ep 9

Akhir pekan

Radit dan Aluna makan siang di Restoran hotel.

"Terima kasih sudah traktir," ucap Aluna sambil tersenyum ke arah Radit.

"Sesekali, lain kali kamu yang harus traktir" balas Radit ikut tersenyum.

"Kau tidak jalan dengan Aira hari ini?" tanya Aluna

"Dia sibuk, akhir pekan juga bekerja, mungkin karna baru jadi dia gak enak kalau mau libur" kata Radit

"Ohhhhh...!" Aluna mengangguk-ngangguk

Saat mereka makan, tatapan Radit langsung tertuju ke Aira yang sedang menggandeng tangan Yuda saat masuk ke hotel. Aluna melihat ke arah tatapan Radit.

Radit terlihat kesal dan akan bangkit, Aluna menariknya.

"Tunggu dulu jangan gegabah" tahan Aluna

Radit melihat ke arah Aluna.

"Gak bisa, ini gak bisa dibiarkan, Yuda teman baik aku, Aira tunangan aku" ucap Radit dengan mata berkaca-kaca.

"Biar kita ikuti saja dulu mereka" ajak Aluna

Radit langsung membayar makanan mereka.

Aluna dan Radit langsung berlari pergi mengikuti arah Yuda dan Aira, Radit mengetuk pintu perlahan.

Yuda membuka pintu dan kaget melihat Radit.

Radit langsung melihat ke arah Aira.

Radit langsung memukul Yuda dengan keras.

Aluna dan Aira melerai, Aluna menarik Radit, Aira memegang Yuda.

"Kita pergi saja, untuk apa mengurusi para penghianat seperti ini" ucap Aluna sambil menenangkan Radit

Radit menatap kesal ke arah keduanya sebelum berlalu pergi.

Aira mengejarnya

"Dit dengar dulu" ucap Aira ingin menjelaskan.

"Gak perlu" ucap Radit

Radit menepis tangannya dan menjauh pergi.

Aluna menatap Aira dengan tatapan tajam.

"Aku menyesal mempercayaimu, kau tidak lebih dari srigala berbulu domba" ucap Aluna sinis.

Aira hanya diam mengepal tangan saat mendengar kata Aluna.

Aluna mengejar Radit dan langsung memegang lengannya.

Aluna pun membawa Radit pulang.

"Apa yg terjadi? kenapa kalian bisa sama-sama?" tanya Maya saat melihat kedatangan keduanya.

"Gak apa-apa, kebetulan tadi makan bersama" ucap Aluna

"Kami mau main basket di belakang" kata Radit

"O ya sudah nanti Mama bawakan cemilan untuk kalian" ucap Maya

Aluna berjalan bersama Radit ke lapangan basket.

Aluna mulai main basket bersama Radit

"Anggap bola ini mereka lemparlah sepuas kamu" ucap Aluna

Radit melempar bola itu dengan keras hingga beberapa kali, begitu juga Aluna.

Radit berteriak sekencang-kencangnya hingga terdengar oleh Mamanya.

Aluna berhenti main dan langsung duduk di tepi melihat Radit dengan iba.

Lama kelamaan Radit menitikkan air mata

Aluna mendekat ke arahnya dan menatapnya.

Radit menyandar ke Aluna dengan sedih.

"Kenapa, kenapa Na?" kata Radit frustasi

Aluna hanya diam karna tidak tau ingin mengatakan apa, yang bisa dilakukannya hanya memegang pundak Radit.

Aluna mengusap air mata Radit.

"Jangan sedih lagi" ucap Aluna

Revan baru pulang kerja dan melihat mereka dari balkon kamarnya yang memang mengarah ke lapangan basket.

"Maafkan aku, ini salahku seharusnya aku tidak membuatmu bertunangan dengannya" ucap Aluna saat menepuk pundak Radit

"Ini salahku karna mempercayai kepolosannya, dan menolak pilihan Mama"

Aluna melihat ke atas dan melihat Revan menatapnya.

Aluna tersenyum menatapnya tapi Revan tetap dingin dan langsung masuk ke kamarnya lalu menutup pintu balkonnya.

Aluna ikut sedih.

"Mungkin ini karma karna aku menolak wanita sebaik kamu" ucap Radit

Aluna hanya diam tapi tangannya terus memegang Radit untuk menenangkannya.

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

naaah lho; jadi rebutan dr. aluna nie, thor???

2022-02-13

2

Herlinav Sinaga

Herlinav Sinaga

takutnya radit bisa suka nantinya sm luna krn kebaikannya

2021-01-19

2

Sari Istiqomah

Sari Istiqomah

Assalamualaikum semangat berkarya thor

aku sudah boom like ya, mampir yuk keceritaku

Dia Untukku. Terimah Kasih.

2020-10-23

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!