keesokan harinya,mey bangun pagi² untuk mandi.
aku harus cepat² mandi sebelum dia bangun.
beberapa menit kemudian...
"heh culun".
memanggil mey dengan suara beratnya.
mey yang mendengar suara alan langsung buru² memakai kacamatanya lalu menoleh ke arah alan.
" iya tuan,ada yang bisa saya bantu".
dia panggil aku apa tadi,culun.
menjengkelkan,gini² aku punya nama tauk.
"ini sudah pagi,kenapa kordennya tidak di buka,kau ingin membuatku telat ke kantor yah".
" eh...tidak".
mey cepat² membuka korden tersebut.
"tuan apa perlu saya siapkan air hangat untuk mandi".
" tidak perlu".
eh...apa dia tidak mandi dulu sebelum berangkat ke kantor.
"aku tidak akan berangkat kekantor hari ini".
" kenapa".
tanya mey penasaran.
"kakiku masih sakit,ini gara² kau tadi malam".
" iya tuan maaf".
sembari menunduk ke bawah.
apa orang gila ini sedang mempermainkanku,dia menyuruhku membuka korden agar dia tidak kesiangan ke kantor,dan sekarang tiba² dia berkata tidak akan pergi ke kantor karna kakinya sakit.
Alan melihat penampilan mey.
"apa ibumu tidak memberimu uang untuk membeli baju,baju pelayan di sini saja lebih bagus dan lebih mahal dari pada yang kau kenakan".
apa maksud dia berkata seperti itu,kalau aku tidak memakai baju ini,aku harus memakai baju apa,apa dia akan memberiku baju pelayan.
mey hanya menunduk dan tidak bicara sepatah katapun.
"besok² jangan memakai baju kampunganmu itu lagi,mataku sakit melihatnya".
jika matamu sakit beneran,aku akan lebih senang.
" iya tuan".
masih dalam keadaan menunduk.
"buatkan aku kopi".
" baik tuan".
mey segera turun ke bawah untuk membuat kopi.
saat di dapur.
"pagi nona".
semua pelayan menyapa mey.
" iyh pagi juga".
sembari tersenyum canggung.
aku merasa aneh jika semua orang di rumah ini selalu menyapaku jika bertemu.
setelah selesai membuatkan kopi,mey mengantarkan kopi tersebut ke kamar Alan.
Alan meminumnya.
"ini terlalu manis,buatkan lagi".
mey pun kembali untuk membuatkan yang baru.
" ini terlalu pahit,ganti".
beberapa saat kemudian..
"ini terlalu kental,kau bisa buat kopi tidak sih,buatkan yang baru".
" baik tuan".
sembari tersenyum paksa.
menjengkelkan,benar² menjengkelkan.dia pasti sedang mengerjaiku,kurang ajar.aku sudah bolak balik ke dapur 3 kali,apa dia fikir dapurnya itu dekat,kaki ku sampai mau patah bolak balik menaiki tangga dari tadi,pelayannya saja sampai heran melihatku.
saat di dapur mey tidak henti²nya bergumam kesal.
sialan,orang gila sialan.berani²nya mengerjaiku,aku kutuk kau rambutmu rontok dan jadi botak agar kau tidak tampan lagi,menyebalkan.
saat akan mengambil gula,mey melihat ke arah garam,kemudian ia pun tersenyum licik.
mey membuka pintu kamar,dan menyerahkan kopi itu kepada Alan
"selamat siang tuan,ini kopi anda,semoga anda menikmati".
sembari tersenyum manis.
Alan merasa heran,setelah melihat ke arah mey yang tersenyum manis saat memberikan kopi tersebut.
apa wanita ini jadi gila setelah ku kerjai.
alan menyeduh kopi tersebut." pehh.." "ini kopi atau apa,kau bisa membedakan garam dengan gula atau tidak".
wajahnya masih dalam ekspresi keasinan.
mey menahan tawa.
" eh...maaf tuan,mungkin saya salah mengambil garam tadi,saya akan buatkan yang baru untuk anda".
"tidak usah,buatkan aku teh saja".
alan memandang mey dengan ekspresi kesal.
"tok tok tok".
suara sekretaris bay mengetuk pintu.
" masuk".
kata alan.
sekretaris bay membuka pintu.
"selamat siang tuan,nyonya".
bay menyapa mereka berdua.
mey hanya tersenyum.
" ada masalah apa".
kata Alan dengan raut wajah datar.
"ada masalah kantor sedikit tuan".
" baiklah,kita ke ruang baca saja".
Alan berdiri dan keluar dari kamarnya seolah² kakinya sehat,tidak sakit sedikitpun.
mey yang masih di dalam kamar tersebut merasa jengkel karna melihat alan yang kakinya baik² saja.
dia membohongi ku,dia mengerjaiku,dia membuat kakiku sakit karna bolak balik menuruni tangga,akan ku tendang kakimu agar benar² lumpuh dasar sialan.
dengan ekspresi wajah marah yang menggebu².
saat di ruang baca.setelah membicarakan tentang masalah perusahaan,Alan menyuruh bay untuk memberikan mey kartu kredit tanpa batas.
"bay,berikan si culun itu kartu kredit tanpa batas,mataku sakit saat melihat baju murahan yang di kenakannya itu".
" baik tuan".
beberapa saat kemudian,mey masuk ke ruang baca untuk memberikan teh.mey menyajikan 2 gelas teh di meja.
"tuan muda,sekretaris bay,silahkan di minum.saya akan keluar".
menyerahkan minuman tersebut sembari tersenyum.
aku akan segera pergi,kalau tidak dia pasti akan mengerjaiku lagi.
kemudian mey keluar dan masih dalam keadaan kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Abah Irfan Panji
ini novel belum pernah aku baca.. asyik juga
2021-12-16
0
Intang Parhani
tata tulis nya gak rapi ya, banyak yg salah. tp aku suka cerita nya lucu
2021-12-05
0
Kartika Puspa Dewi
dalam membuat sebuah novel memerlukan imajinasi baik itu datangnya dr kehidupan nyata atau malah baca karya org lain..janganlah diributkan ceritanya mirip dgn cerita karya author yg lain..,,silahkan dibaca dulu sampai tuntas n kita sebagai pembaca akan tau kemiripan alurnya apakah didepan,ditengah atau akhir...yg penting bukan plagiat karya,,,jadi apa masalahnya???
kl suka silahkan lanjut like bahkan kasih hadiah buat suport authornya n kl gak suka silahkan ditinggalkan...simplekan...
2021-11-05
1