Setelah lelah seharian Afra langsung mandi dan setelah itu ia membaringkan tubuhnya di atas kasur. Saat akan memejamkan mata tiba-tiba pintu kamar dibuka oleh seseorang Afrapun melirik dan mendapati Alva sedang berjalan menuju Afra.
"Loe udah mau tidur Ra" tanya Alva pada Afra
"Hmm" Balas Afra singkat
"Duduk dulu napa Ra, gue mau ngomong sesuatu nih" pinta Alva pada Afra
"Apaan" jawab Afra pada Alva
"Tadi gue udah kasih kalung yang waktu itu kita beli ke Sarah. Dia seneng banget katanya bakal dia pake setiap hari, makasih ya Ra loe emang temen yang paling baik, dan sebagai ungkapan terima kasih gue, gue punya sesuatu buat loe" Alva menyodorkan kotak kecil berwarna hitam berpita putih.
"Apaan nih" Afra mengulurkan tangan dan menerimanya. Dan Afra sangat terkejut melihat isinya. Isinya adalah anting-anting incaran Afra
"Anggep aja ini kado pernikahan kan gue belum kasih kado" ucap Alva sambil nyengir kuda
"Garing loe Al tapi makasih ya" jawab Afra sambil membalas senyuman Alva
Merekapun akhirnya terlelap dalam mimpi masing-masing sampai-sampai mereka tidur saling memeluk satu sama lain. Kalo Afra sadar pasti bakalan malu. Jam 4 pagi Afra bangun dan terkejut mendapati kakinya dan kaki Alva saling menindih. Bukan cuma kaki tangan Afrapun mendarat dengan sempurna di pinggang Alva begitupun Alva yang dengan seenaknya menggapit tubuh kerempeng Afra.
"Heh kutu kupret..." Afra berteriak pada Alva sembari memukul-mukul dada bidang Alva
"Apaan sih Mih masih pagi ini" jawab Alva ngasal
"Heh gue Afra bukan mamih loe" ucap Afra lagi sambil mencubit perut Alva
Dalam keadaan masih mengantuk Alva membuka matanya dan matanya langsung terbelalak dengan apa yang telah dia lakukan. Alva langsung mengambil langkah mundur.
"Loe apain gue Ra" tanya Alva yang masih kaget
"Eh oncom gue yang harusnya bilang gitu. Kenapa loe meluk-meluk gue jangan-jangan loe mimpi aneh lagi, rugi gue dipeluk playboy kaya loe" celetuk Afra
Alva hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Afra yang merasa sangat malu berjalan menuju kamar mandi dan membasuh wajahnya yang terasa panas.
"Kalo gini terus bisa khilaf gue, Ra sadar Ra jangan sampe loe rugi sebelum ada kepastian yang loe dapet" Afra terus mengguyur wajahnya dengan air dingin setelah wajah merahnya padam Afra langsung membersihkan diri untuk sholat berjama'ah. Setelah itu barulah Alva yang membersihkan diri. setelah selesai membersihkan diri Afra dan Alva melakukan kewajiban paginya yaitu sholat berjama'ah.
Setelah selesai sholat Afra membantu bundanya berkutat di dapur karena statusnya adalah istri jadi mau tidak mau dia harus menjalankan kewajibannya.
"Loe nggak tidur lagi Ra" tanya sang kakak pada Afra. Afra hanya membalas dengan menggelengkan kepalanya.
setelah sarapan siap Afra langsung menuju ke kamar dan mandi di lihatnya Alva sudah duduk di depan tv di kamarnya dengan seragam yang sudah lengkap.
"Al mulai sekarang gue bawa mobil sendiri ya, soalnya kalo ikut sama loe gue sering bingung pulangnya" ucap Afra pada Alva
"Loe nggak pa pa nyetir sendiri" tanya Alva sedikit khawatir
"Tenang aja. gue kan udah ahli" jawab Afra asal
"Tapi kalo ada apa-apa loe langsung hubungin gue ya" pinta Alva pada Afra
"Ok. oh ya Al kata mamah pulang sekolah kita di suruh buat beres-beres soalnya rumah dari ayah sama papih udah siap. Tapi kata bunda kita di suruh nginep di rumah mamih dulu kasihan mamih masa iya kita nggak ngasih jatah mereka buat ngurusin kita, ha ha ha" ucap Afra sambil tertawa
"Iya udah deh entar malem kita tidur dirumah mamih, tapi gue harap loe sabar ya sama ocehan papih yang bakalan bikin loe merem-melek" ucap Alva sambil mengutak-atik remot tv
"Al gue kenal papih loe itu udah dari dulu sifat papih loe yang mana yang nggak gue tau" ucap Afra
"Liat aja ntar betapa liarnya dia minta cucu sama loe" jawab Alva
Afra langsung terdiam mendengar kata-kata itu dari Alva. Wajahnya yang putih tiba-tiba jadi merah karena menahan malu.
Hanya butuh waktu 15 menit untuk Alva dan Afra sampai di sekolah, mereka berdua memarkirkan mobilnya berdekatan dan berjalan berdampingan seperti biasanya Alva mengantar Afra ke kelasnya dan sesampainya di kelas seperti biasa semua murid sudah bergemuruh riuh. Afra duduk mendekati Alina dan meletakkan tasnya
"Hari ini loe keliatan cantik Ra? nggak kaya biasanya abis dapet jatah ya" karena pertanyaan itu Alina mendapat jitakan yang cukup keras di kepalanya.
"Sakit kali Ra" rengek Alina pada Afra
"Ra pas tadi gue di tempat parkir gue liat cowok ganteng banget Alva mah lewat. Pokoknya is the best deh, kayaknya murid baru deh" ucap Alina seraya memeluk buku cetak yang lumayan tebal
"Mata loe tuh ya Lin nggak bisa liat yang bening dikit" ucap Afra
"Ya nggak pa pa kan masih jomblo ini nggak akan ada yang cemburu, emang loe jomblo berstatus. ha ha ha" jaqab Alina yang dapat lirikan tajam dari Afra
"Sialan loe Lin" jawab Afra dengan nada ketusnya
Tak lama kemudian bel berbunyi, suara yang bergemuruh seketika lenyap di gantikan dengan keheningan. Suara langkah kaki pun terdengar di balik keheningan kelas Afra. Pak William masuk dengan seorang lelaki yang sangat familiar. Laki-laki itu tersenyum saat melihat Afra, Afrapun membalas senyuman sang lelaki
"Selamat pagi semuanya tolong perhatikan sebentar" pak William mempersilahkan laki-laki tersebut untuk memperkenalkan diri
"Haloo semuanya nama saya Lukman Arsanta Wijaya, mulai hari ini saya akan belajar bersama kalian semua, saya mohon bantuannya ya" sapa Lukman dengan senyum manisnya yang membuat seluruh cewek yang ada di kelas meleleh dan terpukau kecuali Afra dia biasa-biasa aja melihat Lukman. Lukman duduk di bangku kosong di belakang Afra. Saat berjalan mendekati Afra Lukman memberikan telapak tangannya pada Afra
"give me five" Afra langsung menepuk telapak tangan Lukman dengan telapak tangannya. Alina yang masih terpukau dengan senyuman manis Lukman terheran-heran dengan sikap Afra dan Lukman
"Ra loe kenal Lukman" tanya Alina sedikit berbisik
"Dia temen gue sama Alva. Kita gede sama-sama tapi pas SMP dia pindah ke Singapur" tutur Afra
"Oh" Alina pun menoleh ke arah Lukman dan Lukman tidak segan melontarkan senyum manisnya membuat Alina merem-melek tak karuan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments