Revan menjemput Aluna di rumah sakit.
Aluna tersenyum melihat Revan saat keluar dari rumah sakit.
Revan berlari ke arah Aluna.
"Ayo pulang" ajak Revan
"Kan aku bawa mobil" ucap Aluna
"Itu ada Tio biar dia yang bawa" ucap Revan
"Ah baiklah" kata Aluna lalu memberikan kunci pada Revan
Aluna langsung masuk ke mobil Revan.
"Kita ke suatu tempat dulu ya" ucap Revan
Aluna mengangguk senang.
"Tapi baju aku gak ganti" ucap Aluna
"Gak apa, tetap cantik kok" ucap Revan
Revan membawa Aluna ke kantornya, Revan mengajak Aluna ke atap.
Aluna tersenyum melihat pemandangan kota.
"Indah Kak" ucap Aluna
Revan memberikan minuman untuk Aluna.
"Sengaja ngajak kamu ke sini, mau main kembang api" ucap Revan saat menunjuk kembang api yang sudah disiapkannya.
Mereka berdua memainkan kembang api, Aluna tersenyum bahagia.
(Aku janji akan membuatmu bahagia) batin Revan
~~~~``
Beberapa hari berlalu, Revan menelpon Aluna.
"Ada apa?" tanya Aluna di telpon
"Pulang kerja langsung ke rumah, tunggu aku di rumah" pinta Revan
"Iya" ucap Aluna senang
Malam hari Aluna datang ke rumah Revan
"Na ayo masuk, kita makan malam" ajak Maya
"Tadi Na sudah makan di rumah sakit sama teman kerja" ucap Aluna saat menolak.
"Mau cari Radit?" tanya Maya
"Tidak, Na disuruh Kak Revan ke sini nungguin dia" ucap Aluna
Maya tersenyum mendengarnya.
"Apa dia tidak dingin lagi?" tanya Maya
"Iya Tante" jawab Aluna
"Baguslah, tapi Na bisakah kau ke lapangan basket, Radit beberapa hari ini cuma main basket" ucap Maya
"Ah iya Na liat ke sana" kata Aluna
Aluna berjalan ke lapangan basket rumah Brata.
Radit sedang melempar bola berkali-kali, Aluna merebut bolanya dan ikut melempar bolanya ke ranjang.
Radit menatapnya
"Kau terlihat bahagia?" tanya Radit
"Kau terlihat sedih?" tanya Aluna balik
Radit kembali merebut bola dari tangan Aluna.
Mereka bermain sampai tidak sadar Revan sudah duduk di bangku.
"Apa kalian melupakanku?" tanya Revan baru keduanya sadar.
Aluna menoleh begitu juga Radit.
"Kau sudah pulang?" tanya Aluna yang langsung berjalan ke arah Revan.
Revan membersihkan keringat di wajah Aluna.
"Kalian benar-benar menabur garam di atas lukaku, jangan bermesraan di depanku bisa tidak?" ucap Radit kesal
Revan dan Aluna hanya tersenyum mendengarnya.
"Aku masuk dulu" ucap Radit berjalan pergi
Setelah Radit pergi, Revan langsung memegang tangan Aluna.
"Apa kau sudah lama menunggu?" tanya Revan
"Tidak juga, o ya ada apa menyuruh ke sini?" tanya Aluna
"Ayo kita berobat keluar negri" ajak Revan
"Berobat?" tanya Aluna bingung
"Ya, aku tau kalau indra perasamu rusak, aku ingin kau sembuh" ucap Revan sedih
"Jadi Radit memberitahumu?" tanya Aluna
Revan mengangguk
"Jadi karna ini kau ingin bersamaku lagi, jadi karna kau merasa bersalah? pantas kau tiba-tiba berubah padaku" ucap Aluna sedih
"Na...!" kata Revan menatap Aluna
"Aku tidak butuh rasa kasian kamu" ucap Aluna sedih bercampur kesal.
"Aku tulus bukan karna kasian atau pun rasa bersalah, tapi aku gak bisa kalau kau harus menderita karna kehilangan indra perasa" kata Revan
"Aku sudah terbiasa, sudahlah aku ingin pulang" ucap Aluna langsung bangkit dari duduknya.
"Ya sudah aku antar pulang sekarang" kata Revan
"Gak usah aku bawa mobil sendiri" ucap Aluna
"Ini sudah malam gak baik malam-malam pulang sendirian" ucap Revan
"Sudah aku bilang gak usah" ucap Aluna langsung berjalan pergi
Revan mengikutinya dari belakang.
Aluna pamit ke Maya dan Brata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Herlinav Sinaga
thor....aku lebih suka aluna sm radit
2021-01-20
1
Siti Asmaulhusna
hadeeehhh blum2 sdh ribut mulu
2020-04-30
1
Titin cimouetttt
Semangat thor
2020-01-22
0