"Ra loe apain ni kamar" tanya Alva pada Afra. Tapi bukannya menyahut Afra malah memilih untuk memijat kakinya yang pegal karena memakai sepatu hak tinggi yang tidak pernah ia kenakan sebelumnya.
"Ini kerjaan tukang dekor, bunda sama mamih yang ngatur. Loe mandi dulu gih abis itu baru gue. Gue capek nih mau tidur" jawab Afra pada Alva
"Baju gue mana" tanya Alva lagi
"Ditaruh lemari sebelah kanan sama bunda handuknya juga. Jangan lama-lama ya gue udah nggak kuat nahan beban ni kebaya" ucap Afra
Alvapun beranjak ke kamar mandi dan Afra langsung meluncur ke meja rias di lepaskannya sang mahkota yang lumayan berat dan jarum pentul yang terpasang sangat banyak setelah beberapa menit berkutat dengan hijabnya akhirnya Afrapun bisa melepaskan hijabnya dan mulailah Afra melepas bulu mata palsu yang sedari tadi mengganjal di matanya. Lalu dilanjutkan dengan membersihkan make upnya, tak butuh waktu lama make up Afrapun terhapus secara sempurna karena make up Afra memang tak terlalu tebal. Di saat yang sama Alvapun keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah.
"Ra gue udah selesai giliran loe sono, jangan tidur loh di kamar mandi ntar masuk angin" ledek Alva
"Gue tau gue doyan tidur tapi gue juga ngerti tempat oncom" jawab Afra ketus
Setelah 10 menit Afrapun keluar dari kamar mandi bukannya sudah selesai mandi Afra malah masih menggunakan kebayanya dan mendekat pada Alva yang sedang asik bermain game di hpnya.
"Al..." panggil Afra pada Alva
"Apaan" jawab Alva tanpa memalingkan wajahnya dari ponselnya
"Al tolongin gue" pinta Afra
"Kenapa sih" jawab Alva sambil memutar kepalanya menghadap Afra.
"Loe belum mandi juga Ra, trus loe ngapain aja di kamar mandi" tanya Alva
"Ini, tolongin gue bukain kancing kebaya gue. Udah 10 menit gue coba buka, bukannya kebuka gue malah emosi sendiri, kalo loe nggak mau, gue bisa minta tolong sama bunda" ucap Afra
"Jangan minta tolong sama bunda kalo loe minta tolong sama bunda pasti urusannya jadi panjang" ucap Alva yang berjalan mendekat ke arah Afra.
Mamih dan bunda memang sengaja menyuruh sang desainer untuk membuat baju dengan kancing belakang yang sangat banyak. Harusnya di bagian samping atau depan memang ada resleting tapi sang bunda dengan iseng menyuruh sang desainer untuk menghilangkannya. Jadi hanya ada kancing belakang untuk membuka kebaya Afra dan itu tak bisa di lakukan sendiri harus dengan bantuan orang lain.
Afra membuka kancing satu persatu dari bagian atas ke bagian bawah saat 5 kancing berhasil terbuka terlihatlah kulit putih mulus Afra hal itu membuat Alva menelan ludah. Dan setelah sampai di bagian pinggang Afra. Afra langsung menyuruh Alva berhenti
"Kalau sudah sampai sini gue bisa sendiri Al" ucao Afra yanh langsung berlari ke kamar mandi meninggalkan Alva yang kehilangan kesadarannya setelah melihat punggung dan tubuh bagian belakang Afra yang memang sangat mulus. Apalagi jari tangan Alva tak sengaja menempel sekali dua kali pada punggung mulus Afra.
"Gue kenapa sih, kok jadi nafsu ngeliat Afra, sadar Al sadar dia temen loe. Orang yang loe suka itu Sarah bukan Afra sadar Al" gerutu Alva pada dirinya sendiri.
Setelah 15 menit berada di kamar mandi Afrapun keluar dengan celana panjang dan kaos oblongnya.
"Gimana nih loe yang tidur di sofa apa gue" tanya Afra pada Alva
"Kenapa nggak tidur sama-sama aja Ra, dari dulu juga loe sering tidur sama gue" ucap Alva
"Itukan waktu gue masih kecil sekarangkan gue udah gede udah jadi anak perawan dan gue nggak mau tangan loe yang suka *****-***** mantan loe itu ngegrepe-***** gue juga" jawab Afra
"Gue juga nggak suka ngegrepe-***** kali Ra. Loe takut amat sih sama gue, emang kita temenan baru kemarin, kita temenan itu udah lama banget Ra. Loe tau gue, gue juga tau loe. Gue nggak mungkin lah nyentuh loe. Kecuali kalo" Alva menghentikan ucapannya dan langsung mendapat lirikan mata yang tajam dari Afra.
"Kalo apa!!" bentak Alva
"Kalo gue ngigo Rara, udah deh tinggal taruh bantal di tengah aja repot amat, harus ada yang tidur di sofa segala lagian ranjang loe ukurannya gede baget. Buat nampung 20 orang juga cukup" ucap Alva
"Tapi loe jangan ambil kesempatan dalam kesempitan ya. Semua yang ada di gue masih tersegel nih, gue nggak mau jadi second gara-gara loe" ucap Afra
"Iya Rara, bawel banget sih, lagian loe bukan type gue"ucap Alva
Akhirnya pertarungan malam pertamapun berakhir dengan menaruh bantal di tengah-tengah mereka sebagai tembok perlindungan satu sama lain. Jam telah menunjukkan pukul 2 pagi tapi Alva malah terbangun dari tidurnya di lihatnya sang istri masih tertidur dengan lelap
"Aduh kenapa gue laper banget sih, masih jam 2 lagi. Ra bangun Ra gue mau minta tolong nih" ucap Alva.
Rara yang merasa badannya diguncang-guncang langsung membuka mata secara perlahan.
"Ada apaan sih Al ini masih malem kali, kenapa loe bangunin gue" tanya Afra masih dengan mata tertutup.
"Ra gue laper banget nih, dari pulang sekolah sampe sekarang gue belum makan apa-apa" ucap Alva
"Ya udah turun yuk, kita cari makan kali aja ada makanan yang bisa di makan" Ajak Afra pada Alva.
Setelah mencari-cari Afra sama sekali tak menemukan makanan. Bahan-bahan di kulkas juga kosong. Afra mencari di sekitar lemari piring dan alhasil menemukan 2 buah mie instan
"Al nggak ada apa-apa cuma ada mie sama telor"ucap Afra
"Ya udah masakin itu aja" pinta Alva pada Afra
Afrapun memasak 2 buah mie dan 2 buah telur setelah matang Afra langsung menyajikannya pada Alva. Afrapun duduk di depan Alva dengan mie yang sama seperti Alva. Setelah sekitar 20 menit Afra dan Alvapun berniat untuk kembali ke kamar tapi langkah mereka berdua terhenti karena lampu di ruang makan yang menyala hampir semuanya.
"Siapa kalian" teriak sang bunda dengan mata tertutup dan mengacungkan stik golf milik ayah Afra.
" Bun ini kita. Afra sama Alva" ucap Afra
"Kenapa kalian di sini apa yang kalian lakukan" tanya bunda pada Alva dan Afra
"Alva laper bun jadi Alva nyuruh Afra buat masakin Alva mie" ucap Afra
"Kasihan banget mantu bunda kelaperan di tengah malam. Mau bunda buatin makanan dulu atau bunda pesenin makanan" ucap bunda
"Bun mana ada orang mau nganterin makanan jam 2 pagi. Lagian aku sama Al udah kenyang kok bun. Jadi bunda nggak usah khawatir" jawab Afra
Setelah menjelaskan panjang lebar. Bunda akhirnya mengerti dan menyuruh Afra dan Alva untuk melanjutkan istirahatnya.
Afra kembali ke tempatnya dan tertidur lelap begitu pula Alva.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Dewi Suherman
,👍🏻🌹
2021-11-01
0
Bagus Effendik
hadir
2021-01-05
0