Matahari pagi menyinari wajah cantik Afra membuat dia menggeliat dan menutupkan kembali selimutnya keseluruh tubuhnya.
"Dek bangun dek, udah siang mau sekolah nggak" tanya sang kakak pada Afra tapi bukannya bangun Afra malah melempari kakaknya dengan bantal.
Alva yang sejak tadi berdiri di belakang kak Zian langsung memberi kode pada kak Zian. Kak Zian yang sudah mengerti dengan kode tersebut beranjak pergi meninggalkan Afra dan Alva. Sejurus kemudian Alva langsung melompat ke ranjang Afra dan menjitak kening Afra, Afra tetap pada pendiriannya yaitu tidur.
"Ra loe mau bangun apa mau gue cium"ucap Alva. Afra yang mendengar candaan dari Alva langsung beranjak bangun.
"Maaf ya ciuman pertama gue itu cuma buat suami gue, emangnya loe ciuman pertama sama banci" ucap Afra yang langsung ngacir ke kamar mandi.
"Kok gue bisa ngomong begitu sih, bisa-bisanya gue bilang ciuman pertama gue buat suami gue. Semoga aja Alva nggak denger" ucap Afra pada gambar dirinya yanh terpantul di cermin
Setelah 15 menit berada di kamar mandi Afrapun keluar dengan seragam lengkapnya.
"Nah gitu dong mau berangkat ke sekolah mandi dulu. Kan jadi nggak ada lalat yang ngekorin" ledek Alva
"Sialan loe" ucap Afra pada Alva
"Eh loe tuh harusnya berubah, ntar loe nggak jomblo mulu. Gue aja udah yakin sama Sarah tinggal tunggu kapan tanggal mainnya" ucap Alva
"Gue serahin semuanya sama yang di atas gue cuma bisa berdoa supaya jodoh gue bukan playboy cap kapal pesiar kaya loe" jawab Afra. Alva yang mendengar hal itu cuma bisa mendengus kesal.
***
Seperti hari-hari biasanya, mereka berdua berangkat bersama-sama dan berpisah saat bel masuk karena kelas yang berbeda. Alina yang melihat senyum bahagia dari wajah Afra ikut senang karena Alina sangat cemas melihat keadaan Afra kemarin.
"Ra loe udah baikan" tanya Alina pada Afra
"Udah Lin makasih ya obatnya" jawab Afra
"Iya sama-sama Ra" ucap Alina
Seperti biasa jam berlalu sangat cepat tanpa terasa waktu istirahatpun tiba. Afra dan Alinapun bergegas menuju kantin, di kantin sudah berkumpul teman-teman mereka. Afra memesan bakso dan Alina memesan soto saat sedang asyik-asyiknya makan datanglah Alva dan adik kelas yang bernama Sarah. Alva memperkenalkan Sarah pada teman-temannya termasuk Afra. Sarah juga duduk disamping Afra sepanjang menghabiskan baksonya Afra melirik-lirik ke arah Sarah.
(pantesan aja Sarah jadi primadona baru, bodynya ok banget beda sama gue. pantesan aja Alva suka sama Sarah. Udah cantik, sexy baik lagi, kok gue malah kaya gini sih. Hentikan ke iri dengkian loe Ra. Loe harus sadar Ra sadar) Afra menggerutu dalam hatinya.
Setelah selesai makan dengan teman-teman Afra dan Alina langsung pergi ke kelas.
"Lin gue boleh nanya sesuatu nggak, tapi loe janji loe nggak boleh ketawa" ucap Afra
"Boleh-boleh aja tapi kalau lucu gue coba sebisa mungkin buat nahan ketawa" jawab Alina yang sedang mencoba menahan wajahnya supaya nggak ketawa.
"Emang body gue kerempeng ya Lin" ucap Afra
"Mmmmmm gimana ya Ra, kalau gue jawab jujur loe nggak bakalan marah kan" tanya Alina balik
"Iya gue nggak bakalan marah kok" ucap Afra
"Sebenernya loe itu nggak kerempeng cuma kurang isi dikit aja" jawab Alina dengan nada rendah supaya sahabatnya tidak emosi
"Kira-kira ada cara nggak buat body gue supaya berisi gitu, nggak rata depan belakang" ucap Afra yang membuat Alina harus berfikir keras
"Gue nggak tau caranya Ra, ngomong-ngomong kenapa loe nanya hal kaya gini sih, biasanya kan loe cuek banget sama penampilan, jangan-jangan loe mau saingan lagi sama gebetannya Alva" ucap Alina
"Nggak gitu juga Lin, gue cuma lagi kalap aja gara-gara gue di bilang kerempeng rata depan belakang sebagai seorang wanita gue juga punya hati kali" jawab Afra
Curhatan Afra pada Alina terhenti karena jam pelajaran telah dimulai, tak terasa bel pulangpun berbunyi seperti biasa Afra menunggu Alva di parkiran karena Alva harus nganterin Sarah dulu. Afra hanya bisa menghembuskan nafas supaya dadanya tidak terlalu sesak. Setelah menunggu sekitar satu jam Alvapun datang dan Afra langsung naik ke mobil Alva. Alva langsung melaju ke toko perhiasan yang ditunjukkan oleh mamihnya sampai di toko perhiasan Alva dan Afra di suguhkan dengan berbagai bentuk cin-cin saking bingungnya memilih akhirnya Alva dan Afra main cap cip cup dan dengan lapang dada mereka memilih cin-cin dengan motif sederhana dan berbentuk sama mereka pun mengukur jari mereka supaya nanti pas saat di pakai.
Afra melihat-lihat perhiasan lain dan matanya tertuju pada satu anting yang bentuknya sangat unik. Anting itu sangat lucu dengan bentuk bulan dan bintang. Afra memang suka dengan bentuk bulan dan bintang, Alva yang melihat hal tersebut hanya tersenyum.
"Ra pilihin liontin yang cantik dong buat Sarah" pinta Alva
"Al sejak kapan gue tau hal-hal yang berbau cewek" jawab Afra
"Loe kan cewek Ra,walaupun luarnya loe kayak gini tapi dalemnya cewek kan Ra, masa iya loe nggak tau apa yang pantes buat Sarah" ucap Alva
"Ya udah deh gue pilihin tapi loe jangan nyesel sama pilihan gue ya" ucap Afra
Afra memilih liontin imut berbentuk hati, menurut Afra liontin itu bagus kalo di pake Sarah karena pas sama kepribadian Sarah.
Setelah selesai memilih cin-cin Afra dan Alva pergi ke toko kue dimana ibu mereka telah menunggu.
"Mih kenapa harus ke toko kue juga sih" tanya Alva pada mamihnya. Mamihnya hanya diam tanpa banyak bicara mamihnya langsung menyodorkan berpuluh-puluh kue untuk di coba.
Alva dan Afra sampai hampir muntah karena terlalu banyak makan kue. Tapi para ibu masih saja menyuruh mereka makan. Setelah Alva dan Afra mengeluh sakit perut akhirnya para ibu memutuskan kue yang akan mereka ambil untuk hidangan para tamu di hari H nanti. Para ibu terlihat sangat bahagia tanpa memperdulikan calon pengantin yang wajahnya pucat pasi karena kebanyakan makan kue. Setelah selesai dengan kue merekapun pulang ke rumah masing-masing.
Setelah tiba di rumah Afra langsung masuk lari ke kamar mandi dan memuntahkan semua kue yang dia makan. Terlalu banyak makan kue membuat dia mual karena cream yang terlalu banyak. Setelah perutnya kosong karena muntah Afra langsung tersenyum.
"Alhamdulillah akhirnya kelar juga penderitaan gue, bunda bener-bener tega banget nyuruh gue makan kue sebanyak itu" gerutu Afra dalam kamar mandi.
Setelah kelar dengan urusan kamar mandi Afra langsung pergi ke kamarnya dan mandi setelah mandi Afra langsung menuju meja makan karena perutnya telah kosong jadi dia merasa sangat lapar. Dimeja makan sudah tersedia nasi hangat dan ayam goreng kesukaannya. Setelah semua keluarga berkumpul Afra langsung melahap makanannya dengan sangat lahap.
"Pelan-pelan aja kali dek. jangan makan banyak-banyak entar kebayanya nggak muat" bercanda sang kakak pada Afra.
"Biarin weee" Afra membalas kakaknya itu dengan menjulurkan lidahnya.
Setelah selesai makan Afra duduk di depan tv dengan kedua kakaknya kepalanya ia taruh di pangkuan kak Zian dan kakinya ia taruh di pangkuan kak Azky.
"kak kalo aku udah nikah aku masih boleh kan manja-manjaan sama kakak" tanya Afra pada sang kakak.Kedua kakaknya hanya membalas dengan senyuman.
Tring...tring... terdengar pesan masuk dari hp Afra. Afra langsung membaca pesan tersebut.
*Alva : Ra gue tepar nih karena kebanyakan makan kue
Afra : sukurin loe. emang loe aja gue aja sampe muntah gara-gara itu kue
Alva : loe cuman muntah gue sampe keleyengan nih.
Afra : mau gue anter ke rumah sakit??
Alva : nggak usah gue cuma mau minta doanya supaya gue cepet sembuh. gue tidur dulu ya good night.
Afra : good night juga*.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Bagus Effendik
like lagi
2021-01-05
0