Bukan Orang Ketiga Bab 4

Bab 4

Keesokan paginya, bapak dan ibunya Rama berpamitan kepada mbak Ratih dan Rama.

Ibu

Rama Azka Putra anak ibu satu-satunya, jaga diri kamu baik-baik. Bergaulah dengan baik, ibu dan bapak tidak melarangmu bergaul dengan saiapapun sekalipun itu adalah penjahat.

Ibu

Akan tetapi kamu harus bisa membentengi diri agar tidak terjerumus, rajin-rajinlah ibadah jangan lupakan sholat wajib supaya kamu selalu ingat sama Allah SWT dan berbuat baiklah kepada semua orang.

Bapak

Iya nak, kamu adalah harapan kami satu-satunya. Kami tidak akan mengekangmu untuk menjadi sesuatu yang tidak kamu inginkan. Akan tetapi satu pesan bapak, jadilah diri sendiri, jangan kamu menjadi orang lain hanya untuk kesenangan egomu.

Bapak

Masa depanmu masih sangatlah panjang, kamu jangan bermalas-malasan. Jika senggang bantulah Rathi sebisamu, bila perlu carilah pekerjaan sampingan.

Ibu

Kamu jangan menyusahkan dek Rathi ya nak.

Rama

Baik bu...

Bapak

Kalau begitu kami pamit pulang ya, jaga diri kalian baik-baik.

Ibu

Kamu jangan nakal ya nak. [mencium kening putranya]

Rathi

Kalian juga hati-hati di jalan, nanti kalau sudah sampai kabari kami disini.

Rathi

Soal Rama biar aku yang urus.

Bapak dan ibunya Rama kemudian pergi kembali menuju kediaman mereka di Desa.

Rathi

Kamu yang betah ya tinggal disini, anggap saja seperti rumahmu sendiri.

Rathi

Dan anggap juga aku seperti kakakmu, kamu boleh memanggilku kakak atau teteh juga boleh.

Rathi ternyata orang yang sangat ramah dan bertanggung jawab, ia sangat telaten mengurus Rama apalagi soal urusan sekolah.

Suatu hari Rathi membawa Rama ke sebuah pusat perbelanjaan di kotanya itu. Kemudian Rathi bertemu dengan kawan-kawannya dan mengenalkan Rama sebagai adiknya kepada mereka.

Rama sangat terpesona melihat kemegahan pusat perbelanjaan disana, tidak seperti di desanya hanya ada pasar tradisional yang kalau musim hujan jadi becek becek gimana gitu...



