Adore You! : e n a m

"Selagi masih ada kesempatan jangan kau sia-siakan, tapi perjuangkan! Meski itu sedikit memalukan. ~Shirin.E~"

*******

Selama gue berada di mobil Arkan, kami sama-sama belum memulai obrolan. Arkan fokus menyetir semantara gue sibuk mencuri-curi kesempatan untuk bisa ngelirik dia. Lumayan kan, mumpung ada kesempatan buat lirik-lirik, masa iya mau gue sia-siakan. Kan mubazir. Ingat! Allah tidak suka dengan sifat yang suka mubazir.

"Emm... lo mau bawa gue ke mana?" tanya gue pada akhirnya, nggak tahan juga sih kalau lama-lama diemnya.

"Klinik."

"Eh?"

Klinik katanya, buset berlebihan banget. Cuma baret gini masa iya mau dibawa ke klinik, malu-maluin aja deh.

"Enggak usah sampai ke klinik deh gue rasa. Ini cuma baret kok, bukan luka besar."

Arkan menoleh ke arah gue, kedua matanya menatap gue tajam selama sekian detik. Membuat jantung gue salah tingkah dibuatnya.

"Memangnya saya harus bawa kamu ke mana selain ke klinik? Saya tidak mungkin antar kamu ke kostan kan, jam-jam segini biasanya penghuni kost kalau tidak pergi, ya tidur."

Wow, tahu aja dah ini hamba Allah. Gue kalau bukan atas paksaan Karin juga mending milih tidur.

"Gimana kalau ke rumah lo aja."

Yup, ini yang disebut sedang modusin. Berhubung kemungkinan bakal dimodusin itu kecil, jadi mending gue duluan yang modusin. Ladies first gitu deh bahasa kerennya.

Mendengar jawaban ngaco gue, kedua alis Arkan menyatu. Seperti curiga ada maksud tersembunyi dari ucapan gue barusan. Arkan kemudian berdehem, yang nggak gue tahu karena apa. Entah karena sedang menghilangkan gugup atau memang lagi sakit tenggorokan.

"Saya belum punya rumah."

"Ya udah, tempat tinggal lo aja."

"Saya bawa kamu ke rumah Irin aja, biar dia yang obatin kamu."

"Kenapa nggak lo saja? Lo kan yang nabrak gue."

"Bukan saya, tapi kamu yang menabrak saya. Dan apesnya kamu sendiri yang jatuh," koreksi Arkan terlihat tak terima.

Oh iya, sampai lupa gue. Kan gue yang nabrak doi, ya.

"Lupa gue, sorry."

Arkan tak menanggapinya, ia memilih mengabaikan kalimat gue begitu saja. Membuat suasana kembali sepi dan juga bikin gue jadi ngantuk.

Hoaamm. Gue menguap dengan reflek.

"Tidur saja kalau ngantuk! Nanti saya bangunkan kalau sudah sampai."

Gue menggeleng sambil menegakkan tubuh gue yang tadi agak merosot.

"Gue nggak enak sama lo, lo udah berbaik hati mau nganterin masa iya mau gue tinggal tidur. Mending lo ajak ngobrol aja, biar gue-nya nggak ngantuk."

"Saya sedang malas mengobrol," jawab Arkan singkat.

Gue hanya bisa mengangguk sambil tersenyum kecut. Dan tahu-tahu kita udah sampai aja di depan rumah gedong Shirin. Begitu turun, Arkan langsung memencet bell sementara gue cuma senderan di mobilnya, sambil meniup-niup sikut gue yang sekarang terasa lebih perih.

"Oh, Mas Arkan. Mari masuk, Mas!"

Arkan mengangguk lalu menoleh ke arah gue. Dia cuma diem sambil ngeliatin gue, gue emang aslinya paham si doi lagi ngekode biar segera masuk. Tapi gue emang sengaja diem aja biar diajakin masuk sama dia.

"Eh, ada Mbak Eva juga? Kok bisa barengan? Ayo, masuk, masuk, Mbak!" ajak Mbak Narti ART-nya Shirin ramah.

Gue mendengkus kesal. Bukan karena keramahan ART Shirin sih, tapi karena kelakuan Arkan yang main ninggalin gue aja. Iya, gue tahu, gue udah sering main ke sini dan udah hafal sama seluk beluk isi rumah Shirin. Tapi tetap saja kan dia yang ngajakin gue ke sini, ya seenggaknya....

"Eva!! Lo nggak papa? Ya, ampun gimana bisa lo nabrak Abang gue dan bikin lo luka gini?" teriak Shirin begitu gue masuk rumahnya.

Gue meringis. "Badan Abang lo keras sih, Rin, jadi ya gue mental deh," canda gue kemudian.

"Kata Abang gue kalian ketemuan di Senayan? Kok bisa, janjian?" tanya Shirin kepo.

"Enggak. Nggak sengaja ketemu kok. Tadi pagi Karin ngajakin jogging di GBK, terus kita ketemu di sana nggak sengaja gara-gara gue nabrak Abang lo."

"Lo sih, biasanya jam segitu molor pake acara jogging segala," gerutu Shirin tak habis pikir.

"Irin, tadi Kakak minta tolong apaan?"

Baik gue dan Shirin sama-sama menoleh ke arah pintu dengan kompak. Di sana ada Arkan sambil menggendong Rafka, anak Shirin.

Shirin kemudian menyengir sebelum berdiri. "Gue masuk dulu ya, ambil P3Knya."

"Onty itu tangannya tenapa? Kok beldalah gitu?" tanya Rafka saat mendapati lengan gue yang baret.

"Jatuh. Makanya kamu jangan lari-lari kayak Aunty Eva biar nggak jatuh," jawab Arkan cepat.

Padahal dia lihat gue udah mangap loh, buat jawab pertanyaan Rafkta. Tapi pria ini dengan tak tahu dirinya malah jawab duluan.

"Afka mau tulun," pinta Rafka.

Yang langsung dituruti Arkan. Bocah berumur tiga tahun itu langsung berlari kecil ke arah gue.

"Sakit ya, onty?" tanya Rafka penuh perhatian.

Seketika gue langsung tertawa. Ini bocah emang perhatian banget deh, mirip bokapnya, tapi beda banget sama Om-nya.

"Enggak dong, kan Aunty kuat. Cuma perih dikit," kekeh gue kemudian.

"Itu sama aja, Onty," celetuk Shirin yang baru saja keluar dari dalam. Tangan kanannya menenteng kotak putih bertuliskan P3K, "sini gue bersihin dulu."

"Pake air aja, Rin," pinta gue saat melihat Shirin bersiap untuk membuka botol alkohol untuk mensterilkan luka gue.

"Lah?"

"Gue agak parno nih, takut tambah perih," bisik gue sambil sesekali mencuri pandang ke arah Arkan, yang langsung dipergoki oleh Shirin.

Mamah muda itu langsung mendengkus. "Bisaan banget lo modusnya," gerutunya sambil setengah tertawa.

Sementara gue, malah menaikkan alis gue bingung. Hah, maksudnya?

"Kak, Eva minta kamu yang ngobatin nih."

Kapan gue bilangnya?!

Arkan menatap gue dalam, seperti mau bilang. 'Jadi perempuan jangan kebanyakan modus, nanti pria jadi males modusin kamu gara-gara kamu keseringan modus.'

Dengan gerakan yakin gue menggeleng sembari mengibaskan tangan kiri gue yang tidak baret.

"Om," panggil Rafka, "kok malah bengong?" tanyanya polos.

"Enggak usah, gue bisa sendiri," kata gue cepat. Lalu merebut kapas yang tadi dipegang Shirin.

Gue masih bisa mendengar dengan jelas Arkan menghela nafas, dan tahu-tahu dia ada di hadapan gue sambil memegang kapas dan juga botol alkohol. Ia menuangkan sedikit alkohol ke atas kapas sebelum ia gunakan untuk membersihkan luka gue.

Gue melotot tajam ke arah Shirin. Tapi emak-emak itu justu malah tertawa bahagia tanpa suara lalu berbisik.

"Selagi masih ada kesempatan jangan kau sia-siakan, tapi perjuangkan! Sekalipun itu sedikit memalukan."

Gue mendengkus tak percaya dengan kalimat ngaconya. Kemudian memfokuskan diri pada Arkan yang kini sedang bersiap untuk mengobati gue.

"Kamu bisa remas telapak tangan saya yang nganggur, semisal kamu tidak tahan dengan perihnya," kata Arkan sambil menyodorkan telapak tangan kirinya. Sementara tangan kanannya ia gunakan untuk membersihkan luka gue. Lalu bibirnya ia gunakan untuk sesekali meniup luka gue.

Mampus!

Gue baper. Kok Arkan yang kaku gitu bisa manis gini, bisa-bisa kena diabetes mendadak nih gue. Dengan ragu-ragu gue sentuh telapak tangan Arkan sebelum meremasnya perlahan, ajaibnya gue nggak ngerasain sakit atau perih sama sekali. Wah, luar....

"Sudah selesai dari tadi, Va, jangan kelamaan modusnya," celetuk Shirin membuyarkan lamunan gue.

Eh, udahan? Jadi kenapa udah nggak perih itu karena emang udah selesai toh. Gue kirain...

Ehem. Arkan berdehem, otomatis gue menatapnya bingung dan baru sadar kalau gue masih menggenggam telapak tangannya. Karena malu, gue langsung menarik tangan gue. Arkan sih masih dengan tampang datarnya sementara Shirin jelas udah siap ngetawain gue.

"Gila, itu pipi apa udang rebus, Va. Merah amat," ejek Shirin begitu Arkan masuk ke dalam rumahnya.

Gue mendengkus sambil melemparinya dengan kapas bekas, dan hanya disambut gelak tawa renyah darinya.

"Tapi gue heran deh, Rin," celetuk gue.

"Heran kenapa?"

"Itu Abang lo."

"Kenapa sama Abang gue?"

"Gue heran dia bisa bersikap manis itu."

"Cie cie, yang baper. Udah tahu manis gitu, yakin nih nggak mau sama Abang gue?" sindir Shirin sambil memainkan kedua alisnya naik turun.

Gue menghela nafas pasrah. "Kalau pesonanya aja seluar biasa itu, saya sebagai hamba Allah yang lemah iman ini bisa apa selain pasrah," gurau gue sambil tertawa.

Shirin ikut tertawa. "Bisa ae lu!"

Tbc,

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐🧡𝐌ɪ𝐌ɪˢᵒᵏIᗰꀎ꓄❣︎Kᵝ⃟ᴸ🦎

༄༅⃟𝐐🧡𝐌ɪ𝐌ɪˢᵒᵏIᗰꀎ꓄❣︎Kᵝ⃟ᴸ🦎

ha-ha-ha ngakak gw 😆🤣🤣🤣🤣🤣

2022-04-23

1

༄༅⃟𝐐🧡𝐌ɪ𝐌ɪˢᵒᵏIᗰꀎ꓄❣︎Kᵝ⃟ᴸ🦎

༄༅⃟𝐐🧡𝐌ɪ𝐌ɪˢᵒᵏIᗰꀎ꓄❣︎Kᵝ⃟ᴸ🦎

set dah 😂🤣🤣🤣
memilukan!?!?

2022-04-23

0

Ninda

Ninda

ceritanya ringan tp asik kak

2021-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 Adore You! : s a t u
2 Adore You! : d u a
3 Adore You! : t i g a
4 Adore You! : e m p a t
5 Adore You! : l i m a
6 Adore You! : e n a m
7 Adore You! : t u j u h
8 Adore You! : d e l a p a n
9 Adore You! : s e m b i l a n
10 Adore You! : s e p u l u h
11 Adore You! : s e b e l a s
12 Adore You! : d u a b e l a s
13 Adore You! : t i g a b e l a s
14 Adore You! : e m p a t b e l a s
15 Adore You! : l i m a b e l a s
16 Adore You! : e n a m b e l a s
17 Adore You! : t u j u h b e l a s
18 Adore You! : d e l a p a n b e l a s
19 Adore You! : s e m b i l a n b e l a s
20 Adore You! : d u a p u l u h
21 Adore You! : d u a p u l u h s a t u
22 Adore You! : d u a p u l u h d u a
23 Adore You! : d u a p u l u h t i g a
24 Adore You! : d u a p u l u h e m p a t
25 Adore You! : d u a p u l u h l i m a
26 Adore You! : d u a p u l u h e n a m
27 Adore You! : d u a p u l u h t u j u h
28 Adore You! : d u a p u l u h d e l a p a n
29 Adore You! : d u a p u l u h s e m b i l a n
30 Adore You! : t i g a p u l u h
31 Adore You! : t i g a p u l u h s a t u
32 Adore You! : t i g a p u l u h d u a
33 Adore You! : t i g a p u l u h t ig a
34 Pemberitahuan
35 We're Getting Married : |1| Maju Selangkah, yuk!
36 We're Getting Married : |2| Tak Seindah Rencana
37 We're Getting Married : |3| Usaha Untuk Berbaikan
38 We're Getting Married : |4| Mengakui Masa lalu
39 We're Getting Married : |5| Kejujuran Yang Menyakitkan
40 We're Getting Married : |6| Hal Yang Pantas Aku Dapatkan
41 We're Getting Married : |7| Perempuan Ajaibku
42 We're Getting Married : |8| Bahas Lamaran
43 We're Getting Married : |9| Menuju The Engagement part 1
44 We're Getting Married : |10| Menuju The Engagement part 2
45 We're Getting Married : |11| Menuju The Engagement part 3
46 We're Getting Married : |12| The Engagement
47 We're Getting Married : |13| Sedang Mesra-mesranya
48 We're Getting Married : |14| Cemburu?
49 We're Getting Married : |15| Wajengan Dari Irin
50 We're Getting Married : |16| Ijab Qobul
51 We're Getting Married : |17| Malam Pertama Yang Gagal
52 We're Getting Married : |18| Adeeva & Perasaan Bersalahnya
53 We're Getting Married : |19| Menikmati Peran Baru
54 We're Getting Married : |20| Berita Mengejutkan
55 We're Getting Married : |21| Berbincang-bincang
56 We're Getting Married : |22| Pertengkaran Pertama
57 We're Getting Married : |23| Pertemuan
58 We're Getting Married : |24| Sesuai Dugaan
59 We're Getting Married : |25| Berkunjung Ke Rumah Nenek
60 We're Getting Married : |26| Perpisahan? Secepat Inikah?
61 We're Getting Married : |27| Olahraga Pagi
62 We're Getting Married : |28| Kena Prank?
63 We're Getting Married : |29| Kami Baik-baik Saja
64 We're Getting Married : |30| Prasangka
65 We're Getting Married : |31| Kondangan
66 We're Getting Married : |32| Bukan Suplemen?
67 We're Getting Married : |33| Kacau
68 We're Getting Married : |34| Fakta Baru
69 We're Getting Married : |35| The Last Part
70 promo cerita baru
71 promo cerita baru lagi
72 cerita baru lagi
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Adore You! : s a t u
2
Adore You! : d u a
3
Adore You! : t i g a
4
Adore You! : e m p a t
5
Adore You! : l i m a
6
Adore You! : e n a m
7
Adore You! : t u j u h
8
Adore You! : d e l a p a n
9
Adore You! : s e m b i l a n
10
Adore You! : s e p u l u h
11
Adore You! : s e b e l a s
12
Adore You! : d u a b e l a s
13
Adore You! : t i g a b e l a s
14
Adore You! : e m p a t b e l a s
15
Adore You! : l i m a b e l a s
16
Adore You! : e n a m b e l a s
17
Adore You! : t u j u h b e l a s
18
Adore You! : d e l a p a n b e l a s
19
Adore You! : s e m b i l a n b e l a s
20
Adore You! : d u a p u l u h
21
Adore You! : d u a p u l u h s a t u
22
Adore You! : d u a p u l u h d u a
23
Adore You! : d u a p u l u h t i g a
24
Adore You! : d u a p u l u h e m p a t
25
Adore You! : d u a p u l u h l i m a
26
Adore You! : d u a p u l u h e n a m
27
Adore You! : d u a p u l u h t u j u h
28
Adore You! : d u a p u l u h d e l a p a n
29
Adore You! : d u a p u l u h s e m b i l a n
30
Adore You! : t i g a p u l u h
31
Adore You! : t i g a p u l u h s a t u
32
Adore You! : t i g a p u l u h d u a
33
Adore You! : t i g a p u l u h t ig a
34
Pemberitahuan
35
We're Getting Married : |1| Maju Selangkah, yuk!
36
We're Getting Married : |2| Tak Seindah Rencana
37
We're Getting Married : |3| Usaha Untuk Berbaikan
38
We're Getting Married : |4| Mengakui Masa lalu
39
We're Getting Married : |5| Kejujuran Yang Menyakitkan
40
We're Getting Married : |6| Hal Yang Pantas Aku Dapatkan
41
We're Getting Married : |7| Perempuan Ajaibku
42
We're Getting Married : |8| Bahas Lamaran
43
We're Getting Married : |9| Menuju The Engagement part 1
44
We're Getting Married : |10| Menuju The Engagement part 2
45
We're Getting Married : |11| Menuju The Engagement part 3
46
We're Getting Married : |12| The Engagement
47
We're Getting Married : |13| Sedang Mesra-mesranya
48
We're Getting Married : |14| Cemburu?
49
We're Getting Married : |15| Wajengan Dari Irin
50
We're Getting Married : |16| Ijab Qobul
51
We're Getting Married : |17| Malam Pertama Yang Gagal
52
We're Getting Married : |18| Adeeva & Perasaan Bersalahnya
53
We're Getting Married : |19| Menikmati Peran Baru
54
We're Getting Married : |20| Berita Mengejutkan
55
We're Getting Married : |21| Berbincang-bincang
56
We're Getting Married : |22| Pertengkaran Pertama
57
We're Getting Married : |23| Pertemuan
58
We're Getting Married : |24| Sesuai Dugaan
59
We're Getting Married : |25| Berkunjung Ke Rumah Nenek
60
We're Getting Married : |26| Perpisahan? Secepat Inikah?
61
We're Getting Married : |27| Olahraga Pagi
62
We're Getting Married : |28| Kena Prank?
63
We're Getting Married : |29| Kami Baik-baik Saja
64
We're Getting Married : |30| Prasangka
65
We're Getting Married : |31| Kondangan
66
We're Getting Married : |32| Bukan Suplemen?
67
We're Getting Married : |33| Kacau
68
We're Getting Married : |34| Fakta Baru
69
We're Getting Married : |35| The Last Part
70
promo cerita baru
71
promo cerita baru lagi
72
cerita baru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!