Keesokan harinya, Andini melihat mobil berhenti di depan rumahnya. Andini tahu, itu mobil siapa. Terlihat Dinda dan Rico turun dari mobilnya. Andini tahu, mereka ke rumahnya untuk membicarakan soal permintaan Dinda kemarin siang.
“Haruskah aku menikah dengan suami orang? Aku tidak mencintainya, aku tidak mau jadi duri di antara mereka walaupun mereka yang menginginkan.” Andini berkata dalam hatinya saat melihat Rico dan Dinda menghampirinya yang sedang berada di teras rumanya.
Andini mempersilakan masuk mereka. Dan, Dinda langsung membuka pembicaraannya setelah Andini menyiapkan minuman.
“Bagaimana, Andini?” tanya Dinda.
“Maaf, Mbak. Saya tidak bisa,” jawab Andini.
“Ndin, aku mohon,” pinta Dinda.
“Mbak, aku tidak mau menjadi duri dalam rumah tangga mbak,” jawab Andini.
“Apa pun yang kamu minta, akan aku turuti, Ndin,” ucap Dinda.
“Sayang, dia tidak mau, jangan paksakan dia, dong!” tukas Rico.
“Ndin, aku mohon.” Dinda terus memohon pada Andini.
“Baik, saya mau, saya turuti permintaan Mbak sesuai perjanjian yang kemarin,” ucap Andini.
“Terima kasih, Andini. Terima kasih banyak, kamu benar-benar malaikat penolongku. Aku akan berikan apa yang aku janjikan kemarin,” ucap Dinda dengan menggenggam tangan Andini.
“Aku terpaksa, sungguh sangat terpaksa. Itu semua karena Bu Siti akan menyita rumah ini sebagai pelunas utang ibu. Ini yang kumiliki satu-satunya. Kalau aku tak butuh uang untuk membayar utangku yang banyak. Aku akan menolaknya dan pergi jauh.Tapi apa daya, aku hidup sebatangkara tidak punya siapa siapa, dan aku hanya punya rumah ini, rumah peninggalan orang tua angkatku,” gumam Andini.
Rico juga tidak bisa menolak apa yang istrinya mau. Rico mengiyakan permintaan Dinda karena paksaan Dinda. Dinda memaksanya kalau tidak mau menikah dengan Andini, Dinda mengancam tidak mau berobat untuk kesembuhannya.
Dinda terkena kanker rahim ganas. Tapi, baru di vonis dokter stadium awal dan harusnya rahim Dinda diangkat. Namun, suaminya tidak mau dan ingin mengobatinya saja. Karena, Rico ingin Dinda bisa hamil. Walaupun di obati tetap saja Dinda tidak akan bisa hamil kata dokter. Rico akan menunggu Keajaiban semoga Dinda bisa hamil.
Dinda juga menceritakan semua yang dia derita selama ini pada Andini. Penyakitnya semakin hari semakin menggerogoti kesehatannya. Dan, jika Andini atau Rico menolak permintaannya, Dinda mengancam tidak akan mau berobat lagi.
Dinda sangat lega sekali Andini mau menerima dan mau menikah dengan suaminya. Dia langsung mengajak Andini ke rumah sakit untuk memeriksaan kandungan Andini. Dan, melakukan konsultasi pada dokter kandungan apakah rahim Andini baik-baik saja atau tidak.
"Ayo kita ke rumah sakit, Mas. Kita harus perikasakan rahim Andini, sehat atau tidak, kita juga harus konsultasi dengan dokter kandungan yang paling bagus," ajak Dinda.
Setelah selesai pemeriksaan mereka kembali untuk mengantar Andini pulang. Rahim Andini sehat, dan baik-baik saja. Dinda sangat yakin kalau Andini bisa cepat hamil nantinya. Andini duduk di jok belakang. Dinda dari tadi sibuk membahas soal pernikahn Rico dan Andini.
"Pernikahan kalian akan di gelar secepat mungkin," ucap Dinda.
"Secepatnya? Kamu ini ada-ada saja, Din? Harus secepat itu?" protes Rico.
"Mas, aku tidak mau menundanya. Aku mau kamu cepat-cepat memiliki keturunan,” tegas Andini.
Andini hanya terdiam saja mendengar kedua orang yang sedang berdebat menentukan hari pernikahannya dengan Rico. Dia tahu kalau Rico tidak mau, karena sangat mencintai Dinda.
Sesampainya di rumah Andini. Dinda kembali masuk ke dalam mobilnya, mengambil sesuatu yang tertinggal di dalam mobi. Surat perjanjian. Ya, surat perjanjian yang kemarin ia tunjukkan pada Andini soal pernikahannya dengan Rico.
“Kamu ambil apa, Sayang?” tanya Rico.
“Ini, surat perjanjian kemarin. Kamu masih ingat isinya kan, Ndin?” jawab Dinda sembari bertanya pada Andini.
“Iya, Mbak masih,” jawabnya.
Dinda memberikan surat perjanjiannya pada Andini, dan menyuruhanya membaca ulang. Di dalam surat perjanjian itu, Andini harus tinggal selama satu tahun dengan mereka, di hitung dari bulan pertama kehamilannya. Artinya, Andini boleh meninggalkan rumah Dinda setelah tiga bulan melahirkan anaknya.
Andini sebenarnya ingin menolaknya. Tapi, mau bagaimana lagi Dinda mengancam tidak akan mau berobat jika Andini tidak mengabulkan permintaannya, Dinda juga memaksanya.
“Aku memang membutuhkan uang tapi tidak seperti ini caranya. Aku bisa mencari rezeki lain daripada harus menjadi madu di rumah tangga Mbak Dinda,” gumam Andini setelah membaca ulang isi perjanjiannya.
“Ayo Andin, tanda tangani ini,” ucap Dinda dengan memberikan pena pada Andini.
Dengan berat hati, dan juga karena paksaan Dinda, akhirnya Andini menandatangi surat kontraknya untuk menjadi Rahim Pengganti.
Pernikahan Andini dan Rico akan di gelar minggu depan, tidak ada keluarga mereka yang datang, karena memang Dinda hanya punya paman di Singapura dan Rico, dia sudah tidak punya siapa-siapa. Ayah dan ibunya anak tunggal dan sudah meninggal sejak Rico selesai kuliah. Rico juga anak tunggal.
Sedangkan Andini. Ayah ibunya entah ada di mana. Sejak bayi dia tinggal di panti asuhan. Lalu saat usianya menginjak tujuh tahun. Andini di adopsi ayah dan ibu angkatnya, yang sekarang sudah meninggal.
Dinda dan Rico terus mencari informasi tentang orang tua Andini. Mereka butuh wali untuk nanti sat menikah dengan Rico. Dan, mereka pun menemukan orang tua Andini, tapi sayang mereka sudah meninggal dunia semua. Mereka tak gentar mencari pengganti ayah Andini untuk menjadi wali dalam pernikahannya, dan akhirnya mereka menemukan adik laki-laki dari ayahnya Andini.
Paman Didik namanya. Beliau menceritakan semua kenapa Andini sampai ditaruh di panti asuhan. Kata Paman Didik, ayah Andini sakit-sakitan dan ibunya meninggal saat setelah melahirkan Andini. Lalu ayahnya menaruh dia di panti asuhan. Dua tahun setelah menaruh Andini di panti asuhan, ayah Andini meninggal dunia. Paman Didik sebenarnya ingin sekali mengambil Andini dari panti asuhan, tapi istrinya tidak mau merawat Andini, karena beliau juga harus mengurus tiga putrinya. Akhirnya Paman Didik tidak jadi mengambil Andini dari panti asuhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Mawar Berduri
seperti ada Bawang diceritakan ini
2021-03-27
1
Nur Lizza
kasihan andini
2021-03-10
0
Lovesekebon
😊🥰
2021-03-07
0