13

Keesokan harinya, saat semuanya sudah di meja makan, Maya memulai pembicaraan.

"Kau yakin ingin bertunangan secepat itu?" tanya Maya pada Revan

"Iya" jawab Revan singkat

"Ya sepertinya Areta dari keluarga yang baik, jadi dipercepat saja" tambah Brata

"Hari ini aku akan melamarnya" ucap Revan dingin

"Aku tidak setuju" ucap Radit yang baru turun dari tangga

"Aku tidak butuh persetujuanmu" kata Revan sinis

"Kau ingat saat di acara pertunangan ku, Aluna bilang dia hanya mencintai satu orang dari dulu, kenapa kau tidak peka atau kau pura-pura tuli?" kata Radit kesal

"Bukan tidak peka, tapi aku tidak percaya padanya" ucap Revan

"Ada apa dengan kalian?" tanya Maya yang gak ngerti.

"Ma, Pa, Aluna dan kakak punya hubungan dimasa lalu," ucap Radit

"Apa benar?" Maya menatap Revan

"Itu cuma waktu Aluna SMA, sudah lama Ma, cuma masa lalu jangan dibahas lagi" ucap Revan yang malas membahasnya.

"Kenapa kalian tidak pernah bilang?" tanya Brata lagi

"Itu masa lalu Pa dan akan tetap masa lalu jadi harus dilupakan, untuk apa di ungkit lagi" ucap Revan yang tidak suka.

Radit kesal mendengar ucapan Revan dan langsung memukul wajah Revan dengan keras.

"Radit berhenti" kata Brata menarik Radit.

"Kalau kau sangat membelanya kenapa tidak kau saja yang bersamanya" ucap Revan yang juga mulai kesal.

"Kalau aku bisa menggantikanmu di hatinya, aku pasti melakukannya, kau harus tau kenapa Aluna meninggalkanmu," ucap Radit lantang.

"Kenapa lagi? karna karir seseorang bisa berubah dan ingkar janji" ucap Revan sinis

"Kau yakin itu Kak? kau tau apa yang terjadi dengannya beberapa tahun lalu, lihat berkas ini, dia lulus SMA juli tahun 2000 tapi dia kuliah september 2001, kau tau ini kenapa?" ucap Radit saat menyodorkan kertas.

Revan hanya diam melihatnya.

"Ini karna dia mengalami kecelakaan dan koma selama 6 bulan" ucap Radit penuh emosi.

Revan terlihat tidak percaya dengan perkataan Radit.

"Papa juga pernah dengar dari Papanya Aluna tentang kecelakaan itu" tambah Brata

"Tapi kenapa dia tidak bilang?" tanya Revan yang masih shock.

"Karna dia gak mau Kakak merasa bersalah, dia mengalami kecelakaan saat akan menjemput Kakak di bandara, kalian tau yang lebih parahnya lagi dia kehilangan indra perasanya karna kecelakaan itu" ucap Radit yang mulai sedih.

Revan tambah shock mendengarnya begitu juga Maya dan Brata.

"Kau sekarang tau kan betapa menderitanya dia selama ini?" kata Radit sambil menyeka air matanya

"Jadi itu sebabnya semalam dia tidak merasa pedas sama sekali?" ucap Maya mengingat kejadian semalam

"Tentang indra perasa tolong jangan sampai Om Hadi dan Tante Indira tau" kata Radit

Revan berlari pergi dan melaju di jalanan.

Di depan rumah sakit Aluna baru sampai dan akan parkir, betapa kagetnya dia begitu melihat Revan.

Aluna turun dari mobil dan langsung berjalan mau masuk, Revan menahan tangannya. "Tunggu " tahan Revan

"Apa ada yang sakit hingga kau ke sini?" tanya Aluna

"Gak ada, o ya matamu bengkak, kau pasti tidak tidur semalaman" kata Revan

"Iya, banyak kerjaan jadi gak sempat tidur" ucap Aluna

"Bisakah kau menemaniku sarapan sebentar" ajak Revan

Aluna melihat jam tangannya.

"Ya masih ada setengah jam, di depan ada kafe kita ke sana saja" ucap Aluna

Revan mengangguk dan langsung berjalan bersama Aluna.

Terpopuler

Comments

Lasmi Kasman

Lasmi Kasman

Tentara kok PLIN plan engak tegas

2021-07-27

2

Herlinav Sinaga

Herlinav Sinaga

revan.....apa maunya y

2021-01-20

1

Siti Asmaulhusna

Siti Asmaulhusna

hadeeehhh gmn kamu Revan gmn pacar baru itu

2020-04-30

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!