Bel istirahat pun berbunyi dan sorak sorai warga di kelas Afra membangunkan Afra yang sedang mengantuk karena mendengar penjelasan Pak Hanafi. Pak Hanafi memang mempunyai suara yang sangat merdu, makanya kadang Afra suka ketiduran pas jam pelajaran pak Hanafi.
"Ra ke kantin yuk" ajak Lukman yang di iyakan oleh Alina. Alina pun menggandeng tangan Afra menuju kantin. Di kantin para murid sudah bertebaran dimana-mana. Saat melihat antrian Afra langsung merinding.
"Kenapa Ra" tanya Lukman pada Afra
"Ngeri gue liat antrian bakso, padahal gue pengin bakso tapi kalo ikut ngantri pasti udah pegel duluan ni kaki" ujar Afra sambil memijat kakinya
"Loe tunggu aja di sini, dalam waktu 3 menit gue pasti bakalan dapetin bakso spesial buat loe" ucap Lukman pada Afra
"kalo gitu aku pesen 2 mangkok, bayarin juga ya sekalian" ucap Afra dengab senyum manisnya
"Iya Rara sayang" jawab Lukman dengan nada suoer lembut
Afrapun duduk di kursi dekat dengan taman, tempat dimana dia biasa nongkrong dengan anak-anak yang lain. Tak lama kemudian teman-teman yang lain bermunculan begitu juga Alva yang sudah menggandeng Sarah. Afra melihat ke leher Sarah dilihatnya kalung yang waktu itu dia dan Alva beli. Afra hanya tersenyum kecut. Sarahpun langsung berlalu dengan teman-temannya dan tidak ikut gabung dengan Afra. Tiba-tiba ia lupa kalau ada Lukman dan saat teringat tentang Lukman. Afra langsung duduk di samping Alva dan berbisik-bisik membuat semua yang ada di situ jadi penasaran. Dan sejurus kemudian datanglah Lukman dan Alvapun langsung menyipitkan matanya dan menggenggam sendok sampai sendoknya bengkok saat akan berdiri tiba-tiba Afra menghentikan dengan menepuk pundak Alva yang membuat Alva terduduk kembali. Lukman yang melihat Alva langsung menaruh baksonya di meja dan mendatangi Alva. Tanpa permisi Lukman langsung memeluk Alva.
"Vava gue kangen banget sama loe, ya ampun dulu waktu gue pergi loe tuh masih ingusan dan sekarang loe udah ganteng kaya gini ya ampun kalah gue, gue kira loe udah tambah jelek" sahut Lukman pada Alva Alva hanya bisa bersabar karena Afra selalu mencubit tangannya.
Alva memang sangat kesal pada Lukman karena Alva sering jadi sasaran empuk Lukman entah dimanapun itu Alva sering di permalukan Lukman. Karena Lukman orangnya ceplas-ceplos dan seenak jidatnya. Di antara Alva dan Lukman, Afralah yang menjadi penengah. Alva dan Lukman sering terlibat perkelahian karena Alva nggak tahan dengan tingkah Lukman.
Setelah temu kangen merekapun kembali duduk di kursi masing-masing. Afra duduk di tengah-tengah Lukman dan Alva.
"Va loe sama Afra masih sahabatan kaya dulu" tanya Lukman pada Alva
"Hmm" jawab Alva singkat
"Gue kira udah ada perkembangan ke tingkat yang lebih lanjut, pacaran kek tunangan atau nikah" ucap Lukman tanpa di saring
Afra yang mendengar hal itu langsung terkejut sampe-sampe bakso yang baru dia suap melompat indah keluar mulutnya. Afra yang sedari tadi menunduk menikmati lezatnya sang bakso langsung duduk dengan tegap dan pandangan matanya langsung menusuk ke arah Lukman.
"Kalo emang kalian masih sahabatan kaya dulu berarti gue bisa dong ngambil langkah maju buat ngedapetin Afra" ucap Lukman lagi tanpa di saring
"Walaupun Afra cuma sahabat tapi nggak akan gue biarin loe ngambil langkah maju, orang nggak penuh kaya loe emang nggak pantes dapet siapa-siapa" jawab Alva tegas
"Loe masih marah sama gue gara-gara kita sering berantem, atau loe marah sama gue gara-gara banci" ucap Lukman lagi
"Iya gue masih marah sama loe gara-gara semua ulah loe yang kadang keterlaluan sama gue" jawab Alva sedikit meninggikankan suaranya
"Udah deh gue sumpek liat kalian berdua berantem mulu, gue kira kalo sekarang kalian berdua ketemu nggak kaya dulu lagi tapi ternyata kalian berdua nggak ada berubahnya sama sekali. Gue dongkol liat kalian" Afra langsung berdiri dari kursinya dan berlalu meninggalkan para sahabatnya yang masih bingung dengan apa yang terjadi
"Rara" panggil Lukman dan Alva bebarengan
"Gue bakalan ngomong sama kalian berdua kalo kalian berdua udah baikan" teriak Afra dari kejauhan tapi suaranya masih terdengar jelas.
Tanpa berlama-lama Lukman dan Alvapun bersalaman dan berpelukan
"Loe susul Afra dulu gih, entar gue susul kalo makanan gue udah abis" pinta Alva pada Lukman
"Ok" Tapi loe beneran nyusul ya, gue takut sama singa betina kalo udah ngamuk" jawab Lukman pada Alva
Sahabatnya masih pada bengong dengan apa yang terjadi pertengkaran yang terlihat sangat akut langsung berubah menjadi kedamaian abadi hanya dengan hentakan dari gadis kerempeng seperti Afra. Alina yang emang kepo langsung mendekati Alva setelah Lukman tak terlihat lagi dari balik tembok kantin.
"Al apa sih yang sebenernya terjadi" tanya Alina pada Alva
"Gue sama si Maman itu emang sering berantem dari dulu, nah Rara kadang jadi penengah tapi dalam menengahi pertengkaran kita berdua kadang dia pake cara-cara yang absurd, pokoknya ngeri dari pada kita berdua jadi korban mending kita berdua baikan" ucap Alva sambil menyuapkan makanannya ke dalam mulutnya
"Emang loe pernah diapain sama Afra" tanya Alina lagi
"Beeehhhh, Gue sama Maman pernah di iket di tiang bendera sama Rara, kalo kita berdua belum baikan kita berdua nggak bakal di lepasin, walaupun kita berdua udah pura-pura pingsan Rara tetep aja nggak nglepasin. Akhirnya kita berdua menyerah dan baikan. Ya gitu deh ceritanya" ucap Alva
"Oh gitu ceritanya" jawab Alina sambil menganggukkan kepala.
"Gue nyusul mereka dulu ya" pamit Alva pada para sahabatnya
setelah mencari-cari akhirnya Alva menemukan Lukman dan Afra sedang bersenda gurau di bangku penonton di lapangan basket.
"Eh kalian berdua gue cari-cari juga" celetuk Alva sambil ngos-ngosan. Alva berjalan menghampiri Afra dan Lukman.
"Eh Ra, kalian berdua kok pake cin-cin yang sama sih, beneran udah tunangan yah" tanya Lukman pada Afra
"Nggak! ini itu cin-cin persahabatan, best friend forever, ya nggak Al" jawab Afra ngasal
"Iya ini itu cin-cin yang melambangkan kalau Afra sama gue itu sahabat sejati, emang loe pergi nggak bilang-bilang tapi sekarang muncul juga tiba-tiba" jawab Alva menimpali
"Seharusnya gue dulu nggak pergi, gue kangen sama persahabatan kita, di Singapura nggak ada temen kaya loe berdua makanya sekarang gue mutusin buat pindah ke sini. Karena sekarang kita udah sahabatan lagi gue boleh dong pesen cin-cin yang sama kaya kalian" celetuk Lukman
"Nggak bisa cin-cin ini itu limited edition, dan kalo loe mau loe harus lolos seleksi dulu" pinta Alva pada Lukman
"Masa sama temen harus seleksi-seleksian" belum selesai Lukman berbicara Afra langsung melingkarkan lengannya di leher kedua sahabatnya dan menggapit erat
"udah lama nggak kaya gini jadi kangen, kalo kalian berdua mulai berantem lagi gue kencengin ni tangan biar kalian berdua kecekik" ucap Afra
"Ampun Ra ampun" teriak Lukman dan Alva bebarengan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Iim fendiwasa
gokil abis 😄😄😄,,,
2019-09-28
0