Saat hanya berdua

Arka melajukan mobilnya keluar dari area parkiran cafe. Sejak kapan ia mengkhawatirkan Shania, gadis pengacau yang hanya terikat pernikahan saja dengannya tanpa rasa. Naluri hati Arka lah yang memulai. Sejak Shania hadir di kehidupannya beberapa hari yang lalu, tidak dapat dipungkiri, hidup Arka lebih berwarna, tidak monoton. Tentunya banyak jengkelnya. Hingga tiada hari tanpa memikirkan ulah Shania.

"Assalamualaikum Sha !" Arka masuk ke dalam rumah begitu saja, setelah memarkirkan mobil di halaman rumah. Tak ada tanda tanda Shania menjawabnya. Arka mengecek seluruh ruangan di rumahnya, tapi tak ada tanda keberadaan Shania.

Hanya satu yang belum ia cek, kamar.

Arka masuk ke dalam kamarnya tapi tak ada Shania disana, termasuk saat Arka masuk ke dalam kamar mandi, pintunya tidak terkunci.

ceklek.

Bukan hanya Arka, Shania yang sedang berendam dan memutar lagu lewat ponselnya tergelonjak kaget, ia sontak menyilangkan tangan di dada, mencabut headset yang terpasang di telinganya.

"Aaaaaa !!!!"

Arka menutup kembali pintu kamar mandi. Nafasnya memburu, kenapa ia bisa bertindak begitu. Harusnya ia tau jika Shania tidak akan kemana mana, dan akan baik baik saja. Hanya mengingat kata kata Shania, jangan pulang malem malem, Shania takut sendirian...saja sukses membuat Arka berfikir yang tidak tidak dan membawanya pulang ke rumah.

"Pak Arka ngapain masuk !!!"

"Maaf, saya kira kamu kemana ?!" Arka langsung keluar dari kamar.

Shania lalu membersihkan diri dan meraih kimono handuknya lalu keluar dari kamar mandi.

"Shitttt !" Arka mengenyahkan pikiran pikiran kotor yang mengganggunya, berdua dengan s3tan kecil ini membuatnya harus banyak banyak mengurut dada dan ngucapin istighfar, ia meraih gelas dan menuangkan air putih, meneguknya hingga tandas. Sore sore sudah kena shock teraphy.

Shania yang sudah memakai pakaian rumahannya menghampiri Arka, belum juga gadis itu duduk, Arka sudah menyemprotnya.

"Kamu kalo lagi asyik sendiri, pintu rumah kunci ! gimana kalo tadi yang datang bukan saya, tapi perampok ?!" sengit Arka. Shania mengangkat alisnya sebelah, harusnya ia yang merasa dirugikan, ia yang diintip tapi malah Arka yang marah marah.

"Iya maaf, lupa ! lagian bapak main nyelonong aja, bukannya bapak masih di cafe ya, katanya sibuk sampe malam ?"

"Saya udah ucap salam, tapi kuping kamu tuh disumpel pake headset. Iya mendadak saya capek, pingin pulang !" Arka tak bisa menyembunyikan kegugupannya menjawab pertanyaan Shania, gadis itu tidak boleh tau jika alasan sebenarnya adalah mencemaskannya, yang ada dia terbang sampai angkasa.

"Ya sudah saya mau mandi dulu !" Arka beranjak menuju kamar.

Shania menautkan alisnya, "dih, aneh !"

***************

Karena tadi memutuskan untuk pulang, alhasil Arka sudah malas untuk kembali ke cafe, ia memilih mengerjakan pembukuan di rumah saja.

Ia duduk di samping Shania yang sedang menonton film kartun seraya memegang toples keripik. Seperti kebiasaannya di rumah, ahh rumah...sudah berapa hari ia tidak bertemu bunda.

"Pak, besok sore Shania mau ke rumah bunda. Kangen sama bunda, sekalian mau ambil motor ! biar bisa irit uang saku, " ucapnya di tengah kunyahan renyahnya kripik singkong.

"Iya, "

"Shania baru tau ternyata bapak kerja di cafe bareng ka Dimas, ko waktu itu ga ketemu ya ?!" ujarnya.

"Saya bagian di belakang, " jawab Arka, sedangkan Shania berohria.

"Kamu kenal sama Dimas ?" tanya Arka penuh selidik.

"Kenal banget sih engga, yang jelas ka Dimas baik orangnya, nyenengin !" jawab Shania terkikik, sontak membuat Arka mengangkat alisnya, "jadi menurutmu saya ga baik gitu ?" tanya nya.

"Hah ? maksudnya ? " beo Shania.

Kresss....

Kriuk...kriukk...

"Kamu berisik banget, saya tidak bisa fokus," omel Arka mendengar suara remahan keripik singkong yang dikunyah. Shania nyengir lebar bak kuda, sepertinya apapun yang ia lakukan akan salah di mata si mister perfeksionis ini. Kalo mau yang sepi mah di hutan sana, pikir Shania.

"Ya udah bapak ngerjain kerjaannya di ruang kerja aja atau di kamar, biar ga keganggu," jawabnya enteng tanpa mau berpindah tempat. Shania masih setia tertawa renyah melihat adegan konyol kartun yang ia tonton. Apa faedahnya menonton film seperti itu, hanya mempertontonkan kebodo\*han seseorang. Akhirnya Arka pindah ke kamar.

Arka masih berkutat dengan laptopnya, setelah mengecek pekerjaan cafe, ia masih belum selesai, masih ada pekerjaannya sebagai guru yang harus ia tuntaskan. Bahkan Shania sudah selesai menonton, makan dan yang lainnya.

Melihat Arka yang sibuk bekerja, Shania berinisiatif membuatkan kopi untuknya.

"Gini nih, kalo istri teladan ! suami kerja tuh dia bantuin, bikinin kopi !" gumamnya sendiri bangga akan dirinya.

Menurut yang ia pelajari waktu dulu sempet bikinin ayahnya kopi, kopinya tuh 2 sendok gulanya cukup se sendok aja. Katanya ga butuh kebanyakan gula soalnya liat istri aja udah manis, Shania cekikikan sendiri.

Shania masuk ke dalam kamar, "pak, masih kerja ya ? ini Shania bawain kopi, ga tau deh cocok apa engga di lidah bapak !" jawabnya bergidik acuh. Shania masih mematung di tempatnya, menunggu Arka memberikan penilaian atas kopinya dengan nampannya.

"Ngapain ?" tanya Arka.

"Coba dong pak, kan Shania pengen tau enak apa engga ?! kalo enak nanti Shania bikinin tiap hari !" jawabnya penuh harap.

"Nanti aja, saya masih sibuk !" jawabnya mematahkan harapan, membuat Shania mencebikkan mulutnya dan kembali ke depan sofa, usahanya untuk menangani insomnianya sedikit membuahkan hasil, mati matian ia menahan kantuk sesiangan tadi akhirnya pukul 10 malam, pertahanannya sudah goyah, Shania memposisikan dirinya berbaring seraya matanya tetap berfokus pada layar tv.

"Pak Arka kayanya belum selesai deh, sambil nunggu..aku baringan disini aja dulu deh !"

Arka memijit pangkal hidungnya, rasa kantuk mulai melanda, kopi pun tak cukup membantu rasa penatnya seharian ini, kopi buatan Shania memang tak seenak buatannya di cafe, tapi juga masih aman di lidah. Ia melirik jam dinding, berniat menaruh gelas kopi yang sudah tandas isinya, menyisakkan ampasnya yang hitam.

Arka membuka pintu kamarnya, matanya menangkap sosok Shania yang berbaring terlelap di sofa tv. Ia tersenyum, Shania akhirnya mau menurut. Jika dipikir pikir Shania adalah gadis yang baik, dan penurut. Tapi ia tak tau kenapa Shania bisa sampai menjadi penghuni tetap ruang BK. Shania juga gadis tangguh, percaya diri dan berani, buktinya selama mengenal Shania, ia belum pernah melihat Shania yang mengeluhkan apapun termasuk sikap buruknya selama ini terhadap gadis itu. Dihukum sebegitu beratnya pun gadis ini terlihat anteng anteng saja. Justru Shania masih mau peduli padanya.

Astaga Arka ! apa yang loe pikirin. Arka buru buru menaruh cangkir di wastafel dan mencucinya. Ingin membangunkannya untuk pindah, takut membuatnya bangun dan sulit untuk kembali tidur. Arka menhampiri tubuh mungil yang terlelap itu, menatapnya lekat lekat. Shania memang gadis yang cantik, apalagi jika sedang tidur begini *like an angel* (seperti bidadari ) hanya sayang, jika ingat kenakalannya dan setiap ulahnya di sekolah membuat Arka memijit pangkal hidungnya. Bibir mungil Shania yang setengah terbuka terkesan menggemaskan, Arka memberanikan dirinya untuk mengangkat tubuh Shania masuk ke dalam kamar.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Arka sudah terbangun lebih dulu dibanding Shania, untung saja hari ini hari minggu.

Sudah dengan stelan olahraganya, ia meninggalkan rumah. Arka memang terbiasa berlari lari kecil di sekitaran komplek rumahnya.

"Hoammmm !" Shania terbangun dan menggeliat.

"Eh, " seingatnya semalam ia masih berada di sofa tv, tapi saat bangun ia sudah berada di kamar.

"Siapa yang mindahin ?" gumamnya, *apa pak Arka* ?

"Ga mungkin !" cibirnya menggumam. Apa mungkin ia sempat pindah tempat dulu, ia mengangguk angguk.

"Bo\*do amat lah ! yang penting bukan pindah ke pasaran aja !" kembali gumamnya menggidikan bahu tak acuh.

Shania membereskan ranjangnya lalu pergi ke kamar mandi.

"Hari minggu gini udah bangun pagi ? kemana tuh orang ?" tanya nya pada diri sendiri. Shania mencari cari keberadaan Arka yang sejak ia terbangun sudah tak ada di rumah, terpaksa Shania menunggunya di luar, menopang dagu dengan kedua tangannya mendongakkan kepala menatap langit pagi yang sudah cerah saja.

Arka datang dengan peluh yang sudah bercucuran,

"Ngapain kamu di luar ?" tanya nya mengusap peluh dengan punggung lengannya.

"Nungguin bapak, Shania pikir bapak ilang digondol kucing, " kekehnya.

"Saya terbiasa lari pagi, kamu kalo masih mengantuk tidur saja lagi, saya kasih toleransi karena hari ini hari minggu, " jawabnya duduk di kursi teras untuk melepas sepatu.

"Bapak udah sarapan ?" Arka menggelengkan kepalanya.

"Ya, gimana dong ? Shania ga bisa masak, cuma bisa bikin roti selai doang sama masak mie instan !" aku nya.

"Jadi nyesel dulu bunda lagi masak ga pernah nimbrung, jadi ga bisa ngapa ngapain deh kalo kepepet gini, " gerutu Shania.

Arka menghela nafasnya, sudah tidak aneh untuknya Shania tidak bisa apa apa, apa sih yang gadis ini bisa selain berulah.

"Saya yang masak, makanya besok besok kamu belajar masak ! Jangan cuma mengandalkan asisten rumah tangga atau bunda ! Perempuan tidak bisa masak mau dikasih makan apa suami dan anak anakmu nanti," omel Arka.

Shania malah tertawa melihat Arka yang menggerutu sambil masuk ke dalam rumah, "ya nasi lah pak, masa dedak !"

"Nah ngejawab lagi !!" sungut Arka.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Lia Bagus

Lia Bagus

pinter kamu sha🤣🤣🤣

2024-03-06

1

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

ndablekkk

2024-02-27

0

Alya Sabilatun

Alya Sabilatun

seruuuu

2023-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 Legenda SMA Bakti Persada
2 Gosip mangsa baru
3 Guru Kimia tampan
4 Tertidur di perpustakaan
5 GGH
6 Anak badung vs sugar baby
7 Kayanya Imposibble
8 Meminta pertanggung jawaban.
9 Perjanjian pra nikah
10 Menang banyak loe !
11 sah tanpa rasa
12 Satu kamar
13 Salah persepsi
14 Complicated relationship
15 Adegan horor
16 Sungguh kejam
17 Mulai khawatir
18 Saat hanya berdua
19 Masak masakan
20 Bukan pahlawan
21 Mengantar bekal
22 Harus remedial
23 Terlanjur salah
24 Pengakuan yang terlambat
25 Memberi jarak
26 Ingin membawa kembali
27 Show the love with action
28 Membujuk Shania
29 Dicederai
30 Dislokasi sendi
31 Panggil saya mas
32 Cara lain minum obat
33 Usaha berdamai dengan obat
34 hecticnya bunda
35 How can he do it ?
36 Invasi besar besaran
37 Hujan petir
38 Hor Mon Bahagia
39 Ga romantis !
40 Ga pantes jadi tukang gombal
41 Egoiskah aku ?
42 Otewe mencinta
43 Gaji mas berapa ?!!
44 Tidak terkejut
45 Lucky Guy
46 Daun muda
47 Tahan Godaan Demi Shania
48 Dialah yang merugi
49 Just simple reason, cause i love you
50 Jatuh cinta
51 Mencintaimu dengan caraku
52 Mata adalah jendela hati
53 Ego yang mulai roboh
54 Sha ditilang polisi
55 Don't leave me alone
56 Ia merindu...
57 Karena mereka tidak tau
58 Cuma butiran debu tanpanya !
59 Pembagian rapot
60 Panggil aku cinta
61 Beautiful station for beautiful girl
62 Semoga ini yang terbaik
63 What's going on between them?
64 Obrolan 3 semprul
65 The real teacher
66 Pagi menyapa
67 Kebo bule ngambek
68 Laki laki yang menyayangimu
69 Pak guru natckal, so hot, so crazy
70 Dia mencintainya
71 Punyaku lebih berbisa
72 Ibu tidak usah khawatir
73 Pacaran ala pak guru part 1
74 Semoga tercapai cita citamu, sayang !
75 Bakat [di]pendamnya chef Shania
76 MPLS part 1
77 MPLS part 2
78 Terkejod, terkesiap, terpesona
79 Sadar akan kesalahan, awal langkah yang baik
80 5 L
81 Mimpi buruk Shania
82 Bangunkan aku dari mimpi burukku
83 Love you to the bone
84 Family Route 78
85 Love you to the moon and back
86 Keanehan demi keanehan
87 Penghakiman
88 Kasih sayang ibu sepanjang masa
89 Hati yang terjatuh
90 'Cause you are the reason
91 Tamu tak diundang
92 Daebakkkk !!!
93 Butuh kehangatan
94 I love you at 2084 mdpl
95 Kenyataan pahit, pengorbanan
96 Kekhawatiran akan Shania
97 Ikhlaskan, keep strong !
98 I'm Oke !
99 Ngajak ribut nih cabe !
100 Kehidupan memang tak terduga
101 Berandal squad
102 Ujian
103 Romeonya Shania
104 Cantik
105 Kedipan genit
106 Cakar macan
107 Buah kesabaran
108 Depresi Antenatal
109 Pelarian terakhir
110 Sakit perut ?
111 Semoga lancar sayang
112 Helow to the melow
113 The New Little Angel
114 Like an angel (seperti malaikat)
115 Geng burung kicau
116 Kamu sakit aku ikut sakit.
117 Rindu itu berat, aku tak mau
118 Momy, pindah haluan ?
119 Modal nekat dan kata bunda
120 I'm coming kampus hejo !
121 Bertemu kembali
122 Tak disangka, Alya...
123 (Bukan) Pasukan Demit Bandung Bondowoso
124 Bala bantuan
125 Kejutan buat mama Sha-Sha
126 Barakallah fii umrik, Mabruk Alfa Mabruk
127 Ada apa dengan Shania ?
128 Penjelasan Arka
129 Cabe termanis dan tercantik
130 Berbesar hati dan memaafkan
131 Cita-cita mulia Shania
132 Minal Aidin Wal Faidzin
133 Mulai terendus
134 oo...kamu ketahuan !
135 Usulan rencana
136 Terjebak bersama Riyan
137 Cara lain biar sadar
138 Kemarahan Shania
139 Kasus Pisang Strawberry
140 Momy Sha, oh momy Sha...
141 1001 rayuan menuju Senayan
142 Emak-emak berjas
143 Si neng natckal
144 Urusan perut
145 Punya loe bangun !
146 Gedubrakkkk !
147 Ambigu, speechless...
148 Incredible !!!!
149 Kuman baru
150 Cemburu beda versi
151 Galexia where are you ?
152 Ko_lor ijo penculik anak
153 Dimas mengejar cinta
154 Jiwa emak-emak Shania
155 Mode John Cena
156 Nonton film
157 Disaat satu daun jatuh
158 Cantik-cantik sales panci
159 Stalkerin pria soleh
160 Kejadian demi kejadian
161 Dikira lontong isi
162 Metal jajal girlband
163 Patah hati bikin nekat
164 Otewe menahan rindu
165 Kesambet jin apa ?
166 Bye kaka Gale !
167 Love you till the end
168 Dedek Andromeda, penutup kebahagiaan.
169 Extra part 1
170 extra part 2
171 ekstra part 3
172 Extra part 4
173 Extra part 5
174 The End
175 Season 2 Yeeeayyy !
176 LA PAKKK ANDROMEDA
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Legenda SMA Bakti Persada
2
Gosip mangsa baru
3
Guru Kimia tampan
4
Tertidur di perpustakaan
5
GGH
6
Anak badung vs sugar baby
7
Kayanya Imposibble
8
Meminta pertanggung jawaban.
9
Perjanjian pra nikah
10
Menang banyak loe !
11
sah tanpa rasa
12
Satu kamar
13
Salah persepsi
14
Complicated relationship
15
Adegan horor
16
Sungguh kejam
17
Mulai khawatir
18
Saat hanya berdua
19
Masak masakan
20
Bukan pahlawan
21
Mengantar bekal
22
Harus remedial
23
Terlanjur salah
24
Pengakuan yang terlambat
25
Memberi jarak
26
Ingin membawa kembali
27
Show the love with action
28
Membujuk Shania
29
Dicederai
30
Dislokasi sendi
31
Panggil saya mas
32
Cara lain minum obat
33
Usaha berdamai dengan obat
34
hecticnya bunda
35
How can he do it ?
36
Invasi besar besaran
37
Hujan petir
38
Hor Mon Bahagia
39
Ga romantis !
40
Ga pantes jadi tukang gombal
41
Egoiskah aku ?
42
Otewe mencinta
43
Gaji mas berapa ?!!
44
Tidak terkejut
45
Lucky Guy
46
Daun muda
47
Tahan Godaan Demi Shania
48
Dialah yang merugi
49
Just simple reason, cause i love you
50
Jatuh cinta
51
Mencintaimu dengan caraku
52
Mata adalah jendela hati
53
Ego yang mulai roboh
54
Sha ditilang polisi
55
Don't leave me alone
56
Ia merindu...
57
Karena mereka tidak tau
58
Cuma butiran debu tanpanya !
59
Pembagian rapot
60
Panggil aku cinta
61
Beautiful station for beautiful girl
62
Semoga ini yang terbaik
63
What's going on between them?
64
Obrolan 3 semprul
65
The real teacher
66
Pagi menyapa
67
Kebo bule ngambek
68
Laki laki yang menyayangimu
69
Pak guru natckal, so hot, so crazy
70
Dia mencintainya
71
Punyaku lebih berbisa
72
Ibu tidak usah khawatir
73
Pacaran ala pak guru part 1
74
Semoga tercapai cita citamu, sayang !
75
Bakat [di]pendamnya chef Shania
76
MPLS part 1
77
MPLS part 2
78
Terkejod, terkesiap, terpesona
79
Sadar akan kesalahan, awal langkah yang baik
80
5 L
81
Mimpi buruk Shania
82
Bangunkan aku dari mimpi burukku
83
Love you to the bone
84
Family Route 78
85
Love you to the moon and back
86
Keanehan demi keanehan
87
Penghakiman
88
Kasih sayang ibu sepanjang masa
89
Hati yang terjatuh
90
'Cause you are the reason
91
Tamu tak diundang
92
Daebakkkk !!!
93
Butuh kehangatan
94
I love you at 2084 mdpl
95
Kenyataan pahit, pengorbanan
96
Kekhawatiran akan Shania
97
Ikhlaskan, keep strong !
98
I'm Oke !
99
Ngajak ribut nih cabe !
100
Kehidupan memang tak terduga
101
Berandal squad
102
Ujian
103
Romeonya Shania
104
Cantik
105
Kedipan genit
106
Cakar macan
107
Buah kesabaran
108
Depresi Antenatal
109
Pelarian terakhir
110
Sakit perut ?
111
Semoga lancar sayang
112
Helow to the melow
113
The New Little Angel
114
Like an angel (seperti malaikat)
115
Geng burung kicau
116
Kamu sakit aku ikut sakit.
117
Rindu itu berat, aku tak mau
118
Momy, pindah haluan ?
119
Modal nekat dan kata bunda
120
I'm coming kampus hejo !
121
Bertemu kembali
122
Tak disangka, Alya...
123
(Bukan) Pasukan Demit Bandung Bondowoso
124
Bala bantuan
125
Kejutan buat mama Sha-Sha
126
Barakallah fii umrik, Mabruk Alfa Mabruk
127
Ada apa dengan Shania ?
128
Penjelasan Arka
129
Cabe termanis dan tercantik
130
Berbesar hati dan memaafkan
131
Cita-cita mulia Shania
132
Minal Aidin Wal Faidzin
133
Mulai terendus
134
oo...kamu ketahuan !
135
Usulan rencana
136
Terjebak bersama Riyan
137
Cara lain biar sadar
138
Kemarahan Shania
139
Kasus Pisang Strawberry
140
Momy Sha, oh momy Sha...
141
1001 rayuan menuju Senayan
142
Emak-emak berjas
143
Si neng natckal
144
Urusan perut
145
Punya loe bangun !
146
Gedubrakkkk !
147
Ambigu, speechless...
148
Incredible !!!!
149
Kuman baru
150
Cemburu beda versi
151
Galexia where are you ?
152
Ko_lor ijo penculik anak
153
Dimas mengejar cinta
154
Jiwa emak-emak Shania
155
Mode John Cena
156
Nonton film
157
Disaat satu daun jatuh
158
Cantik-cantik sales panci
159
Stalkerin pria soleh
160
Kejadian demi kejadian
161
Dikira lontong isi
162
Metal jajal girlband
163
Patah hati bikin nekat
164
Otewe menahan rindu
165
Kesambet jin apa ?
166
Bye kaka Gale !
167
Love you till the end
168
Dedek Andromeda, penutup kebahagiaan.
169
Extra part 1
170
extra part 2
171
ekstra part 3
172
Extra part 4
173
Extra part 5
174
The End
175
Season 2 Yeeeayyy !
176
LA PAKKK ANDROMEDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!