Ch. 4 - Perasaan Takut Kehilangan

Rukia kembali mengingat kejadian beberapa malam sebelum pesta di mulai.

Dokter tua itu berperang dingin dengan tatapan Rukia, diam-diam menjauh darinya, dan perlahan berkata, "Aku akan membantunya membawakanmu pesan."

Rukia bergerak di depannya hampir seketika, meraih kerahnya dengan satu tangan, punggung tangannya meledak dengan urat biru, "Bicaralah!"

Melihat matanya yang kejam, Dokter tua itu menghela nafas, "Dia memintaku untuk memberitahumu bahwa dia selalu berada di sisimu, dan aku harap kamu bisa membawanya ke Keluar dari ibu kota untuk melihat laut. Itu ... pesan terakhirnya bila nanti dia ..."

Hati Rukia bergetar, jari-jarinya mengendur tanpa sadar, Laut terletak di perbatasan, berbatasan dengan orang asing, dan ada perang terus-menerus.Kemenangan pertamanya tahun itu ... ada di tepian Laut.

"Aku mengerti, terima kasih."

Dokter tua tidak pernah melihat Rukia lagi, tetapi sesekali ada berita dari perbatasan, sebagian besar rumor mengejar angin. Dalam beberapa tahun terakhir, perbatasan tidak damai. Dia pun mendengar bahwa seorang ksatria berpakaian hitam tiba-tiba muncul di perbatasan laut. Dokter tua itu duduk di kedai teh, mendengarkan irama pendongeng, dan perlahan menyesap tehnya.

Sementara itu, di wilayah lain.

Rukia keluar dari kamar mandi, emosi yang tersisa akhirnya memudar. Handuk mandi melilit pinggangnya dengan longgar, otot-otot perutnya yang terdefinisi dengan baik penuh dengan kekuatan, dan dua lekukan dangkal memanjang ke handuk mandi dari kedua sisi pinggangnya.

Rukia duduk santai di dekat jendela dengan catatan medis Yumei tersebar di meja kopi, dia melirik dengan santai ke hasil perawatannya.

Dua perawatan berturut-turut berjalan dengan lancar. Kondisinya juga stabil.

Secara sederhana situasi Yumei sedikit lebih baik. Satu-satunya gejala sisa adalah emosi yang tak dapat dijelaskan yang mencekik dan sesak di dadanya.

Keesokan harinya, Rukia dibangunkan oleh suara prajurit yang berlatih. Dia menekan dahinya, lalu berteriak di bawahannya, memperingatkan mereka, "Jangan berisik!"

Ming mengabaikannya dan terus berteriak, "Lihat berita apa yang kuterima!"

" ... "

"Pesta dansa Legiun Pertama! Mungkin kamu bisa mengajak Yumei, bukankah dia juga ulang tahun?"

"Pesta dansa apa?"

"Entahlah, sayang~"

Seketika belati pun tertanam di dinding melewati jarak terdekat dari lehernya. Dengan perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, Ming mengumpat pada Rukia seperti kucing yang terinjak ekornya.

Ming melompat beberapa kali, lalu lari dengan cepat. "Jendral!!! Akan aku laporkan pada nona Yumei , anda ingin mengerjai saya ..."

Sekali lagi belati kedua memotong beberapa helai rambutnya.

Rukia: "..."

Wajah Rukia mendadak jadi gelap karena marah. Setelah tidur sampai tengah hari, Rukia kembali bertanya berita apa yang tadi pagi Ming kabarkan.

"Semua terapis telah menerima undangan untuk tarian ini, dan saya mendengar bahwa ini awalnya adalah pesta dansa di dalam Korps Angkatan Darat Pertama."

Rukia sama sekali tidak tertarik dengan kegiatan sosial semacam ini, tetapi semua berbeda cerita jika mengenai ulang tahun Yumei. "Ayo pergi."

Ada lebih banyak tanda tanya di kepala Ming, dan dia mengangkat kepalanya dengan pandangan kosong, "Ini berjalan dengan baik... kurasa." Tugasnya telah selesai, dan seharusnya lancar.

“Ya, ya.” Rukia menjawab dengan datar, menundukkan kepalanya dalam diam, dan sepertinya tidak memiliki keinginan untuk mengobrol sama sekali.

"Kamu bisa datang kepadaku jika kamu memiliki sesuatu di masa depan."

Mata Ming sedikit melebar, dan kemudian dia menunjukkan senyum langka, "Oke. Jendral"

Perang pun usai dengan kemenangan mutlak dari Sang Dewa Perang, Rukia. Bahkan perampok kecil dan pembunuh bayaran pun musnah olehnya.

Dengan suasana hati yang bahagia , Rukia kembali ke ibu kota untuk menemui Yumei. Di mansion , Yumei yang telah mendapat kabar kepulangan Rukia pun memutuskan untuk menyambutnya di gerbang kota.

Rukia pun memacu kudanya dengan cepar agar segera sampai di gerbang kota, tak lama kemudia Rukia pun melihat Yumei yang berlari ke arahnya.

"Rukia--"

Namun bayangan gelap ikut bergerak secara diam-diam di belakang Yumei.

Rukia terkejut dan memacu kudanya lebih kencang lagi untuk berlari. Sasaran mereka adalah dia tapi karena melihat Yumei menyebut namanya, mereka memilih target terdekat selama itu dapat memberi pukulan berat pada Rukia.

"Menghindarlah , Yumei !!"

"A... Apa?!"

Ketika berbalik , Enam orang assasin berlari ke arahnya. Rukia masih beberapa blok dari tempatnya berada. Mereka menhunuskan pedang tepat ke arah leher dan jantung Yumei.

"Tidak !! Rukia ..."

Secara ajaib sosok serigala merah bersayap muncul menghadang pembunuh bayaran itu. Ke lima lainnya tersentak dan mundur beberapa langkah. Yumei merasa tubuhnya tidak ada tenaga, dan akan pingsan.

Rukia segera melompat dari kudanya , dia memeluk Yumei dengan tangan gemetar. Dalam hatinya ia mengumpat , 'Ceroboh , dirinya sangat ceroboh hampir membuat Yumei terbunuh.'

Dengan tubuh gemetar, dia memeluk Yumei dengan erat seakan takut suatu saat Yumei akan menghilang.

"Ru ... Rukia"

"Akan baik-baik saja , tidurlah. Kita akan pulang"

Tersenyum, "Aku mengerti"

Yumei pun terlelap di pelukan Rukia.

Episodes
1 Ch. 1 - Aku adalah Yumei
2 Ch.2 - Kakak Periku
3 Ch. 3 - Pesta Militer
4 Ch. 4 - Perasaan Takut Kehilangan
5 Ch. 5
6 Ch. 6
7 Ch. 7
8 Ch. 8 - Kakak berkuasa mencintaiku
9 Ch. 9 - Rahasiaku
10 Ch. 10 - Mati Sendirian
11 Ch. 11
12 Ch. 12 - Keputusan Yumei
13 Ch. 13 Legenda Kota Kuno
14 Ch. 14 - Jangan Pergi Dariku
15 Ch. 15 - Misteri Darah Dewa
16 Ch. 16 - Children's of nirvana
17 Ch. 17 - Hutan Peri
18 Ch. 18 - Pengakuan Yumei
19 Ch. 19
20 Ch. 20 - Kehilangan Yumei
21 Ch. 21 - Bolehkah nanti pulang?
22 Ch. 22 - Alasan Kepergianku
23 Ch. 23 - Dangerous beast
24 Ch. 24 - Rukia di hati Yumei
25 Ch. 25
26 Ch. 26 - Yumei is his salvation
27 Ch. 27 - Mimpi ataukah Nyata ?
28 Ch. 28
29 Ch. 29
30 Ch. 30
31 Ch. 31
32 Ch. 32
33 Ch. 33
34 Ch. 34
35 Ch. 35
36 Ch. 36
37 Ch. 37
38 Ch. 38
39 Ch. 39
40 Ch. 40 - Museolum Ratu
41 Ch. 41
42 Ch. 42
43 Ch. 43
44 Ch. 44
45 Ch. 45
46 Ch. 46
47 Ch. 47
48 Ch. 48
49 Ch. 49
50 Ch. 50
51 Ch. 51
52 Ch. 52
53 Ch. 53
54 Ch. 54
55 Ch. 55
56 Ch. 56
57 Ch. 57
58 Ch. 58
59 Ch. 59
60 Ch. 60
61 Ch. 61
62 Ch. 62
63 Ch. 63
64 Ch. 64
65 Ch. 65
66 Ch. 66
67 Ch. 67
68 Ch. 68
69 Ch. 69 - Musuh di Balik Layar
70 Ch. 70
71 Ch. 71 - Air mata Yumei
72 Ch. 71
73 Ch. 72
74 Ch. 73
75 ch. 74
76 Ch. 75
77 Ch. 76 - Masa Lalu Xiawu
78 Ch. 77
79 Ch. 78
80 Ch. 79 - No regret medicine
81 Ch. 80
82 Ch. 81
83 Ch. 82
84 Ch. 83
85 Ch. 84
86 Ch. 85
87 Ch. 86
88 Ch. 87
89 Ch. 88
90 Ch. 90
91 Ch. 91
92 Ch. 92
93 Ch. 93
94 Ch. 94
95 Ch. 95
96 Ch. 96
97 Ch. 97
98 Ch. 98
99 Ch. 99
100 Ch. 100
101 Ch. 101
102 Ch. 102
103 Ch. 103
104 Ch. 104
105 Ch. 105
106 Ch. 106
107 Ch. 107
108 Ch. 108
109 Ch. 109
110 Ch. 110
111 Ch. 111
112 Ch. 112
113 Ch. 113
114 Ch. 114
115 Ch. 115
116 Ch. 116
117 Ch. 117
118 Ch. 118
119 Ch. 119
120 Ch. 120
121 Ch. 121 - The story can end.
122 Ch. 122
123 Ch. 123
124 Ch. 124
125 Ch. 125
126 Ch. 126
127 Ch. 127
128 Ch. 128
129 Ch. 129
130 Ch. 130
131 Ch. 131
132 Ch. 132
133 Ch. 133
134 Notifikasi Akhir Seasone 1
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Ch. 1 - Aku adalah Yumei
2
Ch.2 - Kakak Periku
3
Ch. 3 - Pesta Militer
4
Ch. 4 - Perasaan Takut Kehilangan
5
Ch. 5
6
Ch. 6
7
Ch. 7
8
Ch. 8 - Kakak berkuasa mencintaiku
9
Ch. 9 - Rahasiaku
10
Ch. 10 - Mati Sendirian
11
Ch. 11
12
Ch. 12 - Keputusan Yumei
13
Ch. 13 Legenda Kota Kuno
14
Ch. 14 - Jangan Pergi Dariku
15
Ch. 15 - Misteri Darah Dewa
16
Ch. 16 - Children's of nirvana
17
Ch. 17 - Hutan Peri
18
Ch. 18 - Pengakuan Yumei
19
Ch. 19
20
Ch. 20 - Kehilangan Yumei
21
Ch. 21 - Bolehkah nanti pulang?
22
Ch. 22 - Alasan Kepergianku
23
Ch. 23 - Dangerous beast
24
Ch. 24 - Rukia di hati Yumei
25
Ch. 25
26
Ch. 26 - Yumei is his salvation
27
Ch. 27 - Mimpi ataukah Nyata ?
28
Ch. 28
29
Ch. 29
30
Ch. 30
31
Ch. 31
32
Ch. 32
33
Ch. 33
34
Ch. 34
35
Ch. 35
36
Ch. 36
37
Ch. 37
38
Ch. 38
39
Ch. 39
40
Ch. 40 - Museolum Ratu
41
Ch. 41
42
Ch. 42
43
Ch. 43
44
Ch. 44
45
Ch. 45
46
Ch. 46
47
Ch. 47
48
Ch. 48
49
Ch. 49
50
Ch. 50
51
Ch. 51
52
Ch. 52
53
Ch. 53
54
Ch. 54
55
Ch. 55
56
Ch. 56
57
Ch. 57
58
Ch. 58
59
Ch. 59
60
Ch. 60
61
Ch. 61
62
Ch. 62
63
Ch. 63
64
Ch. 64
65
Ch. 65
66
Ch. 66
67
Ch. 67
68
Ch. 68
69
Ch. 69 - Musuh di Balik Layar
70
Ch. 70
71
Ch. 71 - Air mata Yumei
72
Ch. 71
73
Ch. 72
74
Ch. 73
75
ch. 74
76
Ch. 75
77
Ch. 76 - Masa Lalu Xiawu
78
Ch. 77
79
Ch. 78
80
Ch. 79 - No regret medicine
81
Ch. 80
82
Ch. 81
83
Ch. 82
84
Ch. 83
85
Ch. 84
86
Ch. 85
87
Ch. 86
88
Ch. 87
89
Ch. 88
90
Ch. 90
91
Ch. 91
92
Ch. 92
93
Ch. 93
94
Ch. 94
95
Ch. 95
96
Ch. 96
97
Ch. 97
98
Ch. 98
99
Ch. 99
100
Ch. 100
101
Ch. 101
102
Ch. 102
103
Ch. 103
104
Ch. 104
105
Ch. 105
106
Ch. 106
107
Ch. 107
108
Ch. 108
109
Ch. 109
110
Ch. 110
111
Ch. 111
112
Ch. 112
113
Ch. 113
114
Ch. 114
115
Ch. 115
116
Ch. 116
117
Ch. 117
118
Ch. 118
119
Ch. 119
120
Ch. 120
121
Ch. 121 - The story can end.
122
Ch. 122
123
Ch. 123
124
Ch. 124
125
Ch. 125
126
Ch. 126
127
Ch. 127
128
Ch. 128
129
Ch. 129
130
Ch. 130
131
Ch. 131
132
Ch. 132
133
Ch. 133
134
Notifikasi Akhir Seasone 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!