2. Ulang Tahun Aldi

"Hey... Buluk! Dateng ya ke ulang tahun gw, ini undangannya! Awas kalau gak dateng...  pake dress code yang tertera di undangan! Jangan kampungan yaa... pake baju yang paling bagus... sesuai peraturan pesta." Sebuah undangan mendarat di jidat Nuke dengan kencang  jatuh di pangkuannya. Aldi mengundang Nuke ke ulang tahunnya.

"Aldi.. ngapain diundang sih anak cupu begitu.. bikin suasana rusak!" seru Luna. Sebenarnya Luna ingin Nuke tak datang saja, dia yakin Aldi punya rencana jahil.  bakalan berefek kedirinya. Ngeladenin cewek cupu bikin waktunya sama Aldi jadi berkurang. tetapi Luna gak bisa cemburu dengan Nuke, itu malah menurunkan reputasinya.

"Hey... lo gak tuli kan?" teriak Aldi di dekat telinga Nuke yang tersenyum kaku.

"Ii..iya gue akan datang...!" jawab Nuke ketika dikejutkan oleh suara Aldi yang berteriak kencang ditelinganya.

"Good girl!  jangan lupa membawa kado!" seru Aldi mengangkat dagu Nuke yang kaget. Aldi menikmati wajah merana Nuke di hadapannya.

Malam Minggu ini Aldi ulang tahun  dirayakan di rumahnya yang super mewah itu. Dengan mengundang dj terkenal. Seluruh sekolah diundang  beberapa anak dari sekolah lain yang menjadi temannya di klub mobil.

Nuke ragu untuk datang... tetapi kalau gak datang lebih parah.

"Aduh.. aku mana punya baju pesta sih.. pake baju apa yaa?" Nuke bengong aja di mejanya setelah menerima undangan dari Aldi

"Hayooo... pasti bingung mau pake baju apa ke ultah Aldi! Gak usah dateng! Ikutin perkataan gw!"

"Gak bisa Sin... tadi Aldi ngudang pake ngancem bakalan marah kalau gw gak dateng. Gw maunya juga gak usah diundang."

"ini pasti idenya dia mau ngerjain lo doang!"

"Enggaklah masa dia gak ada kerjaan cuma mau ganggui gw sih. Kan nanti banyak tamu yang mau salaman sama yang ultah. Gw cuma bagai butiran detergen nanti di sana.."

"Kok butiran detergen sih?"

"Iya butiran detergen yang hilang dalam sekali bilas... heehhe."

"Hahahhaa... saking kecilnya yaa.. gak dianggap.. hihi.. bisa ajah."

"Aduuuh.. gak punya baju pesta lagi... hadeeh."

"Pinjem baju gw aja bagaimana?"

"Engga ah... Gw tuh suka sial. Kadang jatoh, kepleset, kecipratan air dari mobil pokoknya segala macam. Gw gak mau baju lo jadi kotor. Gw ada kok bajunya sesuai tema. Gak baru tetapi pasti cocok."

"Ya udah, gw mau ke perpus dahulu nih bertemu sama Romeo."

"Bukannya Shinta itu sama Rama ya? Romeo sama Juliet? Hehehhe..."

"tahu ah ke.. terserah lo.."

"Hahahha... kirain keperpus belajar taunya pacaran!"

"Heeyy.. jomblo syirik yaa.. hehheh... dadah Nuke... Oh tuh dilaci ada roti tadi gw beli gak abis, makan aja."

"Pasti Sinta sengaja beli tahu duit gw tipis kalau akhir bulan," gumam Nuke dalam hati. Dimakannya roti nanas berukuran besar cukup untuk mengganjal perutnya sampai siang nanti.

"Enak banget sih jadi Sinta.. banyak yang suka, sebulan sekali bisa ganti pacar.. hihii.. tetapi Sinta itu anak yang baik sih buktinya mau main sama aku.." Nuke tersenyum sendiri melihat ulah sahabatnya.

Sinta sudah menjadi sahabat Nuke dari sd, mereka udah kenal banget satu sama lain.

"Assalamualaikuum..."

"Waalaikumsalam.. Nuke anak ibu.. laper yaaa?"

"Nuke bukan lapar bu cuma suka banget sama masakan ibu.. hihihi.."

"Iya deh.. ahhahha.."

"Bu, malem Minggu ada acara ulang tahun temen, aku boleh datengkan?"

"Boleh dong... bawa aja motor ibu."

"Asiiik... tetapi bu... Nuke gak punya baju pesta..."

"Loh pake aja baju lebaran yang kemarin, masih baguskan?"

"Masalahnya warnanya ditentuin bu... sebentar aku lihat diundangannya itu sudah ditentukan warna yang harus dipake. Nah di sini ditulis warnanya harus hitam  putih!"

"Oh.. hitam putih ya? Hmmmm kayanya ibu punyaa.. sebentar yaaa..." Lalu Kala bergegas ke kamarnya menurunkan sebuah koper besar berisi baju lama. "Nah ini bisa kamu pake sayang."

"Waahhh... iya bu.. bagus banget. mengapa ibu bisa punya baju kaya begini? ini bajunya bagus loh bu."

"ini baju ibu zaman muda.. hihihi."

"Keren loh bu pake begini.. ayah pasti naksir ibu waktu pake baju ini ya?"

"Iya ini baju pertama kali ibu kencan sama ayah. ini sedikit terbuka di bagian dadanya, nanti masuk angin gak pas naik motor?"

"Kan naik motor pake jaket bu."

"Oh iyaa... jangan lupa pake jaket yaaa.."

Sebuah atasan putih dengan karet di dada bermodel sabrina, berpotongan rendah memperlihatkan bagian dada Nuke yang mulus.  sebuah rok celana berwarna hitam dengan ikatan pita di pinggir menjadi pasangannya.

"Hati-hati ya sayang, jangan kemalaman."

"Pamit ya ibuuuu... dadaaah..."

Akhirnya Nuke datang dengan dresscode yang dianjurkan. di situ ditulis hitam putih.

"Bener ini kan gedungnya? Kok gak ada yang pake hitam putih? Malah warna warni.. apa ada yang pesta lain yaa?"

"Bener Sinta aku gak pantes datang kepesta. Balik aja kali ya? Woaah..itu kadonya besar banget bungkusnya bagus lagi... Kado aku cuma murahan... apa Aldi mau terima? Pulang aja deh."

Sesampai di sana Nuke ragu untuk masuk ke dalam. dia hendak berbalik saja.. tetapi terlambat Aldi sudah melihatnya terlebih dahulu.

"Hai bulket... sini lo..! Pestanya di dalam bukan di sini, ayo masuk!" Aldi mendorong Nuke masuk.

"Mm..maa..maaaf mengganggu pestamu aku pulang saja."

"Aldi... jangan bikin yang aneh-aneh di pesta kamu sendiri yaa.." bisik Luna

"Enak aja mau pulang. Mana kado gue?" suara Aldi mengelegar.

"ke..ketuker.. ini bukan kado.."

"Bohoong.. ini pasti kado untuk gw!"

"Gw akan ganti kadonya salah."

"Mana boleh seperti itu.... siniin...???" Aldi merebutnya.

"MA..maaf... itu buatanku sendiri... aku.. gak punya uang membeli yang mahal," Nuke gemetaran karena melihat kado yang tertumpuk semua mahal  bermerek.

"Hmmm... apa ini... oh.. sebuah kalung clay? Apa gambarnya... Sebuah hati? Apa kau mau melamarku malam ini? Hahahhaha...." Aldi menertawakan Nuke  yang lain pun ikut tertawa.

Kalung itu Nuke buat penuh cinta. Sebuah liontin berbetuk hati terbuat dari tanah liat yang dia bakar ditempat kerajinan keramik waktu studi tur. Liontin itu cerminan dirinya yang menyukai Aldi dari jauh, tetapi Nuke tahu itu hanya khayalan. Tadinya dia ragu mau kasih kalung itu. tetapi dia ingin Aldi sedikit berubah hatinya.

"maaf kalau lo gak suka lo boleh membuangnya..." ucap Nuke pelan

"Ah... jangan dibuang sekarang nanti gue kena denda karena membuang sampah sembarangan. di rumah, gue punya anjing yang bisa dipakaikan kalung... nanti akan gue pasang di lehernya. Sekarang layani gue saja. Berhubung lo sudah memakai baju seperti mereka... hahhahah!" Aldi tertawa puas. karena cuma Nuke yang memakai baju hitam putih seperti pelayan. karena cuma undangan Nuke yang bertuliskan seperti itu.

"Aldi.. mmmppffhh.." Luna menahan tawanya.

"Gue permisi dahulu..." ujar Nuke pelan dia tak tahan lagi dengan hinaan Aldi.

ketika Nuke berjalan Aldi menyelengkat kaki Nuke hingga Nuke terjatuh.

"Oh maaf lo baik-baik saja?" tanya Aldi basa basi... sambil menyenggol sebuah gelas yang dipegang Luna. "Byuur..." soda berwarna hitam itu membasahi baju Nuke. "Ups!"

Nuke meringis kesakitan karena dengkulnya terluka... ditambah lagi kini bajunya basah  kotor.

"Aww... asshh.. periih..."

Aldi menikmati rintihan Nuke. Puas rasanya melihat wajah Nuke menderita, merintih..

"Ayo nikmatin pestanya yaaa.. kita sampe pagi... Ayo makaaan!!" teriak Aldi disambut semua tamu.

Terpopuler

Comments

Ree.Pand

Ree.Pand

bisa gak sih bikin aldi ini koid sekalian

2024-03-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!