Tring, Tring, Tring .... suara alarm pun berbunyi menunjukan pukul jam setengah 6 pagi. Tika pun dengan segera bangun dan membukakan matanya saat mendengar suara alarm, lalu menatap alarm tersebut.
'Ya ampun aku kesiangan bangun tidurnya,' ucap Tika dengan cepat-cepat beranjak dari ranjangnya lalu berjalan menuju bathroom. Langkahnya terhenti lalu berbalik badan menatap ranjang tetapi tidak menemukan seseorang diatas ranjang tersebut. Tika pun bersikap masa bodoh walaupun Chandra tidak ada di kamarnya, dengan segera Tika kembali melangkahkan kakinya menuju bathroom.
'Kok kenapa bisa aku kesiangan? dan kenapa juga bisa aku tidak mendengar suara alarm, padahal aku sudah mengaturnya pukul jam 4 dini hari. Mungkin aku cape kali ya, apalagi hari pertama kerja dan lembur hingga malam,' guman Tika yang kini sedang menanggalkan satu persatu-satu pakainya sehingga kini tubuhnya keadaan polos. Lalu dengan segera Tika pun masuk ke dalam batctub yang sudah diisi air dan sabun dengan aroma bunga sakura, kemudian merendamkan tubuhnya di atas batctub.
Tika pun memejamkan matanya sebentar sambil menikmati harumnya bunga sakura yang ada di dalam bathtub. Kini pikirannya terasa rileks dan tubunya terasa segar. Setelah merasa cukup merendam, lalu dengan segera Tika pun membersihkan tubuhnya dari sisa-sisa sabun yang masih menempel. Setelah beres Tika pun mengambil handuk dan melilitkannya lalu berjalan menuju lemari pakaian.
Setengah jam kemudian ...
Tika pun sudah beres segalanya, dimulai dari memakai kan baju, celana, terus berdandan dan merapihkan rambut. Tika pun dengan segera mengambil tas kerjanya, lalu berjalan menuju meja makan.
"Selamat pagi Ibu ... " sapa Chika saat melihat Tika berjalan menuju meja makan.
"Pagi juga anak Ibu. Wah tumben sekali anak Ibu sudah ada di meja makan. Maaf Ibu ya sayang, Ibu kesiangan jadi Ibu tidak sempat membangunkan dan medandanimu," ucap Tika sambil menatap putrinya.
"Iya tidak apa-apa Bu, lagi pula Chika ngerti kok kalau Ibu pasti cape kan karena habis pulang kerja," ucap Chika sambil tersenyum terhadap Ibunya.
Tika pun begitu salut dengan perkataan putrinya lalu tersenyum dan berkata,"terima kasih sayang sudah mengertiin Ibu."
"Sama-sama Bu." Jawab Chika membalas senyuman Ibunya.
"Makanya jangan mentang-mentang sudah mendapatkan pekerjaan jadi seenaknya bangun dan melupakan kewajibanmu sebagai orangtua," sindir bu Lena sambil menatap Tika.
"Benar tuh apa yang dikatakan oleh Ibu, nanti bisa jadi kebiasaan tuh," Lisa ikut menimpali.
Tika pun menatap kembali bu Lena dan Lisa ada perasaan kesal saat Ibu mertuanya berbicara seperti itu. Di sisi lain ada benarnya apa yang dikatakan Ibu dan Lisa, lalu dengan segera menarik nafasnya mencoba untuk menahan emosinya dan berkata,"iya maaf Bu."
"Lain kali jangan di ulangi lagi, nanti kebiasaan loh. Sudah ayo kita makan," ajak bu Lena.
Mereka pun dengan segera memulai makan sarapan paginya, tanpa ada yang berbicara di antara mereka. Karena merasa ada yang kurang satu orang, lalu Chika pun memberanikan bertanya terhadap Ibunya.
"Oya Bu, ayah mana ya? Kok Chika tidak melihat ayah," tanya Chika sambil menatap Ibunya.
Tika pun menatap sebentar bu Lena yang menatap dirinya, lalu berkata,"ayah tadi berangkat kerja duluan katanya ada meeting dadakan dengan para pengusaha, jadi ayah tidak ada waktu untuk sarapan pagi," ucap Tika terpaksa berbohong terhadap putrinya.
"Oh gitu ya Bu, terus nanti ayah sarapan apa dong di kantor Bu?" tanya Chika lagi.
"Emm ... paling juga ada office boy yang akan menyediakan makanan sarapan paginya untuk ayah. Sudahlah kamu enggak usah khawatirkan ayah ya, disana ayah pastinya sarapan kok," jawab Tika kemudian mengusap lembut rambut putrinya.
"Baiklah kalau begitu Bu." ucap Chika dengan kembali melanjutkan sarapan paginya.
"Iya sayang." Tika sambil tersenyum terhadap putrinya.
'Maafkan Ibu ya Nak harus berbohong terhadapmu. Tapi ini juga demi kebaikanmu Nak, Ibu tidak mau kalau kamu mengetahui apa sebenarnya yang terjadi antara Ibu dan Ayah,' gumam Tika di dalam hati sambil menatap putrinya, kemudian melanjutkan sarapan paginya kembali.
Setelah sarapan pagi sudah selesai, dengan segera Tika pamit terhadap putrinya dan Ibu mertua untuk berangkat kerja.
"Ya sudah sayang, Ibu berangkat kerja dulu ya. Ingat kamu jangan nakal dan jadilah anak yang pintar, baik dan sopan santun," ucap Tika sambil menatap putrinya.
"Iya siap Bu pasti Chika akan laksanakan," Chika sambil menatap Ibunya kembali.
Tika pun tersenyum dan menggelengkan kepala mendengar ucapan putrinya lalu bekata,"baguslah kalau itu namanya anak Ibu."
"Iya Bu."
"Oya Bu, Tika pamit mau berangkat kerja dulu," Tika sambil mencium tangan punggung Ibu Lena, tetapi dengan segera bu Lena menghempaskan tangan Tika yang mencium tangan dirinya.
"Sudah sana cepat berangkat kerja, nanti kesiangan lagi," ucap bu Lena sambil menatap tidak suka Tika.
Tika menghembuskan nafas kasarnya agar bisa mengontrol emosi terhadap Ibu mertuanya lalu berkata,"baiklah Bu."
Tika pun dengan segera pergi dari ruangan meja makan, lalu berjalan menuju keluar. Setelah sampai di luar dengan segera masuk ke dalam mobil yang di sopirin oleh pak Alim, kerena mobil Tika masih di bengkel. Setelah semuanya dalam keadaan sudah siap, dengan segera pak Alim pun menjalankan mobilnya menuju perusahaan dimana Tika bekerja disana.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Desi Rawati
lanjutkan
2022-08-21
1
Tri Wahyuni
aduh Tika ko kmu sabar banget sih tinggal d rmh itu .mertua dn ipar mu g seneng sama dn suami mu juga selingkuh ..jangan terlalu mau injek2 sama orang2 ky gitu hrs berani ngelawan jadi biar g d hina terus ...
2022-06-28
0
Nazwatalita
semangat Tika
2022-06-21
0