mencoba bertahan

rasanya aku sudah tidak kuat lagi,untuk tinggal di rumah ini, karena berbagai macam hinaan dan lontaran kata pedas yang selalu ku Terima setiap harinya. aku bertahan di rumah ini karena pamanku yang sangat baik padaku, aku harus kuat dan mengelus dada ketika mereka kembali menghina dan mencaci maki ku. "ma pa apa yang harus zahra lakukan . aku menangis tergugu, mendekap foto kedua orang tuaku, aku harus kuat supaya bisa berdiri sendiri. aku menghapus kasar airmata ini. aku melirik jam di atas nakas ternyata sudah mau sore , aku bergegas menuju kamar mandi dan menutup pintunya, menanggalkan pakaian dan menceburkan diri ke dalam bak. aku menekan tombol warna hijau untuk air dingin. supaya pikiran dan tubuh ini menjadi rileks dan segar. aku tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan, aku memejamkan mata sejenak menenangkan hati dan pikiran. memang berendam sangat menyenangkan. lama lama aku betah di kamar mandi cuma buat berendam saja. apa aku harus mencari pekerjaan ya?? "aku mengetuk ngetuk ujung bak mandi sembari berpikir. yahh walaupun ijazah ku hanya tamat SMA tapi aku jurusan farmasi. makannya aku sangat ingin bercita-cita jadi dokter tapi apalah daya cita cita itu harus pupus . aku urungkan niat untuk kuliah karena melihat kondisi keuangan keluargaku. ya walaupun makan seadanya tapi aku dan keluargaku sangat bersyukur atas nikmat yang di berikan Tuhan pada keluargaku.

"baiklah besok aku akan mencari kerja saja, ucapku memberi semangat pada diri sendiri.

setelah lebih dari 20 menit aku berendam, menggosok-gosokkan badan dengan sabun, dan membilasnya dengan air dingin, memakai handuk dan berjalan keluar dari kamar mandi menuju lemari pakaian. dan memakai pakaian rumahan sederhana, dan memakai pelembab bibir supaya tidak kering. lalu aku berjalan ke arah ranjang. duduk di pinggir ranjang mengambil benda pipih sejuta umat di atas nakas. aku pun memulai mencari cari lewat website maupun email. baiklah besok aku akan mengirim surat lamaran kerja ke kantor pos , aku mengecek sisa tabunganku melalui M-banking di ponselku. ya lumayanlah buat mencari pekerjaan sisanya tetap aku simpan. aku akan menulis surat lamaran kerja dulu. setelah di rasa sudah siap semua, zahra merapikan kembali berkas berkas surat lamaran kerjanya.

tok tok tok

"non zahra kata tuan, sudah waktunya makan malam." ucap bi Nur mengetuk pintu kamarku.

" iya sebentar bi, "zahra lagi siap siap dulu.

sudah tidak ada lagi ketukan pintu dari bi Nur. mungkin sudah pergi turun ke bawah. baiklah aku harus segera bergegas turun ke bawah, baru saja aku menuruni anak tangga seperti biasa selalu mendapatkan tatapan sinis dan aura tidak suka nya.

"cih,, manja banget sih segala harus di samperin dulu. "celetuk bibi Rani sinis, melototkan kedua matanya

" tau tuh gatau diri banget, udah seperti ratu saja harus banget di samperin segala. "hana tersenyum mengejek sembari menatap sinis

pamanku mengelengkan kepala sembari menghela nafas frustasi.

aku mengabaikan keduanya, sekarang aku harus bangkit dan tidak boleh lemah di mata mereka berdua. lalu menarik salah satu kursi dan duduk dengan tenang. aku mengambil nasi serta lauk yang ada di meja makan. menyuapkan makanan kedalam mulutku dengan tenang.

"emm,, pa aku boleh minta uang ga. "cicit hana

" buat apalagi emang emang han, tanya pamanku kepada anaknya

"biasa pak buat hangout dong,," ucap hana tersenyum senang

" kan uang yang papa kasih tiap bulan emang gak cukup, "kata pamanku lagi

"ya kurang atuh pa, kan kebutuhan aku banyak belum buat tugas kuliah,belum yang lainnya pa, "rengek nya manja

pamanku menghela nafas, lalu merogoh saku celananya mengambil benda pipih dan mengetik pesan dan ponsel hana pun berbunyi menandakan sebuah pesan masuk , betapa senang nya hana memeluk lengan pamanku.

"thankyou papa, love you, "mengecup pipi papa nya itu.

hana bangkit dari kursi bergegas naik ke lantai atas dengan gembira nya. hati kecilku merasa iri melihat pemandangan manis di depannya, aku hanya mampu meremas ujung baju yang aku kenakan, seperti teriris iris melihat adegan antara ayah dan anak. aku tersenyum tipis melihatnya.

" emm paman,, "aku memanggilnya lalu ia menoleh.

pamanku tersenyum hangat, "kenapa zahra" katanya

"zahra mau minta ijin sama paman boleh?? ucapku hati hati

" kamu mau kemana emang nak, "tungkasnya lagi.

"boleh kah zahra mencari pekerjaan?? "cicit nya lagi

pamanku tampak terdiam, mungkin dia terkejut dengan keinginanku yang ingin bekerja.

" kamu gak usah nyari kerja zahra," kamu bisa bekerja di perusahaan paman. ungkap pamanku

"mama tidak setuju," bibi Rani berkata dengan suara lantang

" kenapa lagi sih ma, bisa gak sih kamu gak usah protes dan mencampuri urusanku. "titah suaminya

"loh aku ini istri mu pa, kenapa aku tidak boleh protes, "cebiknya kesal.

" dia tidak boleh bekerja di perusahaan kita, aku malu pokoknya TITIK. "timpal nya lagi

pamanku menghembuskan nafas kasar menahan emosi

"paman gak usah, zahra mau cari kerja di tempat lain aja." tutur ku hati hati supaya paman tidak tersinggung.

" kamu mau cari kerja dimana nak?? "nyari kerja itu susah loh apalagi di kota. "cicit pamanku memberi nasihat

"nah bagus deh kalau sadar diri, "desis bibi Rani. lalu dia bangkit dari kursi meninggalkan meja makan. ingin menghindari berdebat dengan suaminya itu.

" ya sudah kalau kamu ingin mencari pekerjaan, kamu ada ongkos gak buat besok zahra," pamanku bertanya padaku.

"ada kok paman, zahra masih punya tabungan kok. "cicit ku

" uang yang ada di tabungan kamu udah simpen saja yak," nanti paman transfer ke rekening kamu." pamanku merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel miliknya

"ohh iya nomor rekening kamu berapa zahra," pamanku berucap lagi

" tidak usah paman, zahra jadi tidak enak ." aku menundukkan kepala merasa sungkan pada pamanku .

tapi pamanku tetap kekeh dengan pendirian nya, mau tidak mau aku menyebutkan nomor rekening ku, tidak lama suara dering ponselku berbunyi ada notif pesan masuk dan ternyata itu pesan dari M-banking ku, betapa terkejut nya aku setelah mengecek mutasi di rekening ku dan melihat nominal angka yang di berikan pamanku.

"I-ini banyak banget paman, "aku merasa tidak enak menerima uang yang begitu banyak

" sudah gpp nak, itu buat kebutuhan kamu untuk mencari kerja. "tutur pamanku

"T-tapi zahra jadi tidak enak sama paman, nanti bibi Rani akan marah kalau zahra di kasih uang sama paman, "ucapku lirih

" bibimu tidak akan marah zahra, paman jamin itu. nanti tiap bulan akan paman transfer uang buat kamu yahh, biar kamu bisa jalan jalan ke luar." ucapnya lagi

aku menghela nafas pasrah, kalau pamanku sudah memberi titah, tidak bisa di bantah sama sekali

"Terima kasih paman, ya sudah zahra mau ke atas dulu. selamat malam paman. "ucapku tersenyum sopan

paman menganggukan kepala, aku bangkit dari kursi melangkah menuju anak tangga dan segera pergi ke kamarku. aku membuka pintu kamarku dan menguncinya rapat supaya bibi Rani dan hana tidak bisa masuk ke kamarku.

aku melangkah menuju kamar mandi untuk mencuci muka lalu mengeringkan muka ku dengan handuk kecil yang tergantung ,membuka pintu kamar mandi dan berjalan menuju meja rias untuk melakukan ritual ku memakai cream malam. dan memasukannya ke dalam pouch dan meletakkan kembali ke tempat semula. besok adalah awal aku membuka lembaran baru,

aku berjalan menuju ranjang untuk tidur karena rasa kantuk yang sudah melanda. ku baringkan tubuhku dan akupun terlelap masuk ke alam mimpi yang indah.

Terpopuler

Comments

Ratnasihite

Ratnasihite

pamannya baik tp paman aq mata duwitan😄

2025-02-04

0

Pujiati

Pujiati

Mampir nyicil baca kak. Mampir juga ya kak ke Ujian Kesetiaan pejel_manis. Terimakasih

2022-06-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!