Terima kasih para readers karena sudah mau menyempatkan waktunya untuk mampir di Novel Karyaku. Jangan lupa like dan commentnya Ya. Terima kasih
Adzan subuh terdengar samar-samar membuat Afra menggeliat dan terbangun dari tidurnya. Afra melihat Alva masih tertidur pulas. Afra beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu setelah selesai wudhu Afra mencoba membangunkan Alva.
"Al bangun udah Adzan tuh, ntar kalo kesiangan loe telat sholat shubuh loh" ucap Afra
Alva segera membuka matanya dan dia langsung tertegun dengan apa yang dia lihat. Afra sudah mengenakan mukena berwarna putih berenda bunga Afra terlihat sangat cantik dengan mukenanya.
"Loe mau ngapain Ra" tanya Alva
"Ya mau sholat lah masa iya mau joging pake mukena" jawab Afra sedikit sinis
"Loe bisa bangun pagi juga???" tanya Alva karena masih belum percaya dengan apa yang dilihatnya
"Gue biasa bangun pagi kali tapi abis sholat gue tidur lagi makanya kadang gue susah buat bangun" jawab Afra
"Sekarang gue baru sadar nggak semua yang ada di loe gue tau. Padahal loe tau semua tentang gue, maaf ya Ra sebagai temen gue belum bisa ngertiin loe sebagai sahabat" ucap Alva
"Iya iya sekarang bangun dulu ntar ketinggalan loh"
Alva beranjak dari tidurnya dan berjalan ke kamar mandi. Setelah 3 menit Alva keluar dan langsung berganti baju dengan baju koko dan sarung yang sudah di siapkan oleh Afra. Setelah itu mereka berdua sholat shubuh berjama'ah. Setelah pulang dari sholat shubuh berjama'ah Afra kembali tidur dan Alvapun ikut kembali ke alam mimpi. Karena mereka masih merasa kelelahan, mereka tertidur sampai pagi yang menjelang siang.
Jam telah menunjukkan pukul 9 pagi tapi Alva dan Afra masih terbuai dalam mimpi masing-masing. Setelah perut terasa lapar Afra bangun dan mandi setelah itu dia membangunkan Alva. Alva yang juga sudah merasa laparpun terbangun dan langsung mandi setelah itu dia memakai baju yang sudah di siapkan Afra.
"Makasih ya Ra" ucap Alva
"Iya sama-sama kaya ke siapa ini" jawab Afra sambil merapikan meja belajarnya
"Tapi kenapa gue ngerasa masih lemes ya Ra, badan gue rasanya sakit semua" ucap Alva
"Kalo itu sih jangan di tanya gue juga capek, penginnya tidur melulu,tapi kalo gue tidur terus ntar kedua kakak gue ke asyikan ngeledekin gue" ucap Afra
Afra dan Alva menuruni tangga bersama-sama saat sampai di tangga terakhir terlihatlah kak Zian yang siap menerkam Afra dengan ledekan-ledekannya.
"Cie-cie pengantin baru jam segini baru bangun, abis ngapain aja semalem" ledek kak Zian
"Kak aku laper, belum ada tenaga nih buat ngelawan kakak" jawab Afra
Afra berjalan melewati sang kakak di ikuti Alva. Alva hanya menepuk pundak kak Zian dan langsung berjalan melewati kak Zian.
Afra dan Alvapun duduk di meja makan dan langsung disuguhkan 2 piring nasi goreng dengan telur mata sapi di atasnya.
"Rencananya hari ini loe mau kemana Ra" tanya Alva pada Afra
"Gue nggak ada rencana niatnya gue mau tidur kalo loe mau kemana" tanya Afra balik
"Gue mau ke rumah Sarah, mau ngajakin Sarah jalan-jalan" jawab Alva
"Oh" jawab Afra singkat. Tiba-tiba dadanya terasa sesak saat mendengar kata Sarah.
Setelah selesai sarapan Alva berganti baju dan berpamitan pergi. Afra hanya tersenyum manis saat Alva pamit pergi tak terasa air matanya mengalir dan langsung diseka dengan telapak tangannya karena takut ada yang melihat kesedihan yang ia rasakan.
Tiba-tiba Afra teringat dengan Alina langsung saja Afra menghubungi Alina
tuuut....tuuut.... Tanda telephone sedang berdering
*Alina : Haloo Ra
Afra : Halo Lin loe sibuk ngga hari ini
Alina : Ngga kenapa emang
Afra : Gue ke rumah loe ya. gue pengin ngomong sesuatu
Alina : Ok gue tunggu kedatangan loe*
Setelah menempuh perjalanan 15 menit Afra sampai di depan pintu gerbang yang menjulang sangat tinggi. Afra langsung menekan klakson mobil dan tak lama kemudian satpam membuka pintu dan melihat Afra karena Afra sering main ke rumah Alina jadinya satpam langsung mengenali Afra dan langsung membuka gerbang yang menjulang tinggi itu.
"Makasih pak" ucap Afra pada pak satpam
"Sama-sama non" jawab pak satpam
Setelah memarkirkan mobilnya Afra langsung turun dari mobilnya dan langsung menuju Alina yang memang sedang menunggu Afra di depan pintu rumahnya.
"Nyetir sendiri non" Tanya Alina pada Afra
"Iya mulai besok kayaknya gue mau nyetir sendiri aja deh. Kali aja ada cowok ganteng yang mau sama gue"ucap Afra
"Aminnn. Masuk yuk, kebetulan tadi gue abis bikin puding susu sama strawberi" ucap Alina sambil menggandeng tangan Afra
Setelah berbincang-bincang hal yang ringan sambil menyantap puding Afrapun seperti lupa akan beban yang ada di dalam hatinya.
"Ra loe nggak salah pake cincin kaya gitu" ucap Alina sambil menunjuk cin cin yang ada di jari manis Afra.
"Oh ini, loe jangan marah ya Lin kalo gue cerita tapi ceritanya jangan di sini dong" ucap Afra
"Kalo gitu ke kamar gue aja yuk" Ajak Alina pada Afra. Afrapun berjalan mengekori Alina. Setelah tiba di dalam kamar Alina, Afrapun memilih membaringkan tubuhnya yang serasa hilang separuh karena perlakuan suaminya di hari pertama mereka menikah. Afra memeluk boneka beruang yang ada di sampingnya Alinapun ikut berbaring di samping Afra
"Loe mau curhat apaan Ra" tanya Alina yang sudah siap untuk mendengar curahan hati Afra.
"Tapi sebelumnya loe nggak boleh marah sama gue" ucap Afra
"Iya deh iya" jawab Alina sambil menganggukkan kepalanya
"Gue udah nikah sama Alva" ucap Afra
"What !!! kapan" tanya Alina
"Semalem" jawab Afra sambil menutup wajahnya dengan selimut karena takut kena omelan Alina
"Loe gila ya Ra, loe mikir apa Ra bisa-bisanya loe nikah sama Alva, loe belum kaya gituan kan" tanya Alina
"Maksud loe apa Lin" tanya Afra balik dengan wajah polosnya
"Itu loh buat anak" ucap Alina cuek
"Kok loe mikirnya kesono sih Lin, loe tau sendiri Alva sukanya sama Sarah, nah gue sendiri juga tau kalo Alva suka banget sama Sarah. Gue bingung Lin harus sampe kapan gue nyembunyiin perasaan gue ke Alva. Bayangin aja hari pertama nikah aja dia udah pergi nyamperin Sarah, dada gue rasanya sesak Lin" ucap Afra sambil memeluk selimut yang kini sudah kusut karena ulah Afra.
"Gue turut prihatin ya Ra, gue cuma bisa jadi pendengar yang baik, gue nggak bisa jadi penolong buat loe yang sedang menderita ini" ucap Alina
"Makasih ya Lin, loe mau denger ini semua, gue minta tolong ya Lin kalo gue jatuh tolong papah gue biar gue tetap berdiri di samping Alva sampe Alva bisa mendapatkan cintanya" ucap Alina pada Afra
"Ra loe yang sabar ya, gue bakal sebisa mungkin mendorong loe supaya loe tetep kuat" ucap Alina
Setelah sore menjelang Afra pamit pulang pada Alina. Setelah 20 menit mengendarai mobilnya Afrapun sampe di depan rumah makan sederhana yang menjadi langganannya. Saat memarkirkan mobilnya Afra melihat mobil Alva terparkir tak jauh dari tempatnya. Afra sebenarnya ragu ingin masuk atau tidak tapi karena rasa penasarannya tinggi Afrapun masuk. Matanya mencari-cari keberadaan Alva dan setelah 3 menit mencari, Afrapun melihat Alva sedang bersama Sarah mereka sedang menikmati makanannya. Afrapun duduk di meja yang berada jauh dari pandangan Alva. Afra takut kalau Alva akan melihatnya.
(sabar Ra ini semua resiko yang harus loe ambil karena menikahi orang yang loe cintai. Loe harus bahagia Ra melihat Alva bahagia. Itu yang namanya cinta Ra, loe harus rela berkorban) Afra meneteskan air matanya di sela-sela kata-kata yang dia ucap dalam hati
"Semangat Ra, loe harus semangat" ucap Afra menguatkan dirinya sendiri
"Kamu Afrakan" tiba-tiba terdengar suara seorang laki-laki memanggil Afra. Afra sontak terkejut dan melihat ke arah si lelaki.
"Lukman" teriak Afra dan Lukmanpun langsung memeluk Afra tanpa risih Afrapun memeluk balik Lukman
"Loe apa kabar Ra" ucap Lukman.
Lukmanpun melepas pelukannya dan duduk di samping Afra
"Baik, loe sendiri gimana setelah ngilang bertahun-tahun tanpa kabar akhirnya nongol juga" ucap Afra pada Lukman.
"Kabar gue buruk tadinya, tapi setelah ketemu sama loe mendadak kabar gue jadi baik" ucap Lukman
"Garing tau nggak. Loe lagi ada acara apa nih. Mudik atau emang udah bosen di Singapur" tanya Afra
"Gue mau pindah sekolah di sini aja, bosen gue di Singapur. Nggak ada loe nggak rame" jawab Lukman
"Berarti gue ngangenin dong" tanya Afra lagi dengan nada bercandanya
"Banget pokoknya Afra yang paling gue kangenin setelah gue singgah di Negri orang" gombal Lukman pada Afra
Tanpa terasa Afra mengobrol hingga malam dengan Lukman. Dan saat sadar Afra langsung berpamitan pada Lukman.
Setibanya di rumah Afra langsung melihat ke sekeliling, Afra melihat Alva sudah duduk di sofa depan tv dengan kak Zian.
"Dari mana aja dek. Suami kamu nungguin sampe pucet ini" ledek kak Zian
"Habis ke rumah Alina, trus pulangnya ketemu temen lama. Keasyikan ngobrol jadi lupa waktu deh" jawab Afra sambil bergelayut pada kak Zian
"Loe udah makan Al" tanya Afra pada Alva
"Mandi dulu gih bau tau" ledek Alva pada Afra dan
Afrapun langsung berjalan ke kamarnya sambil mengendus-endus badannya
"Gue nggak bau kali Al, kak Zian kali tu yang bau" teriak Afra pada Alva dan kak Zian
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Soraya
kok pulang sholat subuh bukanya mereka sholat nya dikamar ya
2024-12-07
0
rintob
😌😌😌
2021-02-01
0
Bagus Effendik
wooooke
2021-01-05
0