelus-elus perutnya dia merasa mual tapi tidak ingin muntah.
"Aduh gini ya rasanya kebanyakan makan, gue doyan makan tapi kan nggak sebanyak tadi, lagian gue bukan tukang mukbang. Gimana nih perut gue, bisa sampe pagi nih" Afra berbicara sendiri di dalam kamar. Jam menunjuk angka 1 Afra mencoba memejamkan matanya tapi belum juga tertidur, tiba-tiba suara pintu kamar terbuka dan Afra masih pada mode pura-pura tidur. Afra membuka matanya saat suara pintu kamar mandi terbuka lalu tertutup.
Afra melihat tas dan sepatu Alva. Saat suara air di kamar mandi berhenti Afra kembali ke mode tidur dan suara pintu kamar mandi pun terbuka. Afra masih memejamkan matanya. Afra sedikit terkejut saat tangan dingin mengusap rambutnya dan satu kecupan hangat mendarat di keningnya.
"Ra maafin gue ya"
Afra terperanjat saat Alva mengucapkan hal itu.
(Kenapa loe ngasih gue harapan Al, kenapa loe ngelakuin hal ini ke gue, plis jangan buat gue baper)
Jam menunjukkan pukul 2 pagi tapi Afra masih belum bisa tidur tenggorokkannya terasa sangat tidak enak dan tanpa permisi Afra langsung melompati Alva dan berlari terpincang-pincang ke kamar mandi.
hoek hoek terdengar suara Afra yang sedang memuntahkan makanannya. Karena perutnya tidak bisa mencerna seluruh makanan yang dia makan. Alva berlari ke arah Afra sambil menepuk-nepuk punggung Afra.
"Ra loe hamil" tanya Alva spontan
pletak terdengar suara jidat Alva yang di jitak oleh Afra.
"Gimana gue mau hamil loe aja belum ngapa-ngapain gue" ucap Afra
"Iya juga ya, tapi kok loe muntah malem-malem, badan loe juga nggak panas" ucap Afra setelah memeriksa dahi dan leher Afra
"Emang kalo muntah harus hamil" jawab Afra jutek
Alva memapah Afra dan mendudukannya di sofa yang ada di sebelah ranjang Alva. Alva langsung mencari minyak gosok setelah dapat dia langsung memegang ujung bawah baju Afra, Afra langsung tersentak dan menutup kembali bajunya.
"Loe mau ngapain" tanya Afra bingung
"Gue cuma mau ngoles ni minyak angin ke perut loe, loe aja yang pikirannya macem-macem" ucap Alva
"Eh combro kok loe yang sewot kan harusnya gue yang sewot" bentak Afra
"Udah deh mau gue bantu olesin nggak" ucap Alba
"Biar gue aja sendiri yang ngolesin" jawab Afra
"Ya udah gue lanjut tidur ya, gue capek banget" ucap si Alva
"Gimana keadaan Sarah, dia sakit apa" tanya Afra tiba-tiba
"Tadi abis jalan sama gue tiba-tiba aja dia pusing jadi mau nggak mau gue harus ngejagain dia, soalnya orang tuanya lagi ke luar negri" jawab Alva
(Al bisa nggak sih loe perhatiin gue kaya loe perhatian sama Sarah) Afra kembali ke kamar mandi dan mencuci mukanya karena air mata yang tak mampu ia bendung.
3 hari telah berlalu persiapan PENSI udah 80% kaki Afra juga udah sembuh jadi dia udah siap buat ngisi acara PENSI tiap hari dia latihan karena dia pengin mempersembahkan penampilan solonya. Alina sangat antusias karena dia nggak pernah liat Afra nyanyi Afra termasuk punya suara yang bagus tapi dia nggak pernah mau menampilkan suaranya, dia memilih jadi gitaris di bandnya.
Setiap pulang sekolah Afra pergi ke tempat Erland sepupunya karena Erland punya studio musik jadi Afra dengan leluasa meminjam studio si Erland. Afra ingin mempersembahkan sebuah lagu untuk Alva walaupun Alva nggak bakalan tahu untuk siapa lagu itu Afra nyanyikan.
Jam menunjukkan pukul 8 malam Afra baru pulang ke rumah Alva dan dia dikejutkan dengan sebuket bunga mawar yang ada di atas tempat tidurnya.
"Itu buat loe" kata seseorang yang ada di belakang Afra.
"Otak loe keseleo" jawab Afra ketus
"Nggak tadi gue beli bunga buat Sarah tapi dia nggak suka, dia bilang sukanya bunga lily dari pada gue buang kan sayang jadi gue bawa pulang aja" ucap Alva
"Owwwhhhhh, gue pritilin ah buat mandi, gue mau berendam air mawar biar kulit gue halus dan cantik" celetuk Afra
"Otak loe tuh yang keseleo" jawab Alva nggak kalah ketus.
Setelah 30 menit di kamar mandi Afrapun keluar dan membawa vas bunga berisikan 99 tangkai mawar.
"Eh Al loe ternyata romantis juga ya, ngasih Sarah 99 tangkai mawar" ucap Afra
"Emang ada maknanya" tanya Alva
"Di drama-drama yang udah pernah gue tonton 99 tangkai bunga mawar itu artinya cinta sejati" jawab Afra
"Loe laper nggak Ra" tanya Afra lagi
"Kalo itu loe jangan tanya, perut gue udah ngajak dangdutan nih dari tadi" jawab Afra
"Cari makan yuk di tikungan depan" ajak Alva yang langsung membuat wajah Afra bersinar terang
"Ayok" jawab Afra
Afra dan Alvapun pergi berdua naik motor dan memesan 2 piring nasi goreng yang cukup terkenal di daerah itu. Setelah memesan Afra dan Alvapun duduk di lesehan yang sudah di siapkan.
"Udah lama ya Ra kita nggak makan bareng dan jalan bareng" ucap Alva
"Iya udah lama banget semenjak loe sibuk sama urusan loe" ledek Afra
"Iya ya, gue jadi orang sok sibuk banget ya, oh ya gimana bisnis loe" tanya Alva
"Lancar-lancar aja, kalo loe" tanya Afra balik
"Alhamdulillah masih bisa ngasih nafkah buat istri nraktir Sarah, trus beliin bunga buat loe" jawab Alva dengan nada candaan
"Hmmm"jawab Afra dengan dehemannya.
Afra memang punya usaha fotocopy kecil-kecilan usaha itu udah dimulai saat Afra masuk SMA. Afra sengaja menabung dan akhirnya bisa mempunyai beberapa mesin fotocopy printer dan komputer. Karyawan yang kerja di tempatnya juga udah 4 orang. Kalo Alva mempunyai resto usaha hasil kerja sama dengan sepupunya. Hasilnya lumayan walaupun punya restoran Alva nggak pernah makan di restorannya karena letaknya di Bandung.
Mereka berdua memang masih muda tapi karena didikan dari kedua orang tua mereka, mereka akhirnya belajar untuk usaha. Mereka berdua melewati makan malam dengan penuh canda tawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
UNKNOWN
Halo sudh mmpir ya😊 smngat UP nya thor💪
salam balik dri POSESIF❤
2020-12-29
0
Indriyani
ya....😭😭😭😭kurang😔lagi dong thor apdetnya😁😁😁😁
2019-10-07
0