Sesampai nya di parkiran cafe aku melihat dari luar semua sahabat ku sudah berkumpul di sana,
Karena tidak ingin membuat mereka menunggu lama akhirnya aku memutuskan untuk segara masuk ke dalam.
"Hai semua, sorry gue telat di jalan macet banget." Kataku sambil duduk di bangku yang kosong
"Gpp kali kita juga belum lama sampe disini." Jawab Reyna
"Eh iya kamu mau minum apa Delia biar aku pesankan...?" Tanya Reyhan sambil melihatku
"Samaain aja sama kamu Rey, aku kan gak pemilih." Jawabku
"Ohh iya lia kamu masih jadi guru di TK keluargamu itu...?" Tanya Reyna
"Iya dong mau kerja dimana lagi emang, Toh aku seneng sama anak kecil mereka pada lucu-lucu dan polos." Jawabku dan sesaat aku tersenyum membayangkan wajah² anak didikku
"Kamu gak berpikir lia buat cari pasangan, Masak sampe sekarang masih sendiri aja. kaya kita nih pada pasangan semua." Sindir Oliv sambil bersandar di bahu Aldo
"Belum kepikiran toh hidup itu jangan kolot ini kan udah jaman modern umur juga masih muda gak perlu buru-buru nikah."
"Lagian jangan bahas ini bisa gak, Aku disini itu cuma mau havefun sama kalian bukan ribut." Ucapku dengan tegas
"Kamu mah di nasehatin juga malah ngeyel nanti jadi perawan tua loh." Jawab Reyna seolah menakutiku
"Heh kalian kira aku bakal kepengaruh apa sama omongan kalian...?" Tanyaku dengan smrikku
"Gak akan yang ada aku jengah lama-lama di tanya Masalah ini terus...niatku kesini mau refreshing sama kalian bukan debat." Ucapku jengah sebelum salah satu mereka menjawab
"Yaelah kalian ini tiap ketemu berantem aja, Kamu juga yank biarin aja kali Delia masih jomblo toh mungkin belum ketemu jodohnya." Kata Reyhan menengahi pertengkaran kami
"Bener itu yang di bilang Reyhan udah pada gede masih aja suka banget berdebat. Nanti giliran gak ketemu pada sibuk mau ketemu." Jawab Aldo
"Hee...kalian para cowok diem." Jawab Reyna dan Oliv serentak
"Udah lah intinya stop bahas soal jodoh aku udah gede udah tau mana yang terbaik, bukan anak kecil lagi yang harus di momong terus."
"Kalian juga tau kan kenapa aku sampai sekarang gak mau cari pasangan, Jadi please jangan di bahas lagi." Ujarku dengan suara yang melemah
"Jujur aja gue kecewa sama Lo Lia dia buat apa Lo harapin lagi, Bisa jadi disana dia udah Bahagia." Ucap Oliv sedikit membentak
"Jangan bodoh Lia hidup itu terus kedepan bukan menunggu hal yang gak pasti. Itu cuma buang waktu, " Jelas Reyna sambil menatap sedih Delia
"Udah lah jangan di bahas dulu kita kesini buat ngumpul kan. Jarang-jarang bisa kumpul kita udah punya kesibukan semua, " Sela Reyhan mengalihkan perdebatan mereka yang tak akan selesai jika membahas orang tersebut.
Dan setelah perdebatan panjang itu Delia dan para sahabatnya menghabiskan waktu bersama walau pun pada dasarnya Delia lebih menjadi obat nyamuk di antara mereka yang lagi di mabuk asmara ini.
Tapi di sini lah Delia merasa bahagia karena mereka ada bukan hanya di saat aku bahagia saja, Tapi di kala susah dan duka pun mereka selalu ada untuk ku menjadi keluarga ke dua.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah menghabiskan waktu bersama tak terasa sudah mulai sore Delia pun pamit untuk pulang lebih dulu karena sebentar lagi bang Satria pasti sudah pulang dari kantor nya.
"Semuanya gue pulang duluan ya udah sore bentar lagi bang satria pulang soalnya di rumah gak ada orang." Kataku sambil berdiri dari duduk dan berpelukan dengan mereka
"Padahal belum juga lama ketemu, Kamu udah mau pulang aja Lia." Tanya Oliv
"Bahaya nanti si buaya ngamuk kalo aku belum pulang hehe. Di rumah kan gak ada orang ibu sama ayah lagi berangkat ke luar kota." Jawabku sambil cengengesan
"Bang satria udah besar kali Lia gak perlu di awasin juga." Kata Aldo
"Bukan masalah itu dia mau minta temenin aku kondangan di nikahan temennya nanti malem." Jawabku
"Lah pacarnya mana emang, bukannya perasaan kemaren ada gandengan ya dia...?" Tanya Aldo
"Kalian kayak gak tau bang satria aja wkwk, Dia playboy gitu mana ada yang di seriusin sama dia makanya ibu suka ngomel gak jelas." Jawabku
"Abangnya playboy adeknya sok Soleha wkwkwk. " Kata Oliv menertawakanku
"Ishh kamu ya Liv suka banget ngejek aku." Jawabku sambil mencubit lengannya
"Woy sakit kali Lia nyubit gak kira-kira kamu." Kata Oliv sambil mengelus lengannya
"Udahlah aku mau pulang Beneran gak akan selesai debat sama kalian." Kataku lagi
"Ya udah kamu hati-hati ya Lia di jalan kalo udah sampe kabarin aja." Jawab Reyhan mewakili semua
"Iya tenang aja kalo gitu aku duluan ya..." Jawabku
Setelah itu aku keluar dari cafe menuju parkiran untuk pulang ke rumah.
Dan baru di pertengahan jalan handphone ku berbunyi dan ada pesan masuk dari bang Satria yang menanyakan keberadaanku.
Karena masih di jalan aku hanya melihat pesan tanpa membalas dan bergegas segera pulang kerumah supaya si buaya jadi-jadian itu gak akan ngomel-ngomel gak jelas nantinya.
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
✰͜͡ᴠ᭄⸙ᵍᵏ(^_^) Kᵝ⃟ᴸ🦎
sahabat selalu ada disaat kita butuh
2022-10-10
0
🍾⃝ ɪͩʟᷞʜͧᴀᷠᴍͣ𝕄𝕒𝕩✰͜͡w⃠👻ᴸᴷ
"Sahabat sejati itu selalu ada di saat suka dan duka,,
Jgn di saat butuh aja baru ada,,,
2022-10-10
1
🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐
sahabat kalo udah kumpul ada saja yang di bahas.
2022-10-10
1