Sungguh kejam

Shania tengah duduk manis melihat Arka menggelar kasur di bawah lantai. Dari sudut manapun lelaki matang ini good looking. Gelar kasur lipat saja gantengnya ga luntur. Go to the hell Shania, keliatan banget mupengnya.

"Biar saya di bawah, kamu di atas saja," ucapnya gentle, benar benar artian sebenarnya laki laki idaman yang be gentle, tidak membiarkan perempuan kedinginan, tak tau saja Arka sedang membentengi diri dari gangguan s3tan kecil macam Shania. Shania mengangguk angguk saja saat tengah duduk diatas ranjang. Padahal otaknya lagi travelling liatin keeksotisan produk dalam negri bukan oppa oppa korea ataupun babang tamvan dari negri adidaya.

"Kenapa ga sama sama diatas aja sih pak, ribet amat !" sungutnya. Kan lebih enak mandangin wajah tampan Arka kalo deket, lumayan lah penghantar tidur biar ga diganggu jin ivritt. Arka menaikkan alisnya sebelah, apa gadis ini tidak mengerti, jika sewaktu waktu iman Arka akan goyah juga jika setiap hari harus satu ranjang dengannya, ditambah dia masih merasa risih jika harus berdekatan begitu dengan Shania, entah risih karena Shania yang cerewet dan pengganggu ataukah hatinya mulai goyah untuk melirik gadis kecil ini.

"Enak saja ! yang ada kamu keenakan, nanti kamu khilaf. Kamu juga berisik ! " Shania malah tertawa mendengar pengakuan Arka yang menyebutnya berisik, hingga Arka mengernyitkan dahinya, dasar gadis aneh, dibilang berisik malah ketawa.

Tapi sedetik kemudian Shania diam mendengar jawaban Arka, apakah dia semacam anak harimau yang akan menerkam Arka sewaktu waktu, yang ada harusnya ia yang khawatir Arka bisa jadi liar sewaktu waktu.

"Cih, bapak kira saya cewek apaan, pake khilaf segala ?!" ketus Shania, langsung menaikkan kakinya ke atas ranjang dan merebahkan badannya. Tapi sayang, ia kesulitan untuk tidur ditambah tempat ini sungguh asing untuknya.

"Pak, Shania ga bisa tidur !" ujarnya. Ingin meraih ponselnya, tapi takut kena omel Arka lagi. Sehari ini saja ia sudah kena omel Arka berapa kali. Kupingnya sudah pengang.

"Baca saja seperti kemarin, " Arka membalikkan badannya ke arah lain.

"Cih, pusing lah kepala Shania kalo baca malem malem, bukannya tidur yang ada Shania muntah muntah !" Shania kembali bangun, ia lebih memilih membuat susu hangat.

Ia turun dari ranjang, menatap Arka sekilas yang sudah memejamkan matanya, "cepet banget tidurnya !" gumam Shania keluar dari kamar. Arka membuka matanya, ia belum benar benar tertidur. Tak tau kenapa rasa penasaran menggelayutinya, hingga membuat Arka mengikuti gadis itu.

"Cih gelapnya ! jam 10 aja orang orang udah pada tidur semua disini ! masih siang kali," gumam Shania lirih.

Ia lantas menyalakan lampu dapur, mencari cari gelas dan susu. Tangannya menyendok susu ke dalam gelas, tapi karena kurang hati hati, tangannya terkena rebusan air panas saat ingin menuangkannya ke dalam gelas.

"Aaww...aww....!" Shania menyimpan air panas itu kembali dan meniupi tangannya seraya mengibas ngibaskannya.

"Taruh tangan kamu di air dingin ! itu akan membantu membuatnya dingin," ucapan seseorang membuat Shania tergelonjak kaget dan menoleh.

"Pak Arka, " gumamnya yang masih mengibas ngibaskan tangannya karena panas. Arka tengah bersidekap melihat Shania di ambang pintu dapur. Sejak kapan lelaki ini mengikutinya, bukannya tadi ia sudah tertidur? pikir Shania.

Shania segera menyalakan kran wastafel dan menaruh tangannya di bawah aliran air dingin, mengikuti semua saran Arka.

"Ck, ceroboh !" Arka menggelengkan kepalanya.

"Cepat kembali ke kamar kalau tidak saya kunci kamarnya !" pinta Arka berbalik ke arah kamar.

Shania buru buru mematikan kran dan mengaduk susu hangat itu, lalu membawanya ke kamar, beserta segelas air putih.

"Ngapain bapak ngikutin Shania ?" tanya nya menangkup sepanjang lingkaran gelas dan meminumnya pelan pelan.

"Saya cuma takut kamu ngacak ngacak rumah saya, " jawabnya sinis, mencoba kembali memejamkan mata.

"Setelah ini kamu harus benar benar tidur, jangan sampai mengganggu, dan kunci pintunya !" Arka kembali berbalik dan memejamkan matanya. Sebenarnya Arka pun bukan tipe laki laki yang tidur awal, hanya saja dia bingung harus melakukan apa, terlebih di hadapan Shania, ia tak mau gadis ini mengganggunya.

Setelah segelas susu tandas, mata Shania tak kunjung terpejam, insomnianya benar benar mengganggu. Ia bahkan mencoba membayangkan domba kecil berbulu dan menghitungnya, tips lama dan kuno yang selalu hadir di setiap film kartun yang biasa ia tonton. Malahan kali ini dalam bayangannya si domba kecilnya saja lagi pada joget dangdut, sontak membuatnya cengengesan, dan memantik kemarahan Arka lagi. Hingga ia harus menutup mulut rapat rapat dengan mulut dan guling, Shania tak menyangka otaknya se gesrek ini, seakan semesta tak mengijinkan Shania untuk tidur awal awal. Tak tau tidur pukul berapa. Yang jelas, Shania masih tertidur jam segini. Kembali Arka harus membangunkan sleeping beauty versi nyata ini , ia tak segan segan mencipratkan air dingin ke wajah Shania, sungguh kejam.

"Besok besok kalau terlambat lagi saya tinggal ke sekolah !" desisnya tajam.

"Arka, " ibunya memegang tangan putranya sebagai peringatan jangan terlalu keras pada Shania. Sementara Shania sendiri mengangguk paham tapi dengan cengengesannya.

"Tuh kan bu, dikasih tau malah cengengesan !" tatapnya tajam dengan mulut mengunyah makanan.

"Abisnya pak Arka lucu deh bu, kalo lagi marah marah, liat kan bu alisnya nukik gitu, sewot lagi. Jadi inget si burung merah pemarah tau ngga bu," menyamakan Arka dengan tokoh angry burung. Ibu Arka mengulum bibirnya menahan tawa mendengar ocehan Shania yang menyamakan putranya dengan kartun si burung pemarah.

"Shania, dengarkan kata Arka ya nak. Arka kan sudah menjadi suamimu. Perempuan itu harus bangun lebih awal dari orang orang rumah untuk menyiapkan semua kebutuhan termasuk sarapan, biasakan ya nak..." ucap ibu lembut, Shania mengangguk. Mulai besok ia akan menyalakan alarm.

"Besok ibu ke Surabaya Arka, pakde mu sakit..ibu mau jenguk !" ucap ibunya.

"Hah? pakde sakit bu ? oke, Arka antar, " jawabnya, tapi ibu menggeleng.

"Antar sampai stasiun saja, nanti di Surabaya, ibu dijemput Nanang," jawab ibu.

"Ibu mau ke Surabaya ? berapa lama bu ?" tanya Shania.

"5 hari nak, baik baik di rumah ya.." ibu tersenyum hangat.

*******************

Pagi pagi sekali ibu sudah berangkat diantar Arka sampai stasiun, bi Atun pun ijin karena mengurus anaknya yang sakit. Di rumah ini hanya tersisa Arka dan Shania saja. Benar benar kebetulan yang sempurna.

"Pak ?! ibu dah berangkat ? ko ga bangunin Shania ?!" Shania memberenggut tanda kesal, ia merasa dilupakan.

"Ibu sudah terlambat mengejar jadwal keberangkatan kereta, kalo nunggu kamu bangun, ibu akan tertinggal ! makanya bangun itu jangan siang ! mulai besok saya tidak mau melihat kamu bangun siang !!" Arka masuk ke dalam rumah.

"Cepat pakai sepatumu, kita sudah hampir terlambat !" titah Arka sebelum masuk ke dalam rumah. Shania ikut masuk memakai sepatunya bersiap menuju sekolah.

Shania keluar duluan dari mobil, dengan cepat ia meraih tangan Arka dan mengecup punggung tangannya, membuat Arka terkesiap tapi menerima perlakuan Shania.

"Shania masuk kelas dulu, assalamualaikum, " pamitnya, lelaki itu mengangguk masih mengatur degupan jantungnya yang kencang tak beraturan, aroma vanilla bahkan menguar memenuhi penciuman Arka, begitu memabukkan. Ada seulas senyuman saat matanya menatap Shania yang bertegur sapa dengan murid lainnya dari balik kaca mobil.

"Sha !" senggol Inez, Shania yang hampir terantuk di meja saking bosannya akan pelajaran sejarah berdecak pada Inez.

"Apa sih Nez, " sungutnya.

"Itu pak Komar udah liatin loe," bisik Inez dengan mata yang tetap mengarah ke depan.

"Ngapain ? suka? amit amit !" sengitnya.

"Gini nih kalo otaknya masih nyangkut di pertigaan, negor loe lah, Sha !" Inez menggerutu kesal.

Shania mengalihkan pandangannya ke arah pak Komar, yang menunjuk kedua matanya dengan kedua telunjuk lalu beralih ke arah mata Shania, i watch you.

Shania menunjukkan jari V ke arah pak Komar.

"Pak ! saya mau ke toilet dulu deh, cuci muka !" interupsinya.

"Ya sudah sana, jangan kabur !" jawab pak Komar, lelaki yang sudah mulai beruban dan berkacamata ini sudah hafal kebiasaan Shania.

"Siap bos !" ia menghormat ala militer. Tapi bukan Shania namanya jika benar benar patuh. Setelah berada di ujung pertigaan koridor, ia malah berbelok ke arah belakang ruang musik, dimana teman teman sesama pejuang keseruan ada disana.

"Hay guys !!!"

"Sha ! udah lama ga kesini, pasti pelajaran pak Komar ya !" tebak Guntur, gadis ini mengangguk. Shania duduk diantara 3 laki laki langganan ruang BK lainnya. Ada Guntur, Ari, dan Deni. Mereka satu kelas saat kelas X, mereka juga sering bolos bersama, namun sekarang saat kelas XI, Shania memisahkan diri karena hasil pilihan dari sekolah. Deni menyodorkan snack yang baru saja ia beli dari kantin sebelum kesini.

"Thanks, " jawabnya.

"Loe bertiga pelajaran siapa ?" Shania membuka bungkusan snack dan mulai memakannya.

"Pak Arka ! gilakk galak banget sumpah !" jawab Deni. Shania sampai terbatuk mendengar nama Arka.

"Uhukk !!"

"Makanya neng, kalo makan pelan pelan, nih minum !" tawa ketiganya.

Pak Komar melirik jam di tangannya, sudah lebih dari 10 menit tapi Shania belum kembali. Inez bahkan sudah mengetik pesan pada temannya ini. Pak Komar berdiri, sudah dipastikan jika Shania akan berakhir di ruang BK lagi.

"Saya sudah tau pasti kamu disini !" ucap pak Komar menghentikan tawa keempatnya.

"Kalian pelajaran siapa ?!" tanya pak Komar pada trio bebek teman Shania.

"Pak Arka pak," mereka menunduk dan saling menyikut.

"Shania !!!! ikut saya ! dan kalian, tunggu pak Arka datang, " sengit pak Komar.

"Mau kemana pak ?" tanya Shania.

"BP, " Shania menghela nafasnya akan jadi urusan panjang jika sampai ke telinga Arka.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

ada apa gerangan...

2024-04-16

0

Lia Bagus

Lia Bagus

🤣🤣🤣🤣

2024-03-06

1

Wandi Fajar Ekoprasetyo

Wandi Fajar Ekoprasetyo

domba joget dangdut ala ala Shania.......wkwkwkwkwkwkwk

2023-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 Legenda SMA Bakti Persada
2 Gosip mangsa baru
3 Guru Kimia tampan
4 Tertidur di perpustakaan
5 GGH
6 Anak badung vs sugar baby
7 Kayanya Imposibble
8 Meminta pertanggung jawaban.
9 Perjanjian pra nikah
10 Menang banyak loe !
11 sah tanpa rasa
12 Satu kamar
13 Salah persepsi
14 Complicated relationship
15 Adegan horor
16 Sungguh kejam
17 Mulai khawatir
18 Saat hanya berdua
19 Masak masakan
20 Bukan pahlawan
21 Mengantar bekal
22 Harus remedial
23 Terlanjur salah
24 Pengakuan yang terlambat
25 Memberi jarak
26 Ingin membawa kembali
27 Show the love with action
28 Membujuk Shania
29 Dicederai
30 Dislokasi sendi
31 Panggil saya mas
32 Cara lain minum obat
33 Usaha berdamai dengan obat
34 hecticnya bunda
35 How can he do it ?
36 Invasi besar besaran
37 Hujan petir
38 Hor Mon Bahagia
39 Ga romantis !
40 Ga pantes jadi tukang gombal
41 Egoiskah aku ?
42 Otewe mencinta
43 Gaji mas berapa ?!!
44 Tidak terkejut
45 Lucky Guy
46 Daun muda
47 Tahan Godaan Demi Shania
48 Dialah yang merugi
49 Just simple reason, cause i love you
50 Jatuh cinta
51 Mencintaimu dengan caraku
52 Mata adalah jendela hati
53 Ego yang mulai roboh
54 Sha ditilang polisi
55 Don't leave me alone
56 Ia merindu...
57 Karena mereka tidak tau
58 Cuma butiran debu tanpanya !
59 Pembagian rapot
60 Panggil aku cinta
61 Beautiful station for beautiful girl
62 Semoga ini yang terbaik
63 What's going on between them?
64 Obrolan 3 semprul
65 The real teacher
66 Pagi menyapa
67 Kebo bule ngambek
68 Laki laki yang menyayangimu
69 Pak guru natckal, so hot, so crazy
70 Dia mencintainya
71 Punyaku lebih berbisa
72 Ibu tidak usah khawatir
73 Pacaran ala pak guru part 1
74 Semoga tercapai cita citamu, sayang !
75 Bakat [di]pendamnya chef Shania
76 MPLS part 1
77 MPLS part 2
78 Terkejod, terkesiap, terpesona
79 Sadar akan kesalahan, awal langkah yang baik
80 5 L
81 Mimpi buruk Shania
82 Bangunkan aku dari mimpi burukku
83 Love you to the bone
84 Family Route 78
85 Love you to the moon and back
86 Keanehan demi keanehan
87 Penghakiman
88 Kasih sayang ibu sepanjang masa
89 Hati yang terjatuh
90 'Cause you are the reason
91 Tamu tak diundang
92 Daebakkkk !!!
93 Butuh kehangatan
94 I love you at 2084 mdpl
95 Kenyataan pahit, pengorbanan
96 Kekhawatiran akan Shania
97 Ikhlaskan, keep strong !
98 I'm Oke !
99 Ngajak ribut nih cabe !
100 Kehidupan memang tak terduga
101 Berandal squad
102 Ujian
103 Romeonya Shania
104 Cantik
105 Kedipan genit
106 Cakar macan
107 Buah kesabaran
108 Depresi Antenatal
109 Pelarian terakhir
110 Sakit perut ?
111 Semoga lancar sayang
112 Helow to the melow
113 The New Little Angel
114 Like an angel (seperti malaikat)
115 Geng burung kicau
116 Kamu sakit aku ikut sakit.
117 Rindu itu berat, aku tak mau
118 Momy, pindah haluan ?
119 Modal nekat dan kata bunda
120 I'm coming kampus hejo !
121 Bertemu kembali
122 Tak disangka, Alya...
123 (Bukan) Pasukan Demit Bandung Bondowoso
124 Bala bantuan
125 Kejutan buat mama Sha-Sha
126 Barakallah fii umrik, Mabruk Alfa Mabruk
127 Ada apa dengan Shania ?
128 Penjelasan Arka
129 Cabe termanis dan tercantik
130 Berbesar hati dan memaafkan
131 Cita-cita mulia Shania
132 Minal Aidin Wal Faidzin
133 Mulai terendus
134 oo...kamu ketahuan !
135 Usulan rencana
136 Terjebak bersama Riyan
137 Cara lain biar sadar
138 Kemarahan Shania
139 Kasus Pisang Strawberry
140 Momy Sha, oh momy Sha...
141 1001 rayuan menuju Senayan
142 Emak-emak berjas
143 Si neng natckal
144 Urusan perut
145 Punya loe bangun !
146 Gedubrakkkk !
147 Ambigu, speechless...
148 Incredible !!!!
149 Kuman baru
150 Cemburu beda versi
151 Galexia where are you ?
152 Ko_lor ijo penculik anak
153 Dimas mengejar cinta
154 Jiwa emak-emak Shania
155 Mode John Cena
156 Nonton film
157 Disaat satu daun jatuh
158 Cantik-cantik sales panci
159 Stalkerin pria soleh
160 Kejadian demi kejadian
161 Dikira lontong isi
162 Metal jajal girlband
163 Patah hati bikin nekat
164 Otewe menahan rindu
165 Kesambet jin apa ?
166 Bye kaka Gale !
167 Love you till the end
168 Dedek Andromeda, penutup kebahagiaan.
169 Extra part 1
170 extra part 2
171 ekstra part 3
172 Extra part 4
173 Extra part 5
174 The End
175 Season 2 Yeeeayyy !
176 LA PAKKK ANDROMEDA
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Legenda SMA Bakti Persada
2
Gosip mangsa baru
3
Guru Kimia tampan
4
Tertidur di perpustakaan
5
GGH
6
Anak badung vs sugar baby
7
Kayanya Imposibble
8
Meminta pertanggung jawaban.
9
Perjanjian pra nikah
10
Menang banyak loe !
11
sah tanpa rasa
12
Satu kamar
13
Salah persepsi
14
Complicated relationship
15
Adegan horor
16
Sungguh kejam
17
Mulai khawatir
18
Saat hanya berdua
19
Masak masakan
20
Bukan pahlawan
21
Mengantar bekal
22
Harus remedial
23
Terlanjur salah
24
Pengakuan yang terlambat
25
Memberi jarak
26
Ingin membawa kembali
27
Show the love with action
28
Membujuk Shania
29
Dicederai
30
Dislokasi sendi
31
Panggil saya mas
32
Cara lain minum obat
33
Usaha berdamai dengan obat
34
hecticnya bunda
35
How can he do it ?
36
Invasi besar besaran
37
Hujan petir
38
Hor Mon Bahagia
39
Ga romantis !
40
Ga pantes jadi tukang gombal
41
Egoiskah aku ?
42
Otewe mencinta
43
Gaji mas berapa ?!!
44
Tidak terkejut
45
Lucky Guy
46
Daun muda
47
Tahan Godaan Demi Shania
48
Dialah yang merugi
49
Just simple reason, cause i love you
50
Jatuh cinta
51
Mencintaimu dengan caraku
52
Mata adalah jendela hati
53
Ego yang mulai roboh
54
Sha ditilang polisi
55
Don't leave me alone
56
Ia merindu...
57
Karena mereka tidak tau
58
Cuma butiran debu tanpanya !
59
Pembagian rapot
60
Panggil aku cinta
61
Beautiful station for beautiful girl
62
Semoga ini yang terbaik
63
What's going on between them?
64
Obrolan 3 semprul
65
The real teacher
66
Pagi menyapa
67
Kebo bule ngambek
68
Laki laki yang menyayangimu
69
Pak guru natckal, so hot, so crazy
70
Dia mencintainya
71
Punyaku lebih berbisa
72
Ibu tidak usah khawatir
73
Pacaran ala pak guru part 1
74
Semoga tercapai cita citamu, sayang !
75
Bakat [di]pendamnya chef Shania
76
MPLS part 1
77
MPLS part 2
78
Terkejod, terkesiap, terpesona
79
Sadar akan kesalahan, awal langkah yang baik
80
5 L
81
Mimpi buruk Shania
82
Bangunkan aku dari mimpi burukku
83
Love you to the bone
84
Family Route 78
85
Love you to the moon and back
86
Keanehan demi keanehan
87
Penghakiman
88
Kasih sayang ibu sepanjang masa
89
Hati yang terjatuh
90
'Cause you are the reason
91
Tamu tak diundang
92
Daebakkkk !!!
93
Butuh kehangatan
94
I love you at 2084 mdpl
95
Kenyataan pahit, pengorbanan
96
Kekhawatiran akan Shania
97
Ikhlaskan, keep strong !
98
I'm Oke !
99
Ngajak ribut nih cabe !
100
Kehidupan memang tak terduga
101
Berandal squad
102
Ujian
103
Romeonya Shania
104
Cantik
105
Kedipan genit
106
Cakar macan
107
Buah kesabaran
108
Depresi Antenatal
109
Pelarian terakhir
110
Sakit perut ?
111
Semoga lancar sayang
112
Helow to the melow
113
The New Little Angel
114
Like an angel (seperti malaikat)
115
Geng burung kicau
116
Kamu sakit aku ikut sakit.
117
Rindu itu berat, aku tak mau
118
Momy, pindah haluan ?
119
Modal nekat dan kata bunda
120
I'm coming kampus hejo !
121
Bertemu kembali
122
Tak disangka, Alya...
123
(Bukan) Pasukan Demit Bandung Bondowoso
124
Bala bantuan
125
Kejutan buat mama Sha-Sha
126
Barakallah fii umrik, Mabruk Alfa Mabruk
127
Ada apa dengan Shania ?
128
Penjelasan Arka
129
Cabe termanis dan tercantik
130
Berbesar hati dan memaafkan
131
Cita-cita mulia Shania
132
Minal Aidin Wal Faidzin
133
Mulai terendus
134
oo...kamu ketahuan !
135
Usulan rencana
136
Terjebak bersama Riyan
137
Cara lain biar sadar
138
Kemarahan Shania
139
Kasus Pisang Strawberry
140
Momy Sha, oh momy Sha...
141
1001 rayuan menuju Senayan
142
Emak-emak berjas
143
Si neng natckal
144
Urusan perut
145
Punya loe bangun !
146
Gedubrakkkk !
147
Ambigu, speechless...
148
Incredible !!!!
149
Kuman baru
150
Cemburu beda versi
151
Galexia where are you ?
152
Ko_lor ijo penculik anak
153
Dimas mengejar cinta
154
Jiwa emak-emak Shania
155
Mode John Cena
156
Nonton film
157
Disaat satu daun jatuh
158
Cantik-cantik sales panci
159
Stalkerin pria soleh
160
Kejadian demi kejadian
161
Dikira lontong isi
162
Metal jajal girlband
163
Patah hati bikin nekat
164
Otewe menahan rindu
165
Kesambet jin apa ?
166
Bye kaka Gale !
167
Love you till the end
168
Dedek Andromeda, penutup kebahagiaan.
169
Extra part 1
170
extra part 2
171
ekstra part 3
172
Extra part 4
173
Extra part 5
174
The End
175
Season 2 Yeeeayyy !
176
LA PAKKK ANDROMEDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!