Alva menelephone dokter keluarganya dan setelah beberapa menit dokterpun datang. Mamih dan Papih yang tidak tau menahu langsung berlari ke arah pintu kamar Alva. Dilihatnya sang menantu yang terduduk di samping tempat tidur.
"Ya Allah Rara, kamu kenapa sayang kok kaki kamu jadi kaya gini. Alva kamu apain mantu mamih" omel mamih
"Afra nggak kenapa-napa kok mih, tadi Afra nggak sengaja jatuh di kamar mandi, ini nggak ada hubungannya sama sekali sama Alva" sanggah Afra meredakan kemarahan mamih pada Alva.
"Dokter cepetan priksa mantu saya, kasian dia udah pucet banget, pasti sakit banget itu dok" pinta mamih pada sang dokter, dokter Hans hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat mamih dan papihnya Alva.
"Biar saya priksa dulu" pinta sang dokter sambil melihat kaki Afra. Alva yang nggak mau ribet langsung menyeret kedua orang tuanya untuk keluar dari kamarnya. Mamih maksa banget nggak mau keluar tapi karena dokter Hans sudah paham dengan sifat mamih dan papih dokter Hans pun menyuruh mamih dan papihnya Alva untuk menunggu di luar.
Setelah selesai di periksa dokter menganjurkan untuk istirahat total selama seminggu tapi Afra tidak mau karena ia harus mengurus PENSI, dan juga Afra bakalan bosen banget kalo harus nunggu seminggu di rumah sendirian tanpa melakukan hal apapun.
Setelah selesai diperiksa Alva menggendong Afra menuju meja makan untuk makan malam. sebenernya Afra nggak mau di gendong tapi dengan sedikit ancaman dari Alva akhirnya Afra nurut. Dokter emang bilang kalo Afra nggak boleh banyak gerak karena kakinya. Dokter juga menyarankan untuk cek ke rumah sakit 3 hari sekali.
Setelah selesai makan Afra dan Alva langsung ke kamar dengan posisi seperti tadi posisi dimana Afra di gendong oleh Alva. Setelah sampai di kamar Alva langsung mengerjakan tugas sekolahnya sementara Afra sudah berbaring di atas ranjang Alva. Karena efek dari obat Afra merasa mengantuk sekali matanya yang semula lebar mendadak semakin menciut dan tak lama kemudian terdengar suara nafas yang teratur dari Afra. Setelah selesai dengan tugas sekolahnya Alva langsung menyusul Afra ke alam mimpi. Karena ranjang Alva memang kecil jadi mau nggak mau mereka harus saling berdekatan. Tanpa sengaja Alva memeluk Afra seperti gulingnya membuat Afra menggeliat dan tak sengaja membangunkan Alva. Alva langsung menyingkirkan tangannya dan kembali tidur. Setelah adzan shubuh terdengar mereka berdua langsung bersih-bersih lalu mengambil wudhu dan melaksanakan sholat subuh berjama'ah. Tak terasa mentari pagi sudah berada di tempatnya membuat Alva dan Afra harus pergi ke sekolah. Di sekolah Alva menggendong Afra sampai ke bangku di kelasnya membuat mata semua orang memandang dan bertanya-tanya. Ada yang cemburu ada yang mencibir dan masih banyak lagi.
"Kaki loe kenapa Ra, kok jadi tambah parah, gue kira kemarin udah mau sembuh" tanya Alina
"Semalem gue jatuh di kamar mandi makanya bukannya sembuh malah tambah kaya gini" jawab Afra
"Ohhh" Jawab Alina singkat.
Setelah jam istirahat terdengar Afra langsung meminta Alina untuk memapahnya ke kamar mandi, sebenernya Lukman sudah menawarkan jasa gendongnya tapi Afra menolaknya mentah-mentah membuat Lukman manyun di pojokan kelasnya.
Saat baru keluar dari kelas Alina dan Afra bertemu dengan Sarah. Dan Sarah dengan baik hati menawarkan pertolongannya. Sebenernya Alina sudah menolak tapi Afra langsung menggandeng tangan Sarah.
"Gimana kabar kamu, baik?" tanya Afra memulai pembicaraan dengan Sarah
"Sebenernya tadi aku memang sengaja mau ketemu kak Afra, Aku pengin ngomong sesuatu sama kakak. Apa kak Alva udah punya pacar kak"tanya Sarah pada Afra
"Setahu aku belum deh, emang kenapa" tanya Afra balik
"Nggak papa kok kak, akhir-akhir ini aku cuma ngerasa kak Alva sikapnya beda jadi sediki menghindar" ucap Sarah
"Oh ntar coba aku tanyain dia lagi kenapa, mungkin dia lagi PMS kali" jawab Afra
"Iiih kak Afra mah suka bercanda" Jawab Sarah dengan nada genit-genit manja.
Setelah dari kamar mandi Afra langsung menuju ke kantin. Di kantin sudah berkumpul para sohib-sohibnya. Setelah makan dan bercanda-canda nggak jelas mereka semua akhirnya kembali ke kelas masing-masing.
Tak terasa jam pulang pun tiba. Afra menghela nafasnya dan langsung meminta Alina untuk mengantarkannya ke ruang OSIS. Setelah sampai di ruang OSIS Afra langsung duduk di kursinya dan langsung meletakkan kepalanya di atas meja. Tak lama kemudian satu demi satu anggota yang lain bermunculan dan rapatpun dimulai. setelah berlangsung cukup lama rapatpun diakhiri dengan kesepakatan yang sangat bagus. Seperti yang sudah-sudah setelah selesai rapat Alva langsung mengantar Sarah sebelumnya Alva sudah menggendong Afra sampai parkiran. Alva memang janji pada Sarah untuk mengantarnya pulang dan Sarah menunggu di toko buku dekat sekolah. Setelah berpamitan pada Afra, Alva langsung meluncut ke toko buku. Suasana sekolah yang ramai kini sepi hanya tinggal penjaga sekolah, satpam dan Afra. Sore yang cerah tiba-tiba mendung dan akhirnya turun hujan. Afra yang tidak bisa berkutik akhirnya memilih untuk tetap duduk di tempatnya dan merasakan rintik-rintik hujan mulai membasahi wajahnya dan seluruh tubuhnya. Dia pasrah karena mau lari juga nggak bisa mau jalan juga pasti bakalan ke hujanan karena kakinya yang sakit pasti membuat langkahnya terganggu. Hujan semakin lebat membuat air matanya yang mengalir deras tak terlihat sama sekali. Orang tak akan menyadari seberapa deras air matanya mengalir. Kesedihan yang sangat dia rasakan ia tumpahkan bersama dengan air hujan yang mengalir di wajahnya. Baju OSIS yang dia kenakan sudah basah kuyup bahkan sudah menempel dengan tubuhnya. Untung saja Afra mengenakan t-shirt di dalam baju OSISnya sehingga tak membuat baju OSISnya menerawang. Setelah satu jam akhirnya Alva datang dan langsung memayungi Afra dan juga memakaikan jaketnya. Afra hanya bisa diam seribu kata, kesedihan telah menyelimuti hatinya. Bahkan sepanjang perjalanan Afra tetap diam.
"Ra maafin gue ya, gara-gara gue loe jadi begini" ucap Alva memulai pembiaraannya.
"Nggak pa pa kok" jawab Afra singkat tapi membuat hati Alva merasa sedikit sakit.
"Apa perlu kita beli baju dulu buat ganti baju loe yang udah basah kuyup ?" tanya Alva
"Kita pulang aja, lagian gue udah pengin istirahat gue capek banget" jawab Afra yang kemudian memejakan matanya.
Alva terus melajukan mobilnya sampai di rumahnya kebetulan orang tuanya sedang pergi jadi Alva nggak usah repot-repot nyari alasan. Alva langsung menggendong Afra ke kamar mandi yang ada di kamarnya. Afrapun langsung membersihkan diri dan setelah selesai dia langsung sholat maghrib dan istirahat. Afra memejamkan matanya dan setelah satu jam tidur akhirnya Alva membangunkan Afra.
Alva membawa nampan masuk ke kamarnya. Dan langsung menyuruh Afra untuk duduk. Nampan itu berisi makan malam yang Alva bawa untuk Afra. Sesuap demi sesuap Afra melahap makan malam yang di bawa oleh Alva. Dengan telaten Alva menyuapi Afra. Sebenernya Afra sudah menolak disuapi tapi Alva tetap kekeh akhirnya Afra mengalah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Novia Cutez Yankslaluchynkmamah
lepasin aja tuh si alva dari pada sakit hati mulu
2022-08-13
0
rintob
sedih aq lihat Afra...korban perasaan
2021-02-01
0
Indriyani
apdet yg banyak ya yg thor.😘😘😘😘
2019-10-07
2