Adore You! : t i g a b e l a s

"Gue nggak senyeremin itu kok. Cuma gue emang terlalu jago dalam aksi permodusan, jadi jangan kaget kalau lo, sampai baper dan langsung menyerah kalah karena gue modusin."

{{{{{{}}}}}}

Mobil Arkan akhirnya berhenti di depan sebuah warung soto Betawi, setelah Arkan tadi sempat bertanya apa gue setuju jika makan di sana atau tidak. Berhubung gue udah keburu laper, ya udah, langsung aja gue iyain tanpa pikir panjang. Toh, gue juga udah lama nggak makan soto.

Kami langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam warung beriringan. Sebenarnya agak malu juga sih, ke tempat beginian tapi masih pake baju kebaya begini. Tapi, lagi-lagi karena lagi laper. Ya udah sih, pasrah aja.

"Kamu minumnya apa?"

Lamunan gue langsung buyar begitu mendengar suara merdu Arkan. Pandangan gue lalu beralih pada Mas-mas yang sedang menunggu jawaban gue sambil memegang buku catatan kecil dan bolpoin di tangannya.

"Es tes manis aja," jawab gue kemudian.

Pelayan itu mengangguk lalu mengulang pesan kami.

"Iya, udah. Itu aja, Mas," kata Arkan kalem.

Pelayan itu mengangguk sekali lali dan pamit undur diri.

Selama menunggu pesanan, tiba-tiba gue merasa tidak nyaman dan gelisah di tempat duduk. Sepertinya nyeri perut gue agak susah diajak kompromi lagi nih. Dengan gerakan buru-buru, gue menarik beberapa lembar tisu yang memang tersedia di atas meja, lalu gue gunakan untuk menyeka keringat dingin gue.

"Adeeva, are you okay?" tanya Arkan tak yakin.

Gue menggeleng ragu. Karena emang gue sendiri nggak yakin, apa gue emang sedang baik-baik saja atau tidak, sementara nyeri perut gue rasanya begitu luar biasa.

"Jangan membuat saya takut, Adeeva!" ucap Arkan dengan nada memperingatkan. Kedua matanya melotot panik. "Kamu kenapa?" tanyanya tanpa bisa dicegah.

Gue menggeleng. "Gue ke toilet dulu," ucap gue lalu berdiri dan berlari ke arah kasir untuk menanyakan di mana letak toiletnya. Setelah salah satu Mbak-mbak memberitahu, gue langsung bergegas ke sana. Setelah selesai, gue kembali duduk dengan tampang lesu.

"Saya harus bagaimana?" sambut Arkan saat gue sudah kembali duduk di hadapannya.

Gue hanya melirik Arkan sekilas. Tangan kanan gue masih memeluk perut gue yang terasa nyeri luar biasa ini. Duh, kenapa sih gue harus selebay ini cuma karena datang bulan.

"Sakit sekali, ya?" tanya Arkan yang masih belum gue gubris sama sekali.

"Adeeva!"

"Makan saja dulu, Ar! Gue laper," seru gue emosi setelah menyadari pesanan kami ternyata sudah tertata rapi di atas meja.

Sebenarnya gue udah nggak ngerasa laper sama sekali sih, tapi berhubung gue tipekal yang sayang sama tubuh, ya gue harus makan meski hanya beberapa suap.

"Kalau kamu tidak nyaman kita bisa pulang," ucap Arkan lembut. Tidak ada lagi wajah datar yang selalu menjadi andalannya itu, yang ada kini wajahnya mengisyaratkan kekhawatiran yang luar biasa.

Gue mengangkat wajah gue dan menatap Arkan, lalu kemudian menggeleng. Gue memang belum menyuap sesendok nasi maupun kuah soto, bahkan kuah sotonya pun hanya jadi korban adukan gue. Karena gue masih terlalu terfokus dengan rasa nyeri ini.

Arkan mendesah. "Tapi kamu terlihat tidak nyaman, Adeeva. Kalau kamu takut kehilangan kesempatan untuk makan berdua dengan saya, saya bisa mengaturnya di lain waktu. Asal kamu nyaman dulu sekarang."

Tanpa bisa dicegah gue langsung tersenyum cerah. Mendadak hati gue berbunga-bunga saat mendengar kalimat Arkan. Duh, boleh nggak sih diulang biar bisa gue rekam terus gue puter pas gue lagi kangen sama dia.

Dengan semangat yang tiba-tiba memuncak, gue langsung menyendok nasi putih yang gue basahi dengan kuah soto. Lalu memasukkannya ke dalam mulut gue dan mengunyahnya dengan semangat.

"Kamu tidak harus memaksakan diri, Adeeva! Saya serius dengan ucapan saya tadi. Kita bisa mengaturnya di lain kesempatan."

"Serius?" tanya gue tidak yakin.

Tanpa keraguan Arkan mengangguk.

"Saya serius."

"Serius apa?" pancing gue sembari mengeluarkan ponsel gue dari handbag, lalu mencari-cari aplikasi perekam suara.

"Saya serius akan meluangkan waktu untuk makan siang atau makan malam dengan kamu di lain waktu."

"Janji, ya?"

"Saya janji, Adeeva."

Gue mangguk-mangguk. "Simpan," seru gue kegirangan lalu menyimpan suara rekaman Arkan di folder khusus. Baru setelahnya gue kembali fokus dengan soto di hadapan gue yang mulai dingin ini. Dengan ajaibnya gue mendadak lupa sama nyeri perut gue. Duh. Jatuh cinta emang seajaib ini, ya.

"Apanya yang disimpan?" tanya Arkan dengan wajah kebingungannya.

Dengan senyum merekah gue putar hasil rekaman gue barusan. Dan sukses membuat wajah Arkan memerah. Memerah karena menahan amarah sih kalau gue tebak.

"Kamu berbohong tentang sakit kamu?" tanya Arkan dengan wajah tidak percaya.

Dengan wajah polos dan masih sibuk menyantap soto, gue menggeleng.

"Kalau masalah nyeri perut gue nggak bohong. Serius emang itu rasanya sakit banget. Tapi gue juga perlu makan karena belum makan nasi dari pagi, jadi gue makan dulu sekarang. Berhubung lo nawarin kesempatan menggiurkan begitu, ya otak cerdas gue langsung merespon dengan baik. Jadi gue nggak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Kapan lagi coba gue punya kesempatan emas begini."

Dengan cuek gue mengangkat kedua bahu gue lalu mengintruksinya untuk segera makan.

Arkan berdecak tak percaya sambil menggelengkan kepala, kedua matanya melirik gue tajam lalu mendengkus dan berguman, "Kamu terlalu berbahaya."

Gue mangguk-mangguk. "Gue memang secerdas itu," balas gue nggak nyambung.

"Kamu membuat saya takut, Adeeva!"

"Gue nggak senyeremin itu kok. Cuma gue emang terlalu jago dalam aksi permodusan, jadi jangan kaget kalau lo bisa dengan gampangnya baper dan langsung menyerah kalah karena gue modusin."

Dengan gerakan dramatis Arkan menggeleng lalu menatap gue ngeri.

"Irin benar-benar nggak waras karena milih kamu untuk saya jadikan pasangan hidup," ucap Arkan ketus. Baru kemudian memilih menyantap sotonya yang benar-benar sudah dingin, kurasa.

Sementara gue justru malah tertawa bahagia. Gila, kan?

Ya, gue emang segila itu kalau sedang jatuh cinta.

<<<<\=\=\=>>>>

Setelah selesai makan, Arkan langsung mengantar gue ke kostan. Ohya, sekedar informasi nih ya, tadi kita sempat tuker nomor WhatsApp, gue yang minta sih, dengan dalih biar lebih gampang untuk ngatur makan malam yang Arkan janjikan. Awalnya, Arkan jelas menolak permintaan gue itu. Tapi berkat kelebihan gue dalam merayu, Arkan tiba-tiba memberikan ponselnya ke gue. Gue awalnya hanya menatapnya dengan pandangan bingung, namun beberapa detik kemudian nyengir bahagia setelah paham maksudnya.

"Sandinya apa?" tanya gue setelah menerima ponselnya.

"Tidak ada," jawab Arkan pendek.

Gue agak terkejut. Gue pikir Arkan tipekal orang yang membatasi privasi ponselnya, tapi ternyata tidak. Dia bahkan dengan gampangnya menyodorkan ponselnya ke gue, padahal kalau dipikir-pikir kan dia yang harusnya minta ponsel gue, terus....

"Cepat sedikit, Adeeva!" seru Arkan sewot. "Apa susahnya sih tinggal buka dan ketik nomor kamu," gerutunya misuh-misuh.

Gue mengernyit heran. Kenapa Arkan jadi seolah-olah nggak sabar untuk memiliki nomor gue. Sambil menggelengkan kepala--guna menyingkirkan pikiran gila barusan--, gue memilih segera menekan tombol power. Setelah ponsel itu menyala segera gue menggeser tombol gembok itu dan taraaa.... terpampang wallpaper bergambar pantai dengan pemandangan sunrise yang cantik. Yang menjadi perhatian gue bukan sunrise itu, melainkan sesosok perempuan yang terlihat berdiri dengan tenang di bibir pantai. Meski sesosok perempuan itu membelakangi kamera, gue yakin seribu persen jika perempuan itu pasti cantik. Lihat saja, dari belakang aja udah kelihatan badan bagusnya, gimana kalau dari depan, bikin ngiri bidadari kali, ya.

Siapa ya, kira-kira wanita ini?

"Adeeva, saya memberikan ponsel saya agar kamu bisa menuliskan nomor kamu, bukannya agar kamu bisa mengagumi wallpaper ponsel saya," sindir Arkan ketus.

Gue mendengkus lalu menekan aplikasi telepon. Menyentuh beberapa digit angka dan menyimpannya, baru setelah itu langsung gue sodorkan kembali kepada Arkan.

"Thanks, buat traktiran sotonya. Meski nggak senikmat bayangan gue, tapi tetap saja gue perlu berterima kasih," ucap gue sambil melepas seatbelt dan berniat untuk langsung turun.

Namun, belum sempat tangan ini membuka pintu mobil, tangan Arkan tiba-tiba menahan lengan gue. Dengan kerutan di dahi, gue menoleh ke arahnya, menatapnya dengan pandangan bingung. Dia nggak lagi minta ganti buat bayar soto tadi kan? Serius. Harga soto cuma berapa ribu sih?

"K.kenapa?"

"Saya tidak menemukan nama kamu di daftar kontak saya. Kamu yakin sudah menyimpannya?" tanya Arkan sambil menyodorkan ponselnya lagi ke gue, tapi enggak gue terima.

Gue menghembuskan nafas lega. Gue pikir Arkan minta ganti uang bayar soto tadi.

"Udah ke save kok, coba cari aja di daftar riwayat panggilan. Pasti langsung nemu," jawab gue sambil memamerkan senyum terbaik gue.

Sambil mangguk-mangguk patuh, Arkan langsung mengutak-atik ponselnya. Kedua matanya langsung melebar beberapa detik setelahnya, pandangannya langsung beralih ke gue. Seolah lupa punya dosa, gue hanya tersenyum manis yang justru dibalas dengkusan tak percaya darinya.

"Kamu benar-benar ajaib, Adeeva," sarkas Arkan. "Benar-benar pandai memanfaatkan situasi."

Gue nyengir. "Terima kasih untuk pujiannya." Gue terbahak dan lalu turun dari mobilnya.

**Tbc,

Wakss, emang banyak akal ya si Eva ini. Dulu waktu kecil minum susu apa ya, oh mungkin yang diiklanin di tipi2 itu kali ya😂.

Betewe, ada yang penasaran gk kenapa Arkan sampai bilang kalo si Eva ini ajaib?

Atau mungkin ada yang bisa nebak gitu😄

Hayo, tebak!

Kalau bener nanti kukasih hadiah

Hadiah apa?

Ketjup manjah dari saya😍😘😗😙😚😝😜😛**

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐🧡𝐌ɪ𝐌ɪˢᵒᵏIᗰꀎ꓄❣︎Kᵝ⃟ᴸ🦎

༄༅⃟𝐐🧡𝐌ɪ𝐌ɪˢᵒᵏIᗰꀎ꓄❣︎Kᵝ⃟ᴸ🦎

pinisiriiin thor 😆😆🤣
calon istri, maybe 😅 atau cewek moduss, wkwkwk 🤣🤣🤣🤭

2022-04-23

1

Mila Mla

Mila Mla

senang dg jalan ceritanya. santai tenang dan alur nya ringan. cara penulisannya juga easy read.. semangat ya

2022-01-25

1

Sarinengsih

Sarinengsih

hadeeeh ada ya cewe kaya deva

2020-07-22

1

lihat semua
Episodes
1 Adore You! : s a t u
2 Adore You! : d u a
3 Adore You! : t i g a
4 Adore You! : e m p a t
5 Adore You! : l i m a
6 Adore You! : e n a m
7 Adore You! : t u j u h
8 Adore You! : d e l a p a n
9 Adore You! : s e m b i l a n
10 Adore You! : s e p u l u h
11 Adore You! : s e b e l a s
12 Adore You! : d u a b e l a s
13 Adore You! : t i g a b e l a s
14 Adore You! : e m p a t b e l a s
15 Adore You! : l i m a b e l a s
16 Adore You! : e n a m b e l a s
17 Adore You! : t u j u h b e l a s
18 Adore You! : d e l a p a n b e l a s
19 Adore You! : s e m b i l a n b e l a s
20 Adore You! : d u a p u l u h
21 Adore You! : d u a p u l u h s a t u
22 Adore You! : d u a p u l u h d u a
23 Adore You! : d u a p u l u h t i g a
24 Adore You! : d u a p u l u h e m p a t
25 Adore You! : d u a p u l u h l i m a
26 Adore You! : d u a p u l u h e n a m
27 Adore You! : d u a p u l u h t u j u h
28 Adore You! : d u a p u l u h d e l a p a n
29 Adore You! : d u a p u l u h s e m b i l a n
30 Adore You! : t i g a p u l u h
31 Adore You! : t i g a p u l u h s a t u
32 Adore You! : t i g a p u l u h d u a
33 Adore You! : t i g a p u l u h t ig a
34 Pemberitahuan
35 We're Getting Married : |1| Maju Selangkah, yuk!
36 We're Getting Married : |2| Tak Seindah Rencana
37 We're Getting Married : |3| Usaha Untuk Berbaikan
38 We're Getting Married : |4| Mengakui Masa lalu
39 We're Getting Married : |5| Kejujuran Yang Menyakitkan
40 We're Getting Married : |6| Hal Yang Pantas Aku Dapatkan
41 We're Getting Married : |7| Perempuan Ajaibku
42 We're Getting Married : |8| Bahas Lamaran
43 We're Getting Married : |9| Menuju The Engagement part 1
44 We're Getting Married : |10| Menuju The Engagement part 2
45 We're Getting Married : |11| Menuju The Engagement part 3
46 We're Getting Married : |12| The Engagement
47 We're Getting Married : |13| Sedang Mesra-mesranya
48 We're Getting Married : |14| Cemburu?
49 We're Getting Married : |15| Wajengan Dari Irin
50 We're Getting Married : |16| Ijab Qobul
51 We're Getting Married : |17| Malam Pertama Yang Gagal
52 We're Getting Married : |18| Adeeva & Perasaan Bersalahnya
53 We're Getting Married : |19| Menikmati Peran Baru
54 We're Getting Married : |20| Berita Mengejutkan
55 We're Getting Married : |21| Berbincang-bincang
56 We're Getting Married : |22| Pertengkaran Pertama
57 We're Getting Married : |23| Pertemuan
58 We're Getting Married : |24| Sesuai Dugaan
59 We're Getting Married : |25| Berkunjung Ke Rumah Nenek
60 We're Getting Married : |26| Perpisahan? Secepat Inikah?
61 We're Getting Married : |27| Olahraga Pagi
62 We're Getting Married : |28| Kena Prank?
63 We're Getting Married : |29| Kami Baik-baik Saja
64 We're Getting Married : |30| Prasangka
65 We're Getting Married : |31| Kondangan
66 We're Getting Married : |32| Bukan Suplemen?
67 We're Getting Married : |33| Kacau
68 We're Getting Married : |34| Fakta Baru
69 We're Getting Married : |35| The Last Part
70 promo cerita baru
71 promo cerita baru lagi
72 cerita baru lagi
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Adore You! : s a t u
2
Adore You! : d u a
3
Adore You! : t i g a
4
Adore You! : e m p a t
5
Adore You! : l i m a
6
Adore You! : e n a m
7
Adore You! : t u j u h
8
Adore You! : d e l a p a n
9
Adore You! : s e m b i l a n
10
Adore You! : s e p u l u h
11
Adore You! : s e b e l a s
12
Adore You! : d u a b e l a s
13
Adore You! : t i g a b e l a s
14
Adore You! : e m p a t b e l a s
15
Adore You! : l i m a b e l a s
16
Adore You! : e n a m b e l a s
17
Adore You! : t u j u h b e l a s
18
Adore You! : d e l a p a n b e l a s
19
Adore You! : s e m b i l a n b e l a s
20
Adore You! : d u a p u l u h
21
Adore You! : d u a p u l u h s a t u
22
Adore You! : d u a p u l u h d u a
23
Adore You! : d u a p u l u h t i g a
24
Adore You! : d u a p u l u h e m p a t
25
Adore You! : d u a p u l u h l i m a
26
Adore You! : d u a p u l u h e n a m
27
Adore You! : d u a p u l u h t u j u h
28
Adore You! : d u a p u l u h d e l a p a n
29
Adore You! : d u a p u l u h s e m b i l a n
30
Adore You! : t i g a p u l u h
31
Adore You! : t i g a p u l u h s a t u
32
Adore You! : t i g a p u l u h d u a
33
Adore You! : t i g a p u l u h t ig a
34
Pemberitahuan
35
We're Getting Married : |1| Maju Selangkah, yuk!
36
We're Getting Married : |2| Tak Seindah Rencana
37
We're Getting Married : |3| Usaha Untuk Berbaikan
38
We're Getting Married : |4| Mengakui Masa lalu
39
We're Getting Married : |5| Kejujuran Yang Menyakitkan
40
We're Getting Married : |6| Hal Yang Pantas Aku Dapatkan
41
We're Getting Married : |7| Perempuan Ajaibku
42
We're Getting Married : |8| Bahas Lamaran
43
We're Getting Married : |9| Menuju The Engagement part 1
44
We're Getting Married : |10| Menuju The Engagement part 2
45
We're Getting Married : |11| Menuju The Engagement part 3
46
We're Getting Married : |12| The Engagement
47
We're Getting Married : |13| Sedang Mesra-mesranya
48
We're Getting Married : |14| Cemburu?
49
We're Getting Married : |15| Wajengan Dari Irin
50
We're Getting Married : |16| Ijab Qobul
51
We're Getting Married : |17| Malam Pertama Yang Gagal
52
We're Getting Married : |18| Adeeva & Perasaan Bersalahnya
53
We're Getting Married : |19| Menikmati Peran Baru
54
We're Getting Married : |20| Berita Mengejutkan
55
We're Getting Married : |21| Berbincang-bincang
56
We're Getting Married : |22| Pertengkaran Pertama
57
We're Getting Married : |23| Pertemuan
58
We're Getting Married : |24| Sesuai Dugaan
59
We're Getting Married : |25| Berkunjung Ke Rumah Nenek
60
We're Getting Married : |26| Perpisahan? Secepat Inikah?
61
We're Getting Married : |27| Olahraga Pagi
62
We're Getting Married : |28| Kena Prank?
63
We're Getting Married : |29| Kami Baik-baik Saja
64
We're Getting Married : |30| Prasangka
65
We're Getting Married : |31| Kondangan
66
We're Getting Married : |32| Bukan Suplemen?
67
We're Getting Married : |33| Kacau
68
We're Getting Married : |34| Fakta Baru
69
We're Getting Married : |35| The Last Part
70
promo cerita baru
71
promo cerita baru lagi
72
cerita baru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!