Bel sekolah pun berbunyi menandakan bahwa semua murid akan memulai pelajaran. Tak terasa 3 jam telah berlalu dan waktu istirahatpun tiba Afra sengaja tidak ke kantin karena dia merasa kurang enak badan. Saat sedang memejamkan matanya tiba-tiba hpnya bergetar, dan Afra langsung melihat hpnya terdapat satu pesan belum terbaca. Afra melihat si pengirim dan akhirnya memutuskan untuk membuka pesan tersebut
*Alva : Ra nanti pulang sekolah kita di suruh ke butik
Afra : Ok. kita jalan sendiri-sendiri atau mau bareng
Alva : Bareng aja deh, tapi gue nganter Sarah pulang dulu ya
Afra : Siiip*
Afra kembali menempelkan pipinya ke meja dan memejamkan mata berharap rasa sakit di kepalanya bisa menghilang. Tapi bukannya menghilang malah tambah berdenyut keras. Alina menyarankan agar Afra beristirahat di UKS tapi Afra menolak karena Afra paling anti masuk UKS. Bagi Afra tempat yang paling nggak pengin dia masuki dalam sekolah adalah UKS karena di UKS banyak di salah gunakan oleh para siswa dan siswi untuk berpacaran.
Alina menanyakan pada Afra tentang keluhan rasa sakitnya dan pergi ke UKS setelah 5 menit pergi Alina membawakan obat sakit kepala, roti dan air mineral. Dengan enggan Afra memakan roti itu satu suap dan langsung meminum obatnya. Setelah itu Afra kembali istirahat. Setelah lama menunggu akhirnya jam pelajaranpun selesai Afra berjalan dengan langkah malas, dia duduk di parkiran dan menyandarkan kepalanya di tembok yang ada di parkiran. Terlihat wajahnya sangat pucat dan lemah. Tak terasa matanya terpejam dan ia tidur dengan posisi duduk. Afra mencoba membuka matanya pelan karena rasa sakit di kepalanya sudah agak mereda. Tapi betapa terkejutnya dia saat melihat keadaan sekeliling.
"Al loe mau bawa gue kemana" Tanya Afra yang sedang melihat Alva menyetir mobil dengan wajah tegangnya. Alva yang terkejut langsung memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Ra loe udah sadar, gue ngeri liat loe kaya tadi, loe nggak tau muka gue ampe lah pokoknya sulit buat di jelasin. Kita ke rumah sakit ya Ra" ucap Alva dengan wajah yang tak kalah pucat
"Buat apa ke rumah sakit???" tanya Afra binung
"Ra muka loe tuh pucet banget sumpah gue nggak bohong" ucap Alva
"Udah deh Al nggak usah lebay gue tadi cuma ketiduran mending kita langsung aja ke butik, kalo kita kelamaan ntar malah kita di interogasi sama bunda" jawab Afra
"Tapi loe bener nggak pa pa" tanya Alva untuk meyakinkan dirinya
"Iya Alvarendra gue baik-baik aja" jawab Afra
Alva merebahkan tempat duduk Afra dan menyuruh Afra supaya berbaring. Afra nurut-nurut aja setelah 30 menit perjalanan sampailah mereka berdua di sebuah butik yang cukup besar. Setibanya mereka berdua di pintu masuk mereka berdua di kagetkan dengan seorang laki-laki kemayu, Alva yang sangat takut dengan banci sontak langsung memeluk erat lengan Afra dan menyuruh Afra untuk berjalan dengan cepat, Afra yang tahu kalau Alva takut banci hanya bisa menahan tawa.
"Loe masih takut banci Al" tanya Afra dengan nada meledek
"Kalo bukan karena loe sama Lukman gue juga nggak akan berakhir kaya gini, kalau di inget-inget bisa buat gue meriang dadakan" ucap Alva
flash back
Dulu waktu Afra, Alva dan Lukman masih duduk di kelas 5 SD mereka bertiga ngejar layangan tapi di perjalanan mereka melihat cewek cantik nah si Lukman main siul-siul aja ke si cewek eh ternyata oh ternyata si cewek itu banci dan mereka bertiga jadi di kejar-kejar dan apesnya yang kena tangkep si Alva. Dan dia kena cium itu banci. Jadi sampe sekarang Alva trauma sama banci.
flash back end
"Itu bukan salah gue, loe aja waktu itu larinya paling lelet, tapi kalo di pikir lucu juga ciuman pertama loe sama banci ha ha ha" ledek Afra pada Alva
Alva membekap mulut Afra yang ketawa tanpa henti. Dan hal itu di lihat oleh bunda dan mamih mereka berdua langsung di pelototin dan hal itu membuat Afra terdiam. Afra dan Alva langsung di dudukkan di kursi yang sudah disediakan dan mereka berdua langsung di sodorkan pakaian yang memang sudah dipilihkan oleh mamih dan bunda. Afra mengernyitkan dahi setelah mencoba kebaya tersebut di ruang ganti. setelah 30 menit di ruang ganti Afrapun keluar, Alva sudah duduk di samping mamihnya dengan jas warna putih senada dengan kebaya yang ia gunakan. Alva melihat tanpa berkedip sang calon mempelai wanitanya. Para ibupun dibuat melongo dengan penampilan Afra. Afra mengenakan gaun yang pas body tubuh rampingnya sangat cocok dengan kebaya yang ia gunakan bak model catwalk dia berjalan menuju calon mempelai laki-laki. Rambutnya(Afra) yang biasa pendek sekarang ditutup dengan hijab putih dan di beri mahkota di atasnya terlihat elegan tapi sangat cantik. Alva berjalan mendekati Afra dan menyodorkan lengannya Afra langsung memeluk lengan Alva dan para ibupun langsung mengambil foto.
"Ra loe kerempeng amat nggak pernah makan ya loe" ucap Alva pada Afra
"Sialan lo Al ini trend masa kini bukan kerempeng tapi sexy" jawab Afra
"Sexy dari hongkong badan rata depan belakang loe bilang sexy, pokoknya nanti kalo loe udah jadi istri gue, gue bakalan kasih loe makanan yang enak-enak deh biar ada isinya sama ada bentuknya" ucap Alv
Afra hanya mendengus kesal, setelah puas mencoba gaun merekapun pulang ke rumah masing-masing. Afra membaringkan tubuhnya di kasur melepas lelah karena memakai baju yang baginya terlalu berat. Setelah 10 menit merebahkan tubuhnya Afra langsung menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhnya setelah selesai Afra langsung menuju ke meja makan dan menyantap makanan bersama keluarganya.
"Ra jangan lupa ya besok pulang sekolah mampir ke toko perhiasan buat pilih cin-cin pernikahan. Alva udah dikasih tahu dimana alamatnya jadi besok kamu pergi sama Alva ya" ucap bun
"Iya bun" jawab Afra
Setelah selesai makan Afra langsung menuju ke kamar dan merebahkan tubuhnya. Dia menatap atap kamarnya dan teringat kata-kata Alva yang mengatakan kalo dia bertubuh kerempeng dengan tanpa sadar Afra bercermin dan menarik kaos longgarnya kebelakang dan dia mengernyitkan dahi dan langsung melompat ke atas kasurnya dengan wajah cemberut. Tapi tak lama dia duduk kembali.
"Kenapa gue jadi mikirin hal kaya gini sih, kenapa juga gue punya badan rata kaya gini selama ini gue kemana aja kenapa gue baru sadar kalo badan gue kerempeng. Sialan banget sih Alva kenapa juga harus ngebahas badan gue. Au ah" Afra langsung menutup tubuhnya dengan selimut dan langsung tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Bagus Effendik
yes aku comen pertama di bab ini
2021-01-05
0