Adore You! : t u j u h b e l a s

"Mantan sih udah berhenti mengejar, tapi gebetan tak kunjung ngajak pacaran. Aduh, kasian. "

××××××

Sore harinya Arkan benar-benar menjemput gue, bahkan Arkan datang sebelum jam kerja gue habis. Terdengar seperti sebuah keajaiban enggak sih?

"Masih lama?" tanya Arkan, yang tiba-tiba sudah ada di hadapan gue.

"Kok udah di sini?" tanya gue terheran-heran.

"Habis meeting. Kalau balik ke kantor nanggung, jadi mending ke sini jemput kamu. Kamu masih lama?"

Jemput kamu.

Jemput kamu.

Jemput kamu.

Duh, bahagianya denger Arkan bilang itu. Sampai otak gue terus-terusan mengulang dua kata itu. Hihi, jadi pengen dengar sekali lagi.

"Adeeva?"

Lamunan gue langsung buyar.

"Ya?"

"Kamu masih lama?"

"En...enggak kok, ini udah jamnya mau pulang," ucap gue setelah menengok jam dinding. "Bentar lagi tapi," sambung gue kemudian, kedua mata gue melirik Arkan ragu-ragu. Masih antara percaya dan nggak percaya gitu loh. Duh, kok Arkan bikin gue gemes, ya.

Arkan mangguk-mangguk, lalu mengambil posisi duduk di hadapan gue.

"Kamu sendirian di sini?"

"Iya. Temen gue yang staff admin ya ditempatin di cabang masing-masing gitu, yang ke sini cuma instruktur mengemudinya aja."

Lagi-lagi Arkan mengangguk, namun kali ini sambil ber'oh'ria. Ia kemudian berdiri, membuat kepala gue mendongak secara reflek.

"Saya tunggu di mobil," ucap Arkan sambil memandang gue.

Selama beberapa detik sepasang mata kami saling memandang. Setelahnya Arkan langsung pergi menuju mobilnya. Gue hanya bengong memandang punggungnya yang nggak selebar bayangan gue, tapi tetap menggoda untuk gue hampiri dan gue peluk dari belakang, terus senderan di punggungnya itu. Duhh, ajib pasti.

Ting!

Lamunan gue langsung buyar. Dengan gerakan cepat kilat gue sambar ponsel gue dan menemukan chat dari Arkan.

Arkan:

Segera selesaikan pekerjaan kamu, Adeeva! Agar kita bisa segera pulang. Bukan melamun.

Gue menerjap kaget. Gue nggak salah baca ini? Kita katanya. Jadi antara gue sama Arkan sudah jadi kita? *****, gue baper. Dengan gerakan buru-buru gue membereskan beberapa barang gue, dan menutup ruko. Setelah selesai gue langsung menghampiri mobil Arkan dan masuk ke dalam mobilnya. Jangan harap ada sapaan atau apapun basa-basi yang terlontar dari bibir sexy-nya. Boro-boro disapa, dilirik aja kaga cuyyy. Arkan langsung mengemudikan mobilnya begitu bunyi 'klik' arti dari seatbelt gue yang sudah terpasang.

Gue lirik Arkan dengan tatapan tajam. Maksud hati ingin mengkode Arkan biar nyeletuk 'ada apa?' dan semacamnya. Namun Arkan terlalu fokus dengan kemudinya, sehingga membuat gue akhirnya gatel dan berdehem keras.

Ehem ehem

Arkan menoleh ke arah gue. "Tenggorokan kamu sakit?"

Gubrak!

<><><><

Setelah kejadian Arkan antar-jemput gue beberapa hari yang lalu, Ardit sudah tidak pernah nonggol di depan kostan. Sudah tidak ganggu lagi, ia juga tidak mengirimi gue chat lagi. Dan langsung gue asumsikan kalau Ardit sudah nyerah dan nggak bakalan ngajak gue balikan lagi. Gue antara bersyukur dan sedih juga sih, bersyukur karena sudah tidak ada yang gangguin tapi sedih juga karena aktivitas gue balik ke semula, gitu-gitu aja.

Berangkat kerja, nerima calon siswa, bikinin jadwal ngajar Bang Bima, pulang ke kostan, tidur. Gitu-gitu aja, nggak ada yang menarik sama sekali. Karena emang Arkan nggak pernah menghubungi gue lagi. Ya, buat apa juga dia menghubungi gue, berasa penting banget gue di hidupnya. Bukan siapa-siapa aja nge-halu-nya udah tinggi. Gimana kalau nggak jadi, bisa stress gue. Oke, kita abaikan masalah itu. Mari fokus pada.....

Drrrttt Drrrrt Drrrt

Gue langsung meraih ponsel gue yang tergeletak di samping buku penerimaan siswa. Nama Dian, adik satu-satu gue yang terpampang di layar itu. Dia bukan cewek ya, tapi cowok. Nama lengkapnya Ardian Faresta, tapi gue lebih suka manggil dia Dian, meski panggilan Ayah sama Ibu itu Ardi.

Dian ini mahasiswa tingkat akhir jurusan ekonomi dan bisnis di UGM. Sebenernya ini anak possion-nya lebih ke dunia fotografi sih, tapi atas titah Ayah tercinta jadi dia mengalah dan ambil jurusan ekonomi. Untung otaknya lumayan encer jadi bisalah ngejar ketertinggalan kalau pas dia ambil job foto-foto nikahan orang.

"Hallo, assalamualaikum adikku yang paling guanteng," sapa gue setelah menggeser tombol hijau dan menempelkannya pada telinga gue.

"Wa'allaikumussalam. Minggu ini disuruh pulang Ibu, Mbak," ucap Dian langsung. Adek gue emang gitu, cuek tapi perhatian.

"Lebaran masih lama."

"Nggak usah gaya deh, jadi Staff Admin aja belagu nggak mau pulang segala. Nggak usah sok sibuk!"

Ya, begini, adek gue kalau ngomong itu nggak pake bissmillah dulu, apa yang ada di otaknya langsung diomongin. Mau itu sesuatu hal yang bagus atau tidak. Blak-blakan gitu istilahnya. Bangke bener adek gue ini. Bunuh adik kandung dosa nggak sih?

"Makanya karena gue ini cuma staff administrasi nggak bisa pulang-pergi seenaknya. Jakarta-Semarang jauh adekku, gaji gue abis buat ongkos," balas gue judes. Punya adek satu kok hobinya ngajak berantem.

"Bego sih lo, Mbak, enakan juga kerja di Semarang, bantuin Ayah. Gaji sama jabatan pasti tinggi."

Mana ada sih adek yang ngatain Kakaknya bego dengan nada sedatar ini. Sialan. Gue sakit hati.

Gue diam sesaat sebelum kembali bersuara, "Lo kan tahu sendiri keadaannya, Dek," lirih gue pelan.

"Mas Faiz juga udah punya Mbak Prita kali, Mbak, lo juga perlu move on. Lo cemen amat deh, masa cuma gara-gara itu lo nggak mau kerja di pabrik Ayah. Nggak masuk akal banget," gerutu Dian terdengar sedikit jengkel.

"Lo bayangin dong, Dian, harus ketemu sama orang yang dulu ngejar-ngejar lo, tapi pas lo udah mulai sayang lo malah ditinggalin. Bayangin gimana perasaan gue, gimana nggak enaknya perasaan ini," ucap gue dengan emosi yang menggebu-gebu.

"Lo belum move on?"

Itu bukan pertanyaan, tapi lebih kepada sindiran.

"Udah!"

"Terus?"

"Serius kita mau bahas ini?" protes gue kesal.

"Enggak. Gue sibuk. Udah pokoknya lo minggu ini pulang ke Semarang, gue juga kok. Mbk Listi mau nikahan, Ibu minta kita pulang. Pulangnya bareng Karin aja."

Listi?

Listi anaknya Bulek Ningsih, Adiknya Ayah. Mampus! Ningsih itu umurnya dua tahun di bawah gue, dia masih umur 25 tahun. Kalau gue pulang bisa jadi bahan bullyan dong gue. Enggak, enggak, itu tidak boleh terjadi.

"Mbak!"

"Eh? Iya?"

"Kok malah ngelamun sih? Ayah udah transfer uang ke rekening Karin, ya, nggak ada itu alesan nggak ada duit. Ayah judah suruh Karin buat pesenin tiketnya sekalian."

"Lo pikir gampang ngurus cuti?"

"Itu urusan Mbak Eva. Pokoknya aku udah nyampaiin perintah Ayah. Udah gitu aja, aku tutup. Assalamualaikum!"

"Tap--"

Tut Tut Tut

Adek sialan!

Nambah satu kan masalahnya. Masalah Ardit mungkin sudah kelar, tapi hati gue masih ngambang karena belum jadian sama Arkan. Ini nambah satu masalah, harus pulang ke Semarang. Pulang pasti ditanyain 'kapan nyusul?' sampai eneg, enggak pulang bisa digorok Ibu. Duh, pusing gue.

+××××+

"Mbak, Mbak Eva pulang kapan untuk nikahannya Mbak Listi?"

Gue baru saja selesai memarkirkan motor gue, baru hendak meninggalkan halaman yang memang dikhususkan untuk memarkirkan sepeda motornya para penghuni kost. Tapi sudah disambut Karin yang kini mengenakan stalan baby doll berwarna biru dengan motif hello kity. Gue hanya memandangnya sekilas lalu memilih untuk berjalan masuk ke kamar kost gue.

"Iiihh, ditanyain baik-baik tapi responnya gitu. Nggak ngenakin banget!" gerutu Karin lalu berlari menyusul gue.

"Apaan sih lo, gue gerah mau mandi," sungut gue kesal.

"Jawab dululah, mau pulang kapan? Mau naik apa pulangnya? Mau naik pesawat, bus, kereta, atau travel?"

"Gue nggak pulang!"

"Pakde udah transfer ke aku loh, suruh pesenin tiketnya sekalian. Apa mau naik pesawat aja biar cepet dan nggak capek? Cukup kok kalau mau naik pesawat, kelas bisnis pun cukup, meski bukan frist class sih," cerocos Karin mengabaikan muka judes.

"Serah lo!" ketus gue langsung meninggalkan Karin masuk ke dalam kamar.

**Tbc,

Sumpah gaje banget ya Allah kutipan di atas😵**

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐🧡𝐌ɪ𝐌ɪˢᵒᵏIᗰꀎ꓄❣︎Kᵝ⃟ᴸ🦎

༄༅⃟𝐐🧡𝐌ɪ𝐌ɪˢᵒᵏIᗰꀎ꓄❣︎Kᵝ⃟ᴸ🦎

di Semarang ada mantan si Faiz.
di Jakarta juga ada mantan si Ardit ini ya...
duuhh biyuung... ngenes juga ya nasibmu Adeeva... kasimaann...

2022-04-23

2

༄༅⃟𝐐🧡𝐌ɪ𝐌ɪˢᵒᵏIᗰꀎ꓄❣︎Kᵝ⃟ᴸ🦎

༄༅⃟𝐐🧡𝐌ɪ𝐌ɪˢᵒᵏIᗰꀎ꓄❣︎Kᵝ⃟ᴸ🦎

wkwkwk 😂😂🤣🤣🤣
kalo adeknya bangke, kakaknya apa dong??? belatung kali ya 🤭🤭🤭

2022-04-23

0

TePe

TePe

cocok kl orang semarang......kuta sama adeeva🤣🤣🤣

2021-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 Adore You! : s a t u
2 Adore You! : d u a
3 Adore You! : t i g a
4 Adore You! : e m p a t
5 Adore You! : l i m a
6 Adore You! : e n a m
7 Adore You! : t u j u h
8 Adore You! : d e l a p a n
9 Adore You! : s e m b i l a n
10 Adore You! : s e p u l u h
11 Adore You! : s e b e l a s
12 Adore You! : d u a b e l a s
13 Adore You! : t i g a b e l a s
14 Adore You! : e m p a t b e l a s
15 Adore You! : l i m a b e l a s
16 Adore You! : e n a m b e l a s
17 Adore You! : t u j u h b e l a s
18 Adore You! : d e l a p a n b e l a s
19 Adore You! : s e m b i l a n b e l a s
20 Adore You! : d u a p u l u h
21 Adore You! : d u a p u l u h s a t u
22 Adore You! : d u a p u l u h d u a
23 Adore You! : d u a p u l u h t i g a
24 Adore You! : d u a p u l u h e m p a t
25 Adore You! : d u a p u l u h l i m a
26 Adore You! : d u a p u l u h e n a m
27 Adore You! : d u a p u l u h t u j u h
28 Adore You! : d u a p u l u h d e l a p a n
29 Adore You! : d u a p u l u h s e m b i l a n
30 Adore You! : t i g a p u l u h
31 Adore You! : t i g a p u l u h s a t u
32 Adore You! : t i g a p u l u h d u a
33 Adore You! : t i g a p u l u h t ig a
34 Pemberitahuan
35 We're Getting Married : |1| Maju Selangkah, yuk!
36 We're Getting Married : |2| Tak Seindah Rencana
37 We're Getting Married : |3| Usaha Untuk Berbaikan
38 We're Getting Married : |4| Mengakui Masa lalu
39 We're Getting Married : |5| Kejujuran Yang Menyakitkan
40 We're Getting Married : |6| Hal Yang Pantas Aku Dapatkan
41 We're Getting Married : |7| Perempuan Ajaibku
42 We're Getting Married : |8| Bahas Lamaran
43 We're Getting Married : |9| Menuju The Engagement part 1
44 We're Getting Married : |10| Menuju The Engagement part 2
45 We're Getting Married : |11| Menuju The Engagement part 3
46 We're Getting Married : |12| The Engagement
47 We're Getting Married : |13| Sedang Mesra-mesranya
48 We're Getting Married : |14| Cemburu?
49 We're Getting Married : |15| Wajengan Dari Irin
50 We're Getting Married : |16| Ijab Qobul
51 We're Getting Married : |17| Malam Pertama Yang Gagal
52 We're Getting Married : |18| Adeeva & Perasaan Bersalahnya
53 We're Getting Married : |19| Menikmati Peran Baru
54 We're Getting Married : |20| Berita Mengejutkan
55 We're Getting Married : |21| Berbincang-bincang
56 We're Getting Married : |22| Pertengkaran Pertama
57 We're Getting Married : |23| Pertemuan
58 We're Getting Married : |24| Sesuai Dugaan
59 We're Getting Married : |25| Berkunjung Ke Rumah Nenek
60 We're Getting Married : |26| Perpisahan? Secepat Inikah?
61 We're Getting Married : |27| Olahraga Pagi
62 We're Getting Married : |28| Kena Prank?
63 We're Getting Married : |29| Kami Baik-baik Saja
64 We're Getting Married : |30| Prasangka
65 We're Getting Married : |31| Kondangan
66 We're Getting Married : |32| Bukan Suplemen?
67 We're Getting Married : |33| Kacau
68 We're Getting Married : |34| Fakta Baru
69 We're Getting Married : |35| The Last Part
70 promo cerita baru
71 promo cerita baru lagi
72 cerita baru lagi
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Adore You! : s a t u
2
Adore You! : d u a
3
Adore You! : t i g a
4
Adore You! : e m p a t
5
Adore You! : l i m a
6
Adore You! : e n a m
7
Adore You! : t u j u h
8
Adore You! : d e l a p a n
9
Adore You! : s e m b i l a n
10
Adore You! : s e p u l u h
11
Adore You! : s e b e l a s
12
Adore You! : d u a b e l a s
13
Adore You! : t i g a b e l a s
14
Adore You! : e m p a t b e l a s
15
Adore You! : l i m a b e l a s
16
Adore You! : e n a m b e l a s
17
Adore You! : t u j u h b e l a s
18
Adore You! : d e l a p a n b e l a s
19
Adore You! : s e m b i l a n b e l a s
20
Adore You! : d u a p u l u h
21
Adore You! : d u a p u l u h s a t u
22
Adore You! : d u a p u l u h d u a
23
Adore You! : d u a p u l u h t i g a
24
Adore You! : d u a p u l u h e m p a t
25
Adore You! : d u a p u l u h l i m a
26
Adore You! : d u a p u l u h e n a m
27
Adore You! : d u a p u l u h t u j u h
28
Adore You! : d u a p u l u h d e l a p a n
29
Adore You! : d u a p u l u h s e m b i l a n
30
Adore You! : t i g a p u l u h
31
Adore You! : t i g a p u l u h s a t u
32
Adore You! : t i g a p u l u h d u a
33
Adore You! : t i g a p u l u h t ig a
34
Pemberitahuan
35
We're Getting Married : |1| Maju Selangkah, yuk!
36
We're Getting Married : |2| Tak Seindah Rencana
37
We're Getting Married : |3| Usaha Untuk Berbaikan
38
We're Getting Married : |4| Mengakui Masa lalu
39
We're Getting Married : |5| Kejujuran Yang Menyakitkan
40
We're Getting Married : |6| Hal Yang Pantas Aku Dapatkan
41
We're Getting Married : |7| Perempuan Ajaibku
42
We're Getting Married : |8| Bahas Lamaran
43
We're Getting Married : |9| Menuju The Engagement part 1
44
We're Getting Married : |10| Menuju The Engagement part 2
45
We're Getting Married : |11| Menuju The Engagement part 3
46
We're Getting Married : |12| The Engagement
47
We're Getting Married : |13| Sedang Mesra-mesranya
48
We're Getting Married : |14| Cemburu?
49
We're Getting Married : |15| Wajengan Dari Irin
50
We're Getting Married : |16| Ijab Qobul
51
We're Getting Married : |17| Malam Pertama Yang Gagal
52
We're Getting Married : |18| Adeeva & Perasaan Bersalahnya
53
We're Getting Married : |19| Menikmati Peran Baru
54
We're Getting Married : |20| Berita Mengejutkan
55
We're Getting Married : |21| Berbincang-bincang
56
We're Getting Married : |22| Pertengkaran Pertama
57
We're Getting Married : |23| Pertemuan
58
We're Getting Married : |24| Sesuai Dugaan
59
We're Getting Married : |25| Berkunjung Ke Rumah Nenek
60
We're Getting Married : |26| Perpisahan? Secepat Inikah?
61
We're Getting Married : |27| Olahraga Pagi
62
We're Getting Married : |28| Kena Prank?
63
We're Getting Married : |29| Kami Baik-baik Saja
64
We're Getting Married : |30| Prasangka
65
We're Getting Married : |31| Kondangan
66
We're Getting Married : |32| Bukan Suplemen?
67
We're Getting Married : |33| Kacau
68
We're Getting Married : |34| Fakta Baru
69
We're Getting Married : |35| The Last Part
70
promo cerita baru
71
promo cerita baru lagi
72
cerita baru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!