Di luar rumah, Revan merebut kunci mobilnya Aluna.
Aluna hanya menghela nafas.
Saat di mobil, Revan menelpon Tio.
"Jemput di rumah pak Hadi" ucap Revan di telpon.
Sepanjang jalan gak ada yang bicara, Aluna masih terlihat kecewa.
Di depan rumah Aluna
"Ini kuncinya aku pulang dulu" kata Revan pamit.
Aluna hanya diam dan langsung masuk.
Hari berikutnya
Revan datang ke rumah Aluna pagi-pagi.
"Na di depan ada Revan, Mama suruh masuk dia gak mau" kata Indira
"Ya sudah Na ke depan dulu" ucap Aluna lalu berjalan ke depan.
Aluna melihat ke arah Revan yang menunggunya.
"Ada apa?" tanya Aluna
"Apa masih marah?" tanya Revan balik
"Tidak, ayo masuk ke dalam" ajak Aluna sambil memegang tangan Revan.
Revan gak bergerak sedikitpun.
"Aku ke sini cuma mau bilang kalau hari ini ada tugas terakhir, sebelum benar-benar keluar dari militer," ucap Revan
"Kau akan pergi?" tanya Aluna sedih
"Ya" jawab Revan sedih
"Kemana?" tanya Aluna yang juga mulai khawatir.
Revan hanya diam
"Ah aku lupa kalau tentang militer semuanya rahasia" kata Aluna saat melihat diamnya Revan.
"Aku akan pergi untuk sebulan ke depan" kata Revan
Aluna mengangguk
"Selama di sana nanti gak akan ada sinyal" ucap Revan sambil memegang wajah Aluna.
Mata Aluna berkaca-kaca.
"Ya" ucap Aluna mengerti
Revan mencium kening Aluna
"Aku pergi" ucap Revan berlalu pergi masuk ke mobilnya.
Aluna menahan tangisnya melihat Revan pergi.
Radit datang ke pernikahan Yuda dan Aira, Aira terlihat sedih tapi Radit biasa saja dan memberi selamat ke mereka.
"Bukankah menikah dengan bekas teman itu sangat enak?" tanya Radit sinis
Yuda terlihat kesal mendengar ucapan Radit.
"Kenapa? jangan marah di pernikahan kalian" ucap Radit
Yuda akan memukul Radit tapi terhenti karna dipegang Aira.
"Jangan, banyak tamu di sini" kata Aira
"Tuan ayo pulang," ajak Tio
"Ya benar ayo pulang" ucap Radit berlalu pergi.
Di jalan
"Tidak bagus membuat masalah di sana, banyak klien penting yang datang, akan berdampak buruk pada perusahaan" ucap Tio
"Ya kau benar, terima kasih sudah mengingatkanku, o ya sebulan ke depan aku menggantikan Kakak lagi, jadi sekarang kita langsung ke kantor, Kakak sudah beberapa hari pergi, pasti banyak tugas kantor yang tertunda"
Di kantor Radit masuk keruangannya,
Areta memberikan berkas untuk di tanda tangani.
"Pak Revan sudah beberapa hari gak masuk, apa dia sakit?" tanya Areta
"Dia ada urusan keluar negri jadi saya yang akan di sini sebulan ke depan" jawab Radit
"Kalau begitu saya permisi" ucap Areta yang terlihat sedih.
Radit hanya tersenyum sinis.
(Hal biasa jika sekretaris menyukai Direkturnya) batin Radit
Keesokan harinya
Aira mulai tinggal bersama Mama dan adiknya Yuda.
"Aku kerja dulu" pamit Yuda
"Iya hati-hati" kata Aira
"Ma berangkat" ucap Radit saat melihat Mamanya
"Ya" ucap singkat Mamanya
Setelah Yuda berangkat
Ami dan Janet menatap tajam Aira
"Jangan berharap kau bisa hidup enak di sini, kau harus bantu-bantu di sini," ucap Ami sinis
Aira mengangguk sambil berlalu pergi.
"Mama heran apa yang buat kakak kamu suka sama wanita ini, sampai harus rela memutus kerja sama dengan perusahaan Brata wijaya" ucap Ami
"Aku juga heran Ma," tambah Janet
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Siti Asmaulhusna
😉😉😉
2020-04-30
2