ep 4

Di jalan

"Ada apa dengan kalian, sejak kapan kalian saling kenal?" tanya Maya penasaran.

"Beberapa tahun yg lalu, sudahlah Ma jangan di bahas lagi tentang itu," kata Revan gak suka.

Revan mengemudi dengan tidak konsen sehingga hampir menabrak seseorang, dia langsung ngerem mendadak, Maya berteriak keras ketakutan.

"Berhenti dulu," ucap Maya ketakutan

Revan menepikan mobilnya dan langsung menunduk.

"Ada apa sebenarnya, katakan pada Mama," ucap Maya saat melihat Revan sedih dan marah campur aduk.

"Gak ada apa-apa Ma, kita jalan sekarang, aku akan hati-hati," ucap Revan fokus ke depan lagi

"Ya konsentrasi," ucap Maya sambil masih terus menatap ke arah Revan.

Aluna pulang ke rumah dengan sedih, dia langsung membuka laci dan mengambil kalung pemberian Revan dulu saat Aluna masih SMA.

FLASHBACK

Revan menjemput Aluna di sekolah dan membuat teman-temannya iri karna Aluna punya pacar seorang tentara keren.

"Ayo sayang," ajak Revan

Aluna langsung naik ke motor Revan

"Kita mau kemana?" tanya Aluna

"Lihat saja nanti," ucap Revan

Aluna memakai helmnya begitu juga Revan yang langsung menutup kaca helmnya.

Aluna memegang erat badan Revan saat Revan melaju di jalanan.

Mereka pun sampai di taman.

"Mau ngapain kesini?" tanya Aluna penasaran

"Pejamkan mata dulu," kata Revan yang langsung menutup mata Aluna dengan tangannya.

"Iya," Aluna langsung memejamkan mata.

Revan membawa Aluna duduk dan melepaskan tangannya.

"Jangan buka dulu," ucap Revan

Aluna mengangguk.

Revan memakaikan kalung ke Aluna, Aluna langsung membuka mata dan tersenyum senang melihat kalungnya.

"Saat kamu lulus kuliah ayo kita menikah," ajak Revan serius.

Aluna mengangguk dan memeluk erat Revan.

Kembali ke sekarang.

"Aku ingkar janji kak, maafkan aku," gumam Aluna sambil menangis tersedu-sedu memegang erat kalungnya.

Di rumah, Revan juga mengingat pertemuan pertama dg Aluna, saat Aluna berlari di kejar preman dan menabrak Revan, mereka berdua terjatuh hingga tidak sengaja ciuman di bibir dengan tubuh Aluna diatasnya.

Aluna dan Revan sama-sama kaget karena ini ciuman pertama keduanya.

Mereka buru-buru bangkit, Revan membantu Aluna melarikan diri hingga berakhir di atas pohon, mereka berdua tertawa saat berada di atas pohon.

Mereka langsung berkenalan dan bertukar nomor masing-masing.

Kembali ke sekarang

"Kamu bohong kamu pembohong, aku membencimu Aluna geanata," ucap Revan kesal

Revan melemparkan foto Aluna hingga pecah.

Inah berlari masuk saat mendengar bunyi barang pecah.

"Tuan kenapa?" tanya Inah

"Aku membenci Aluna Bik, dia mencampakkanku saat aku benar-benar mencintainya," ucap Revan sedih

"Bukankah dia calon tunangan tuan Radit?" tanya Inah saat melihat foto Aluna

Revan mengangguk

"Bik tolong jangan cerita apa pun sama orang rumah tentang apa yang ku bicarakan barusan," ucap Revan

"Iya tuan," kata Inah sambil membersihkan pecahan kaca.

Sesekali Inah melihat ke arah Revan yang sangat frustasi.

Inah menyimpan foto Aluna di laci Revan.

Inah pamit keluar, Maya melihat Inah yang baru keluar dari kamar Revan.

"Bik tadi bunyi pecahan, ada apa ya?" tanya Maya

"Ah ini Nya, tadi Tuan Revan gak sengaja mecahin bingkai foto, tapi sudah saya bersihkan kok," ucap Inah

"Ah ya sudah, kamu boleh pergi" ucap Maya

Maya melihat dari luar saat Revan berbaring sambil lengannya menutup mata.

Apa sebenarnya yang terjadi padanya? batin Maya

Maya menutup pintu Revan dan berlalu pergi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***