Pulang sekolah Afra langsung pergi nonton dengan Alva. Tidak lupa Afra mengabari bundanya dulu kalo dia akan pergi dengan Alva. Sepanjang perjalanan dari sekolah ke bioskop mereka isi dengan tawa canda seperti biasanya. Kadang mereka berdua di ibaratkan perangko dan surat soalnya mereka berdua selalu terlihat lengket satu sama lain. Kadang para pacar Alva cemburu dengan kedekatan Afra dan Alva.
Setelah selesai menonton film Afra dan Alva makan di cafe langganan mereka. Seperti biasa Alva selalu curhat tentang mantan pacarnya, Afra yang diam-diam memendam rasa pada Alva kadang sedikit merasa bahagia kalau Alva putus dengan para pacarnya.
Setelah di rasa puas dengan segala obrolan mereka, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk kembali ke rumah.
Sesampainya di rumah Afra langsung masuk ke kamar dan membaringkan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya. Afra mengela nafas lega dan tanpa sadar tersungging senyum di bibirnya.
"Afra loe harus sadar, nggak akan ada kesempatan buat loe milikin Alva, Alva cuma menganggap loe temen sampai kapan loe bakal begini terus, sadar Afra sadar" gumam Afra dalam hati
Tok...tok...tok... suara pintu kamar Afra di ketuk. Afra langsung berdiri dan membuka pintu.
"Ada apa bun" tanya Afra pada bundanya yang tadi mengetuk pintu.
"Kamu udah makan belum" tanya bunda ke pada putri tercintanya
"Udah tadi sama Alva" jawab Afra
"Bunda boleh masuk dulu nggak, soalnya bunda mau bicara sesuatu sama kamu" ucap bunda pada Afra
Afra membukakan pintu agak lebar dan bundanya langsung masuk ke dalam kamar Afra. Bunda duduk di sofa di kamar Afra dan menyuruh Afra duduk di dekatnya. Setelah putrinya duduk di sampingnya, bunda langsung mengambil 2 kotak yang ada di samping sofa, entah sedari kapan kotak itu sudah bertengger di samping sofa.
"Raranya bunda yang cantik, bunda mohon banget sama kamu, tolong besok di pake ya, besok pulang sekolah langsung pulang ya jangan mampir-mampir, soalnya besok ada tamu istimewa, kali ini bunda mohon banget jangan buat ulah ya" perintah bunda sambil menggenggam tangan Alfa.
"Tamu penting siapa sih bun, jangan-jangan ada udang di balik bakwan nih, apa ini ada hubungannya sama kepulangan kak Zian sama kak Azky" tanya Afra pada sang bunda.
"Sebaiknya kamu jangan terlalu banyak menerka entar malah kamu pusing sendiri. Pokoknya bunda nggak mau tau besok jangan lupa pesen bunda. Sekarang kamu bersih-bersih dulu anak gadis jangan jorok-jorok banget ntar nggak laku loh" ucap Bunda
"Siap bunda" jawab Afra sambil memberikan hormat pada bundanya. Bunda hanya menyunggingkan senyumnya saat melihat kelakuan Afra. Bunda perlahan menutup pintu dan setelah pintu tertutup dengan sempurna bunda langsung berlari ke arah suaminya dan ke dua anaknya yang sudah siap melakukan metting dadakan.
Entah apa yang mereka bahas tapi wajah mereka terlihat serius dan akhirnya setelah beberapa menit metting dadakan itupun selesai.
Afra melirik ke arah jam di mejanya dan berjalan perlahan ke arah kamar mandi sepuluh menit kemudian Afra keluar dari kamar mandi dengan piyama tidurnya. Sebelum berbaring Afra melihat handphonenya dan di lihatnya satu pesan tak terbaca dari Alva. Afra langsung membuka pesan tersebut.
Alva : Ra loe udah tidur belum
Afra langsung membalas pesan tersebut sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur
*Afra : Belum
Kenapa emang, loe kangen sama gue ✌
Alva : Iya gue kangen sama loe, loe tidur di rumah
gue ya 😉
Afra : Ih ogah
Alva : Eh peak dulu juga loe hobi nginep di rumah
gue, apa gue aja yang tidur di rumah loe, gue
udah kebelet pengin curhat nih sama loe
Afra : Emang loe mau curhat apaan curhat di hp kan
juga bisa
Alva : kalo curhat di hp nggak seru Ra. Ya udah deh
gue curhatnya besok aja gue tunggu di atap
ya pas jam istirahat.
Afra : okokokok 👍*
Afra memejamkan matanya dan dengan di bantu hembusan AC yang sejuk dia mulai terbawa ke alam mimpi. Entah sedang bermimpi apa Afra kadang memasang muka tersenyum kadang sedih. Tapi mimpi itu langsung buyar karena sang kakak dengan usilnya membangunkan dirinya.
"Kak Azky nggak ada kerjaan lain apa selain ngerusak mimpi indahku" omel Afra pada kakaknya
"Kalo tidur itu ingat waktu de, sekarang udah jam enam ayo bangun mandi sarapan ntar kakak yang nganter ke sekolah, mau nggak" celetuk sang kakak sambil menarik-narik selimut sang adik
"Al aja belum nyamperin aku berarti kan ini belum waktunya buat bangun" ucap Afra mencari alasan.
"Si Alva tadi telephone kakak, dia bilang nggak bisa jemput katanya hp kamu di hubungin nggak bisa, dia juga nyuruh kakak buat ngebangunin kamu biar nggak telat, kamu tuh emang susah ya di bangunin"
Tanpa ba bi bu Azky langsung membopong sang adik ke dalam kamar mandi bahkan teriakan sang adik tak di pedulikannya sedikitpun.
Disepanjang perjalanan dari rumah ke sekolah tak henti-hentinya Afra menyanyi sampai-sampai Azky begidik dan alhasil saat di lampu merah Azky membuka satu bungkus roti dan menyumpal mulut adiknya itu agar sang adik mau diam.
"Dasar kakak yang kejam" dengus Afra kesal pada sang kakak.
Setelah sampai Afra langsung mencium punggung tangan kakaknya dan langsung meluncur ke dalam kelas. Sesampainya di kelas dia di sambut dengan Alva yang sudah bertengger di pintu kelasnya
"Akhirnya loe dateng juga, gue kira loe nggak berangkat, sorry ya tadi gue nggak bisa jemput loe. Soalnya tadi mamih nyuruh gue buat ke pasar dulu" ucap Alva
"Selow aja kali Al" jawab Afra santai
"Karena loe udah nyampe gue balik ke kelas dulu ya Ra, jangan lupa nanti temuin gue di atap" pinta Alva
"Ok" Afra membalas ajakan Alva dengan mengangkat satu jempolnya. Setelah Alva pergi Afra langsung masuk ke kelas dan duduk di tempatnya.
Setelah lama menanti akhirnya bel istirahatpun berbunyi Afra langsung berjalan menuju atap tanpa mempedulikan Alina yang sedari tadi mengajaknya ke kantin.
Setibanya di atap Afra sudah melihat Alva duduk di bangku yang terbengkalai. Afra mendekat pada Alva dan membuka suara.
"Loe mau curhat soal apa Al" ucap Afra
"Loe tau cewek yang kemarin ngasih hadiah ke gue yang namanya Sarah. Semalem dia nembak gue. Menurut loe gue harus nerima apa nolak" ucap Alva
Afra yang mendengar curhatan Alva hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan langsung menoyor kepala Alva.
"Heh oncom gue kira loe mau curhat soal apaan ternyata soal cewek, terserah loe mau loe terima atau nggak selama ini emang loe pernah bilang ke gue kalo loe jadian, nggak kan! yang ada gue taunya kapan putusnya, loe tuh sering menghindar dari peje" dengus Afra
"Nah itu loe tau, kalo gue sering-sering ngumbar status entar gue tekor, alhasil ntar gue bangkrut" jawab Alva dengan nada bercandanya
Setelah berbincang cukup lama akhirnya Afra tau kalo Alva sedikit mengagumi Sarah. Terbesit sedikit rasa sakit di hati Afra tapi dengan sekuat tenaga Afra menyembunyikan hal itu dari Alva. Afra merasa cukup puas karena bisa melihat Alva tersenyum.
Sepulang sekolah Afra langsung menuruti ucapan bundanya. Dia langsung mandi dan memakai dress yang di berikan oleh bundanya tak lupa bundanya mendandani Afra agar tampil cantik.
Afra duduk di sofa ruang tamu sambil menunggu tamu yang akan datang. Sementara bundanya masih sibuk di meja makan menyiapkan segala hidangan, dan ayahnya masih sibuk di depan cermin tak lupa ke dua kakaknya pun tak selesai-selesai berdandan.
Tok...tok...tok...
"Assalamu'alaikum" terdengar suara lembut dari balik pintu
"Wa'alaikum salam" jawab Afra sambil membuka pintu dan betapa tekejutnya Afra melihat siapa yang datang
"Surprise" sahut tamu yang datang. Afra langsung melongo melihat Alva dan keluarganya datang ke rumahnya
"Surprise sayang" terdengar suara bundanya dari balik punggung Afra.
"Ini tamu yang bunda maksud" Tanya Afra yang di balas dengan anggukan bundanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Bagus Effendik
semangat semangat semangat semangat
2021-01-05
0
Mei Shin Manalu
Semangat Author
2020-12-26
0