Lexa menormalkan tubuhnya dan menyadarkan dirinya. Dia harus bekerja dengan profesional. Tidak ada yang boleh mengusiknya dan mempengaruhinya.
Lexa mulai melangkah memasuki ruangan Tuan Dion. Dia memberi hormat pada Tuan Dion yang sedang memainkan ponselnya. Disana juga ada Leon yang berada di belakang kursi putar Dion. Leon menatap Lexa dengan mata lancipnya dan senyuman nakalnya. Lexa tidak menggubrisnya namun sesekali dia melihat pria menawan itu.
"Jadi siapa namamu? Mengapa kau yang datang?" Tanya Dion tanpa melihat Lexa. Dan benar saja Dion berharap kalau Viena lah yang datang.
"Nama saya Lexa, Tuan, saya asisten Nyonya Viena, jadi saya yang disuruh Nyonya untuk membicarakan kontrak iklan kita," jelas Lexa menggabungkan kedua tangannya.
"Lalu mengapa Nyonya mu menyuruhmu datang? Kenapa tidak dia yang datang?" Tanya Dion lagi dan kali ini dia sudah meletakan ponselnya di sampingnya dan menatap Lexa.
Ketika Lexa hendak menjawab, Leon mengedipkan matanya ke arah Lexa sehingga membuat Lexa tak karuan dan kesal.
"Ada apa dengan matamu?! Kau sangat menyebalkan!!" Seketika Lexa berteriak namun tidak terlalu keras bermaksud mengomeli Leon. Dion terkejut mendengar jawaban Lexa. Lexa segera menutup mulutnya dan tertunduk. Leon juga menutup mulutnya menahan tawanya yang tetap keluar sedikit sedikit. Dion menyadari kalau Leon asistennya sedang menggoda Lexa. Dion tahu percis tabiat asistennya yang nakal bak playboy itu.
"Maaf Tuan, pria yang di belakangmu terus menggodaku," ucap Lexa tidak berani menatap Dion.
"Aku mengerti, it's oke. Jadi begini, Lexa, katakan pada Nyonya mu itu untuk dia bertemu denganku secara pribadi terlebih dahulu besok di cafe Gili, waktunya besok akan diinfokan oleh asistenku. Kalau dia tidak mau, aku tidak bersedia menggunakan jasa iklannya. Proyek kali ini pasti sangat menguntungkan bagi kalian. Dan, bilang juga padanya kita harus profesional," pesan Dion lalu mengecek berkas berkas yang harus dia tanda tangani.
"Baik Tuan, saya mengerti, kalau begitu saya pamit Tuan?" Tanya Lexa memastikan apakah pertemuannya sesingkat ini.
"Iya kau boleh pulang atau kau mau berpacaran dulu dengan kekasihmu, Leon?" Ucap Dion melirik Lexa sambil memegang berkasnya. Mata Lexa mebelalak dan wajahnya berubah memerah.
~pasti musang ini sudah bercerita dengan bos nya, dasar musang liar!!~ decak Lexa dalam hati.
"Tidak Tuan, saya sama sekali tidak berminat, kalau begitu saya permisi Tuan," Lexa membungkukan badannya dan melangkah keluar ruangan.
"Lihat saja kau, Leon, suatu saat nanti akan kuberi pelajaran!!" Decak Lexa kesal keluar dari ruangan. Renzy yang melihatnya tersenyum senyum dan berpikir pasti ulah usil Leon.
Ya, benar saja. Ketika Leon tiba dan menyiapkan makan siang untuk Tuannya, Leon menceritakan kejadian yang terjadi di lift. Oleh sebab itu, Dion hanya hendak membantu suksesnya Leon menggoda Lexa.
"Kau dengar Tuan, katanya dia tidak berminat padaku, hemm benar benar wanita yang berbeda," kata Leon pada Tuannya. Dion memang tidak menganggap Leon sebagai bawahannya, tapi dia menganggapnya seperti temannya. Dan Leon bekerja dengan sangat baik bersama Dion. Karna Dion, keadaan keuangan keluarga Leon sudah sangat membaik bahkan keluarga Leon diberi sebuah usaha atas nama ayah Leon.
"Mungkin dia berminat padaku?" Kata Dion menggoda Leon.
"Kalau itu aku tidak menjamin dia akan kerasan bekerja dengan Nyonya mantanmu, haha," kata Leon lagi menghambur keluar ruangan Dion. Leon memang lebih pintar menggoda atau membuat orang kesal ketimbang Dion. Dion harus belajar banyak dari asistennya itu.
..........
Lexa sudah kembali ke kantor dengan wajahnya yang cemberut. Dia seperti membuang buang waktu menemui orang orang kaya itu.
"Pantas saja Nyonya Viena tidak mau menemui mantannya itu. Dia sangat egois, tidak memikirkan bawahan sepertiku. Dan lagi aku harus bertemu dengan musang liar seperti Leon. Iihh, aku tidak mau bertemu lagi dengannya!!" Lexa berdecak kesal sampai masuk ke ruangannya.
"Kau tidak mau bertemu siapa lagi?" Tanya Viena yang sudah mengetahui kedatangan asistennya.
"Nyonya, mereka berdua sangat menyebalkan, apalagi Leon!! Aku benci padanya!!" Lexa mencurahkan kekesalannya pada bos nya.
"Leon? Siapa dia? Aku suruh kau menemui Dion bukan Leon," koreksi Viena.
"Iya Nyonya, Leon adalah asisten Tuan Dion. Dia sangat menyebalkan!!" Jelas Lexa dan Lexa mulai menceritakan semuanya secara detail pada bos nya itu. Viena tertawa terbahak bahak mendengar penuturan Lexa. Baru kali ini dia mendengar Lexa menghadapi pria sampai se malu ini. Dan bisa bisa nya dia berbohong sampai segila ini.
"Lexa, Lexa, aku harus memberitahu kak Egnor. Dia pasti tidak menyangka anak asuhnya sudah bisa berbohong segila ini, hahaha," Viena terus tertawa mengingat Lexa sangat sulit berdekatan dengan seorang pria atau sampai bilang dirinya punya pacar.
"Madam, sampai hati kau mentertawakanku, aku hanya takut, jadi aku langsung bilang kalau asisten Tuan Dion adalah pacarku, bagaimana bisa begitu kebetulan kalau ternyata asisten Tuan Dion adalah, aarrgghh tidak usah dibahas, dasar musang jelek!!" Lexa menyembunyikan wajahnya di atas meja. Dia benar benar malu dan tidak menyangka juga dia menggunakan cara tadi untuk melindungi dirinya. Viena hanya tertawa dan menepuk nepuk pundak Lexa pelan.
Viena lalu kembali ke ruangannya sementara dirinya melanjutkan tugasnya sampai jam kerja selesai. Ketika semua karyawan hendak meninggalkan kantor untuk pulang, telepon kantor yang berada di meja sekertaris berbunyi. Lucy sekertaris Viena yang masih tinggal mengangkatnya.
"Halo selamat sore, Jovancy advertising, ada yang bisa saya bantu?" Angkat Lucy mengucapkan kata kata sopan untuk siapapun yang menelpon perusahaan iklan itu.
"Selamat sore, bisakah saya bicara dengan asisten cantik Nyonya Viena?" Jawab seorang pria di sebrang sana. Leon yang menelpon.
"Asisten cantik? Apa yang anda maksud Lexa? Atau nyonya Viena sendiri?"
"Ya, maksudku Lexa si kelinci kecilku," Lucy mendelik mendengar suara Leon yang berat dan sedikit seksi.
"Oh baiklah, tunggu sebentar Tuan," Lucy sudah mau tertawa, sepertinya orang ini hendak menggoda Lexa atau malah menyukai Lexa. Gumam Lucy dalam hati.
Lucy lalu menuju ruangan Lexa yang sedang bersiap pulang.
"Lexa, pacarmu menelpon," jantung Lexa seketika berdegup mendengar perkataan Lucy. Apa Lucy mengetahui cerita memalukannya? Nyonya Viena tidak akan memberitahukannya, dia wanita yang sangat dingin. Pikir Lexa dalam hati.
"Kau ini bicara apa? Aku tidak suka laki laki!"
"Wah, apa kau menyukaiku?" Goda Lucy dan menutup dadanya dengan kedua tangannya.
"Cepat sambungkan telponnya, siapa yang menelpon sudah mau pulang begini?!" Decak Lexa membuat Lucy tersenyum.
"Lexa cepat angkat, jangan membuat pria bersuara seksi itu menunggumu," teriak Lucy membuat Lexa makin bergidik.
"Halo!" Angkat Lexa ketus.
"Halo sayang, kau mau kujemput?" Goda Leon di seberang sana sambil menyeringai. Dia masih di kantornya dan duduk di kursi kerjanya sambil menggoyang goyangkan kakinya di atas meja kerjanya. Bos nya sudah pulang jadi dia bisa sesukannya di ruang kerjannya yang bersebelahan dengan Tuannya.
Percakapan telpon Lexa - Leon
Lexa : siapa ini?!
Leon : baru beberapa jam kita berpisah, kau sudah melupakan suaraku, aku bisa sedih sayang
Lexa : kau?! Mau apa kau?
Leon : aku merindukanmu, bisa kita makan malam bersama?
Lexa : tidak
Leon : Lexa, aku ini pacarmu, masa kau lupa, kau yang bilang
Lexa : lupakan saja!! Aku tidak akan pernah mau menjadi pacarmu!!
Leon : tapi aku tidak mau putus, sayang (merayu manja)
Lexa : Leon!! Kau musang liar jelek yang pernah kutemui!! Kau menyebalkan!!
Leon : kau kelinci kecil yang imut, haha
Lexa : kalau sudah ada yang tidak penting, aku tutup telponnya, bye!!
Leon : baiklah baiklah, tolong sampaikan pada nyonyamu kalau besok harus bertemu dengan Tuanku jam tiga sore,
Lexa : baiklah terimakasih!!
Tut tut Lexa menutup panggilan. Jantung Lexa berdegup kencang. Baru kali ini ada seorang pria yang memperlakukannya seperti ini. Seperti menggodannya tapi terus memujinya dan melakukannya dengan sangat lembut.
"Ada apa denganku ini, Leon, kau sangat menyebalkan!!" Gumam Lexa pelan.
.........
Next part 6 ya bakal banyak kata kata gombal Leon, siap siap senyum senyum ya 😁😁
Plis like dan tanggapannya 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
itin
kusuka gombalan si musang liar yang jelek... bagi pria yang pernah patah hati bisa menjadi penggombal recehan tapi bukan kaleng kaleng. kayak rengginang gurih renyah maunya digigit terus 🤭😄..... lexa yang punya pengalaman buruk sama gabriel apa ya jadi ketus terhadap lakilaki (kucing kecil yang imut dan nakal milik leon)
2021-03-24
1
Ife
kak othor yg pinter ngegombal 😁
2020-08-17
0
Yanthi Kurniadi Rio
akuuu syukaaaaaaaaa
2020-08-04
1