Adegan horor

Shania masih berkutat dengan pel, ember dan air kotor. Kali ini alam tak berpihak padanya. Rencananya pingin pulang cepet, terus jalanin rencana buat ngambil hati ibu mertua, malah terjebak di perpus sambil jadi si inem, dan yang lebih parahnya lagi, yang memberikan hukuman adalah suaminya sendiri. Benar benar nasib buruk, sepertinya ia harus benar benar mempertimbangkan ruqyah mandiri mulai saat ini.

Dengan menghentak hentak kakinya, Shania tetap mengerjakan tugasnya meskipun dengan hati yang dongkol karena Maya ingjar janji.

"Gue sumpahin, matinya keselek golok, tuh si Maya !!" omelnya mengelap lantai dengan begitu emosi. Sesiang ini cuaca amat menyengat di kulit, kayanya dipake buat masak telor di tengah tengah lapang bakalan mateng.

Begitupun Maya yang dihukum membersihkan masjid sekolah.

Arka sudah duluan pulang, jika dipikir pikir tega juga.

"Sha ?!" sapa Inez.

"Hm ?!" gumamnya menjawab Inez.

"Pak Arka ga nungguin loe, atau jemput loe gitu ?!" tanya Inez.

"Engga, katanya punya kerjaan lain," Shania menggidikan bahunya acuh.

"Owhhh, nyambil !" Inez mengangguk ngangguk mengerti menggoyang goyangkan kakinya yang menggantung maju dan mundur.

"Terus loe baliknya gimana?" tanya Inez.

"Naik angkot !" jawab Shania.

"Motor gue ditinggal di rumah, " jawab Shania lagi. Inez sebenarnya sedikit keberatan dengan perlakuan Arka pada Shania, bukan tanpa sebab, Inez sempat mendengar Arka telfonan dengan seseorang, bahasanya santun dan lembut. Tidak seperti saat berhadapan dengan Shania, sering bicara dsngan tensi tinggi, sedikit angkuh dan juga jutek. Pernikahan mereka memang dipaksakan, tapi bukan berarti Shania berhak mendapatkan perlakuan tak adil dari Arka. Inez yang berniat memberitahukan Shania, mengurungkan niatannya.

"Sha ?! loe mikir ga sih, pak Arka kan ganteng, kalo orang ganteng pasti sold out, " ucap Inez hati hati, kini Inez sudah memposisikan dirinya duduk di kursi samping Shania.

"Kaki loe angkat ! jangan turun sebelum kering " ancam Shania.

"Cih, punya temen kurang obat gini, emang mesti banyak banyak sabar !" decih Inez, sedangkan Shania malah tertawa puas.

"Kalo pun udah, itu bukan masalah gue, Nez ! tapi gue yakin belum deh kayanya ! gampang sii itu, Shania ga kenal kata menyerah buat rebut hati cowok !" ucapnya jumawa, menepuk nepuk dada pelan, Inez terkekeh, ia tak mau Shania kecewa di kemudian hari, Shania berhak bahagia, tapi...ia benar benar tak tega jika kenyataannya bertolak belakang.

"Berarti loe orang ketiga dong Sha?" tanya Inez dengan tawanya.

"Ck, iya juga si kata loe !" Shania lantas ikut tertawa.

"Loe ga balik Nez ? ntar ibu loe nyariin, gue udah mau beres ko !" jawab Shania mengusap keringatnya.

"Barenggggg !" manja Inez merentangkan kedua tangannya seperti anak kecil.

"Badan gue kecil Nez, masa mau gendong loe sih !" tolak Shania.

Shania dan Inez berpisah di simpang jalan, dengan Inez yang sudah berhenti duluan.

"Bye Sha !!" lambaian tangan Inez.

"Bye Nez, "

Angkot melewati cafe tempat Arka bekerja, tapi sayangnya Shania tidak melihat sepasang kekasih yang sedang duduk mengobrol berhadapan. Shania turun dari angkot. Ia berjalan masuk ke dalam area perkomplekan, bertanya pada satpam alamat rumah Arka, padahal sebelumnya Arka sudah memberitahu, yang mana rumahnya.

"Pak, maaf kalo rumah nomer 29 B dimana ya ?"

"Neng ini mau cari rumah pak Arka ?" tanya satpam.

"Iya betul pak betul !!" seru Shania.

"Itu tinggal lurus aja, di depan cuma ketutup 5 rumah dari sini, warna biru !" jawab satpam.

"Makasih pak, "

Shania keburu pergi, sebelum sempat satpam itu bertanya siapa Shania.

Shania sudah berada di depan rumah berlantai 2, cukup besar. Ia membuka pagarnya lalu mengetuk pintu. Tak lama keluarlah seorang ibu paruh baya yang diketahui Shania ibu dari Arka.

"Shania !!" sapanya, Shania meraih punggung tangan ibu mertuanya.

"Bu, maaf Shania telat pulang, soalnya tadi masih ada yang harus dikerjain, " jawab Shania sopan. Hal pertama, bicara sopan dan santun biar bisa dibilang anak baik baik, batin Shania.

Tapi memang pada dasarnya Shania adalah anak yang sopan.

"Tak apa nak, ya Allah..kepanasan ya sampe keringetan ! loh..Arka mana nak ?" tanya ibunya membawa Shania masuk.

"Iya bu, panas banget ! katanya ada kerjaan di cafe, bu...pak Arka kerja sambilan ya bu ?" tanya Shania.

"Iya nak, Arka punya cafe kecil.."

"Ya sudah, ganti dulu bajunya terus makan. Tadi Arka ada bawa koper kamu kesini dulu. Ibu kira Arka jemput Shania, " Shania menggeleng.

"Ga apa apa bu, mungkin pak Arka sibuk ! Shania masih bisa pulang sendiri ko, udah gede juga ! " jawabnya enteng, benar benar tulus tak ada raut kecewa ataupun merengek manja.

"Ko bapak manggilnya ?" ibu Arka menautkan alisnya. Shania mengangkat kedua alisnya.

"Terus apa bu ?"

"Mas kek, abang, atau mungkin biasanya jika anak anak muda sukanya panggilan sayang, " semburat merah muncul di kedua pipi gembil Shania, hatinya ikut menghangat meskipun tak sedang berada di sauna.

"Ih ibu, malu lah bu !" jawabnya mengulum bibir so malu malu padahal mah malu maluin, lalu siapa yang tadi meminta uang jajan seraya mengecup pipi Arka ? hantu ?!

"Ko malu, kan sudah jadi suami istri, " goda ibu Arka.

"Ibu udah makan siang ?" tanya Shania mengalihkan pembicaraan.

"Belum, " jawabnya.

"Kalo gitu bareng aja sama Shania !" seru Shania menggandeng lengan ibu Arka.

"Boleh nak, "

"Shania ganti baju dulu ya bu !" Baru beberapa menit saja gadis ini sudah bisa seakrab itu dengan ibu Arka.

Shania mengambil duduk di samping ibu Arka, ia menyendok nasi beserta lauknya tanpa malu malu. Malu bukanlah nama belakangnya, kalo lapar ngapain harus malu, malu ga akan bikin kenyang, pikirnya.

Ibu Arka tertawa kecil melihat pipi Shania yang menggembung karena makanan di mulutnya.

"Enak bu ! kaya masakan bunda di rumah !" jawab Shania.

"Kalo gitu nambah nak, biar kamu gendut !" seloroh ibu Arka. Selama ini ia selalu kesepian di rumah, hanya ada asisten rumah tangganya bi Atun.

"Bu, besok dan untuk 2 bulan ke depan mungkin Shania bakalan pulang telat terus ya, jam seginian lah kayanya. Soalnya Shania lagi kena..." Shania berfikir 2 kali untuk mengatakannya, jangan sampai ia mengatakan yang sebenarnya. Ia bukan tidak paham, beberapa kali ia sempat mendengarkan ceramah sore yang bundanya sering tonton di acara tv, sampai Shania harus pindah tempat menonton acara kesukaannya. Aib suami adalah aib istri, jangan pernah mengatakan aib suamimu kepada siapapun termasuk ibu mertuamu, Shania juga tak mau di cap sebagai pengadu.

"Kena apa nak?" tanya ibu Arka, saat Shania menggantung ucapannya.

"Ah, itu Shania lagi ikutan program sosial di sekolah, kaya bantu bantu kegiatan sekolah !" bohongnya menelan makanan di mulutnya susah sampai ia mendorongnya dengan air minum.

Ibu Arka berohria panjang. Kata kata bundanya begitu melekat di hati, harus pintar membawa diri. Shania membawa piring kotor ke wastafel saat selesai makan.

"Sini Shania yang cuciin bu, " Shania juga tak lupa meraih piring milik ibu mertuanya.

"Eh, neng..biar bibi aja yang cuci !" bi Atun menghampiri melarang Shania.

"Ga apa apa bi, di rumah Shania biasa cuci piring bekas makan sendiri. Bukan karena ga ada asisten, tapi kalo kata ayah membiasakan diri hidup bersih dan disiplin !" senyumnya lebar mengobrol dantai dengan bi Atun.

Ibu Arka tersenyum melihatnya, dibalik sikap Shania yang pecicilan gadis ini adalah gadis yang mandiri dan menghargai orang lain.

Shania masuk ke dalam kamarnya, tepatnya kamar Arka. Rapi... laba laba aja minder buat bikin sarang disini.

Shania merebahkan badannya di ranjang king size. Nuansa kamar yang tak jauh beda dengan kebanyakan kamar orang lain, meja tempatnya bekerja di depan ranjang, lemari pakaian dengan walk in closet meskipun tak besar dan kamar mandi. Juga gantungan baju tapi tak ada satupun baju yang menggantung disana, selain seragamnya. Hingga tak lama matanya ikut terpejam.

Beberapa lama sampai ia mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Shania mengucak matanya dan bangun.

"Hm, bangun juga ! saya kira mau tidur sampe subuh lagi, " sinis Arka yang baru saja keluar dari kamar mandi sepaket dengan rambut basahnya.

"Eh pak, udah pulang ?!" jawab Shania.

"Belum, masih di cafe."

Shania tertawa renyah mendengar jawaban Arka.

"Sudah sadar kamu, tadi di sekolah panggil mas sambil cium pipi segala," Shania mengulum senyumnya.

"Ya kali aja kan bapak mau dipanggil mas, kaya tukang baso..itu namanya ciuman penyemangat !" jawab Shania enteng masuk ke dalam kamar mandi.

"Hey, jangan lupa handukmu !" sergah Arka.

"Eh iya lupa, " nyengirnya lalu meraih handuk dan masuk ke dalam kamar mandi. Arka menggelengkan kepalanya melihat kecerobohan Shania yang akan terulang lagi untuk kedua kalinya.

Kata bunda bakti istri itu bakal jadi pahala, karena surga istri ada di telapak kaki suami. Otak Shania memutar disitu situ saja.

"Ah masa sih ? kalo suaminya ga berakhlak gimana tuh?!" gumamnya sendiri. Shania meraih ponselnya, dan mengetik di mesin pencarian apa saja bakti seorang istri.

Dan Voalahhhh !!!! ada banyak tanggung jawab dan kewajiban seorang istri, termasuk adegan panas di ranjang, seketika wajah Shania memerah.

"Kayanya adegan yang itu di skip dulu deh, ngeri gue bayanginnya !"

"Apa yang ngeri ?!" tanya Arka, sontak membuat Shania terkejut dengan kedatangan Arka yang tiba tiba.

"Adegan horor pak, " jawab Shania asal.

.

.

.

Yoo yang mau rame rame nimpuk Arka, timpuk aja miminnya, yang mau rame rame peluk Shania terus bilang oyyy laki loe selingkuh tuh !!! yoo teriakin aja miminnya.

Terpopuler

Comments

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

lanjut

2024-04-16

1

𝓜𝓸𝓬𝓬𝓪

𝓜𝓸𝓬𝓬𝓪

Laba2 sampe minder, ngakak 🤣🤣

2023-08-26

2

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

za iya lah rapi... masa orang ganteng kamarnya amburadul 🤣🤣🤣
kalo bagus diluarnya doank brrti pencitraan dooonnkk...

2023-07-09

0

lihat semua
Episodes
1 Legenda SMA Bakti Persada
2 Gosip mangsa baru
3 Guru Kimia tampan
4 Tertidur di perpustakaan
5 GGH
6 Anak badung vs sugar baby
7 Kayanya Imposibble
8 Meminta pertanggung jawaban.
9 Perjanjian pra nikah
10 Menang banyak loe !
11 sah tanpa rasa
12 Satu kamar
13 Salah persepsi
14 Complicated relationship
15 Adegan horor
16 Sungguh kejam
17 Mulai khawatir
18 Saat hanya berdua
19 Masak masakan
20 Bukan pahlawan
21 Mengantar bekal
22 Harus remedial
23 Terlanjur salah
24 Pengakuan yang terlambat
25 Memberi jarak
26 Ingin membawa kembali
27 Show the love with action
28 Membujuk Shania
29 Dicederai
30 Dislokasi sendi
31 Panggil saya mas
32 Cara lain minum obat
33 Usaha berdamai dengan obat
34 hecticnya bunda
35 How can he do it ?
36 Invasi besar besaran
37 Hujan petir
38 Hor Mon Bahagia
39 Ga romantis !
40 Ga pantes jadi tukang gombal
41 Egoiskah aku ?
42 Otewe mencinta
43 Gaji mas berapa ?!!
44 Tidak terkejut
45 Lucky Guy
46 Daun muda
47 Tahan Godaan Demi Shania
48 Dialah yang merugi
49 Just simple reason, cause i love you
50 Jatuh cinta
51 Mencintaimu dengan caraku
52 Mata adalah jendela hati
53 Ego yang mulai roboh
54 Sha ditilang polisi
55 Don't leave me alone
56 Ia merindu...
57 Karena mereka tidak tau
58 Cuma butiran debu tanpanya !
59 Pembagian rapot
60 Panggil aku cinta
61 Beautiful station for beautiful girl
62 Semoga ini yang terbaik
63 What's going on between them?
64 Obrolan 3 semprul
65 The real teacher
66 Pagi menyapa
67 Kebo bule ngambek
68 Laki laki yang menyayangimu
69 Pak guru natckal, so hot, so crazy
70 Dia mencintainya
71 Punyaku lebih berbisa
72 Ibu tidak usah khawatir
73 Pacaran ala pak guru part 1
74 Semoga tercapai cita citamu, sayang !
75 Bakat [di]pendamnya chef Shania
76 MPLS part 1
77 MPLS part 2
78 Terkejod, terkesiap, terpesona
79 Sadar akan kesalahan, awal langkah yang baik
80 5 L
81 Mimpi buruk Shania
82 Bangunkan aku dari mimpi burukku
83 Love you to the bone
84 Family Route 78
85 Love you to the moon and back
86 Keanehan demi keanehan
87 Penghakiman
88 Kasih sayang ibu sepanjang masa
89 Hati yang terjatuh
90 'Cause you are the reason
91 Tamu tak diundang
92 Daebakkkk !!!
93 Butuh kehangatan
94 I love you at 2084 mdpl
95 Kenyataan pahit, pengorbanan
96 Kekhawatiran akan Shania
97 Ikhlaskan, keep strong !
98 I'm Oke !
99 Ngajak ribut nih cabe !
100 Kehidupan memang tak terduga
101 Berandal squad
102 Ujian
103 Romeonya Shania
104 Cantik
105 Kedipan genit
106 Cakar macan
107 Buah kesabaran
108 Depresi Antenatal
109 Pelarian terakhir
110 Sakit perut ?
111 Semoga lancar sayang
112 Helow to the melow
113 The New Little Angel
114 Like an angel (seperti malaikat)
115 Geng burung kicau
116 Kamu sakit aku ikut sakit.
117 Rindu itu berat, aku tak mau
118 Momy, pindah haluan ?
119 Modal nekat dan kata bunda
120 I'm coming kampus hejo !
121 Bertemu kembali
122 Tak disangka, Alya...
123 (Bukan) Pasukan Demit Bandung Bondowoso
124 Bala bantuan
125 Kejutan buat mama Sha-Sha
126 Barakallah fii umrik, Mabruk Alfa Mabruk
127 Ada apa dengan Shania ?
128 Penjelasan Arka
129 Cabe termanis dan tercantik
130 Berbesar hati dan memaafkan
131 Cita-cita mulia Shania
132 Minal Aidin Wal Faidzin
133 Mulai terendus
134 oo...kamu ketahuan !
135 Usulan rencana
136 Terjebak bersama Riyan
137 Cara lain biar sadar
138 Kemarahan Shania
139 Kasus Pisang Strawberry
140 Momy Sha, oh momy Sha...
141 1001 rayuan menuju Senayan
142 Emak-emak berjas
143 Si neng natckal
144 Urusan perut
145 Punya loe bangun !
146 Gedubrakkkk !
147 Ambigu, speechless...
148 Incredible !!!!
149 Kuman baru
150 Cemburu beda versi
151 Galexia where are you ?
152 Ko_lor ijo penculik anak
153 Dimas mengejar cinta
154 Jiwa emak-emak Shania
155 Mode John Cena
156 Nonton film
157 Disaat satu daun jatuh
158 Cantik-cantik sales panci
159 Stalkerin pria soleh
160 Kejadian demi kejadian
161 Dikira lontong isi
162 Metal jajal girlband
163 Patah hati bikin nekat
164 Otewe menahan rindu
165 Kesambet jin apa ?
166 Bye kaka Gale !
167 Love you till the end
168 Dedek Andromeda, penutup kebahagiaan.
169 Extra part 1
170 extra part 2
171 ekstra part 3
172 Extra part 4
173 Extra part 5
174 The End
175 Season 2 Yeeeayyy !
176 LA PAKKK ANDROMEDA
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Legenda SMA Bakti Persada
2
Gosip mangsa baru
3
Guru Kimia tampan
4
Tertidur di perpustakaan
5
GGH
6
Anak badung vs sugar baby
7
Kayanya Imposibble
8
Meminta pertanggung jawaban.
9
Perjanjian pra nikah
10
Menang banyak loe !
11
sah tanpa rasa
12
Satu kamar
13
Salah persepsi
14
Complicated relationship
15
Adegan horor
16
Sungguh kejam
17
Mulai khawatir
18
Saat hanya berdua
19
Masak masakan
20
Bukan pahlawan
21
Mengantar bekal
22
Harus remedial
23
Terlanjur salah
24
Pengakuan yang terlambat
25
Memberi jarak
26
Ingin membawa kembali
27
Show the love with action
28
Membujuk Shania
29
Dicederai
30
Dislokasi sendi
31
Panggil saya mas
32
Cara lain minum obat
33
Usaha berdamai dengan obat
34
hecticnya bunda
35
How can he do it ?
36
Invasi besar besaran
37
Hujan petir
38
Hor Mon Bahagia
39
Ga romantis !
40
Ga pantes jadi tukang gombal
41
Egoiskah aku ?
42
Otewe mencinta
43
Gaji mas berapa ?!!
44
Tidak terkejut
45
Lucky Guy
46
Daun muda
47
Tahan Godaan Demi Shania
48
Dialah yang merugi
49
Just simple reason, cause i love you
50
Jatuh cinta
51
Mencintaimu dengan caraku
52
Mata adalah jendela hati
53
Ego yang mulai roboh
54
Sha ditilang polisi
55
Don't leave me alone
56
Ia merindu...
57
Karena mereka tidak tau
58
Cuma butiran debu tanpanya !
59
Pembagian rapot
60
Panggil aku cinta
61
Beautiful station for beautiful girl
62
Semoga ini yang terbaik
63
What's going on between them?
64
Obrolan 3 semprul
65
The real teacher
66
Pagi menyapa
67
Kebo bule ngambek
68
Laki laki yang menyayangimu
69
Pak guru natckal, so hot, so crazy
70
Dia mencintainya
71
Punyaku lebih berbisa
72
Ibu tidak usah khawatir
73
Pacaran ala pak guru part 1
74
Semoga tercapai cita citamu, sayang !
75
Bakat [di]pendamnya chef Shania
76
MPLS part 1
77
MPLS part 2
78
Terkejod, terkesiap, terpesona
79
Sadar akan kesalahan, awal langkah yang baik
80
5 L
81
Mimpi buruk Shania
82
Bangunkan aku dari mimpi burukku
83
Love you to the bone
84
Family Route 78
85
Love you to the moon and back
86
Keanehan demi keanehan
87
Penghakiman
88
Kasih sayang ibu sepanjang masa
89
Hati yang terjatuh
90
'Cause you are the reason
91
Tamu tak diundang
92
Daebakkkk !!!
93
Butuh kehangatan
94
I love you at 2084 mdpl
95
Kenyataan pahit, pengorbanan
96
Kekhawatiran akan Shania
97
Ikhlaskan, keep strong !
98
I'm Oke !
99
Ngajak ribut nih cabe !
100
Kehidupan memang tak terduga
101
Berandal squad
102
Ujian
103
Romeonya Shania
104
Cantik
105
Kedipan genit
106
Cakar macan
107
Buah kesabaran
108
Depresi Antenatal
109
Pelarian terakhir
110
Sakit perut ?
111
Semoga lancar sayang
112
Helow to the melow
113
The New Little Angel
114
Like an angel (seperti malaikat)
115
Geng burung kicau
116
Kamu sakit aku ikut sakit.
117
Rindu itu berat, aku tak mau
118
Momy, pindah haluan ?
119
Modal nekat dan kata bunda
120
I'm coming kampus hejo !
121
Bertemu kembali
122
Tak disangka, Alya...
123
(Bukan) Pasukan Demit Bandung Bondowoso
124
Bala bantuan
125
Kejutan buat mama Sha-Sha
126
Barakallah fii umrik, Mabruk Alfa Mabruk
127
Ada apa dengan Shania ?
128
Penjelasan Arka
129
Cabe termanis dan tercantik
130
Berbesar hati dan memaafkan
131
Cita-cita mulia Shania
132
Minal Aidin Wal Faidzin
133
Mulai terendus
134
oo...kamu ketahuan !
135
Usulan rencana
136
Terjebak bersama Riyan
137
Cara lain biar sadar
138
Kemarahan Shania
139
Kasus Pisang Strawberry
140
Momy Sha, oh momy Sha...
141
1001 rayuan menuju Senayan
142
Emak-emak berjas
143
Si neng natckal
144
Urusan perut
145
Punya loe bangun !
146
Gedubrakkkk !
147
Ambigu, speechless...
148
Incredible !!!!
149
Kuman baru
150
Cemburu beda versi
151
Galexia where are you ?
152
Ko_lor ijo penculik anak
153
Dimas mengejar cinta
154
Jiwa emak-emak Shania
155
Mode John Cena
156
Nonton film
157
Disaat satu daun jatuh
158
Cantik-cantik sales panci
159
Stalkerin pria soleh
160
Kejadian demi kejadian
161
Dikira lontong isi
162
Metal jajal girlband
163
Patah hati bikin nekat
164
Otewe menahan rindu
165
Kesambet jin apa ?
166
Bye kaka Gale !
167
Love you till the end
168
Dedek Andromeda, penutup kebahagiaan.
169
Extra part 1
170
extra part 2
171
ekstra part 3
172
Extra part 4
173
Extra part 5
174
The End
175
Season 2 Yeeeayyy !
176
LA PAKKK ANDROMEDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!