Adore You! : d u a

"Gue emang single, belum punya pacar. Iya, bener. Tapi bukan berarti setiap ada cowok single mampir lo tawarin ke gue dong."

¤¤¤¤¤

"Ganteng nggak itu cowok?"

Gue langsung mendongak, menatap Bang Bima yang kini berdiri tepat di sebelah tempat gue duduk. Pria dengan wajah yang tidak bisa dikatakan jelek tapi nggak ridho kalau gue sebut ganteng ini adalah rekan gue. Dia salah satu instruktur mengemudi yang lumayan akrab dengan gue.

Gue hanya menatap Bang Bima pura-pura tak paham.

"Enggak usah pura-pura nggak paham deh, gue tahu lo paham maksud gue," decak Bang Bima.

Gue mendesah lelah. Ya, gue emang paham arah pembicaraan ini, hanya saja gue terlalu malas menanggapinya, jadi gue memilih pura-pura nggak paham. Bisa dibilang semua pria single yang datang ke tempat kursus kami, bakalan disodorin ke gue.

Gila. Gue se-enggak laku itu apa gue, sampai harus ditawarin sana-sini.

Gue akui cowok yang baru saja pergi dengan Fortuner putih tadi emang oke. Ganteng, tinggi, kulit cokelat khas orang Indo, dan satu lagi mapan. Dia kerja di BUMN, katanya. Dan dia pernah menikah a.k.a dudes duda pedes. Haha. Hot banget sih tampilannya.

Sekalipun sudah termasuk hot daddy versi gue, tapi kata Bang Bima itu laki belum punya buntut, karena mantan istrinya dulu punya masalah sama rahimnya, dan kini sudah tenang di surga. Aamiin. Semoga saja beneran di surga, ya.

"Mau tukeran nomor dulu?" tawar Bang Bima mengajak bernego.

"Enggak," tolak gue galak.

"Ganteng gitu, Va. Material husband banget lagi. Yakin mau lo tolak?"

"Belom tentu juga dia mau sama gue, Bang. Jadi gue nggak nolak kan," kata gue membenarkan kalimatnya.

"Enggak usah merendahkan, nggak cocok sama muka galak lo." Bang Bima memilih pergi meninggalkan gue yang kini sedang menghela nafas lelah. Lelah dengan keadaan yang seakan menekan gue untuk segera menikah atau sekedar memiliki pasangan hidup.

"Lo itu cantik, Va," ucap Bang Bima tiba-tiba sudah duduk di hadapan gue.

"Enggak usah muji-muji, gue lagi kere. Nggak ada traktiran," kata gue pura-pura menyibukkan diri dengan ponsel.

"Makannya kawin, biar hidup lo ada yang jamin. Nggak kere gini," cibir Bang Bima sambil berdecak.

Mulut gue menganga lebar dengan spontan.

"Nggak usah mangap-mangap kaya ikan Koi gitu, gue tabrak juga bibir lo." Bang Bima berdesis, sambil mengalihkan pandangannya ke arah jalan.

"Pake apaan, Bang?" goda gue jahil.

"Pake bibir gue. Puas lo?" Bang Bima mencebikkan bibirnya sebal, sementara gue terbahak.

"Pulang kerja, chek-in di hotel depan yuk, Bang." Gue makin gencar menggoda Bang Bima yang memang saat ini sedang puasa batin karena sang istri baru saja melahirkan 2 minggu yang lalu.

"Sialan lo! Gue doain entar pas lo malam pertama lo mens. Mampus!"

Gue kembali terbahak. "Nggak papa. Yang penting lo nggak doain gue mandul," balas gue sambil menjulurkan lidah puas.

"Emang mau kawin juga lo?"

"Kampret! Maksud lo apaan, Bang?" Tanpa pikir panjang gue melemparinya dengan bolpoin, dan sialnya bisa ditangkap olehnya.

"Jangan lempar-lempar sembarangan, bego! Gue baru jadi bapak, kalo kena mata gue gimana, terus gue buta, lo mau nanggung biaya pengobatan gue. Belum lagi lo harus nanggung biaya hidup anak istri gue. Sanggup lo? Hidup lo sendiri aja melarat gitu," cerocosnya panjang lebar. Mana ngelantur kemana-mana lagi.

"Enggak usah lebay. Muka pas-pasan lo aja nggak kena, gimana mau buta." Gue mendengkus tak habis pikir.

"Muka gue emang pas-pasan, tapi seenggaknya gue udah laku, ya. Dari pada lo, cantik sih, iya. Body juga oke, macem model gitu. Tapi sayang, bibirnya udah karatan gara-gara lama nggak tabrakan sama bibir cowok. Miris banget hidup lo," cibir Bang Bima sambil tersenyum mengejek.

"Dasar laki kurang belaian," cibir gue sebal.

"Emang. Boleh juga kayaknya kalau nanti pulang kita mampir ke hotel depan." Bang Bima tertawa terbahak sambil memainkan alisnya naik-turun.

"Sialan," umpat gue sebal dan kembali disambut dengan gelak tawa oleh Bang Bima.

****

"Nggak usah baper, Va," sindir Bang Bima tiba-tiba mengagetkanku. Gue menoleh ke arahnya dengan ekspresi bingung, sedang Bang Bima kini tengah menahan diri untuk tidak terbahak.

"Kalau mau ketawa nggak usah ditahan-tahan, Bang!"

Bang Bima menggeleng, masih dengan usahanya untuk tidak tertawa.

"Nggak enak deh gue."

"Kalau nggak enak kasih kucing."

Dengan gerakan otomatis Bang Bima menoleh ke arah gue, menerjapkan mata beberapa kali, memandangku serius.

"Udah, deh, Va. Sama yang tadi aja, hot duda gitu. Jelas pengalamannya."

Gue kembali memutar bola mata malas. Benar-benar malas menanggapi obrolannya yang kian menjengkelkan ini.

"Serah lo deh, Bang."

"Jadi lo mau nih?"

"E-n-g-g-a-k." Gue memepertegas nada bicara, agar ini bapak satu ini nggak makin ngelunjak.

"Halah, sok jual mahal."

"Jelas. Pelacur aja jual mahal, masa gue yang jelas tersegel gini mau jual murah."

"Nggak ada hubungannya, kampret!"

"Bang Bima mau mi ayam nggak?" Gue memilih mengabaikan umpatannya. Beranjak dari kursi, berniat untuk pergi ke warung sebelah yang menjual mi ayam.

"Kenapa? Mau lo bayarin?" tantangnya dengan muka sewot.

Gue sih nggak mengiyakan, hanya mengangkat kedua bahuku acuh tak acuh, melenggang keluar ruko.

"Gue Miso," teriak Bang Bima.

"Dibayarin nih?" tanya Bang Bima begitu gue kembali.

Gue menggeleng. "Tapi lo yang kudu bayarin gue."

"Sialan!" umpatnya dengan wajah memerah menahan kesal. Sementara gue jelas terbahak bahagia.

Tbc,

Terpopuler

Comments

🇬 🇪 🇧 🇾

🇬 🇪 🇧 🇾

😂 aku baru Nemu bagus ceritanya❤️

2023-01-27

0

Reiva Momi

Reiva Momi

ceritanya menarik Thor👍

2021-07-18

2

🌺@Asiihh_2995🌹😊

🌺@Asiihh_2995🌹😊

lucu

2020-12-19

1

lihat semua
Episodes
1 Adore You! : s a t u
2 Adore You! : d u a
3 Adore You! : t i g a
4 Adore You! : e m p a t
5 Adore You! : l i m a
6 Adore You! : e n a m
7 Adore You! : t u j u h
8 Adore You! : d e l a p a n
9 Adore You! : s e m b i l a n
10 Adore You! : s e p u l u h
11 Adore You! : s e b e l a s
12 Adore You! : d u a b e l a s
13 Adore You! : t i g a b e l a s
14 Adore You! : e m p a t b e l a s
15 Adore You! : l i m a b e l a s
16 Adore You! : e n a m b e l a s
17 Adore You! : t u j u h b e l a s
18 Adore You! : d e l a p a n b e l a s
19 Adore You! : s e m b i l a n b e l a s
20 Adore You! : d u a p u l u h
21 Adore You! : d u a p u l u h s a t u
22 Adore You! : d u a p u l u h d u a
23 Adore You! : d u a p u l u h t i g a
24 Adore You! : d u a p u l u h e m p a t
25 Adore You! : d u a p u l u h l i m a
26 Adore You! : d u a p u l u h e n a m
27 Adore You! : d u a p u l u h t u j u h
28 Adore You! : d u a p u l u h d e l a p a n
29 Adore You! : d u a p u l u h s e m b i l a n
30 Adore You! : t i g a p u l u h
31 Adore You! : t i g a p u l u h s a t u
32 Adore You! : t i g a p u l u h d u a
33 Adore You! : t i g a p u l u h t ig a
34 Pemberitahuan
35 We're Getting Married : |1| Maju Selangkah, yuk!
36 We're Getting Married : |2| Tak Seindah Rencana
37 We're Getting Married : |3| Usaha Untuk Berbaikan
38 We're Getting Married : |4| Mengakui Masa lalu
39 We're Getting Married : |5| Kejujuran Yang Menyakitkan
40 We're Getting Married : |6| Hal Yang Pantas Aku Dapatkan
41 We're Getting Married : |7| Perempuan Ajaibku
42 We're Getting Married : |8| Bahas Lamaran
43 We're Getting Married : |9| Menuju The Engagement part 1
44 We're Getting Married : |10| Menuju The Engagement part 2
45 We're Getting Married : |11| Menuju The Engagement part 3
46 We're Getting Married : |12| The Engagement
47 We're Getting Married : |13| Sedang Mesra-mesranya
48 We're Getting Married : |14| Cemburu?
49 We're Getting Married : |15| Wajengan Dari Irin
50 We're Getting Married : |16| Ijab Qobul
51 We're Getting Married : |17| Malam Pertama Yang Gagal
52 We're Getting Married : |18| Adeeva & Perasaan Bersalahnya
53 We're Getting Married : |19| Menikmati Peran Baru
54 We're Getting Married : |20| Berita Mengejutkan
55 We're Getting Married : |21| Berbincang-bincang
56 We're Getting Married : |22| Pertengkaran Pertama
57 We're Getting Married : |23| Pertemuan
58 We're Getting Married : |24| Sesuai Dugaan
59 We're Getting Married : |25| Berkunjung Ke Rumah Nenek
60 We're Getting Married : |26| Perpisahan? Secepat Inikah?
61 We're Getting Married : |27| Olahraga Pagi
62 We're Getting Married : |28| Kena Prank?
63 We're Getting Married : |29| Kami Baik-baik Saja
64 We're Getting Married : |30| Prasangka
65 We're Getting Married : |31| Kondangan
66 We're Getting Married : |32| Bukan Suplemen?
67 We're Getting Married : |33| Kacau
68 We're Getting Married : |34| Fakta Baru
69 We're Getting Married : |35| The Last Part
70 promo cerita baru
71 promo cerita baru lagi
72 cerita baru lagi
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Adore You! : s a t u
2
Adore You! : d u a
3
Adore You! : t i g a
4
Adore You! : e m p a t
5
Adore You! : l i m a
6
Adore You! : e n a m
7
Adore You! : t u j u h
8
Adore You! : d e l a p a n
9
Adore You! : s e m b i l a n
10
Adore You! : s e p u l u h
11
Adore You! : s e b e l a s
12
Adore You! : d u a b e l a s
13
Adore You! : t i g a b e l a s
14
Adore You! : e m p a t b e l a s
15
Adore You! : l i m a b e l a s
16
Adore You! : e n a m b e l a s
17
Adore You! : t u j u h b e l a s
18
Adore You! : d e l a p a n b e l a s
19
Adore You! : s e m b i l a n b e l a s
20
Adore You! : d u a p u l u h
21
Adore You! : d u a p u l u h s a t u
22
Adore You! : d u a p u l u h d u a
23
Adore You! : d u a p u l u h t i g a
24
Adore You! : d u a p u l u h e m p a t
25
Adore You! : d u a p u l u h l i m a
26
Adore You! : d u a p u l u h e n a m
27
Adore You! : d u a p u l u h t u j u h
28
Adore You! : d u a p u l u h d e l a p a n
29
Adore You! : d u a p u l u h s e m b i l a n
30
Adore You! : t i g a p u l u h
31
Adore You! : t i g a p u l u h s a t u
32
Adore You! : t i g a p u l u h d u a
33
Adore You! : t i g a p u l u h t ig a
34
Pemberitahuan
35
We're Getting Married : |1| Maju Selangkah, yuk!
36
We're Getting Married : |2| Tak Seindah Rencana
37
We're Getting Married : |3| Usaha Untuk Berbaikan
38
We're Getting Married : |4| Mengakui Masa lalu
39
We're Getting Married : |5| Kejujuran Yang Menyakitkan
40
We're Getting Married : |6| Hal Yang Pantas Aku Dapatkan
41
We're Getting Married : |7| Perempuan Ajaibku
42
We're Getting Married : |8| Bahas Lamaran
43
We're Getting Married : |9| Menuju The Engagement part 1
44
We're Getting Married : |10| Menuju The Engagement part 2
45
We're Getting Married : |11| Menuju The Engagement part 3
46
We're Getting Married : |12| The Engagement
47
We're Getting Married : |13| Sedang Mesra-mesranya
48
We're Getting Married : |14| Cemburu?
49
We're Getting Married : |15| Wajengan Dari Irin
50
We're Getting Married : |16| Ijab Qobul
51
We're Getting Married : |17| Malam Pertama Yang Gagal
52
We're Getting Married : |18| Adeeva & Perasaan Bersalahnya
53
We're Getting Married : |19| Menikmati Peran Baru
54
We're Getting Married : |20| Berita Mengejutkan
55
We're Getting Married : |21| Berbincang-bincang
56
We're Getting Married : |22| Pertengkaran Pertama
57
We're Getting Married : |23| Pertemuan
58
We're Getting Married : |24| Sesuai Dugaan
59
We're Getting Married : |25| Berkunjung Ke Rumah Nenek
60
We're Getting Married : |26| Perpisahan? Secepat Inikah?
61
We're Getting Married : |27| Olahraga Pagi
62
We're Getting Married : |28| Kena Prank?
63
We're Getting Married : |29| Kami Baik-baik Saja
64
We're Getting Married : |30| Prasangka
65
We're Getting Married : |31| Kondangan
66
We're Getting Married : |32| Bukan Suplemen?
67
We're Getting Married : |33| Kacau
68
We're Getting Married : |34| Fakta Baru
69
We're Getting Married : |35| The Last Part
70
promo cerita baru
71
promo cerita baru lagi
72
cerita baru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!