CINTA LUAR BIASA
Rumah sakit swasta saat ini terlihat cukup ramai lebih dari hari lainnya, seluruh Dokter dan perawat sibuk mengurus pasien.
Di sebuah ruangan terlihat seorang Dokter wanita yang masih berada diawal dua puluhan sedang berusaha menyelamatkan pasien kecelakaan, baju putihnya mulai ternoda darah dan wajahnya juga terlihat beberapa percikan darah.
Dia adalah Aluna Geanata, wanita cantik dan lembut tapi saat berhadapan dengan pekerjaan dia jadi seorang pekerja keras yang mempunyai tenaga cukup kuat.
Di sebuah apartemen sederhana, dua orang sedang mengobrol santai, keduanya terlihat tinggal bersama dilihat dari pakaian santai mereka.
Pria itu bernama Radit dan yang sedang bersamanya adalah kekasihnya Aira.
Disaat keduanya mengobrol santai, tiba-tiba suara ponsel Radit berdering dan ternyata Mamanya menelpon.
Radit melihat nama itu lalu tanpa ragu sedikitpun dia langsung mengangkatnya, "Kenapa Ma?" tanyanya langsung
"Malam ini pulanglah, makan malam di rumah," pinta Maya Mamanya Radit.
"Iya Ma," ucap Radit tanpa sedikitpun membantah.
Setelah berbicara agak lama keduanya mematikan ponsel masing-masing.
Radit melihat ke arah Aira pacarnya yang sedang duduk melihat kearahnya sejak tadi.
"Kenapa?" tanya Aira menatap Radit.
"Mama ingin aku pulang malam ini, tidak apa kan?" tanya Radit dengan wajah tidak enak.
"Oh iya gak apa-apa," kata Aira mengerti sambil sedikit tersenyum dan lebih tepatnya senyum terpaksa.
Radit ikut tersenyum sambil mengelus kepalanya Aira.
Radit pun pulang ke rumah, di depan dia melihat ada mobil lain terparkir, dan saat dia masuk ke rumah Ia kaget melihat ada tamu di rumah mereka, Ia menunduk memberi hormat pada tamu orang tuanya yang sepertinya juga berasal dari kalangan atas, terlihat jelas dari cara berpakaiannya.
Dia duduk di dekat orang tuanya lalu melihat kearah semuanya.
"Dit, kenalin ini Tante Indira dan Om Hadi," ucap Maya saat memperkenalkan tamu mereka, keduanya tepat berada di depan mereka.
"Halo Om, Tante, kenalkan saya Radit," ucap Radit sambil tersenyum menyapa
Keduanya tersenyum juga menatapnya.
"Terus Dit, ini Aluna Geanata putri mereka," tambah Mamanya lagi saat melihat kearah Aluna yang duduk tepat di depan Radit.
Radit melihat ke arah Aluna dan langsung mengulurkan tangan untuk bersalaman. Aluna menyambut uluran tangan Radit sambil tersenyum.
Setelah berkenalan mereka langsung makan bersama, sesekali Radit melihat ke arah Aluna dengan curiga.
Setelah makan malam mereka duduk di ruang keluarga sambil mengobrol banyak.
"Radit, Aluna, kami mempertemukan kalian saat ini bermaksud ingin menjodohkan kalian," ucap Brata Papanya Radit
"Apa...?" tanya Radit kaget berbeda dari Aluna yanv terlihat santai, mungkin kareba sudah tau.
"Dulu waktu kakek Aluna dan kakek kamu Radit masih hidup, mereka berjanji menjodohkan anak-anaknya tapi ternyata anak mereka laki-laki jadi mereka ingin cucu-cucunya nanti yang berjodoh," kata Brata menjelaskan
"Mama berharap kalian berdua setuju," tambah Maya lagi.
Radit hanya diam tidak bisa berkata-kata, saat ini untuk menolak rasanya tidak mungkin.
Aluna juga hanya diam.
Saat di jalan pulang ke apartemen Radit mulai berfikir.
Aku tidak mungkin melawan Mama dan Papa, tapi aku juga gak mungkin nyakitin Aira batin Radit
Radit berhenti di tepi jalan dan langsung memegang kepalanya dengan frustasi.
*
Beberapa hari berlalu.
Maya menelpon Aluna yang sedang bekerja.
"Ada apa Tante?" tanya Aluna saat mengangkat telpon.
"Tante mau ngajak kamu ke apartemen Radit, kamu sempat gak?" tanya Maya
"Sempat Tante, tapi sekitar sejam lagi ya, Aluna harus ngecek pasien dulu," ucap Aluna
"Ya sudah, Tante tunggu kamu ya," ucap Maya
"Oke," kata Aluna mengakhiri pembicaraan.
Mereka mematikan ponsel masing-masing.
Sejam kemudian Aluna sudah menjemput Maya, mereka langsung berangkat ke apartemen Radit.
Dia menghentikan mobilnya di depan gedung apartemen.
Mereka berdua turun dari mobil dan perlahan melangkah menuju apartemen Radit.
Maya membuka pintu dengan santai karena Ia memang punya kunci dan betapa kagetnya dia saat melihat seorang wanita di dalam apartemennya Radit.
Aira wanita yang dilihat Maya juga kaget saat ada yang nyelonong masuk.
"Kamu siapa kenapa bisa ada di sini?" tanya Maya ketus seperti wanita jahat.
"Saya Aira pacarnya pemilik apartemen ini, kalian siapa?" tanya Aira hati-hati dengan suara lemah lembut.
"Saya Mamanya Radit dan kamu tau siapa ini? ini tunangan Radit, jadi jangan mengaku-ngaku sebagai pacar putra saya," ucap Maya menunjuk Aluna sambil menatap Aira, suaranya agak keras karena kesal pada Aira.
Radit keluar dari kamar mandi saat mendengar suara teriakan, betapa kagetnya dia saat melihat Mamanya datang bersama Aluna.
"Ma...!" panggilnya
"Radit apa-apaan ini, bisa-bisanya kamu tinggal di sini bersama wanita yang bukan istri kamu," bentak Mamanya
Aira hanya diam begitu juga Aluna, tapi diamnya Aluna tetap seperti wanita berkelas, Maya melihat ke arah Aira dengan tatapan membunuh.
"Saya ingin kamu pergi dari sini, jauhi putra saya," ucap Maya tegas sambil menunjuk keluar.
"Ma...!" kata Radit sedikit keras
"Hanya wanita murahan yang berani tinggal dengan pria tanpa ikatan pernikahan," ucap Maya sinis tanpa memperdulikan panggilan Radit.
"Tolong hentikan, berhenti menghinanya Ma, Aira gadis yang baik gak seperti yang Mama bayangkan," ucap Radit marah
Aira hanya menitikkan air mata mendengar hinaan Maya.
"Sampai kapanpun Mama gak akan pernah setuju kamu bersama wanita murahan ini, ingat itu," ucap Maya sambil menunjuk-nunjuk wajah Aira.
"Berhenti Ma, Aluna juga belum tentu baik, kalaupun baik gak mungkin mau dijodohkan dengan pria yang sudah punya pacar," kata Radit dengan suara lantang.
"Saya tidak tau kalau kamu sudah punya pacar, dan baru sekarang taunya," ucap Aluna bingung.
"Sekarang sudah tau kan jadi batalkan saja perjodohan kita," kata Radit santai
Maya menampar Radit dengan keras membuat semuanya kaget.
"Tante sudah, ayo kita pulang dulu," ucap Aluna menghentikan Maya sambil menarik tangan Maya.
Maya menatap tajam Aira sambil berlalu pergi dengan kesal.
Aluna memegang Maya saat berjalan pergi ingin menenangkannya.
Maya menitikkan air mata dan memegang dadanya yang terasa hancur.
Setelah Maya dan Aluna pergi, Aira memegang wajah Radit yang habis ditampar.
"Aku gak apa-apa," ucap Radit sambil memegang wajah Aira juga.
"Maafkan aku," ucap Aira sedih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
¢ᖱ'D⃤ ̐Nu⏤͟͟͞R❗☕𝐙⃝🦜
Baru nyimak dl,masih bingung juga dengan Aira knpa bisa tinggal.bareng dengan Radit....
2023-01-24
1
Ana Yuliana Malewa
aku mampir thoor
2022-03-10
1
Alya Yuni
Kalo gdis baik jngn tinggl dng lki blm ada ikatan
2022-02-27
1