sah tanpa rasa

"Yang sabar bro," ucap Dimas menepuk pundak Arka menyalurkan kekuatan dan ketenangan pada sahabatnya ini.

"Kalo loe emang dah mantep sama pilihan loe, sebaiknya loe bilang sama Alya, kalo loe mau married. Jangan loe gantung anak gadis orang, " lanjut Dimas memberikan sarannya.

Arka mendial nomor Alya, namun tak ada jawaban, malah nomor nya non aktif, Arka baru ingat jika sudah 2 hari mereka tak berkabar. Terakhir mereka berkabar saat ia ke rumah Shania untuk melamar gadis berisik itu, Alya bilang jika ia akan pergi seminar ke luar kota, tapi setelah itu tak ada kabar lagi darinya, ditambah Arka yang mengurusi masalahnya, membuat Arka lupa pada Alya.

"Ga biasanya dia ga ada kabar sama sekali, biasanya juga kalo keluar kota buat seminar selalu ada kabar, " gumamnya lirih.

"Sibuk kali bro," jawab Dimas menimpali ucapan Arka, Arka mengangguk setuju.

"Nanti malam gue coba buat hubungi lagi, tuh ada pelanggan !" tunjuk Arka pada beberapa orang yang baru masuk ke cafe.

*****************

Arka memakai jas berwarna dongkernya dipadukan celana bahan berwarna hitam dan kemeja putihnya, ia mematut penampilan gagahnya di cermin. Ia memang ingin menikah, tapi tidak dengan Shania, pernikahan yang seharusnya ia langsungkan karena cinta dengan orang yang diidamkan harus pupus di tengah jalan. Ibunya bersama beberapa saudara dari ayah dan ibunya ikut mengantarkan Arka ke rumah Shania.

"Anak ibu gagah," Ibu Arka merapikan kerah jas anak tunggalnya, ia menitikkan air matanya. Tak ada sosok sang suami menemani sungguh sangat membuatnya sedih. Ayah Arka meninggal di usia 40 tahun karena penyakit diabetes.

"Ibu menangis?" Arka mengusap jejak air mata di pipi ibunya.

"Ibu merasa terharu sekaligus sedih, sedih karena alm. ayah tidak disini untuk mendampingimu, " Arka tersenyum. "Ibu akan selalu bersama Arka, terimakasih ibu selalu ada untuk Arka. Setelah ini kita ziarah ke makam ayah !" jelas Arka menatap ibunya nanar. Ibunya mengangguk.

"Ya sudah cepat, mungkin keluarga Shania sudah menunggu," ibu buru buru mengusap dan merapikan penampilannya.

********

"Cantik Sha, " puji Inez dengan mata berbinar. Shania memang sempat memimpikan ingin menikah dengan laki laki seperti Arka, tapi bukan sekarang dan dengan alasan ini. Allah memang mengabulkan do'a nya, tapi ini terlalu cepat pikirnya. Ia tarik kembali ucapannya yang memuji dan memuja seorang laki laki, namun sepertinya terlambat.

Bunda memeluk Shania dan menggenggam tangannya, menyalurkan kekuatan di tangan sedingin es milik putrinya. Tak percaya ia akan menikahkan putri tunggalnya secepat ini. Seharusnya jika anak tunggal, pernikahan yang di selenggarakan adalah pernikahan mewah dengan penuh sukacita.

"Bun, apa ini ga bisa dibatalin ?" tanya Shania, bunda terhenyak, tatapan Shania seperti Shania saat berusia 5 tahun, meminta sesuatu yang sangat diinginkannya. Ataupun tatapan menolak yang ia tidak suka. Bunda tersenyum getir pada putrinya.

"Anak bunda pasti bisa, " masih terngiang ucapan suaminya, mau ditaruh dimana muka kita bun, anak kita sudah seperti jal*ng, jika laki laki itu tidak mau menikahi Shania, laki laki lain akan memandang rendah Shania, dengan wajah yang memerah karena kesal.

"Saya terima nikah dan kawinnya Shania Cleoza Maheswari binti Malik Sahari dengan mas kawin tersebut yang diatas, tunai !"

Sekali tarikan nafas Arka melafadzkan ijab nya dan sah. Tapi tak ada rasa gugup yang membuncah atau sampai ingin pingsan, karena tanpa adanya cinta. Tak banyak yang hadir hanya kepala sekolah, pak Wahyu dan pelatih volinya bu Ninda, juga ada beberapa orang lainnya selain Inez yang melihat.

Setelah kata sah terdengar, Shania keluar dari kamarnya, berbalut kebaya putih sederhana tapi mampu menyihir siapapun mata yang memandangnya, tak percaya jika pemilik paras elok dan leku kan tubuh yang tidak bisa dipungkiri telah matang dan ranum di beberapa bagian yang menjadi penggoda iman lelaki ini milik gadis 17 tahun ini.

Bahkan Arka mengakui kekagumannya pada gadis yang ada di hadapannya.

Shania berjalan menuju kursi di sebelah Arka, yang sudah sah menjadi suaminya ini.

Tanpa menoleh sedikit pun tangannya meraih punggung tangan Arka untuk mengecupnya. Sejurus kemudian sesuatu yang kenyal menempel di dahi Shania. Shania memberanikan diri menatap imam masa depannya, Cih..imam masa depan.

Masa ?

Pernikahan ini saja hanya pernikahan pura pura.

Mata bulat nan bening sebening air galon itu mengerjap indah, membuat Arka terkesiap dan memalingkan wajahnya mencari kesadaran. Shania yang melihat hanya mendelik sinis. Setidak menarik itukah dirinya ? sampai sampai lelaki ini harus memalingkan wajahnya, muak.

"Nanti malam kamu berkemas, besok pagi kita pulang ke rumah saya," ucapnya membuka jasnya di kamar Shania. Tak tau kah lelaki itu, kini Shania mati kutu dibuatnya, satu kamar dengan lelaki membuat hatinya dag dig dug tak jelas, sungguh ide yang buruk.

"Hah ?! maksudnya pindahan gitu pak ?" tanya Shania berseru.

Arka mengangguk, "iyalah, kita kan sudah ada ikatan, kamu istri saya !" jawabnya dingin, bukannya Shania takut ataupun mengharu biru, ia malah seperti asyik asyik saja, Arka jadi semakin yakin jika gadis ini kurang waras, buktinya ia malah merona.

"Cih, bapak ! jangan keras keras ngucapin kata istrinya ! Shania jadi malu !" kenapa rasanya menggelitik saja dengan kata istri.

Arka jadi tak yakin sebenarnya Shania mengerti atau tidak dengan artian dari seorang istri dan pernikahan.

Arka melangkahkan kakinya menuju keluar kamar, membuat Shania bertanya.

"Bapak mau kemana?" tanya Shania.

"Mau ke toilet, kenapa? mau ikut ?" sengitnya tajam, Shania terkekeh dan menggeleng, selepas Arka keluar Shania merebahkan tubuhnya, dan menatap langit langit kamarnya. Ia terkikik sendiri, sebut saja ia orang gila baru saat ini, tinggal masuk RSJ fix sih ini.

"Suami...istri..." tawanya lagi. Shania mengutuk pikirannya yang sedari tadi hanya menayangkan visual Arka yang melepas jasnya, terlihat sekali jika otot otot bisepnya mencetak jelas kaya pengen digelantungin. Shania sudah seperti orang kurang waras, sekelebat bayangan teman teman berandalnya menyerukan jika ia tak lebih baik dari mereka yang sering melihat majalah pria dewasa di jam jam kosong di gudang sekolah, membayangkan Arka yang mungkin sedang melepas pakaiannya dan wowwww !!! sepertinya dada dan perutnya kotak kotak kaya pengen dijilat, apalagi wajahnya yang mirip artis artis ftv.

"Neng mau dong bang, diangkat angkat, " selorohnya sudah benar benar gila.

Apakah itu artinya Shania menyukai Arka, yang bahkan harus dikatakan apa? Arka sendiri begitu dingin padanya, tak lebih berharga dari ponselnya, terhitung dibanding melihat Shania, Arka malah lebih sering melihat benda piph itu.

Jangan sebut Shania namanya jika Arka tak dapat luluh olehnya. Ia tidak akan menyerah membuat Arka meliriknya bahkan sampai klepek klepek kaya ikan menggelepar di daratan, kejang kejang kaya orang kena setrum.

Arka masuk ke dalam kamar, mendapati Shania yang sudah membuka kebayanya berganti dengan pakaian sehari harinya. Dilihat dari sudut manapun gadis dengan rambut bergelombang dari pundak sampai punggungnya ini memang good looking.

"Mau makan ga pak ? biar Shania yang siapin ?" tanya Shania berseru, karena excited sepaket dengan ceroboh, kaki kiri Shania menabrak kaki kursi hingga ia terseok menubruk dada Arka.

"Dukkk !"

"Awww !!" Shania mengusap kepalanya, dada Arka memang liat.

"Awwsshh ! Shania ! kamu ceroboh sekali, untuk berjalan saja kamu sampai menubruk orang, apalagi melakukan hal besar ?!" desis Arka sengit.

"Aduh maaf..maaf pak ! ga sengaja nendang kaki kursi barusan, " ringis Shania seraya mengusap usap kakinya yang terasa ngilu.

"Sini Shania bantu pijitin sakit ya ?!" Shania hendak menyentuh dada Arka, tapi buru buru di tepis Arka.

"Ingat ! kamu sendiri yang meminta point tak boleh bersentuhan, jadi jangan langgar !" Arka sudah menatapnya mengilat.

"Eh, iya lupa !" Shania menutup mulutnya.

"Ya udah deh, Shania siapin makan dulu buat bapak !" Shania buru buru keluar dari kamar.

Arka part

Shania sangat ceroboh sampai sampai tak memperhatikan langkahnya sendiri, selama ia hidup, baru kali ini melihat ada gadis se ceroboh Shania.

"Dughh !!" seketika dadanya terasa terhantam yang sangat keras dan kencang meskipun tak sepenuhnya sakit, tapi serudukan Shania membuat dadanya sedikit ngilu, bersamaan dengan aroma vanilla yang menguar di indera penciuman Arka, memabukkan. Ia hanya bisa menutupi rasa lena nya dengan memarahi Shania. Selepas kepergian Shania, senyuman itu mengembang dengan sendirinya dan terkekeh kecil, gadis ceroboh, awsshh!

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

..proses... dalam penyesuaian pernikahan

2024-04-16

0

Lia Bagus

Lia Bagus

akupun dulu gitu sha
kemarin nikah besok paginya ibuku bilang gini bikinin suamimu kopi.
persis kyk Shania gimana gitu denger kata suamimu geli gitu akutuh😬🤭

2024-03-06

1

buk e irul

buk e irul

wes alamat bucin ni pak guru...

2023-11-02

1

lihat semua
Episodes
1 Legenda SMA Bakti Persada
2 Gosip mangsa baru
3 Guru Kimia tampan
4 Tertidur di perpustakaan
5 GGH
6 Anak badung vs sugar baby
7 Kayanya Imposibble
8 Meminta pertanggung jawaban.
9 Perjanjian pra nikah
10 Menang banyak loe !
11 sah tanpa rasa
12 Satu kamar
13 Salah persepsi
14 Complicated relationship
15 Adegan horor
16 Sungguh kejam
17 Mulai khawatir
18 Saat hanya berdua
19 Masak masakan
20 Bukan pahlawan
21 Mengantar bekal
22 Harus remedial
23 Terlanjur salah
24 Pengakuan yang terlambat
25 Memberi jarak
26 Ingin membawa kembali
27 Show the love with action
28 Membujuk Shania
29 Dicederai
30 Dislokasi sendi
31 Panggil saya mas
32 Cara lain minum obat
33 Usaha berdamai dengan obat
34 hecticnya bunda
35 How can he do it ?
36 Invasi besar besaran
37 Hujan petir
38 Hor Mon Bahagia
39 Ga romantis !
40 Ga pantes jadi tukang gombal
41 Egoiskah aku ?
42 Otewe mencinta
43 Gaji mas berapa ?!!
44 Tidak terkejut
45 Lucky Guy
46 Daun muda
47 Tahan Godaan Demi Shania
48 Dialah yang merugi
49 Just simple reason, cause i love you
50 Jatuh cinta
51 Mencintaimu dengan caraku
52 Mata adalah jendela hati
53 Ego yang mulai roboh
54 Sha ditilang polisi
55 Don't leave me alone
56 Ia merindu...
57 Karena mereka tidak tau
58 Cuma butiran debu tanpanya !
59 Pembagian rapot
60 Panggil aku cinta
61 Beautiful station for beautiful girl
62 Semoga ini yang terbaik
63 What's going on between them?
64 Obrolan 3 semprul
65 The real teacher
66 Pagi menyapa
67 Kebo bule ngambek
68 Laki laki yang menyayangimu
69 Pak guru natckal, so hot, so crazy
70 Dia mencintainya
71 Punyaku lebih berbisa
72 Ibu tidak usah khawatir
73 Pacaran ala pak guru part 1
74 Semoga tercapai cita citamu, sayang !
75 Bakat [di]pendamnya chef Shania
76 MPLS part 1
77 MPLS part 2
78 Terkejod, terkesiap, terpesona
79 Sadar akan kesalahan, awal langkah yang baik
80 5 L
81 Mimpi buruk Shania
82 Bangunkan aku dari mimpi burukku
83 Love you to the bone
84 Family Route 78
85 Love you to the moon and back
86 Keanehan demi keanehan
87 Penghakiman
88 Kasih sayang ibu sepanjang masa
89 Hati yang terjatuh
90 'Cause you are the reason
91 Tamu tak diundang
92 Daebakkkk !!!
93 Butuh kehangatan
94 I love you at 2084 mdpl
95 Kenyataan pahit, pengorbanan
96 Kekhawatiran akan Shania
97 Ikhlaskan, keep strong !
98 I'm Oke !
99 Ngajak ribut nih cabe !
100 Kehidupan memang tak terduga
101 Berandal squad
102 Ujian
103 Romeonya Shania
104 Cantik
105 Kedipan genit
106 Cakar macan
107 Buah kesabaran
108 Depresi Antenatal
109 Pelarian terakhir
110 Sakit perut ?
111 Semoga lancar sayang
112 Helow to the melow
113 The New Little Angel
114 Like an angel (seperti malaikat)
115 Geng burung kicau
116 Kamu sakit aku ikut sakit.
117 Rindu itu berat, aku tak mau
118 Momy, pindah haluan ?
119 Modal nekat dan kata bunda
120 I'm coming kampus hejo !
121 Bertemu kembali
122 Tak disangka, Alya...
123 (Bukan) Pasukan Demit Bandung Bondowoso
124 Bala bantuan
125 Kejutan buat mama Sha-Sha
126 Barakallah fii umrik, Mabruk Alfa Mabruk
127 Ada apa dengan Shania ?
128 Penjelasan Arka
129 Cabe termanis dan tercantik
130 Berbesar hati dan memaafkan
131 Cita-cita mulia Shania
132 Minal Aidin Wal Faidzin
133 Mulai terendus
134 oo...kamu ketahuan !
135 Usulan rencana
136 Terjebak bersama Riyan
137 Cara lain biar sadar
138 Kemarahan Shania
139 Kasus Pisang Strawberry
140 Momy Sha, oh momy Sha...
141 1001 rayuan menuju Senayan
142 Emak-emak berjas
143 Si neng natckal
144 Urusan perut
145 Punya loe bangun !
146 Gedubrakkkk !
147 Ambigu, speechless...
148 Incredible !!!!
149 Kuman baru
150 Cemburu beda versi
151 Galexia where are you ?
152 Ko_lor ijo penculik anak
153 Dimas mengejar cinta
154 Jiwa emak-emak Shania
155 Mode John Cena
156 Nonton film
157 Disaat satu daun jatuh
158 Cantik-cantik sales panci
159 Stalkerin pria soleh
160 Kejadian demi kejadian
161 Dikira lontong isi
162 Metal jajal girlband
163 Patah hati bikin nekat
164 Otewe menahan rindu
165 Kesambet jin apa ?
166 Bye kaka Gale !
167 Love you till the end
168 Dedek Andromeda, penutup kebahagiaan.
169 Extra part 1
170 extra part 2
171 ekstra part 3
172 Extra part 4
173 Extra part 5
174 The End
175 Season 2 Yeeeayyy !
176 LA PAKKK ANDROMEDA
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Legenda SMA Bakti Persada
2
Gosip mangsa baru
3
Guru Kimia tampan
4
Tertidur di perpustakaan
5
GGH
6
Anak badung vs sugar baby
7
Kayanya Imposibble
8
Meminta pertanggung jawaban.
9
Perjanjian pra nikah
10
Menang banyak loe !
11
sah tanpa rasa
12
Satu kamar
13
Salah persepsi
14
Complicated relationship
15
Adegan horor
16
Sungguh kejam
17
Mulai khawatir
18
Saat hanya berdua
19
Masak masakan
20
Bukan pahlawan
21
Mengantar bekal
22
Harus remedial
23
Terlanjur salah
24
Pengakuan yang terlambat
25
Memberi jarak
26
Ingin membawa kembali
27
Show the love with action
28
Membujuk Shania
29
Dicederai
30
Dislokasi sendi
31
Panggil saya mas
32
Cara lain minum obat
33
Usaha berdamai dengan obat
34
hecticnya bunda
35
How can he do it ?
36
Invasi besar besaran
37
Hujan petir
38
Hor Mon Bahagia
39
Ga romantis !
40
Ga pantes jadi tukang gombal
41
Egoiskah aku ?
42
Otewe mencinta
43
Gaji mas berapa ?!!
44
Tidak terkejut
45
Lucky Guy
46
Daun muda
47
Tahan Godaan Demi Shania
48
Dialah yang merugi
49
Just simple reason, cause i love you
50
Jatuh cinta
51
Mencintaimu dengan caraku
52
Mata adalah jendela hati
53
Ego yang mulai roboh
54
Sha ditilang polisi
55
Don't leave me alone
56
Ia merindu...
57
Karena mereka tidak tau
58
Cuma butiran debu tanpanya !
59
Pembagian rapot
60
Panggil aku cinta
61
Beautiful station for beautiful girl
62
Semoga ini yang terbaik
63
What's going on between them?
64
Obrolan 3 semprul
65
The real teacher
66
Pagi menyapa
67
Kebo bule ngambek
68
Laki laki yang menyayangimu
69
Pak guru natckal, so hot, so crazy
70
Dia mencintainya
71
Punyaku lebih berbisa
72
Ibu tidak usah khawatir
73
Pacaran ala pak guru part 1
74
Semoga tercapai cita citamu, sayang !
75
Bakat [di]pendamnya chef Shania
76
MPLS part 1
77
MPLS part 2
78
Terkejod, terkesiap, terpesona
79
Sadar akan kesalahan, awal langkah yang baik
80
5 L
81
Mimpi buruk Shania
82
Bangunkan aku dari mimpi burukku
83
Love you to the bone
84
Family Route 78
85
Love you to the moon and back
86
Keanehan demi keanehan
87
Penghakiman
88
Kasih sayang ibu sepanjang masa
89
Hati yang terjatuh
90
'Cause you are the reason
91
Tamu tak diundang
92
Daebakkkk !!!
93
Butuh kehangatan
94
I love you at 2084 mdpl
95
Kenyataan pahit, pengorbanan
96
Kekhawatiran akan Shania
97
Ikhlaskan, keep strong !
98
I'm Oke !
99
Ngajak ribut nih cabe !
100
Kehidupan memang tak terduga
101
Berandal squad
102
Ujian
103
Romeonya Shania
104
Cantik
105
Kedipan genit
106
Cakar macan
107
Buah kesabaran
108
Depresi Antenatal
109
Pelarian terakhir
110
Sakit perut ?
111
Semoga lancar sayang
112
Helow to the melow
113
The New Little Angel
114
Like an angel (seperti malaikat)
115
Geng burung kicau
116
Kamu sakit aku ikut sakit.
117
Rindu itu berat, aku tak mau
118
Momy, pindah haluan ?
119
Modal nekat dan kata bunda
120
I'm coming kampus hejo !
121
Bertemu kembali
122
Tak disangka, Alya...
123
(Bukan) Pasukan Demit Bandung Bondowoso
124
Bala bantuan
125
Kejutan buat mama Sha-Sha
126
Barakallah fii umrik, Mabruk Alfa Mabruk
127
Ada apa dengan Shania ?
128
Penjelasan Arka
129
Cabe termanis dan tercantik
130
Berbesar hati dan memaafkan
131
Cita-cita mulia Shania
132
Minal Aidin Wal Faidzin
133
Mulai terendus
134
oo...kamu ketahuan !
135
Usulan rencana
136
Terjebak bersama Riyan
137
Cara lain biar sadar
138
Kemarahan Shania
139
Kasus Pisang Strawberry
140
Momy Sha, oh momy Sha...
141
1001 rayuan menuju Senayan
142
Emak-emak berjas
143
Si neng natckal
144
Urusan perut
145
Punya loe bangun !
146
Gedubrakkkk !
147
Ambigu, speechless...
148
Incredible !!!!
149
Kuman baru
150
Cemburu beda versi
151
Galexia where are you ?
152
Ko_lor ijo penculik anak
153
Dimas mengejar cinta
154
Jiwa emak-emak Shania
155
Mode John Cena
156
Nonton film
157
Disaat satu daun jatuh
158
Cantik-cantik sales panci
159
Stalkerin pria soleh
160
Kejadian demi kejadian
161
Dikira lontong isi
162
Metal jajal girlband
163
Patah hati bikin nekat
164
Otewe menahan rindu
165
Kesambet jin apa ?
166
Bye kaka Gale !
167
Love you till the end
168
Dedek Andromeda, penutup kebahagiaan.
169
Extra part 1
170
extra part 2
171
ekstra part 3
172
Extra part 4
173
Extra part 5
174
The End
175
Season 2 Yeeeayyy !
176
LA PAKKK ANDROMEDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!